Ramadina Aprilia Andasha Habib Arsarachman Asry Muhamad Apri Setiawan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB IV SEJARAH PGRI.
Advertisements

BAB V PGRI SEBAGAI ORGANISASI PERJUANGAN
MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH Kelas IX Semester II
Guru Sejarah SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA
BAB 3 JATI DIRI SERTA SITEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI PGRI
Organisasi Profesi Kependidikan
A. Pengertian Pergerakan Nasional
Hakikat PKn.
MEMBUAT MEDIA PENGAJARAN
STRUKTUR PEMERINTAHAN DAERAH
Pengertian dan Hakekat Wawasan Nusantara
MEMBUAT MEDIA PENGAJARAN
ASSALAMU'ALAIKUM WR.WB. ASSALAMU'ALAIKUM WR.WB.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
KOPERASI.
Uud dasar negara republik indonesia
Demokrasi liberal 1950 – Prestasi Politik . Kemelut politik
PEMERINTAHAN DEMOKRASI LIBERAL
Assalamu’alaikum Wr wb
BAB 2 Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi
PARTAI NASIONAL INDONESIA
UPAYA PEMAJUAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA
“PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA”
Perubahan Pertama Perubahan Kedua Perubahan Ketiga Perubahan Keempat 1
Dr. Wuri Wuryandani, M.Pd. Jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan
KONSTITUSI NEGARA.
DEMOKRASI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
oleh Bagus Mundianianto,M.Pd.
Hierarki Peraturan Perundang-Undangan
Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
KOPERASI Oleh YAS.
Oleh : WATA KEPALA SMP NEGERI 1 TAMBAK
Materi Ke-10: SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) / II
Sistem ekonomi internasional Pasca PD II  liberalisme dan sosialisme- komunis Indonesia  melakukan upaya perbaikan ekonomi Kondisi ekonomi Indonesia.
Peristiwa-Peristiwa Penting yang Berkaitan Dengan Perkembangan Bahasa Indonesia Tahun 1896 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Van Ophuijsen yang.
Cikal bakal lahirnya organisasi PGRI `
AWAL PELAKSANAAN KERUNTUHAN
MASA TRANSISI PRADITA RAHMA HIJRIANI S1 PENDIDIKAN SEJARAH
Materi Ke-10: SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) / II
Bahan kuliah Hukum Pemda FH UII 2015.
MEMBUAT MEDIA PENGAJARAN
Pembebasan Irian Barat
REFORMASI & GERAKAN MAHASISWA.
SISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Pengertian, Asas dan Prinsip Koperasi
Oleh NABILLAH MAHDIANA ( )
PERKEMBANGAN PEMERINTAHAN INDONESIA
Konstitusi NKRI Pada Masa ORDE LAMA
DINAMIKA PELAKSANAAN UUD’45 SEJAK AWAL KEMERDEKAAN HINGGA ERA SEKARANG
BAB 9 TERBENTUKNYA NEGARA DAN PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA
KELOMPOK 4 Anggi fitriyani annisa syahnun maria serevina nidia christine stelia mardiana simanjuntak XII MIPA 6.
Dinamika aktualisasi Pancasila sebagai dasar Negara dan pelaksanaan UUD 1945 Dinamika pelaksanaan UUD 1945.
KABINET MASA DEMOKRASI LIBERAL
Presented By: Lailatul Hikmah
Pengertian Kode Etik Guru Indonesia
RICKY FIRMANSYAH UNIVERSITAS GALUH CIAMIS Prodi FKIP – Sejarah
Tugas 1 “Ekonomi Koperasi”
SAREKAT ISLAM NAMA KELOMPOK : DITA DWI AGUSTIN ( )
PAHLAWANKU BY: pasha 5D AKBAR 5D.
Tugas PKn Fedelis Kendri Riskadilla X.IIS 2 / 12
PRESENTASI PPKN Anggota Kelompok : - Elizabeth M P (8B/9)
KOPERASI.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NAMA KELOMPOK 1.AYU 2.WRDYA 3.KURNIA 4.HENGKI 5.SYAFRIADIN 6.ZIMMY 7.JOSHUA 8.MONICA SARI.
PENDIDIKAN BELA NEGARA Anita Latifah, S.Si, MH. Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara a.Situasi NKRI terbagi dalam Periode-periode Periode yang.
RIA KURNIASARI. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menganalisis hakikat, fungsi dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di SD.
Di susun oleh: Diding Suhendi NPM:  Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara.
EKONOMI POLITIK ORDE LAMA M. Husni Mubaraq, S.Sos.I, MAP Oleh : 18 Agustus 1945 – 11 Maret 1967.
MAPABA Rayon Sunan Gunung Jati IAIN Surakarta. ORDE LAMA ORDE BARU REFORMASI MILLENIAL/ MODERN SEJARAH PRA KEMERDEKAAN.
1 Daftar Riwayat Hidup Pertemuan 1. 2 DINAMIKA UUD 1945 Pertemuan 1.
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA N. AINI PUSPITASARI.
Transcript presentasi:

Ramadina Aprilia Andasha Habib Arsarachman Asry Muhamad Apri Setiawan Kelompok 1 Ramadina Aprilia Andasha Habib Arsarachman Asry Muhamad Apri Setiawan

