BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI JAWA TENGAH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI TELEMATIKA DI KALIMANTAN BARAT
Advertisements

Oleh: Prof. Ir. Urip Santoso, S.IKom., M.Sc., Ph.D
SOSIALISASI PEMILU 2009 KPU Kabupaten Sragen.
PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH
PENGUATAN DAYA SAING DENGAN KLASTER INDUSTRI UNTUK MEMASUKI EKONOMI MODERN Kristiana ( )
Topik: Visi Pertanian Abad 21 (Pertanian Yang Berkebudayaan Industri)
POTENSI PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDa) DI PROVINSI BENGKULU
PENGEMBANGAN KLASTER USAHA DI JAWA TENGAH
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 31 SEPT 2013.
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 31 DES 2013.
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
SOSIALISASI SISTEM INOVASI DAERAH (SIDa) Provinsi Jawa Tengah
5.
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
Dukungan Lembaga Legislatif Dalam Percepatan Program Pengentasan Kemiskinan Disampaikan oleh: Dra. Sri Marnyuni (Anggota Komisi E – F-PAN DPRD Jawa.
BAPPEDA PROVINSI JAWA TENGAH
Dr. Mamik Indaryani, MS Fakultas Ekonomi UMK Rabu, 12 Juli 2017
Kepala Biro Organisasi Setda Prov. Sumbar
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
ANALISIS POTENSI UNGGULAN DAERAH DAN KEBUTUHAN INOVASI KABUPATEN JEPARA Workshop Penyusunan Roadmap Penguatan Pilar Tematik, Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Agenda dan Proges Pelaksanaan SIDa di Kabupaten Jepara
RAPAT KOORDINASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH DAERAH
BASIS DATA TERPADU dan DATA PMKS & PSKS JAWA TENGAH
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
SEDIKIT SLIDE YANG MUNGKIN BISA MENGINSPIRASI LoI
PEREKONOMIAN INDONESIA
SINKRONISASI PENATAAN RUANG KAWASAN PERBATASAN DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR DAN PENATAAN RUANG PROVINSI JAWA TENGAH.
PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN DIY
SINOVIK “PACAR BINAL” (Pangkalan Cari Izin Bagi Nelayan)
DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH 2017
DINAS KOPERASI DAN UM KABUPATEN BLITAR
TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS
Implementasi Pemahaman Globalisasi Ekonomi dalam Pembangunan Wilayah: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DI ERA MASYARAT EKONOMI ASEAN (MEA) Oleh : Dr. Kurniyati.
UPAYA UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KEMISKINAN DI JAWA TENGAH
MELALUI KERIS JATENG MEMACU KEMUDAHAN BERUSAHA
Selamat Datang Peserta Rakor Persiapan Pemilukada
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 30 JUNI 2015
PENGANTAR PENGEMBANGAN DESA INOVASI DI KABUPATEN BANJARNEGARA
Disampaikan oleh : Ir. Prihastoto, MT Kepala Bidang Kawasan Permukiman
ASISTEN PEMERINTAHAN SEKDA PROVINSI JAWA TENGAH
SINERGITAS PEMBANGUNAN KEPEGAWAIAN PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
Vemmie D. Koswara Asdep Budaya dan Etika Iptek
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
Disampaikan oleh Ikhwanudin Anggota KPU Provinsi Jawa Tengah
AKBP PUNGKY BHUANA SANTOSA,S.IK, SH, M.SI
SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN
BIDANG DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN TA 2018
MEKANISME PENYUSUNAN DAERAH PEMILIHAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH
MEMBANGUN USAHA AGRIBISNIS
Kementerian PPN/ Bappenas
SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT MONITORING DAN EVALUASI
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DIFABEL
KEGIATAN BIDANG DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN TA 2018
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 30 JUNI 2015
SELAMAT DATANG RAKOR KEPEGAWAIAN DALAM RANGKA
RAKOR Kenaikan pangkat
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 31 JUNI 2013
Audit Kearsipan Internal
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 31 DESEMBER 2014
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 30 SEPTEMBER 2015
PPPUD (Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah)
RAPAT KOORDINASI Penyesuaian Target Kemiskinan Kab/kota
DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN
Pokok-Pokok Pikiran Penguatan Ketahanan Pangan di Jawa Tengah Oleh: Ketua Komisi B DPRD Jawa Tengah M. Chamim Irfani Disampaikan dalam Forum Perangkat.
Oleh: Mohamad Basyir Ahmad Walikota Pekalongan
STBM (SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT). Potensi kerugian ekonomi akibat sanitasi buruk Rp. 56 T atau Rp 1,25 Juta/KK/th Setiap tahun
Disampaikan pada Apresiasi dan Pembinaan Teknis bagi Tenga Pendamping Teknologi (TPT) Tahun 2008.
Jamzani Sodik. 7 Knowledge Based Society Resource Based Society Resource Based Economy Knowledge Based Economy DINAMIKA SOSIAL DAN EKONOMI GLOBAL.
Transcript presentasi:

