Sarah Anaïs Andrieu Universitas Tirtayasa 1 Agustus 2017 Dari wayang golek ke industri kreatif, lewat seni dan budaya Sebuah cerita politik Sarah Anaïs Andrieu Universitas Tirtayasa 1 Agustus 2017
« Bukan sekedar wayang…. » Dari warisan Keluarga ke warisan Dunia Wayang : wayang-boneka > pagelaran > acara sosial * Banyak tipe wayang: jenis wayang ; lakon (repertoar) ; asal… 2003 – “Wayang Indonesia” diproklamasikan « Masterpiece of oral and Intangible Heritage of humanity » (UNESCO) 2008 – « Wayang Indonesia » masuk daftar unsur Warisan Budaya Takbenda Manusia
Wayang Golek sebagai Warisan Keluarga / Lokal
Pagelaran « total » - Semalam suntuk Mencakup seni ukir, lukis, pedalangan (sabetan (tari, pencak…), suara dan antawacana, gamelan, bahasa… wayang = universitas! Membahas semua bidang kehidupan masyarakat (agama, politik, ekonomi, pendidikan…) Melibatkan semua bidang kehidupan masyarakat Cara penyampaian yang menyeluruh (lahir dan batin, melalui pancaindera) Tontonan dan tuntunan / Hiburan dan Ritual = performance, sebuah proses yang selalu berubah (Schechner, 1988)
Wayang Golek sebagai Objek Budaya Nasional
Kategorisasi dan Politik Orientalisme (abad ke-19) dan Nasionalisme (dari awal abad ke-20) > “budaya”, “tradisi”, “ritual”= kategori politik, « penjinakan » para elit (Pemberton, 1994) dan menjadikan praktek sebagi objek (objektifikasi) Merdeka (1945) > Usaha untuk mengontrolkan wayang golek (sensor, propaganda, normalisasi) > Pembangunan budaya dan identitas nasional RI (Bhinneka Tunggal Ika ) > Identias Sunda yang berhubungan dengan wilayah poliik (Prop. Jabar), di dalam konfigurasi nasional RI Sejak 2000 > Demokratisasi dan desentralisasi (revival Sunda…)
Penciptaan Kebudayaan Indonesia: Proses ganda kulturalisasi / nasionalisasi Tidak ada perbedaan yang jelas maupun tuntutan identitas. Praktek local yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal. NATIONALISATION Standardisation REGIONALISATION Culturalisation Essentialisation 2. Kreasi « kebudayaan », kadang-kadang menurut kriteria suku, atau kriteria wilayah atau politik. Identifikasi « puncak kebudayaan ». Tuntutan budaya lokal. 3. Integrasi ‘puncak kebudayaan’ yang telah disesuaiikan (menurut standar/nilai yang berlaku) dalam kebudayaan nasional RI. Tuntutan identitas nasional dengan nuansa daerah.
Sementara di tingkat Unesco… Budaya & Pengetahuan & Informasi Pengetahuan > pengertian > perdamaian 2. Kebudayaan & identitas 3. Kebudayaan & pembangunan 4. Kebudayaan & demokrasi (hak kebudayaan)
Wayang golek sebagai Warisan Dunia
2003 - Proklamasi “Wayang Indonesia” sebagai ‘Masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity’ by the Unesco. « Heritagization »: * Proses sesuatu yang menjadi « warisan » dan pergeseran arti tentangnya ; * Proses adaptasi dan mengikuti kategori2 nasional mau internasional dan persetujuan tentang politik budaya. Warisan : alat untuk ambil keputusan dan bertindak. = kategori politik (vs. ilmiah) dengan nilai2/paradigma yang tidak diucapkan
Krisis yang pendorong utama untuk pengambilan keputusan dan tindakan Negara Berbangsa tunggal sebagai tingkat utama untuk pengambilan keputusan dan tindakan Krisis yang pendorong utama untuk pengambilan keputusan dan tindakan Identitas kebudayaan yang dianggap pokok -proses kategorisasi/identifikasi-
Wayang sebagai wacana tentang warisan Kehadiran masa lalu Kakawen * Lakon berasal Hindia didalam konteks Islam Allegori: masa lalu, masa kini dan masa depan bersama
Cerita tentang warisan Mahabharata, Ramayana * Mahabharata: tokoh2 anak2 dewa (Yudhistira – Dharma, Bima – Bayu, Arjuna – Indra, Nakula Sadewa –Aswin, Karna – Surya) Pencarian pusaka (senjata, jimat, layang...)
Apa yang harus diwariskan: nilai (vs. barang) * Perjuangan sebagai proses politik dan cara mewariskan; syarat untuk kontinuitas Kebanaran mengandung perubahan
Wayang sebagai warisan? « Heritagization categorization objectivation » > Representation (gambaran) vs. Presentation (penyajian/pergelaran) >> pariwisata / diplomasi budaya > « spectacularization / folklorization » > komersialisasi: wayang sebagai produk..
Industri kreatif Alat untuk memikirkan kreasi, produksi dan komersialisasi isi2 kreatif yang bersifat budaya dan takbenda, yang biasanya di luar logika perdagangan (kebudayaan dan warisan), yang berdasarkan kreatifitas manusia = seni budaya yang bisa dijual / unsur pelestarian dengan hak kekayaan intelektual ++ konsumsi pengalaman (UNESCO) Menurut Unesco, industri kreatif ikut serta dalam kesejahteraan rakyat, lahir maupun batin, sebagai pendorong proses pembangunan (UNESCO 2013)
Kreasi industri = Industri yang masuk kreasi - Standar untuk kreasi > adaptasi bentuk (lama / acara TV/kaset/DVD…) - Produksi seri produk-produk yang identik > kurang adaptatif pada suatu saat +menyangkutkan istilah latihan dan ulangan (seri industri dan standar profesional) > Kualitas « terjamin », bentuk yang ditetapkan dan identifkasi yang dipermudah, lebih gampang diprediksi / dikontrolkan / dimanfaatkan… …/ untuk bersaingan di dunia industri kebudayaan (bisa dijual di dalam maupun diluar negeri)
« Wayang Golek » ↓ « Seni, Budaya » « Pergelaran » Produk ↓ ↓ ↓ Kapital budaya Dapat Sumber dan ekonomi dikontrolkan pembangunan / nilai /dimanfaatkan
Tetapi bagaimana status wayang golek dalam masyarakat kalau terus begini? Atau kalau konteks ini menjadi referensi satu-satunya untuk wayang golek? Juga: di tingkat lokal, legitimasi, manfaat/dinamika, pertaruhan baru… bagian dari proses adaptasi/update dan kehidupan wayang golek sendiri… TETAPI wayang bukan sekedar warisan atau produk saja. « Wayang » jauh lebih besar dan penting, dan ciri khasnya adalah kemampuan beradaptasi…