Sejarah PGRI Sebelum Kemerdekaan Pada zaman Belanda dimulai tahun 1912, berdiri Persatuan Guru Hindi Belanda (PGHB) yang diketuai oleh Karto Soebroto Pada 1933 PGHB di ganti menjadi PGI (Persatuan Guru Indonesia)

Sejarah PGRI Sesudah Kemerdekaan Kongres PGRI I (24-25 November 1945) Kongres tersebut bertempat di Sekolah Guru Putri (SGP) Surakarta, Jawa Tengah. Dari kongres itu lahirlah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang merupakan wahana persatuan dan kesatuan segenap guru di seluruh Indonesia. Pendiri PGRI adalah Rh. Koesnan, Amin Singgih, Ali Marsaban, Djajeng Soegianto, Soemidi Adisasmito, Abdullah Noerbambang, dan Soetono. Mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tujuan : Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan Membela hak dan nasib buruh umumnya, dan guru pada khususnya

Kongres PGRI II di Surakarta, 21-23 November 1946 Melalui kongres ini, PGRI mengajukan 3 tuntutan kepada pemerintah, yaitu mengenai Undang – undang Pokok Pendidikan dan Perburuhan, Sistem Pendidikan, dan Gaji guru. Tuntutan tersebut mendapat perhatian dari pemerintah. Kongres PGRI III di Madiun, 27-29 Februari 1948 Kongres ini memutuskan bahwa untuk meningkatkan efektivitas organisasi, ditempuh jalan dengan memekarkan cabang-cabang yang tadinya keresidenan memiliki satu cabang menjadi cabang yang lebih kecil, tetapi dengan jumlah anggota sedikitnya 100 orang. Diharapkan bahwa cabang PGRI yang lebih kecil itu dapat lebih aktif.

PGRI Masa Demokrasi Liberal (1950-1959) a.   Kongres IV PGRI di Yogyakarta 26-28 Februari 1950. b.   Kongres V PGRI di Bandung 19 – 24 Desember 1950 c.   Kongres VI PGRI di Malang 24-30 November 1952 d.   Kongres VII PGRI di Semarang 24 November s/d 1 Desember 1954 e.   Kongres VIII PGRI di Bandung 1956. f.   Kongres IX PGRI 31 Oktober – 4 November di Surabaya 1956.

PGRI pada Masa PKI (1959-1965) Lahirnya PGRI Non-Yaksentral/PKI Periode tahun 1962-1965 kongres ke X di selenggarakan dan merupakan masa-masa perpecahan dalam tubuh PGRI. Penyebab perpecahan itu ialah politik dari luar dengan dalih (pembentukan kekuatan dan penggunaan kekuatan). Untuk menyelamatkan pendidikan dari ancaman dan perpecahan di kalangan guru, maka presiden Soekarno membentuk Majelis Pendidikan Nasional yang menerbitkan PenPres No.19 tahun 1965 tentang Pokok-pokok Sistem Pendidikan Nasional Pancasila sebagai hasil kerja dari Panitia Negara untuk penyempurnaan Sistem Pendidikan Pancawardhana

PGRI pada masa Orde Baru (1967-1998) Peristiwa G30S/PKI merupakan puncak dari apa sebelumnya berlangsung dalam tubuh PGRI,yaitu perebutan pengaruh anti PKI dan pro PKI,infil Trasi dan fitnah Pro PKI berdirinya PGRI non-vaksentral dll. Bersama para pelajar, mahasiswa, sarjana, dll, para guru anggota PGRI turun kejalan dengan meneriakan tritura (tri tuntunan rakyat) yakni :”bubarkan PKI,ritul 100 mentri,dan turunkan harga-harga!”. Mereka membentuk kesatuan aksi misalnya KAMI(Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia),KASI(Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia), sedangkan para guru membentuk KAGI pada tanggal 2 februari 1966. Tugas utama KAGI ialah membersihkan dunia pendidikan Indonesia dari unsur PKI dan orde lama, menyatukan semua guru dalam organisasi guru yaitu PGRI

PGRI pada Masa Reformasi (1999-sekarang) PGRI mengalami perubahan sebagai organisasi yang harus mampu beradaptasi dan mewujudkan dirinya sebagai the learning organization yaitu organisasi yang senantiasa belajar sebagai organisasi yang secara berkelanjutan melakukan transformasi diri secara lebih baik dalam mengelola pengetahuan, penggunaan teknologi, sumber daya manusia, perluasan pembelajaran, sebagai adaptasi dalam perubahan lingkungan.

Dalam mengadaptasi perubahan lingkungan yang demikian, PGRI di tuntut memiliki kecakapan untuk : Lebih siap mengantisipasi dan beradaptasi terhadap dampak perkembangan lingkungan Mengakselerasi dan mengembangkan hasil, proses, dan layanan yang lebih baik Menjadi lebih cakap belajar dari persaingan dan mitra kerja Melancarkan transfer pengetahuan dari suatu bagian organisasi ke bagian lainnya Belajar secara efektif dari kesalahan-kesalahan sendiri Memberdayakan semua sumber daya manusia pada setiap jenjang organisasi Mempersingkat waktu yang diperlukan untuk menerapkan perubahan strategis Merangsang perbaikan secara terus menerus pada setiap bidang dan jenjang organisasi