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI JAWA TENGAH SISTEM INOVASI DAERAH SEBAGAI STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING PROVINSI JAWA TENGAH Drs. AGUS SURYONO, MM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI JAWA TENGAH

SITUASI GLOBAL Resource Based Society Knowledge Based Society DINAMIKA SOSIAL DAN EKONOMI GLOBAL YANG DIPENGARUHI PERKEMBANGAN IPTEK Sebelum abad 21 abad 21 Resource Based Society Knowledge Based Society Resource Based Economy Knowledge Based Economy

Pergeseran Paradigma Global Abad 20 - 21 Agricultural Economy Knowledge Based Economy Industrial Economy Tanah Tenaga Kerja Sumber Daya Alam Kapital Mesin Manajemen Iptek Inovasi Kewirausahaan Keunggulan Komparatif Keunggulan Kompetitif

Daya Saing Indonesia No Negara 2009-2010 2010-2011 2011-2012 1 Peringkat daya saing negara-negara Asean dari 142 negara di dunia No Negara 2009-2010 2010-2011 2011-2012 1 Singapore 3 2 Malaysia 24 26 21 Brunei Darussalam 32 28 4 Thailand 38 39 5 Indonesia 54 44 46 6 Philipine 87 85 75 Sumber : world economic forum 12/25/2017

LINGKUNGAN STRATEGIS DAERAH Peradaban bangsa dipengaruhi perkembangan iptek Otonomi Daerah= tantangan penguatan daya saing LINGKUNGAN STRATEGIS IPTEK DAERAH Daya saing ditentukan oleh penguasaan dan pengembangan IPTEK Litbang iptek haruslah bersifat antisipatif

MASALAH IPTEK – DAYA SAING KESENJANGAN KEGIATAN LITBANG (INOVASI) DENGAN KEGIATAN EKONOMI Inovator Pelaku Usaha Transfer iptek Dukungan sumberdaya Orientasi ilmu, kurang visi bisnis Hasil litbang sekedar laporan, monumen yg disimpan Kurang aplikatif Orientasi keuntungan, kurang dukungan thd litbang, lebih murah beli ketimbang membuat Kurang aplikasi iptek Jurang kematian inovasi

SOLUSI; KEMITRAAN IPTEK DAERAH DAYA SAING DAERAH LITBANG PEMERINTAH PERGURUAN TINGGI SISTEM INOVASI DAERAH UNGGULAN DAERAH PELAKU USAHA Keterpaduan Proses litbang- Inovasi = bisnis Kerjasama antar pelaku MASYARAKAT 3 Pilar SIDa Jateng: Kab/Kota Inovatif Klaster Desa Inovatif

SISTEM INOVASI NASIONAL (SINAS) Sistem Inovasi Nasional adalah sutau jaringan rantai antara institusi publik, lembaga riset dan teknologi, universitas serta sektor swasta dalam suatu pengaturan kelembagaan yang secara sistemik dan berjangka panjang dapat mendorong, mendukung, dan menyinergikan kegiatan untuk menghasilkan, mendayagunakan, merekayasa inovasi-inovasi di berbagai sektor, dan menerapkan serta mendiseminasikan hasilnya dalam skala nasional agar manfaat nyata temuan dan produk inovatif dapat dirasakan masyarakat (Perpres No. 32 Tahun 2010)

SISTEM INOVASI DAERAH (SIDa) Bagian dari jaringan Sistem Inovasi Nasional Merupakan keseluruhan proses pengembangan inovasi yang melibatkan berbagai pihak meliputi Perguruan tinggi, Pengusaha, komunitas dan lembaga penelitian pemerintah dan swasta di daerah dalam rangka untuk memecahkan permasalahan2 yang dihadapi oleh Masyarakat Berbentuk jaringan koordinasi, informasi dan komunikasi serta kerjasama inovasi Fokus pada sektor ekonomi unggulan daerah,

