MODUL KE DELAPAN MENGGAMBAR TEKNlK GAMBAR INSTRUMEN DUA PANDANGAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Gambar Teknik Gambar  salah satu informasi visual
Advertisements

MELUKIS SEGITIGA.
MENGINTERPRETASIKAN SKETSA
TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
BAB II PROYEKSI DAN POTONGAN
SKETSA DAN GAMBAR TEKNIK
Dasar Perancangan Teknik Industri
Cara-cara Penggambaran Khusus
CERMIN.
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING PROGRAM STUDI KEAHLIAN (SKILL DEPARTEMEN PROGRAM) : TEKNIK BANGUNAN (BUILDING TECHNOLOGY) KOMPETENSI.
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
GEOMETRI DALAM BIDANG Pertemuan 15.
TEKNIK MENGGAMBAR GARIS
MELUKIS GARIS BAGI, GARIS BERAT, GARIS TINGGI DAN GARIS SUMBU
GARIS SINGGUNG LINGKARAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN
0.5 SIMETRI DAN PENCERMINAN
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
MENGINTERPRETASIKAN SKETSA
PROYEKSI SIKU-SIKU gambar proyeksi siku-siku dilihat dari enam arah pandang yaitu Pandangan Atas (PA) adalah tampak benda bila dilihat dari atas Pandangan.
Konstruksi geometri Pertemuan ke-3
Aturan Dasar Untuk Penyajian Gambar dan Potongan
Untuk menghemat waktu beberapagaris perpotongan yang sebenarnya dapat
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds Prodi Desain Interior - FDIK
GEOMETRI DALAM BIDANG Pertemuan 15.
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
MODUL KE TIGA BELAS MENGGAMBAR TEKNIK PENSKETSAAN LUKISAN
GAMBAR STANDARD PERTEMUAN KETIGA 21 SEPT 2007.
MODUL KE SEMBILAN MENGGAMBAR TEKNIK PROYEKSI MAJEMUK
Aturan Dasar Untuk Memberi Ukuran
Teknologi Dan Rekayasa
MODUL KE TUJUH MENGGAMBAR TEKNIK PROYEKSI-PROYEKSI
Garis Singgung Persekutuan
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
MODUL KE DUA BELAS MENGGAMBAR TEKNIK PANDANGAN BENDA
DASAR MENGGAMBAR TEKNIK
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
MENERAPKAN DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
MODUL KE SEBELAS MENGGAMBAR TEKNIK GARIS-GARIS ARSIR Untuk membedakan
Teknologi Dan Rekayasa
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
MENGGAMBAR TEKNIK 1.
MELUKIS GARIS TEGAK LURUS
MELUKIS GARIS TEGAK LURUS
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
Lingkaran dalam Segitiga
MELUKIS GARIS TEGAK LURUS
SIMBOL KONSTRUKSI, TANAH, BATU, BETON
HURUF BESAR AAAAAAAAAAAAAAAA BBBBBBBBBBBBBBBB CCCCCCCCCCCCCC DDDDDDDDDDDDDD FFFFFFFFFFFFFFFFF GGGGGGGGGGGGG HHHHHHHHHHHHHH IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII.
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
DASAR GAMBAR TEKNIK MUH. SYARIF PRASETIA, ST., MT.
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING Mapping And Surveing Department MACAM-MACAM GARIS.
Kerja bangku YUSUF RIZAL FAUZI, S.T., M.T. Mengukur dan menandai benda kerja Mengukur benda kerja berarti membandingkan suatu besaran yang diukur dengan.
Peta Konsep. Peta Konsep B. Kedudukan Dua Garis.
Peta Konsep. Peta Konsep B. Kedudukan Dua Garis.
MELUKIS GARIS TEGAK LURUS
7. APLIKASI INTEGRAL.
MELUKIS GARIS TEGAK LURUS
MELUKIS GARIS TEGAK LURUS
TEKNIK GEOMATIKA DAN GEOSPASIAL
MENERAPKAN DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK OLEH : KUSTENDAR, S.T TEKNIK GAMBAR OTOMOTIF SMK AL-IHSAN PAMARICAN.
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING PROGRAM STUDI KEAHLIAN (SKILL DEPARTEMEN PROGRAM) : TEKNIK BANGUNAN (BUILDING TECHNOLOGY) KOMPETENSI.
PENUNJUKKAN UKURAN.
Transcript presentasi:

