Production Planning and Inventory Control Master Production Scheduling and A Comparison of Material Requirements Planning and Cover-Time Planning Teknologi Industri Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
KELOMPOK 1 Shinta Widyaningtyas 115100300111007 Dian Fatmawati 115100300111021 M. Wafiri Niami 115100300111035 Ulfa Nursiam 115100300111047 Farah Vian Dini 115100300111057 Evi Nur Azizah 115100301111043
OUTLINE Pendahuluan Pembahasan Penutup
Pengaturan terhadap pengendalian persediaan Pendahuluan Kebutuhan adanya kesesuaian antara janji dengan realitas sehubungan dengan adanya pesanan pelanggan Pengaturan terhadap pengendalian persediaan MRP MPS CTP
Pembahasan A Small Numerical Example A adalah item akhir dan B adalah komponen penyusunnya Item Fixed order quantity Initial Inventory A 3 25 2 B 15 50 33
Pembahasan MRP Item A Period 1 …. 6 7 15 16 ….. Item A 5 4
Pembahasan Cover-Time Planning (CTP) Cover-Time Planning (CTP) menunjukkan tingkat permintaan yang diharapkan untuk produk akhir, atau item dengan tingkatan level tertinggi pada bill of materials, untuk menghitung dan mengestimasikan tingkat permintaan dalam suatu jangka waktu untuk semua item. Supply = On hand inventory-Backorders+ Planned replenishments (1) Waktu yang menunjukkan kapasitas pasokan (supply) untuk memenuhi permintaan di masa mendatang yang diharapkan disebut Cover-Time/Run Time-Out. Jika tingkat permintaan stabil dan waktu tunggu (lead time) singkat, cover-time dapat dihitung sebagai : Cover-Time = Supply / Demand rate (2) Pada saat suatu barang : Cover-time <lead time (termasuk Interval inspeksi) + possible buffer time (3) Persediaan yang dimiliki dalam lead time <0 (4) Kemudian CTP mengindikasikan bahwa diperlukan pengadaan pasokan selanjutnya atau pemesanan kembali.
Pembahasan MASTER PRODUCTION SCHEDULING WITH AVAILABLE-TO-PROMISE Proyeksi di tangan t = Proyeksi di tangan t-1 - permintaan perkiraan t + penerimaan t
Pembahasan MASTER PRODUCTION SCHEDULING WITH AVAILABLE-TO-PROMISE Persediaan saat ini di tangan yang menurun kemungkinan pesanan Pelanggan terlambat memesan atau persyaratan lainnya, tetapi sebaliknya pesanan Pelanggan dipesan tidak mempengaruhi yang diproyeksikan di tangan. Tabel 7 digunakan dalam dua tahap dan dengan dua tujuan: Dalam tabel MPS yang dihitung adalah kuantitasnya, kuantitas yang digunakan dalam perhitungan MRP berikutnya sebagai MPS nya. Setelah selesai menjumlahkan MPS dari perubahan peramalan , mungkin dalam 5 minggu ke depan, Tabel digunakan untuk tanggal pengiriman yang dijanjikan untuk pesanan pelanggan baru.
FORECASTING OF MODULES Pengamatan dalam situasi praktis,item D dalam gilirannya terdiri dari komponen dari beberapa tingkat struktur. Item D adalah modul yang berbeda pada item akhir, yang mana item akhir sering disebut sebagai produk variasi khusus (Misalnya truk loader, pemutus sirkuit daya tinggi, dll).
Pembahasan Planning Bills Produk-produk akhir mungkin menjadi variasi khusus dari suatu produk, dimana meramalkan setiap produk akhir mungkin agak melelahkan dan menghasilkan banyak pekerjaan dan masih saja ketepatan peramalannya yang buruk. Maka untuk mempermudahnya variasi produk tersebut di agregatkan.
Pembahasan Enterprise Resource Planning (ERP) ERP lebih focus terhadap rantai pasok eksternal serta memungkinkan pekerja untuk memperkirakan ketersediaan sumber daya berkaitan dengan permintaan pasar ERP bukanlah perhitungan MRP yang terbaru, namun merupakan teknik yang dikembangkan dan digunakan untuk menghubungkan dengan supplier (dan konsumen).
Penutup Sistem MPS berguna dalam MRP dan CTP terutama untuk permintaan mendadak yang sebelumnya. Fungsi utama dari CTP adalah untuk memfasilitasi produksi pesanan pelanggana tidak pernah diramalkan Terlepas dari teknik yang digunakan antara MRP atau CTP, kegagalan order dan ketidaktepatan janji dalam pengiriman akan memberikan hasil yang kurang memuaskan. Sehingga MPS dibutuhkan dalam penanganan hal ini.
TERIMA KASIH