POSISI INOVASI DAERAH Litbang iptek menjadi pendukung prioritas pembangunan Jawa Tengah Iptek menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah Iptek menentukan daya saing daerah Daya dukung iptek perlu diperhatikan Investasi Iptek sangat penting Semua pihak bertanggungjawab terhadap investasi iptek

SIDa Prov. Jateng 3 pilar sistem inovasi daerah di Jateng: Pengembangan UMKM berbasis Klaster Kabupaten/Kota Inovatif Desa Inovatif

1. UMKM berbasis Klaster Klaster : suatu kelompok usaha sejenis dalam suatu kawasan di mana saling berhubungan karena adanya kebersamaan dan sifat saling melengkapi Stakeholder: Perguruan tinggi, Pengusaha, komunitas didalam klaster dan lembaga penelitian Pemerintah dan Swasta di daerah bersama untuk memikirkan bagaimana klaster dapat berkembang dan berdaya saing Inovasi di dalam klaster diarahkan pada rekayasa sosial seperti perkuatan kelembagaan klaster dan rekayasa teknologi seperti pengembangan teknologi tepat guna

GAMBARAN TENTANG KLASTER Penyedia Bahan Baku Budidaya Pendistribusi Pasar KUD:Saprodi Dispertan: bibit PETANI KACANG TANAH Koperasi, jasa angkutan, Jasa pengiriman KACANG GARUDA KONSUMEN LAINNYA DUKUNGAN USAHA PEMERINTAH PROVINSI/ KABUPATEN FEDEP (Forum dialog UNIVERSITAS KAMPUNG TEKNOLOGI (RISTEK,BPPT) PERBANKAN (Bank Jateng, PT PNM)

MENGAPA PENDEKATAN KLASTER DALAM SIDa Keberhasilan Klaster mempunyai daya ungkit tinggi bagi pembangunan daerah Membantu UMKM untuk mencapai sekala ekonomi yang optimum melalui kebersamaan Memudahkan transfer pengetahuan dan tehnologi Menciptakan lingkungan yang kreatif untuk timbulnya inovasi dan kerjasama Lebih fokus dan mendorong sinergitas pihak2 berkepentingan dalam fasilitasi dan pembinaan UMKM dalam klaster

Bagaimana Membentuk Klaster Unggulan Kepala Daerah menunjuk Bappeda /Litbang untuk membentuk team multi stakeholder Anggota team terdiri SKPD terkait pengembangan ekonomi ,Kadin dan Asosiasi perusahaan sejenis serta Perguruan tinggi Rapat bersama (FGD) dan didukung analisis data untuk menentukan klaster unggulan. Menentukan pihak terkait dalam pengembangan klaster Membentuk forum rembuk klaster Membuat AD/ART ,Rencana Usaha dan SK legalitas Forum Klaster dikukuhkan oleh Kepala Daerah

Contoh; Roadmap Pengembangan Teknologi Klaster Kacang Tanah MARKET DRIVEN GARUDAFOOD PASAR LOKAL KACANG TANAH untuk Industri KACANG OLAHAN FITUR PRODUK TEKNOLOGI (fokus Ristek) Teknologi Budidaya Perontok Tanah Pemisah Ukuran Pengering Packaging PROGRAM LITBANG (fokus litbang) Pupuk Organik Budidaya, Pola Tanam, Hama Pengembangan Roadmap Desain Kemasan Penguatan Klaster Benih Unggul Dinas Sosnakertrans SUMBER DAYA BAPPEDA Dinas TANKANAK Dinas Indagkop UKM LPNK-LPK KAMPUNG TEKNOLOGI Universitas (UNDIP) FEDEP-BDS KOMPETENSI INTI KACANG TANAH http://speklok.ristek.go.id - Call Center +6221 3102286 16

