PERANCANGAN PERCOBAAN
Pendahuluan Percobaan? Suatu kegiatan yang dilakukan untuk membang- kitkan data yang merupakan respon dari objek/ individu/unit yang dikondisikan tertentu Hal-hal yg perlu dalam melakukan percobaan: -Apa yang menjadi tujuan percobaan? -Apa yang menjadi perlakuan? -Metode yang digunakan? -Apa yang menjadi Unit Percobaan? -Apa yang menjadi Unit Amatan?
Lanjutan… Hal-hal yg perlu dalam melakukan percobaan (lanjutan): -Ukuran apa yang akan dicatat? -Apa rancangannya? -Justifikasi untuk rancangan Ulangan -Pengacakan -Rencana -Analisis Statistik yang diusulkan
Apa yang menjadi tujuan percobaan? Tujuan percobaan ditulis secara jelas, dapat berbentuk pertanyaan, hipotesis yang hendak diuji atau pengaruh yang hendak diuji Teladan: “Untuk menduga seberapa jauh perbedaan pemupukan dengan pupuk A dibanding dengan pupuk B dalam meningkatkan produksi varietas rumput unggul”
Apa yang menjadi perlakuan? Metode atau prosedur yang akan diterapkan kepada unit percobaan Kadang-kadang sederhana, kadang-kadang berupa kombinasi Struktur perlakuan: -Tidak terstruktur -Beberapa perlakuan baru dengan kontrol -Semua kombinasi dua faktor -Semua kombinasi dua faktor + kontrol -Semua kombinasi tiga faktor atau lebih Deskripsikan secara jelas perlakuan yang menjadi perhatian
Apa yang menjadi unit percobaan? Unit terkecil dalam suatu percobaan yang diberi suatu perlakuan Bisa berupa petak lahan, individu, sekandang ternak, dll tergantung dari penelitiannya
Apa yang menjadi unit amatan? Anak gugus dari unit percobaan tempat dimana respons perlakuan diukur Pada beberapa kasus, unit percobaan = unit amatan Harus diketahui terlebih dahulu ukuran apa yang akan dicatat
Apa rancangannya? Berisi deskripsi rancangan percobaan baku yang akan diterapkan, yaitu: - Rancangan Acak Lengkap (RAL) - Rancangan Acak Kelompok (RAK) - Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) - Rancangan Faktorial
Perancangan Percobaan Perencanaan suatu percobaan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian, agar mendapatkan penduga yang tidak berbias (systematic error), meningkatkan presisi kesimpulan sehingga dapat digeneralisasi ke populasi target
POPULASI vs SAMPEL Teknik Sampling Hipotesis Populasi: parameter Tesis Sampel:statistik Diolah di analisis Inferensial
Langkah-langkah Rancangan Percobaan Pernyataan dari masalah yang dihadapi Perumusan hipotesis Penentuan tekhnik dan rancangan percobaan Pemeriksaan semua hasil yang mungkin dari latar belakang penelitian secara hati-hati sehingga percobaan dapat memberikan informasi yang diperlukan secara tepat. Mempertimbangkan semua hasil yang mungkin ditinjau dari prosedur statistika yang akan diterapkan untuk menjamin terpenuhinya syarat- syarat yang diperlukan sehingga prosedur tersebut menjadi sahih dan memuaskan Melakukan percobaan Penerapan tekhnik statistika pada hasil percobaan Menarik kesimpulan Penilaian penelitian secara keseluruhan dan membandingkannya dengan penelitain lain pada masalah yang sama atau serupa.
Tiga Unsur Utama Ulangan (replikasi) Pengacakan (randomisasi) Pengendalian lokal untuk memperkecil kesalahan (galat percobaan)
Ulangan Adalah Pemberian perlakuan lebih dari satu kali dalam satu satuan percobaan, untuk menduga standart error Apa tujuan pengulangan? Upaya memperkecil kesalahan dalam percobaan (galat percobaan) dan meningkatkan presisi kesimpulan
Ulangan Berapa ulangan yang optimal? Bergantung homogenitas obyek dan tempat percobaan dilakukan Bergantung dengan sifat perlakuan yang diberikan Bergantung dengan tingkat presisi yang diinginkan Minimal 3 ulangan, atau db galat minimal 15
Pengacakan Tujuan Menghindari subyektifitas peneliti Memberikan kesempatan yang sama pada semua anggota populasi untuk diambil sebagai sampel Memberikan kesempatan yang sama pada semua anggota sampel untuk mendapat jenis perlakuan tertentu
Pengendalian lokal untuk memperkecil kesalahan / galat percobaan Galat percobaan adalah ketidak mampuan obyek percobaan yang diperlakukan sama untuk berperilaku sama Suatu perlakuan yang diberikan pada obyek percobaan secara berulang akan menghasilkan nilai pengamatan yang berbeda Galat/ kesalahan yang diharapkan peneliti tentunya adalah perbedaan yang terjadi secara alamiah bukan karena kesalahan dalam merancang percobaan
Pengendalian lokal untuk memperkecil kesalahan / galat percobaan Obyek percobaan janganlah dipaksa homogen kalau kenyataannya tidak homogen. Obyek percobaan tersebut dikelompokkan dalam grup/kelompok yang homogen, kemudian barulah perlakuan diberikan untuk meningkatkan presisi kesimpulan Misalnya: Percobaan pemberian perlakuan pengasapan pada ikan. Ikan terdiri dari berbagai jenis dan berbagai berat ikan. Kondisi yang berbeda tidak boleh dianggap homogen. Ikan harus dikelompokkan dalam beberapa grup, supaya dalam satu grup lebih homogen.
Klasifikasi Rancangan Rancangan Perlakuan Berkaitan dengan kondisi-kondisi apa yang akan diberikan terhadap unit-unit percobaan Contoh: Faktor tunggal, faktorial, split-plot, dll Rancangan Lingkungan Berkaitan dengan bagaimana perlakuan- perlakuan itu diterapkan pada unit-unit percobaan Contoh: RAL, RAK, RBSL
Tahapan Analisis Analisis Ragam Uji Lanjut menggunakan: 1. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)/Least Significant Difference (LSD)/Uji Fisher 2. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ)/Honestly Significant Difference (HSD)/Uji Tukey 3. Uji Jarak Berganda Duncan/Duncan Multiple Range Test (DMRT)