KEPEMIMPINAN INDEGENEOUS Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
5 JULI AGENDA-AGENDA MENDASAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI DIY WURYADI KETUA DEWAN PENDIDIKAN DIY.
Advertisements

Assalamu alaikum wr.wb..
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BAHAN AJAR Kelas XII Semester II (Genap).
Filosofi Alam Etika kepemimpinan dalam masyarakat Jawa dikenal dengan istilah “Hasta Brata” (hasta=delapan, brata=sikap/tindakan/darma). Istilah ini diambil.
Disusun Oleh : Kelompok 6
TANTANGAN KEPEMIMPINAN DI ERA MASYARAKAT MODERN
strategi pembelajaran pkN
Ajaran-Ajaran Sang Buddha tentang Pemimpin
DELAPAN WATAK PEMIMPIN JAWA : ASTABRATHA Dikutip dari tulisan INDRA TRANGGONO Pemerhati Kebudayaan, Tinggal di Yogyakarta Harian KOMPAS, 16 Agustus 2008.
Sarnita Purnama Sari ( )
Sembilan Langkah Menjadi Pemimpin Orang Beriman
WAWASAN NUSANTARA Oleh : Aditya Hendra Moh. Khoirul Anwar
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Teka Teki Imam Ghazali.
MENGIKUT YESUS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Pertemuan ke-5.  Budaya adalah ciptaan manusia, tapi budaya menguasai kehidupan manusia, karena itu kebudayaan disebut superorganik  Contoh: manusia.
Asal Usul Istilah Pancasila
A. Gambaran Kerajaan Allah Pada Zaman Yesus
KEPEMIMPINAN.
Sarnita Purnama Sari ( )
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KEPEMIMPINAN DALAM POLITIK DAN PEMERINTAHAN (KEPEMIMPINAN BIROKRASI)
PANCASILA Sebagai Alat Pemersatu Bangsa
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN
Assalamu'alaikum ETIKA, MORAL DAN AKHLAQ Oleh: Nurhasan, M. Ag Hmmm…..
PERAN POLITIK MUHAMMADIYAH
IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIA
CITA-CITA, TUJUAN DAN VISI NEGARA INDONESIA
Kepemimpinan Islami Dr. Hj Ilfi Nur Diana.
Latar Belakang, Konsep, Implementasi dan Tantangan
NAMA KELOMPOK : Okti Panca Istihanah Ola Desilia Puji Ananda
AKTUALISASI PANCASILA DALAM BIDANG POLITIK
VARIABEL KPI Menurut S. Pamudji, Variabel KPI terdiri dari 3, yaitu:
3. Kebijakan Pemerintah dalam bidang keagamaan
PENGERTIAN ETIKA, MORAL, DAN AHLAK
NILAI RELIGIUS TARI BEDHAYA KETAWANG KRATON SURAKARTA HADININGRAT
CIRI KEPEMIMPINAN KATOLIK
IDENTITAS NASIONAL Eden K. Soeardi.
MEMPERJUANGKAN KEBENARAN MELAWAN KEBOHONGAN
PERJANJIAN AQABAH.
Diskripsi Keberagaman Bangsa Indonesia
Prinsip-Prinsip Etika
Pertemuan 12 IDEOLOGI Matakuliah : O0032 – Pengantar Ilmu Politik
C.Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
PENDIDIKAN PANCASILA BAB. X. Petumbuhan Faham Kebangsaan
KEHANCURAN YERUSALEM Lesson 10 for December 5, 2015.
Visi dan Misi PKN.
Ketahanan Nasional & Identitas Nasional
KONSEP ETIKA DAN ETIKET
MODEL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
Pengartian : LIMA DASAR ATAU LIMA ASAS
PERAN PANCASILA TERHADAP KEPEMIMPINAN BANGSA
Kesempurnaan Ajaran Islam
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
Assalamualaikum.
AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN
Kepemimpinan Islam Disusun oleh: Sarnita Purnama Sari( ) Dyah noventy( ) Siti Khalimah( ) Gunarsih Mayasari( )
Prinsip-Prinsip Etika
KEPEMIMPINAN.
BAB VII YESUS SEBAGAI SAHABAT, TOKOH IDOLA, DAN JURUSELAMAT
BAB VII YESUS, SAHABAT, TOKOH IDOLA, PUTRA ALLAH DAN JURUSELAMAT
KONSEP POKOK DALAM SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA (Jacobus Ranjabar, S
PERSATUAN DALAM IBADAH
WAWASAN NUSANTARA Latar Belakang, Konsep, Implementasi dan Tantangan.
SISTEM PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN, TUJUAN GERAKAN PRAMUKA DAN PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN DI INDONESIA Pendidikan kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian,
Disusun oleh : Irfan Nur Azhari( ) Wahyu Utomo Budi Prasetyo( ) Eko Suryo Utomo( )
Masyarakat Multikultural dan Partikularisme Masyarakat.
Kata-kata Bijak emi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seseorang tidak beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
Transcript presentasi:

