Sistem Temu Balik Informasi Multimedia Anggota Kelompok 1. Ikhsan Fauji 14.11.0010 2. Irna Oktaviasari 14.11.0018 3. Erip Marliana 14.11.0019 4. Egi Firmansyah 14.11.0045 5. Aditia Fabiola Anggraheni 14.11.0117 6. Aditiya Pratama 14.11.0145 7. Ni’am Habibiy Sahid (Ketua) 14.11.0185 8. Moushawi Almahi (Angkatan 12)
Pengertian Sistem untuk manajemen (penyimpanan, pengambilan, dan manipulasi) data beberapa media seperti kombinasi data tabulasi/administrasi, dokumen teks, gambar, spasial, sejarah, audio, dan data video (joan,2008).
Komponen Sistem Temu Balik Informasi Multimedia Dokumen multimedia: sistem mampu menyimpan dokumen multimedia. Model temu kembali Analisis dokumen: dokumen diproses untuk mengumpulkan informasi statistik Teknik pencarian interaktif: sistem mendukung interaksi dengan pengguna untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan pencarian
Jenis-jenis Sistem Temu Kembali Temu Kembali Audio berbasis Konten (Conten Based Audio Retrieval) Temu Kembali video berbasis Konten (Content Based Video Retrieval) Temu Kembali Citra Berbasis Konten (Content Based Image Retrieval) Temu Kembali Teks Berbasis Konten (Content Based Text Retrieval)
Sistem Temu Kembali Citra Berbasis Konten suatu teknik pencarian kembali gambar yang mempunyai kemiripan karakteristik atau content dari sekumpulan gambar. Proses umum dari CBIR adalah gambar yang menjadi query dan penyimpanan dalam database dilakukan proses ekstraksi fitur. Fitur gambar yang dapat digunakan untuk retrieval pada system ini misalnya histogram, susunan warna, teksture, dan shape, tipe spesifik dari obyek, tipe event tertentu, lokasi, emosi.
Penerapan mengenai sistem temu kembali informasi multimedia RANCANG BANGUN MESIN PENCARI CITRA DENGAN PENDEKATAN TEMU BALIK BERBASIS KONTEN
Merancang search engine dengan mengintegrasikan suatu algoritma temu balik citra untuk mendukung proses temu balik citra terhadap koleksi basis data citra yang besar dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Adapun kelebihan dari sistem yang dihasilkan ini adalah sebagai berikut: Dengan menyimpan gambar dalam bentuk nilai biner, memungkinkan proses image retrieval menjadi lebih cepat karena gambar tidak perlu diload ulang pada saat akan diambil nilai histogramnya. Dengan mengukur jarak histogram antara dua buah gambar, dapat dilihat persentase kemiripan kedua gambar tersebut. Hasil pengukuran dengan menggunakan jarak histogram ini dapat menampikan jumlah pixel yang sama dan berbeda dari kedua gambar yang dibandingkan.
Kekurangan Sistem Sistem yang dikembangkan tidak dapat memproses citra yang mempunyai ukuran lebih besar dari 250 X 250 pixel. Karena dengan ukuran citra yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses komputasi nilai histogram dan perhitungan kemiripannya dengan koleksi citra pada basisdata.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian sistem temu balik citra berbasis isi citra menggunakan fitur warna dan jarak histogram, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Fitur low level citra dapat digunakan dalam proses temu balik citra berbasis konten dengan menggunakan warna sebagai vektor yang diekstraksi. Sistem image search engine menghasilkan persentase kemiripan dua buah gambar yang dibandingkan. Berdasarkan persentase kemiripannya, gambar yang hasilnya memiliki persentase kemiripan terbesar adalah gambar yang ditampilkan.