ILMU BAHAN Material Science “KOMPOSIT” COMPOSITE Mochamad Yusuf Santoso, S.T., M.T., M.Sc. Program Studi D4 Teknik Keselamatan dan Kesehatan (K3) Jurusan Teknik Permesinan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Mengapa Belajar ‘Komposit’? Masing-masing material konvensional, yaitu logam, keramik dan polimer, memiliki karakteristik masing-masing Jika material konvensional tersebut digabung, akan didapatkan material yang memiliki sifat yang luar biasa Many of our modern technologies require materials with unusual combinations of properties that cannot be met by the conventional metal alloys, ceramics, and polymeric materials
Pengertian Komposit suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut any multiphase material that exhibits a significant proportion of the properties of both constituent phases such that a better combination of properties is realized
Komposit tersusun atas dua komponen dasar: Penyusun Komposit Komposit tersusun atas dua komponen dasar: Matrik Disperse/Serat Bagian dari komposit yang mengelilingi serat Penyusun komposit yang berada di dalam matrik Sifat dari komposit bergantung pada sifat fasa penyusunnya, jumlahnya, dan geometri dari seratnya
Geometri Serat Komposit
Klasifikasi Komposit
Particle-Reinforced Composite Terdiri dari large-particle dan dispersion-streghtened composite Perbedaan utama di antara keduanya ada pada mekanisme penguatan ‘Large’, menunjukkan bahwa interaksi particle-matrix nya tidak terjadi pada tingkatan atom atau molekul Matrik akan mentransfer sebagian beban pada partikel, yang akan menanggung beban Improvement dari sifat mekanik bergantung pada strong bonding pada matrix-particle interface Contoh: BETON, yang tersusun atas semen cement (the matrix), dan sirtu (the particulate)
Particle-Reinforced Composite Dispersion-strengthened composites, ukuran partikel lebih kecil, berdiameter antara 0.01 and 0.1 µm (10 dan 100 nm) Penguatan terjadi pada interaksi partikel-matrik yang terjadi pada tingkatan atom atau molekul Matrik akan menanggung sebagian besar beban, partikel akan menghalangi pergerakan dislokasi Sehingga deformasi plastis tidak terjadi yield dan tensile strength, kekerasan akan meningkat Contoh: thoria-dispersed (TD) nickel, sintered aluminium powder (SAP)
Fiber-Reinforced Composite Terdiri dari Continous dan Discontinous composite Dibedakan berdasarkan panjang fiber Contionous panjang Discontinous pendek Selain dipengaruhi oleh panjang fiber, sifat mekanik FRC dipengaruhi juga oleh orientasi (susunan) dari fiber
Fiber-Reinforced Composite
Fiber-Reinforced Composite Macam-macam FRC: Fiber-reinforced Polymer Fiber-reinforce Ceramic Fiber-reinforce Metal
Terdiri dari Laminar dan Sandwich panels composite Structural Composite Terdiri dari Laminar dan Sandwich panels composite Aplikasi: Plywood, modern ski, etc
roofs, floors, and walls of buildings; and, in aerospace and aircraft Structural Composite Terdiri dari Laminar dan Sandwich panels composite Aplikasi: roofs, floors, and walls of buildings; and, in aerospace and aircraft