KEPEMIMPINAN INDEGENEOUS Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM Aline - UMBY HO-10

INDIGENOUS LEADERSHIP: : Kepemimpinan yang didasarkan pada nilai nilai sekelompok orang asli (adat) dari suatu daerah atau negara tertentu. # Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia.[

Ciri-ciri Kepemimpinan Jawa Monocentrum: bermakna bahwa kepemimpinan berpusat pada figur yang tunggal. Kepemimpinan Jawa bersifat tunggal, yakni berpusat pada satu orang (monoleader/ monocentrum).

Ciri-ciri Kepemimpinan Jawa 2. metafisis. Kepemimpinan Jawa juga bersifat metafisis, yakni selalu dikaitkan dengan hal-hal metafisik seperti wahyu, pulung, drajat, keturunan (nunggak semi), dan sebagainya. Seolah-olah, kemampuan memimpin bukan sebagai suatu capability, tetapi lebih condong sebagai miracle. Karena kepemimpinan bersifat metafisis, hampir-hampir tidak ada sistem rekruitmen pemimpin yang baik di negeri ini. Pemimpin muncul secara sporadis dan take for granted.

Ciri-ciri Kepemimpinan Jawa 3. Etis. Nilai kepemimpinan Jawa bersifat etis, artinya apa yang diidamkan adalah sesuatu yang berdasar pada baik buruk, tetapi konsep aplikasi riil yang ditawarkan sama sekali tidak ditunjukan. Dengan kata lain, nilai-nilai yang disampaikan tidak disertai dengan semacam metode pencapaian.

Ciri-ciri Kepemimpinan Jawa 4. Prakmatis. Konsep-konsep kepemimpinan yang disampaikan tampaknya merupakan konsep-konsep yang sangat pragmatis. Hal ini, misal misal, tampak dalam Serat Tripama (Tiga Perumpamaan) dari lingkungan Mangkunegaran yang mengidolakan tiga tokoh kontroversial (tokoh Kumbakarna, Adipati Karna, dan Sumatri (Patih Suwanda) : yaitu karena berani menentang Kasunanan. Munculnya idealisme terhadap tokoh-tokoh tersebut terkait aspek pragmatis, untuk membenarkan tindakan-tindakan Mangkunegara selama itu. (Sudardi, 1995).  .

Ciri-ciri Kepemimpinan Jawa 5. Sinkretis. Kepemimpinan Jawa bersifat sinkretis, artinya konsep-konsep yang diambil adalah konsep-konsep yang berasal dari berbagai agama yang memiliki pengaruh pada pola pikir di Jawa, khususnya Islam dan Hindu. Pola pikir Islam biasanya disadap dari ajaran-ajaran sufi yang mengedepankan aspek wara’ (menjauhi kemewahan dunia) dan hidup sederhana sebagaimana para sufi yang meninggalkan kehidupan dunia untuk menuju kebahagiaan sejati (Sudardi, 2003).  Hal ini tergambar pada  idiom-idiom yang digunakan untuk pimpinan, khususnya raja.

Pengaruh Islam Pengaruh Hindu (1) Ratu adil (raja yang adil) (1)   Gung Binatara (besar seperti dewa) (2)   ambeg paramarta (bagaikan dewa) –konsep titisan Dewa (3)   panatagama (penata agama), (4)   herucokro (menyempurnakan pekerjaan) – sifat Wisnu (5)   senapati ing alaga (hulubalang di medan laga) (sifat Indra) (6)   hastabrata (ajaran Seri Rama) sifat Wisnu (7)   dasa darma raja (ajaran bagi para raja) (1)   Ratu adil (raja yang adil) (2)   Kalifatullah (wakil Allah),    (3)   Sayidin (yang dituakan/ dihormati) (4)   mengerti halal haram (paham akan agama). (5)   Sederhana (kehidupan nabi) (6)   loyal, tidak berwatak pedagang (cari untung) iklash (7)   rendah hati (tawadhu’)

Manembah: beriman dan bertaqwa Momong: ”ing ngarso sung tulodho”, 10 FALSAFAH KEPEMIMPINAN JAWA Manembah: beriman dan bertaqwa Momong: ”ing ngarso sung tulodho”, Momot: sabar dan tahan uji dalam menghadapi masalah Momor (mampu berdaptasi) Mursid: ”landep penggraitone” (tajam pemikirannya dan berpandangan luas ke masa depan)

