AKTUALISASI PANCASILA DALAM BIDANG POLITIK TM 1ITUALISSI D.H.Syahrial/PP
Makna Ketuhanan YME Pembangunan bidang Politik. Berpolitik berpedoman kepada Tuhanan Yang Maha Esa, maka sagala proses mekanisme perpolitikan harus sesuai dengan perundang-undangan dan nilai agama. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME dalam kehidupan politik nilai-nilai tersebut mendapat perhatian dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, D.H.Syahrial/PPKn
Makna dan aktualisasi sila Kedua dalam pembangunan bidang Politik. Dalam hidup bernegara moral kemanusiaan dasar untuk saling menghargai dalam perbedaan hakekat manusia harus adil dalam hubungan dengan; Adil terhadap diri sendiri, adil terhadap manusia lain, adil terhadap masyarakat, bangsa dan negara, adil terhadap lingkungannya serta adil terhadap Tuhan Yang Maha Esa. D.H.Syahrial/PPKn
Nilai dasar dari sila kedua Peningkatan martabat, hak, dan kewajiban asasi warga negara, penghapusan penjajahan, kesengsaraan dan ketidak adilan dari muka bumi. Harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Tidak semena-mena terhadap orang lain. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Berani membela kebenaran dan keadilan, hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa- bangsalain. D.H.Syahrial/PPKn
Prinsip pemikiran implementatif dalam bidang politik Mengakui persamaab derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Saling mencintai sesama manusia. Mengembangkan sikap tentang rasa. Tidak semena-mena terhadap orang lain. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Berani membela kebenaran dan keadilan. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. D.H.Syahrial/PPKn
Makna Sila Ketiga dalam pembangunan bidang Politik Negara mengatasi segala paham golongan, etnis, suku, ras, individu, maupun golongan agama Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme religious yaitu nasionalisme yang bermoral Ketuhanan Yang Maha Esa D.H.Syahrial/PPKn
Akualisasikan sila Persatuan Indonesia di bidang politik Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. D.H.Syahrial/PPKn
Makna Sila keempat dalam pembangunan bidang Politik. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. Menghargai pendapat orang lain. Mengakui adanya persamaan hak, kewajiban, dan kedudukan dalam bermasyarakat. D.H.Syahrial/PPKn
Nilai-nilai demokrasi yang terkandung dalam sila keempat Kerakyatan berarti kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat, Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan pikiran yang sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat dan dilaksanakan dengan sadar, jujur, dan bertanggung jawab, serta didorong oleh itikad baik sesuai dengan hati nurani. Permusyawaratan berarti bahwa dalam merumuskan atau memutuskan suatu hal, berdasarkan kehendak rakyat, dan melalui musyawarah untuk mufakat. Perwakilan berarti suatu tata cara mengusahakan turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam kehidupan bernegara, antara lain dilakukan melalui badan perwakilan rakyat. D.H.Syahrial/PPKn
lanjutan Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab baik terhadap masyarakat, bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan. Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama. Mengakui atas perbedaan individu, kelompok, ras, suku, agama, karena perbedaan adalah merupakan suatu bawaan kodrat manusia. Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu, kelompok, ras, suku maupun agama. D.H.Syahrial/PPKn
Makna Sila Kelima dalam pembangunan bidang Politik. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong. Bersikap adil. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Menghormati hak-hak orang lain. Suka memberi pertolongan kepada orang lain. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain D.H.Syahrial/PPKn
lanjutan Tidak bersifat boros. Tidak bergaya hidup mewah. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum. Suka bekerja keras. Menghargai hasil karya orang lain. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. D.H.Syahrial/PPKn
Pert. 3 Dr. H. Syahrial Syarbaini, MA. TERIMA KASIH Pert. 3 Dr. H. Syahrial Syarbaini, MA. D.H.Syahrial/PP