MODUL KE DELAPAN MENGGAMBAR TEKNlK GAMBAR INSTRUMEN DUA PANDANGAN Struktur lengkap sebagian benda dapat ditunjukkan hanya dengan dua pandangan. Misalnya, pandangan yang diperlukan untuk lengan operas! pada Gbr. l.a hanya mencakup pandangan depan dan atas, seperti yang ditunjukkan oleh tanda panah, Untuk menggambar pandangan yang perlu untuk lengan operasi pada Gbr. 1, lakukanlah yang berikut: 1. Tentukan jarak antara pandangan (Gbr. 1.1). Lebar pandangan depan dan atas kira-kira 152 mm (6"; 25,4 mm = 1"), dan lebar ruang kerja kira-kira 266 mm (10 Vz "). Seperti ditunjukkan pada Gbr. l.b, kurangkan 152 mm dari 266 mm dan bagi hasilnya dengan 2 untuk memperoleh nilai ruang A. Untuk membuat ruang ini, tempatkan mistar secara mendatar di sepanjang bagian bawah lembar kertas dan buat tanda goresan tegak pendek. Kedalaman pandangan atas kira-kira 64 mm (2 !/2 ") dan tinggi pandangan depan 45 mm (1 3 A "), sementara tinggi ruang kerja 194 mm. Anggap ruang C— katakanlah, 25 mm (1")— antara pandangan yang akan terlihat bagus dan yang akan memberikan ruang yang cukup untuk ukuran, jika memang ada. Tambahkan 64 mm, 25 mm dan 45 mm, kurangi jumlahnya dari 194 mm, dan bagi hasilnya dengan 2 untuk memperoleh nilai ruang B. Untuk membuat ruang ini, tempatkan mistar secara tegak di sepanjang sisi kiri lembaran kertas dengan ukuran yang sebenamya di kiri, dan buat tanda gores tegak lurus pada ukuran ini. 2. Tentukan letak garis sumbu dari tanda ruang (Gbr. l.II). Lukis busur dan lingkaran secara halus. 3. Gambar garis bantu mendatar dan tegak dengan urutan yang ditunjukkan (Gbr. l.III). Biarkan garis-garis bantu perpotongan di sudut. 4. Tambahkan garis-garis tak tampak dan tebalkan semua garis akhir, secara jelas dan hitam(Gbr. l.IV). http://www.mercubuana.ac.id

Metode garis pisah 45° juga memudahkan untuk memindahkan titik dalam jumlah yang banyak, seperti ketika melukis kurva. MEMPROYEKSIKAN PANDANGAN KETIGA Gambar 3. merupakan gambar lukisan suatu benda yang memiliki tiga pandangan yang perlu. Setiap sudut benda ini dinomori. Gambar 3.1 menunjukkan pandangan atas dan depan, dengan setiap sudut dinomori secara benar. Jika satu titik tampak dalam pandangan yang diberikan, nomornya ditempatkan di luar sudut, tetapi jika titiknya tak tampak, nomornya ditempatkan di dalam sudutnya. Misalnya, pada Gbr. 3.1, titik 1 merupakan titik yang tampak pada kedua pandangan. Akan tetapi, titik 2 tampak pada pandangan atas dan nomornya ditempatkan di luar, sementara pada pandangan depan titik ini tak tampak dan nomornya ditempatkan di dalam. Sistem ini, yang titiknya diidentifikasi oleh nomor yang sama pada semua pandangan, bermanfaat dalam memproyeksikan titik-titik yang diketahui di dua pandangan pada kedudukan yang tidak diketahui di pandangan ketiga. Perhatikan bahwa sistern penomoran memberi nomor yang sama untuk titik yang diketahui dalam semua pandangan dan tidak dicampur-adukkan dengan sistem yang digunakan dan di mana saja, yang dalam sistem ini sebuah titik memiliki nomor yang berbeda dalam setiap pandangan. Sebelum mulai memproyeksikan pandangan samping-kanan dalam Gbr. 3, cobalah memvisualkan pandangan tersebut sebagaimana terlihat dari tanda panah pada Gbr. 3.a. Kemudian gambarlah pandangan samping-kanan titik-demi-titik dengan menggunakan pensil keras dan dengan garis-garis yang sangat halus. Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 3.1, tentukan letak titik 1 pada pandangan samping dengan memproyeksikannya dari titik 1 di pandangan atas dan titik 1 di pandangan depan. http://www.mercubuana.ac.id

Untuk menggambar (ukuran sebenamya dengan instrumen pada Kertas A- 2), pandangan yang perlu unluk balok-V pada Gbr. 4.a, lakukan yang berikut ini: 1. Tentukanjarak antara pandangan (Gbr. 4.1). Lebarpandangan depan ialah 108 mm dan kedalaman pandangan samping ialah 58 mm, sementara lebar ruang kerja ialah 266 mm.- Anggap ruang C di antara pandangan (katakanlah, 32 mm) akan terlihat * bagus dan akan memungkinkan ruang yang cukup untuk ukuran, jika memang ada. Seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 4.b, tambahkan 108 mm, 32 mm, dan 58 mm, kemudian kurangkan jumlahnya dari 266 mm, dan bagi hasilnya dengan 2 untuk memperoleh nilai ruang A. Untuk membuat pengukuran ruang mendatar ini, tempatkan penggaris pada bagian bawah lembaran kertas Anda dan buat tanda goresan pendek. Kedalaman pandangan atas sama dengan 58 mm dan tinggi pandangan depan 45 mm, sementara tinggi ruang kerja sama dengan 194 mm. Anggap ruang D di antara pandangan (katakan, 25 mm). Ruang D tidak perlu sama dengan ruang C. Tambahkan 58 mm, 25 mm, dan 45 mm, kurangkan jumlah tersebut dari 194 mm, dan bagi hasilnya dengan 2 untuk memperoleh nilai ruang B. Untuk membuat pengukuran ruang tegak ini, tempatkan penggaris di sepanjang sisi kin lembaran kertas dengan penggaris yang digunakan di kiri, dan buat tanda gores pendek tegak lurus pada penggaris ini. Sediakan ruang untuk menulis ukuran, jika memang dibutuhkan. http://www.mercubuana.ac.id