KEPEMIMPINAN INDEGENEOUS Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM Aline - UMBY HO-10
INDIGENOUS LEADERSHIP: : Kepemimpinan yang didasarkan pada nilai nilai sekelompok orang asli (adat) dari suatu daerah atau negara tertentu. # Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia.[
Ciri-ciri Kepemimpinan Jawa Monocentrum: bermakna bahwa kepemimpinan berpusat pada figur yang tunggal. Kepemimpinan Jawa bersifat tunggal, yakni berpusat pada satu orang (monoleader/ monocentrum).
Ciri-ciri Kepemimpinan Jawa 2. metafisis. Kepemimpinan Jawa juga bersifat metafisis, yakni selalu dikaitkan dengan hal-hal metafisik seperti wahyu, pulung, drajat, keturunan (nunggak semi), dan sebagainya. Seolah-olah, kemampuan memimpin bukan sebagai suatu capability, tetapi lebih condong sebagai miracle. Karena kepemimpinan bersifat metafisis, hampir-hampir tidak ada sistem rekruitmen pemimpin yang baik di negeri ini. Pemimpin muncul secara sporadis dan take for granted.
Ciri-ciri Kepemimpinan Jawa 3. Etis. Nilai kepemimpinan Jawa bersifat etis, artinya apa yang diidamkan adalah sesuatu yang berdasar pada baik buruk, tetapi konsep aplikasi riil yang ditawarkan sama sekali tidak ditunjukan. Dengan kata lain, nilai-nilai yang disampaikan tidak disertai dengan semacam metode pencapaian.
Ciri-ciri Kepemimpinan Jawa 4. Prakmatis. Konsep-konsep kepemimpinan yang disampaikan tampaknya merupakan konsep-konsep yang sangat pragmatis. Hal ini, misal misal, tampak dalam Serat Tripama (Tiga Perumpamaan) dari lingkungan Mangkunegaran yang mengidolakan tiga tokoh kontroversial (tokoh Kumbakarna, Adipati Karna, dan Sumatri (Patih Suwanda) : yaitu karena berani menentang Kasunanan. Munculnya idealisme terhadap tokoh-tokoh tersebut terkait aspek pragmatis, untuk membenarkan tindakan-tindakan Mangkunegara selama itu. (Sudardi, 1995). .
Ciri-ciri Kepemimpinan Jawa 5. Sinkretis. Kepemimpinan Jawa bersifat sinkretis, artinya konsep-konsep yang diambil adalah konsep-konsep yang berasal dari berbagai agama yang memiliki pengaruh pada pola pikir di Jawa, khususnya Islam dan Hindu. Pola pikir Islam biasanya disadap dari ajaran-ajaran sufi yang mengedepankan aspek wara’ (menjauhi kemewahan dunia) dan hidup sederhana sebagaimana para sufi yang meninggalkan kehidupan dunia untuk menuju kebahagiaan sejati (Sudardi, 2003). Hal ini tergambar pada idiom-idiom yang digunakan untuk pimpinan, khususnya raja.
Pengaruh Islam Pengaruh Hindu (1) Ratu adil (raja yang adil) (1) Gung Binatara (besar seperti dewa) (2) ambeg paramarta (bagaikan dewa) –konsep titisan Dewa (3) panatagama (penata agama), (4) herucokro (menyempurnakan pekerjaan) – sifat Wisnu (5) senapati ing alaga (hulubalang di medan laga) (sifat Indra) (6) hastabrata (ajaran Seri Rama) sifat Wisnu (7) dasa darma raja (ajaran bagi para raja) (1) Ratu adil (raja yang adil) (2) Kalifatullah (wakil Allah), (3) Sayidin (yang dituakan/ dihormati) (4) mengerti halal haram (paham akan agama). (5) Sederhana (kehidupan nabi) (6) loyal, tidak berwatak pedagang (cari untung) iklash (7) rendah hati (tawadhu’)
Manembah: beriman dan bertaqwa Momong: ”ing ngarso sung tulodho”, 10 FALSAFAH KEPEMIMPINAN JAWA Manembah: beriman dan bertaqwa Momong: ”ing ngarso sung tulodho”, Momot: sabar dan tahan uji dalam menghadapi masalah Momor (mampu berdaptasi) Mursid: ”landep penggraitone” (tajam pemikirannya dan berpandangan luas ke masa depan)
7. Mapam: memiliki ketahanan mental dan ketahanan fisik yang kuat 10 FALSAFAH KEPEMIMPINAN JAWA 6. Murokapi: keberadaan dan kehadirannya benar-benar dibutuhkan dan bermakna bagi yang dipimpin. 7. Mapam: memiliki ketahanan mental dan ketahanan fisik yang kuat 8. Mituhu : loyal dan berdedikasi tinggi terhadap tugas yang diembannya 9. Mitayani : dapat dindalkan kemampuannya. 10. Mumpuni : memiliki kemampuan lebih dari bawahannya
Delapan Sifat Unggul Pemimpin Hasta Brata adalah ilmu tentang delapan (hasta) sifat alam yang agung. Pemimpin yang menguasai ilmu Hasta Brata ini akan mampu melakukan internalisasi diri (pengejawantnhan) kedalam delapan sifat agung tersebut. Dalam beberapa literatur juga disebutkan bahwa delapan sifat alam ini mewakili simbol kearifan dan kebesaran Sang Pencipta, yaitu; sifat Bumi, sifat Matahari, sifat Bulan, sifat Samudra, sifat Bintang, sifat Angin, sifat Api, dan sifat Air.
