KEBIJAKAN PEMBELIAN & PENGADAAN MESIN MODUL 14 KEBIJAKAN PEMBELIAN & PENGADAAN MESIN METODE PEMILIHAN DAN PENGGANTIAN MESIN Metode : 1. Annual Cost Saving Approach 2. Total Life Average Approach 1. Annual Cost Saving Approach Metode ini menekankan pada adanya penghematan mesin dari pemilihan mesin, membandingkan recurring cost dan non recurring cost serta depresiasi. Non recurring cost dihitung sebesar bunga setiap tahun. Dari metode ini akan dianalisa dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dengan mengetahui berapa lama modal akan kembali Contoh : PT. “SHIVA” pada tahun 2002 membeli mesin baru untuk mengganti mesin lama. Harga beli dan pemasangan mesin baru Rp 500.000,-. Apakah dengan membeli mesin baru PT. Shiva akan memperoleh keuntungan berupa penghematan biaya dimana diketahui mesin lama dapat dipergunakan salama 4 tahun lagi, sedangkan mesin baru dapat dioperasikan selama 10 tahun. Apabila mesin diganti, mesin lama dapat dijual dengan harga Rp 200.000,-. ‘12 Manajemen Operasional Drs. Ali Mashar, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 1
Annual cost saving (ACS) = Biaya listrik Biaya pajak & asuransi Total Pengeluaran Biaya bunga Biaya depresiasi Total biaya operasi/ tahun Annual cost saving (ACS) = Investasi Baru CRP = --------------------------------------- ACS + Depresiasi Mesin Baru CRP = Kebijaksanaan perusahaan = 2. Total Life Average Approach Pada metode ini semua biaya per tahun dibandingkan, termasuk semua biaya-biaya untuk memiliki mesin tersebut dan taksiran semua biaya operasi dari mesin tersebut selama hidupnya. Setelah melakukan perbandingan, maka biaya rata-rata terendah yang dipilih sebagai kebijaksanaan perusahaan. Contoh : Harga pasar mesin lama Rp 100.000,-. Mesin ini masih dapat dipergunakan 2 tahun. Nilai residu setelah 2 tahun Rp 10.000,-. Biaya ‘12 Manajemen Operasional Drs. Ali Mashar, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 3
Kebijaksanaan perusahaan = Pentingnya Lokasi Yang Strategis Keputusan strategis sering tergantung jenis bisnisnya. Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang ditempuh biasanya meminimalkan biaya, sedangkan pada bisnis eceran dan pelayanan jasa profesional, strategi yang digunakan terfokus pada memaksimalkan laba atau pendapatan. Meskipun demikian, strategi lokasi gudang dapat dipertimbangkan sebagai kombinasi biaya dan kecepatan pengiriman. Secara umum tujuan strategi lokasi adalah memaksimalkan keuntungan dari lokasi tersebut. Keputusan lokasi relatif jarang dilakukan perusahaan, biasanya karena permintaan telah melebihi kapasitas pabrik atau karena perubahan produktivitas tenaga kerja, kurs valuta asing, dan sikap masyarakat sekitar pabrik. Perusahaan mungkin juga merelokasi fasilitas manufaktur atau fasilitas jasa mereka karena adanya pergeseran permintaan kosumen. Dalam pemilihan lokasi mencakup beberapa hal, yaitu : 1. Tidak pindah, tetapi memperluas fasilitas yang ada 2. Mempertahankan lokasi yang sekarang, tetapi menambahkan fasilitas lain di lokasi yang berbeda 3. Menutup fasilitas yang sekarang dan pindah ke lokasi yang lain. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan lokasi, adalah : 1. Jarak 2. Sumber sumber bahan baku dan penjualan produk baru. Bahan baku, ongkos angkut, sifat bahan baku dan barang jadi lahan : jenis dan harga Bahan penolong Tenaga kerja : kualitas dan kuantitas ‘12 Manajemen Operasional Drs. Ali Mashar, MM. 5 Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id