PROSE PEMBUATAN IKLAN Yanti Trianita, S.I.Kom
Penyusunan Anggaran Biaya Setelah menyusun tujuan pemasangan ikklan dan naskah yang akan digunakannya, perusahaan harus menentukan banyaknya yang akan dikeluarkan Metode dalam menyusun anggaran biaya iklan: Presentase Penjualan Keseimbangan Kompetitif Sesuai Kemampuan Perpaduan Tujuan dan Tugas
Presentase Penjualan Untuk memperoleh bagian dari anggaran penjualan, dana dialokasikan bagi iklan dengan cara mengambil persentase dari penjualan masa lalu atau masa yang akan datang, baik dari keseluruhan omzet penjualan maupun dari masing-masing unit produk terjual. Iklan dapat menyebabkan pengeluaran yang berlebihan untuk merek-merek yang sudah mantap yang pada dasarnya harus memberikan Pelayanan kepada konsumen setia untuk terus membeli produk tersebut.
Laanjutan Pendekatan persentase penjualan jelas perlu dimodifikasi dalam situasi-situasi seperti berikut : Jika suatu produk melakukan langkah repositioning Jika suatu produk telah berkembang dan dominan Jika suatu produk baru diperkenalkan.
Keseimbangan Kompetetitif Yaitu menandingi tingkat pengeluaran biaya iklan para saingan. Hal tersebut sangat penting untuk dapat bersaing dalam menentukan anggaran biayanya. Respon konsumen terhadap iklan berhubungan erat dengan persaingan iklannya. Jadi, kalo saingan kita menggunakan 30 radio setiap minggunya, mungkin sulit bagi kita untuk menandinginya dengan hanya membuat lima pesan iklan saja (Lowenhar, 1976: 37-44)
Sesuai Kemampuan Umumnya perusahaan-perusahaan kecil akan menentukan anggaran biaya pemasangan iklan dengan segala cara sesuai dengan kemampuanya. Perpaduan Tujuan dan Tugas Cara terbaik dalam menentukan suatu anggaran biaya periklanan adalah mengkaitkan tujuan dengan tugas yang perlu dibiayainya (Patti, 19811: 23-30), dimana suatu perusahaan mengambil langkah-langkah: Menentukan Tujuan Iklannya Membuat Out-line tugas-tugas penyelesaiannya, dan Menentukan biaya yang diperlukan
Jadwal Pemasangan Iklan Usaha mencapai keseimbangan antara jangkauan (konsumen yang bisa diraih) dan frekuensi penyajian iklannya. Jangkauan dimaksud terkait dengan berbagai ragam orang yang bisa diraih oleh pesan iklannya. Apabila suatu perusahaan, seperti SAMPURNA, menginginkan lebih banyak orang yang melihat dan atau mendengar pesan iklannya, maka perusahaan harus mempertimbangkan frekuensi penyajian iklannya. Frekuensi, sejauh ini kita mengenal ada beberapa medium yang bisa digunakan untuk menyajikan iklan dengan frekuensi penyajian sesering mungkin, diantaranya yaitu surat kabar, majalah, radio, film, televisi, dan billboard
Pendekatan dalam menyusun jadwal pemasangan iklan Ikatan Tetap, iklan di sajikan sebagai selingan atau sisipan pada acara dan waktu tertentu. Mis: iklan rokok djarum coklat selalu diselipkan dalam program acara sinetron televisi atau pertunjukan film di bioskop-bioskop, bakhan dipasang dipinggir-pinggir jalan pada papan reklame. Ikatan Musiman, iklan disajikan pada musim diperlukannya produk dimaksud dalam musim tertentu. Mis: iklan sepatu bata dipasang pada musim anak sekolah memulai pelajaran baru, dengan pesan iklannya yang terkenal: kembali ke sekolah kembali ke Bata
Lanjutan Ikatan Berkala, iklan disajikan secara berkala (tetap) setiap waktu tertentu. Mis: iklan Bank selalu menyajikan Neraca tahunannya setiap akhir tahun. Ikatan tak Menentu, secara tidak langsung suatu perusahaan menyajikan iklannya tidak mengikuti suatu aturan tertentu dimana keadaannya lagi ramai atau sepi pembeli. Ia memasang iklannya kapan saja, yang penting bisa dilihat atau ditonton atau didengar khalayak. Mis: iklan lampu pijar Philip dengan pesannya terus terang Philip terang terus. iklan demikian munculnya tidak bisa diduga kapan (tidak menentu)
Lanjutan Ikatan Awal. Umumnya dilakukan untuk mengkampanyekan suatu produk baru. Kendala yang paling berat biasanya terjadi pada saat memulai menyisipkannya dalam program-program siaran atau kampanye. Ikatan Promosional. Penyajian iklan dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan metode peningkatan penjualan (kegiatan sales promotion) yang dilakukan Public Relation suatu perusahaan.
