Teori Belajar Humanistik
Pandangan lain dlm Psikologi Humanisme vs Pandangan lain dlm Psikologi Humanistik : memanusiakan manusia Behavioristik : keteraturan, ketertiban, ketaatan, kepastian Kognitif : Imitasi
Humanistik Mazhab ketiga dalam perkembangan psikologi ini, lahir sebagai reaksi atas teori-teori Behaviorisme (kental dengan sifat behavioristik, asosianistik dan eksperimental) dan Psikoanalisis (depth psychology dengan sifat klinis-pesimistik). Suatu telaah terhadap sisi-sisi yang lebih bermanfaat, bermakna dan dapat diterapkan bagi kemanusiaan, yang kemudian menjadi titik tolak bagi pengembangannya.
Teori Belajar Humanistik Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.
Humanistik Teori belajar humanistik bahwa teori belajar apapun dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal. Hal ini menjadikan teori belajar humanistik bersifat sangat elektif. Banyak tokoh penganut aliran humansitik, diantaranya adalah Bloom dan Krathwohl yang terkenal dengan “taksonomi bloom.” (pengetahuan, pemahaman, implementasi, analisis, sintesis, evaluasi)
Teori Maslow Pentingnya kesadaran akan perbedaan individu, dengan memperhatikan aspek-aspek kemanusiaan. Proses belajar yang ada pada diri manusia adalah proses untuk sampai pada aktualisasi diri (learning to be). Belajar adalah mengerti dan memahami siapa diri kita, bagaimana menjadi diri sendiri, apa potensi yang kita miliki, gaya apa yang anda miliki, apa langkah-langkah yang anda ambil, apa yang dirasakan, nilai-nilai apa yang kita miliki dan yakini, kearah mana perkembangan kita akan menuju. Belajar di satu sisi adalah memahami bagaimana anda berbeda dengan yang lain (individual differences), dan di sisi lain adalah memahami bagaimana anda menjadi manusia sama seperti manusia yang lain (persamaan dalam specieshood or humanness). Know do be lv tgthr
Abraham Maslow Aktualisasi Diri Harga Diri Menghargai diri sendiri Kebutuhan Fisiologis bersifat homeostatis (usaha menjaga keseimbangan unsur-unsur fisik) Makan, Minum, Kebutuhan akan Rasa Aman keamanan, stabilitas, proteksi, struktur hukum, keteraturan, batas, kebebasan dari takut dan cemas. Keinginan untuk dimiliki dan dicintai mencintai Harga Diri Menghargai diri sendiri 2. Dihargai oleh orang lain Aktualisasi Diri Abraham Maslow Kebutuhan krn kekurangan dan kebutuhan utk tumbuh
Carl Ransom Rogers 1. Organisme Menjadi manusia memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya. 2. Pengalaman Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa 3. Diri Sendiri Konsistensi, perubahan sebagai hasil dari kematangan dan belajar akualisasi diri Maslow: aktualisasi diri Rogers: menekankan pada perasaan
Prinsip-prinsip belajar Swa Arah memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memutuskan bahan belajar yang ingin dipelajari Learning how to learn mengetahui tentang cara belajar keinginan untuk terus belajar Evaluasi diri karena memilih materi sendiri Pentingnya perasaan afektif = kognitif Bebas dari ancaman selama ini pendidikan kurang menghargai peserta didik
Humanisme dlm Kelas Student- Centered Learning Guru : Fasilitator Siswa diberi peran penting dlm pengambilan keputusan Guru : Fasilitator - Sensitif, peduli, empati - lebih menyertakan konstruktivis kelas
Kelas Terbuka - Tujuan pokok: pertumbuhan individu, pemikiran kritis, kpercayaan pd diri sendiri, kerjasama komitmen untuk belajar - Tidak secara khas bertahan pd kurikulum yg terikat
BAHRUDDIN
QORYAH THOYYIBAH