7. Mapam: memiliki ketahanan mental dan ketahanan fisik yang kuat 10 FALSAFAH KEPEMIMPINAN JAWA 6. Murokapi: keberadaan dan kehadirannya benar-benar dibutuhkan dan bermakna bagi yang dipimpin. 7. Mapam: memiliki ketahanan mental dan ketahanan fisik yang kuat 8. Mituhu : loyal dan berdedikasi tinggi terhadap tugas yang diembannya 9. Mitayani : dapat dindalkan kemampuannya. 10. Mumpuni : memiliki kemampuan lebih dari bawahannya

Delapan Sifat Unggul Pemimpin Hasta Brata adalah ilmu tentang delapan (hasta) sifat alam yang agung. Pemimpin yang menguasai ilmu Hasta Brata ini akan mampu melakukan internalisasi diri (pengejawantnhan) kedalam delapan sifat agung tersebut. Dalam beberapa literatur juga disebutkan bahwa delapan sifat alam ini mewakili simbol kearifan dan kebesaran Sang Pencipta, yaitu; sifat Bumi, sifat Matahari, sifat Bulan, sifat Samudra, sifat Bintang, sifat Angin, sifat Api, dan sifat Air.

HASTA BRATA: 8 SIFAT KEPEMIMPINAN Sifat Bumi; adalah memberikan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tumbuhan. sifat seorang yang suka memberikan perhatian kepada fakir miskin, dan kaum lemah. Seorang pemimpin yang menguasai sifat Bumi akan mengarahkan kekuasaannya untuk mensejahterakan rakyat dan mengentaskan kemiskinan.

HASTA BRATA: 8 SIFAT KEPEMIMPINAN 2. Sifat Matahari; adalah menjadi sumber energi yang memberi kekuatan untuk menyokong kehidupan.

HASTA BRATA: 8 SIFAT KEPEMIMPINAN 3. Sifat Bulan; adalah menjadi sumber cahaya bila malam tiba. Dalam konsepsi Jawa, seorang pemimpin adalah sekaligus berfungsi sebagai ulama.

HASTA BRATA: 8 SIFAT KEPEMIMPINAN 4. Sifat Samudra; adalah luas dan lapang sebagai simbol dari kelapangan dada dan keluasan hati.

HASTA BRATA: 8 SIFAT KEPEMIMPINAN 5. Sifat Bintang; adalah melukiskan posisi yang tinggi. Pemimpin yang menguasai sifat Bintang dalam konteks kekinian adalah pemimpin yang memiliki kepribadian mulia sehingga menempati posisi (maqam) yang terhormat dan dihormati. Singkat kata, rakyat mencintainya sedangkan lawan menyeganinya.

HASTA BRATA: 8 SIFAT KEPEMIMPINAN 6. Sifat Angin; adalah dapat masuk (menyusup) ke segala tempat. Sifat Angin dalam khasanah filsafat Jawa ini diartikan sebagai suatu bentuk ketelitian dan kehati-hatian. Dan dalam konteks kekinian pemimpin yang menguasi sifat Angin adalah ia yang selalu terukur bicaranya (tidak asal ngomong), setiap perkataannya selalu disertai argumentasi serta dilengkapi data dan fakta.

HASTA BRATA: 8 SIFAT KEPEMIMPINAN 7. Sifat Api;  adalah membakar apa saja, tanpa pandang bulu. Besi sekalipun bisa leleh dengan Api. Dalam konteks kekinian, seorang pemimpin yang menguasai sifat Api adalah ia yang cekatan dan tuntas dalam menyelesaikan persoalan. Juga selalu konsisten dan objektif dalam menegakkan aturan, tegas tidak pandang bulu dan objektif serta tidak memihak.

HASTA BRATA: 8 SIFAT KEPEMIMPINAN 8. Sifat Air; Berbeda dengan Samudra yang lebih mewakili sifat luas (lapang) hati, Air memiliki sifat yang selalu mencari tempat yang rendah. Begitu pula pemimpin yang menguasai sifat Air, ia akan selalu rendah hati dan tidak sombong apalagi semena-mena kepada rakyatnya.

KEPEMIMPINAN NASIONAL BERBASIS KEARIFAN LOKAL SUNDA Budi (bijak)-Guna (arif)-Pradana (saleh/utama/mulya) Kaya (sehat)-Wak (bersabda)-Cita (hati) 3.  Pratiwi (membumi)-Akasa (angkasa)-Antara (madya)

KEPEMIMPINAN NASIONAL BERBASIS KEARIFAN LOKAL SUNDA 4.  Mata (penglihatan)-Tutuk (ucapan)-Talinga (pendengaran) 5.  Bayu (ucapan/angin)-Sabda (itikad/perbuatan)-Hedap (kalbu/pikiran).

Terima kasih