Pemilihan media yang Tepat Untuk memperluas khalayak sasaran, tentunya, media yang perlu digunakan adalah media massa. Media massa terbagi dalam tiga golongan (menurut sifatnya), yaitu: Bersifat Auditif (lisan) atau disebut the spoken word Bersifat Visual (Tertulis) atau the printed word Bersifat Audio Visual (perpaduan gambar/tulisan dengan suara) Namun kini orang banyak mengenalnya sebagai media cetak (seperti, surat kabar, majalah, dan barang-barang cetakan lainnya) dan media Elektronik (seperti radio, televisi, film, dan internet)
Radio Radio merupakan media yang menuntungkan untuk mencapai khalayak sasaran. Segi positif dan negatif dari siaran radio, yaitu: Segi Positif dari Siaran Radio Memiliki daya penyampaian langsung, membawakan suara antara tempat-tempat yang berjauhan jaraknya dengan pengiriman dan penerimaannya terjadi pada saat yang hampir bersamaan. Siaran-siarannya dapat diikuti dan dinikmati dalam lingkungan keluarga di rumah-rumah sehingga komunikasi berlangsung dalam suasana keakraban
Lanjutan Kombinasi antara pergantian dialog, tambahan suara, dan ilustrasi musik pada siaran-siarannya dapat memikat para pendengarnya. Pesawat penerimanya (yang dikenal dengan radio yang dimiliki/dipergunakan di rumah-rumah) relatif murah, sehingga setiap orang bisa memilikinya. Demikian
Sedangkan segi-segi negatif dari radio adalah Lanjutan Sedangkan segi-segi negatif dari radio adalah Suaran radio sifatnya sepintas lalu Gangguan cuaca dan gangguan teknis merupakan faktor-faktor yang menyebabkan penerimaan siaran kurang sempurna Pendengar siaran radio dalam keadaan terpencar-pencar dan heterogen. Keadaan demikian menuntut segala uraian dan acara siaran yang bersifat umum, tidak ilmiah, dan berdasar pula pada tingkat pendidikan serta pengetahuan rata-rata dari pendengarnya
Televisi Televisi merupakan medium yang menguntungkan, sebab ia melakukan komunikasi secara audio visual. Selian itu, jaringan kerja televisi merupakan satu-satu medium yang bisa meraih hampir seluruh rumah tangga. Namun demikian biaya penggunaannya maupun pemiliknya juga tidak murah. Masalah lain dari televisi adalah kemungkinan adanya pemborosan liputan
Lanjutan Dari segi komunikasi, televisi memiliki keuntungan atas pesannya yang bisa dilihat dan didengar dalam waktu yang bersamaan. Selain itu,televisi memiliki sifat-sifat: Immediacy, dimana daya penyampaiannya langsung tanpa mengenal jarak dan waktu Intimacy, diamana siaran-siarannya dapat diikuti dan dinikmati dalam lingkungan kekeluargaan di rumah-rumah sehingga menjadikan komunikasi berlangsung dalam suasana keakraban Pictorial, seperrti halnya film, televisi merupakan medium yang menggunakan cara komunikasi dengan gambar-gambar bergerak disertai suara dan diproyeksikan pada layar kaca.
