MODUL KE DELAPAN MENGGAMBAR TEKNlK GAMBAR INSTRUMEN DUA PANDANGAN Struktur lengkap sebagian benda dapat ditunjukkan hanya dengan dua pandangan. Misalnya, pandangan yang diperlukan untuk lengan operas! pada Gbr. l.a hanya mencakup pandangan depan dan atas, seperti yang ditunjukkan oleh tanda panah, Untuk menggambar pandangan yang perlu untuk lengan operasi pada Gbr. 1, lakukanlah yang berikut: 1. Tentukan jarak antara pandangan (Gbr. 1.1). Lebar pandangan depan dan atas kira-kira 152 mm (6"; 25,4 mm = 1"), dan lebar ruang kerja kira-kira 266 mm (10 Vz "). Seperti ditunjukkan pada Gbr. l.b, kurangkan 152 mm dari 266 mm dan bagi hasilnya dengan 2 untuk memperoleh nilai ruang A. Untuk membuat ruang ini, tempatkan mistar secara mendatar di sepanjang bagian bawah lembar kertas dan buat tanda goresan tegak pendek. Kedalaman pandangan atas kira-kira 64 mm (2 !/2 ") dan tinggi pandangan depan 45 mm (1 3 A "), sementara tinggi ruang kerja 194 mm. Anggap ruang C— katakanlah, 25 mm (1")— antara pandangan yang akan terlihat bagus dan yang akan memberikan ruang yang cukup untuk ukuran, jika memang ada. Tambahkan 64 mm, 25 mm dan 45 mm, kurangi jumlahnya dari 194 mm, dan bagi hasilnya dengan 2 untuk memperoleh nilai ruang B. Untuk membuat ruang ini, tempatkan mistar secara tegak di sepanjang sisi kiri lembaran kertas dengan ukuran yang sebenamya di kiri, dan buat tanda gores tegak lurus pada ukuran ini. 2. Tentukan letak garis sumbu dari tanda ruang (Gbr. l.II). Lukis busur dan lingkaran secara halus. 3. Gambar garis bantu mendatar dan tegak dengan urutan yang ditunjukkan (Gbr. l.III). Biarkan garis-garis bantu perpotongan di sudut. 4. Tambahkan garis-garis tak tampak dan tebalkan semua garis akhir, secara jelas dan hitam(Gbr. l.IV). http://www.mercubuana.ac.id
Metode garis pisah 45° juga memudahkan untuk memindahkan titik dalam jumlah yang banyak, seperti ketika melukis kurva. MEMPROYEKSIKAN PANDANGAN KETIGA Gambar 3. merupakan gambar lukisan suatu benda yang memiliki tiga pandangan yang perlu. Setiap sudut benda ini dinomori. Gambar 3.1 menunjukkan pandangan atas dan depan, dengan setiap sudut dinomori secara benar. Jika satu titik tampak dalam pandangan yang diberikan, nomornya ditempatkan di luar sudut, tetapi jika titiknya tak tampak, nomornya ditempatkan di dalam sudutnya. Misalnya, pada Gbr. 3.1, titik 1 merupakan titik yang tampak pada kedua pandangan. Akan tetapi, titik 2 tampak pada pandangan atas dan nomornya ditempatkan di luar, sementara pada pandangan depan titik ini tak tampak dan nomornya ditempatkan di dalam. Sistem ini, yang titiknya diidentifikasi oleh nomor yang sama pada semua pandangan, bermanfaat dalam memproyeksikan titik-titik yang diketahui di dua pandangan pada kedudukan yang tidak diketahui di pandangan ketiga. Perhatikan bahwa sistern penomoran memberi nomor yang sama untuk titik yang diketahui dalam semua pandangan dan tidak dicampur-adukkan dengan sistem yang digunakan dan di mana saja, yang dalam sistem ini sebuah titik memiliki nomor yang berbeda dalam setiap pandangan. Sebelum mulai memproyeksikan pandangan samping-kanan dalam Gbr. 3, cobalah memvisualkan pandangan tersebut sebagaimana terlihat dari tanda panah pada Gbr. 3.a. Kemudian gambarlah pandangan samping-kanan titik-demi-titik dengan menggunakan pensil keras dan dengan garis-garis yang sangat halus. Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 3.1, tentukan letak titik 1 pada pandangan samping dengan memproyeksikannya dari titik 1 di pandangan atas dan titik 1 di pandangan depan. http://www.mercubuana.ac.id
Untuk menggambar (ukuran sebenamya dengan instrumen pada Kertas A- 2), pandangan yang perlu unluk balok-V pada Gbr. 4.a, lakukan yang berikut ini: 1. Tentukanjarak antara pandangan (Gbr. 4.1). Lebarpandangan depan ialah 108 mm dan kedalaman pandangan samping ialah 58 mm, sementara lebar ruang kerja ialah 266 mm.- Anggap ruang C di antara pandangan (katakanlah, 32 mm) akan terlihat * bagus dan akan memungkinkan ruang yang cukup untuk ukuran, jika memang ada. Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 4.b, tambahkan 108 mm, 32 mm, dan 58 mm, kemudian kurangkan jumlahnya dari 266 mm, dan bagi hasilnya dengan 2 untuk memperoleh nilai ruang A. Untuk membuat pengukuran ruang mendatar ini, tempatkan penggaris pada bagian bawah lembaran kertas Anda dan buat tanda goresan pendek. Kedalaman pandangan atas sama dengan 58 mm dan tinggi pandangan depan 45 mm, sementara tinggi ruang kerja sama dengan 194 mm. Anggap ruang D di antara pandangan (katakan, 25 mm). Ruang D tidak perlu sama dengan ruang C. Tambahkan 58 mm, 25 mm, dan 45 mm, kurangkan jumlah tersebut dari 194 mm, dan bagi hasilnya dengan 2 untuk memperoleh nilai ruang B. Untuk membuat pengukuran ruang tegak ini, tempatkan penggaris di sepanjang sisi kin lembaran kertas dengan penggaris yang digunakan di kiri, dan buat tanda gores pendek tegak lurus pada penggaris ini. Sediakan ruang untuk menulis ukuran, jika memang dibutuhkan. http://www.mercubuana.ac.id