PENGEMBANGAN 35 KLASTER DI JATENG 1 Kota Semarang Pengolahan Ikan 19 Kota Magelang Makanan ringan 2 Kab Semarang Kerajinan enceng gondok 20 Kab Magelang Budidaya Air Tawar 3 Kab Demak Jambu Air 21 Kab Purworejo Kambing Peranakan Ettawa 4 Kab Kendal Jambu Biji Getas Merah 22 Kab Kebumen Pengolahan sabut kelapa 5 Kota Salatiga Makanan olahan 23 Kab Temanggung Kopi 6 Kab Grobogan Jagung 24 Kab Wonosobo Domba Wonosobo 7 Kab Pati Tapioka 25 Kab Banyumas Industri gula kelapa 8 Kab Rembang Mangga 26 Kab Purbalingga Knalpot 9 Kab Blora Handycraft kayu 27 Kab Banjarnegara Kentang 10 Kab Jepara Kacang tanah 28 Kab Cilacap 11 Kab Kudus Kerajinan bordir 29 Kota Pekalongan Ikan 12 Kota Surakarta Batik 30 Kab Pekalongan Buah melon 13 Kab Karanganyar Biofarmaka 31 Kab Pemalang Konveksi 14 Kab Wonogiri ubi kayu 32 Kab Batang atsiri getah nilam 15 Kab Sragen Sapi Brangus 33 Kab Brebes Rumput laut 16 Kab Klaten Cor Logam 34 Kota Tegal Itik 17 Kab Boyolali Tembaga 35 Kab Tegal Engiine 18 Kab Sukoharjo Industri mebel

2. Kabupaten/Kota Inovatif Adalah upaya mengembangkan keunggulan dan potensi lokal dengan penguatan SDM yang kompetitif dan sarana pendukung berbasiskan ilmu pengetahuan dan teknologi Mampu meningkatkan kesejahteraan, hajat hidup masyarakat dan pembangunan daerahnya dengan memanfaatkan segala potensi untuk menghasilkan nilai lebih secara berkelanjutan dengan dasar ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh SDM berkualitas, menguasai iptek, kompetitif dan memiliki jiwa kewirausahaan

Mengapa Kab/Kota Perlu Inovasi? Didorong oleh kenyataan persaingan global tinggi, adanya isu-isu penting seperti lingkungan, penurunan sumberdaya alam, meningkatnya jumlah penduduk dan masalah sosial, menuntut kualitas manusia yang kompetitif untuk dapat bersaing memanfaatkan sumberdaya yang minim untuk pemenuhan kebutuhan Daerah mampu berdiri sendiri, penguasaan iptek, keunggulan kompetitif, berkualitas, mampu bersaing, mampu melakukan inovasi untuk mengatasi kesulitan 12/25/2017

Bagaimana cara membangunnya? Daya Saing Daerah Pimpinan Daerah menetapkan Kebijakan Pembangunan berbasis iptek 2 Infra struktur Iptek perekonomian lokal, 1 8 Kelembagaan Pemda Dipahami potensi sumber daya daerah (Alam, SDM, Sarpras, dll) 5 Aksi Inovasi; semua stake holder 7 Regulasi, sistem inovasi, tim inovasi, sumber daya inovasi Hasil-hasil inovasi 6 3 4 Perangkat Daerah menyusun rencana kerja bersama stakeholder Lakukan pengawasan dan evaluasi Agenda kerja Inovasi

Sasaran Inovasi Ada 3 kategori sektor utama yang menjadi sasaran kreatifitas dan inovasi: 1. Penguatan Kelembagaan Pemda - Reformasi Birokrasi ; menata lembaga, pns, - pelayanan publik ; kinerja, kemampuan, sarana 2. Meningkatkan infrastruktur Iptek - Sarana dan prasarana; infrastruktur utama dan pendukung - SDM ; pendidikan masyarakat, budaya iptek - Penggunaan teknologi; teknologi informasi, TTG 3. Mendorong sektor perekonomian lokal (ciri khas) berbasis Iptek - perdagangan, jasa, industri; fasilitasi usaha - pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan; fasilitasi - pariwisata, budaya; peningkatan potensi, pengembangan

Siapa saja yang harus bertindak Kepala Daerah: bangun komitmen kebijakan, bentuk kelembagaan, anggaran dan infrastruktur SKPD: alokasikan sumberdaya untuk inovasi Akademisi: transfer iptek, pendampingan, kerjasama Pelaku usaha: investasi, fasilitasi, hubungan pasar Masyarakat: partisipasi, kreasi, inisiatif Bagaimana Penguatannya Selalu melakukan peningkatan penguasaan iptek, melakukan monitoring dan evaluasi, kontrol publik, penguatan komitmen para pemimpin daerah, jalin kerjasama dengan daerah lain atau institusi yang terkait