Film Film dibedakan antara film for the atrical distribution dan film for not the atrical distribution. yang pertama adalah film-film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop untuk penonton yang dipungut bayaran, sedangkan yang berikutnya adalah film yang dipertunjukkan secara gratis untuk disampaikan kepada para penonton sebagai undangan. Utk kegiatan periklanan, penggunaan film for non-the atrical distribution lebih menguntungkan kedua belah pihak. Terhadap pengunjung, ia memberikan hiburan gratis, bahkan akan menambah wawasan pengetahuannya, dan terhadap perusahaan yang memasang iklannya bisa menjangkau tepat pada sasarannya dan sesuai dengan banyaknya mereka yang hadir.
Teater Medium lain yang sifatnya audio visual adalah teater. Kini teater pun mulai digunakan untuk keperluan periklanan. Keuntungannya adalah sifat penangkapan khalayaknya seperti halnya terhadap film, bahkan lebih terasa lagi keterlibatan khlayaknya secara konkret. Sifat utama yang paling kuat dari iklan melalui teater dimaksud, selain tidak disadari adanya, juga pendekatannya muncul secara tiba-tiba sehingga mengundang rasa penasaran mereka yang tidak menyaksikan.
Surat kabar Surat kabar merupakan medium daerah yang sangat penting serta tinggi potensi jangkauannya. Dengan publikasi hariannya, surat kabar dapat mengarahkan iklan (yang dimuatnya) langsung dan cepat kepada konsumen. Meskipun demikian sifatnya yang dokumentatif, surat kabar bisa disimpan untuk sewaktu-waktu diperlukan. Dengan demikian iklan melalui surat kabar dapat berumur lama kegunaannya, dan respon khalayaknya relatif cepat, namun sasarannya (khalayak yang bisa dijangkaunya) sudah tentu tergantung pada oplah dan sirkulasinya.
Majalah Seperti halnya surat kabar, majalah merupakan media cetak yang bisa diandalkan untuk meraih perhatian khalayak Iklan-iklan dalam majalah dapat dibuat dengan ukuran satu atau dua halaman penuh disertai penjelasan selengkapnya dan warna sesuai dengan warna asli dari produknya
Papan Pengumuman Medium yang sangat efektif bagi pemasangan iklan reminder adalah papan pengumuman atau billboard, seperti iklan-iklan yang terpampang pada papan-papan reklame yang gampang ditangkap mata. Iklan-iklan demikian bisa menghasilkan jangkauan dan frekuensi lebih baik terhadap khalayak sekitar. Jarak tampaknya medium ini merupakan alat penguat yang efektif guna memperkenalkan produknya secara jelas. Disamping biayanya relatif rendah, penggunaan Billboard cukup fleksibel.
Lanjutan Namun demikian medium ini pun tidal luput dari kekurangannya, yaitu tidak memiliki peluang untuk menampilkan iklan yang naskahnya panjang.
Surat Pos Khusus Surat pos yang khusus merupakan medium cetak yang memungkinkan bisa menjangkau sejumlah besar khlayak secara selektif. Surat pos dimaksud dapat dibaut sendiri oleh perusahaan produk yang bersangkutan atau oleh perusahaan khusus yang menerbitkannya. Surat pos memiliki keunggulan dalam menyediakan informasi lengkap tentang produk yang ditawarkan, dibanding dengan informasi yang ditayangkan lewat televisi atau radio selama 30 atau 60 detik. Kekurangannya yaitu memakan biaya tidak sedikit.
Menentukan Media Pilihan Memeilih media yang tepat sangat sulit dan tergantung pada beberapa faktor, yaitu: Pengetahuan tentang kebiasaan khlayak sasaran memilih media yang digemarinya. Kadang-kadang sifat produknya sendiri menuntut digunakannya media tertentu. contohnya., kalau warna menjadi aspek utama dalam penampilan produknya, maka radio tidak bisa digunakan Faktor akhir dalam memilih medium adalah ongkos