HASTA BRATA: 8 SIFAT KEPEMIMPINAN Sifat Bumi; adalah memberikan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tumbuhan. sifat seorang yang suka memberikan perhatian kepada fakir miskin, dan kaum lemah. Seorang pemimpin yang menguasai sifat Bumi akan mengarahkan kekuasaannya untuk mensejahterakan rakyat dan mengentaskan kemiskinan.
HASTA BRATA: 8 SIFAT KEPEMIMPINAN 2. Sifat Matahari; adalah menjadi sumber energi yang memberi kekuatan untuk menyokong kehidupan.
HASTA BRATA: 8 SIFAT KEPEMIMPINAN 3. Sifat Bulan; adalah menjadi sumber cahaya bila malam tiba. Dalam konsepsi Jawa, seorang pemimpin adalah sekaligus berfungsi sebagai ulama.
HASTA BRATA: 8 SIFAT KEPEMIMPINAN 4. Sifat Samudra; adalah luas dan lapang sebagai simbol dari kelapangan dada dan keluasan hati.
HASTA BRATA: 8 SIFAT KEPEMIMPINAN 5. Sifat Bintang; adalah melukiskan posisi yang tinggi. Pemimpin yang menguasai sifat Bintang dalam konteks kekinian adalah pemimpin yang memiliki kepribadian mulia sehingga menempati posisi (maqam) yang terhormat dan dihormati. Singkat kata, rakyat mencintainya sedangkan lawan menyeganinya.
HASTA BRATA: 8 SIFAT KEPEMIMPINAN 6. Sifat Angin; adalah dapat masuk (menyusup) ke segala tempat. Sifat Angin dalam khasanah filsafat Jawa ini diartikan sebagai suatu bentuk ketelitian dan kehati-hatian. Dan dalam konteks kekinian pemimpin yang menguasi sifat Angin adalah ia yang selalu terukur bicaranya (tidak asal ngomong), setiap perkataannya selalu disertai argumentasi serta dilengkapi data dan fakta.
HASTA BRATA: 8 SIFAT KEPEMIMPINAN 7. Sifat Api; adalah membakar apa saja, tanpa pandang bulu. Besi sekalipun bisa leleh dengan Api. Dalam konteks kekinian, seorang pemimpin yang menguasai sifat Api adalah ia yang cekatan dan tuntas dalam menyelesaikan persoalan. Juga selalu konsisten dan objektif dalam menegakkan aturan, tegas tidak pandang bulu dan objektif serta tidak memihak.
HASTA BRATA: 8 SIFAT KEPEMIMPINAN 8. Sifat Air; Berbeda dengan Samudra yang lebih mewakili sifat luas (lapang) hati, Air memiliki sifat yang selalu mencari tempat yang rendah. Begitu pula pemimpin yang menguasai sifat Air, ia akan selalu rendah hati dan tidak sombong apalagi semena-mena kepada rakyatnya.
KEPEMIMPINAN NASIONAL BERBASIS KEARIFAN LOKAL SUNDA Budi (bijak)-Guna (arif)-Pradana (saleh/utama/mulya) Kaya (sehat)-Wak (bersabda)-Cita (hati) 3. Pratiwi (membumi)-Akasa (angkasa)-Antara (madya)
KEPEMIMPINAN NASIONAL BERBASIS KEARIFAN LOKAL SUNDA 4. Mata (penglihatan)-Tutuk (ucapan)-Talinga (pendengaran) 5. Bayu (ucapan/angin)-Sabda (itikad/perbuatan)-Hedap (kalbu/pikiran).
Terima kasih