CONTOH KOTA INOVASI PEKALONGAN Dasar Pemikiran: pengalaman keberhasilan suatu negara dgn daya saing tinggi yang berkelanjutan (8 faktor); Birokrasi kondusif; reformasi Daya dukung Iptek dan Informasi (ICT); Jaringan Informasi; antar stakeholder Pengembangan Budaya Inovasi Pengembangan Klaster industri Meningkatkan pelayanan dasar Kota Pekalongan yang kreatif inovatif, atau smart city trend global; HKI, standar mutu,, dll Keunggulan lokal, (batik, tekstil, ikan) Tim Inovasi SK Walikota Tim Inovasi Daerah: Pokja Pengembangan Budaya Inovasi, Pokja Daya Dukung Jaringan dan Penyesuaian Trend Global Pokja Pengembangan Kerangka Umum yang kondusif bagi inovasi Pokja pengembangan klaster industry (batik, tekstil, tenun, pengolahan ikan) Fokus pengembangan IT, meliputi 3 aspek yaitu; Suprastruktur: sosial= kebijakan, regulasi, SDM dan kelembagaan, teknikal= software TI Infrastruktur; berupa jaringan interkoneksi, SKPD, kelurahan dan sekolah sehingga memudahkan informasi dan pelayanan publik. Infostruktur; berupa aplikasi perangkat lunak dalam pelayanan publik. Struktur organisasi perangkat daerah; Pada Kantor PDE, dibentuk bidang Inovasi

3. Desa Inovatif Desa yang mampu memanfaatkan sumberdaya desa dengan cara yang baru berdasarkan Iptek serta kearifan lokal untuk kesejahteraan masyarakat, kemajuan desa dan peningkatan taraf hidup masyarakat dengan melibatkan segenap unsur desa. Pelayanan Publik; pelayanan dasar administrasi, pendidikan, kesehatan, Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan; menjadi sektor terpadu, dikelola dengan sentuhan iptek UMKM; sesuai dengan potensi desa Sarana & Prasarana; pembangunan dengan memanfaatkan berbagai program scra terpadu Syaratnya: SDM kompeten, budaya iptek, komitmen pemerintah desa, peran masyarakat,

Mengapa Desa Perlu Inovasi? Sumberdaya alam semakin menurun, jumlah penduduk bertambah, kebutuhan meningkat, perlu upaya optimalisasi pemanfaatan Sumberdaya Desa untuk memenuhi kebutuhan Membanjirnya produk dari luar, kualitas bagus, jumlah banyak, persaingan ketat, produk desa terancam tergususr, perlu penguatan daya saing Penguasaan iptek penting untuk menciptakan produk baru berkualitas, dengan cara baru, teknologi baru, sehingga dapat bersaing dengan produk lain, baik di pasar lokal maupun global 12/25/2017

Bagaimana cara agar jadi desa inovasi 4 3 Kepala Desa Merumuskan Visi, Misi dan Strategi pembangunan desa 2 Menyusun rencana aksi pembangunan desa berbasis iptek Membangun kelembagaan inovasi desa (SDM iptek yg inovatif) 1 Dipahami potensi sumber daya daerah (Alam, SDM, Sarpras, dll) Mambangun kesepahaman Pelibatan unsur desa (aparat, masy) 7 5 Jaringan kerjasama akademisi, Litbang, swasta, dll Pertanian kebun, dll 8 Inovasi Sektor Unggulan Desa berbasis iptek Penga wasan, evaluasi Ternak, ikan, dll 6 IKM/UKM 9 Pariwisata Peningkatan Produktifitas Masy. Kesejahteraan masy, & Daya Saing Desa

Siapa saja yang harus bertindak Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten memberi bantuan, fasilitasi, pembinaan dan pengawasan Pemerintah Desa merencanakan pembangunan bersama masyarakat, mengkoordinasi pembangunan dengan melibatkan Masyarakat Masyarakat desa turut partisipasi aktif dan mengawasi pembangunan Perguruan tinggi atau akademisi bias memberi transfer iptek dan pendampingan Pelaku usaha bisa investasi dan kerjasama usaha Agar bisa kerjasama, kita harus saling kenal lewat jaringan, organisasi atau difasilitasi pemerintah daerah

Contoh: Desa Mlatiharjo Input Proses Hasil Inter net Peningkatan SDM pupuk SDM KESEJAHTERAAN MASYA R AKAT Sawah Benih Inovasi Kelem bagaan Ladang Buah Padi Ternak Sapi Kam bing Sarpras Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah Perguruan Tinggi

TERIMAKASIH