EATING DISORDERS : ANOREXIA NERVOSA, BULIMIA AND OTHER EATING DISORDERS Erma royani Husnani Lusy Agustin M. Ibnu rahmansyah M. Zumradin Novi yohana Septya dana prakoso Susi susanti
ANOREXIA NERVOSA Gangguan makan yang berpotensi mengancam jiwa ditandai dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan berat badan minimal yang normal, takut merusak berat badan, kebiasaan makan tanpa henti yang mencegah kenaikan berat badan, dan gangguan dalam cara di mana berat badan dan bentuk yang dirasakan.
Epidemiologi Prevalensi 0,3-1 % (PR) dan 0,1-0,3 % (LK) Di AS 0,2 % Sering pd kulit putih >95% dan remaja >75% Sering pd wanita 10-20 : pria 1 85% terjadi pd usia 13-18 th
psikologis ETIOLOGI biologis Fak. sosial Fak. predisposisi
GAMBARAN KLINIS tanda vital :hipotensi, bradikardia, dan hipotermia Kulit kering Hypercarotenemia Rambut tubuh lanugo Akrosianosis Atrofi payudara Pembengkakan parotis dan kelenjar submandibular Edema perifer Menipiskan rambut Erosi enamel gigi
Diferensial diagnosis Akalasia Penyakit Celiac (Sariawan) Kronis mesenterika Iskemia Sembelit Hypothyroidism Irritable Bowel Syndrome Malabsorpsi
DIAGNOSIS Penolakan memperthankan berat badan pada atau diatas, berat badan normal minimal sesuai dengan usia dan tinggi badan. Rasa takut yang hebat akan kenaikan berat badan atau menjadi gemuk meskipun berat badannya Gangguan cara menghayati berat atau bentuk tubuhnya, pengaruh yang tidak semestinya pada evaluasi diri mengenai berat badan atau bentuk tubuh, atau penyangkalan betapa seriusnya berat badan saat ini yang rendah. Pada perempuan pasca –menstruasi, aminore, tidak adanya siklus menstruasi sedikitnya 3 bulan berturut-turut. Tipe membatasi (restricting type) : selama periode anoreksia nervosa saat ini, orng tersebut tidak secara beraturan melakukan kegiatan makan berlebihan atau perilaku mengeluarkan kembali makanannya. Tipe makanan berlebihan/mengeluarkan makanan kembali :
PENATALAKSANAAN Refeeding Terapi psikologis Terapi Psychopharmacologic Osteopenia : makanan harian kalsium 1000-1500mg dan vit D 400 IU, penggantian estrogen alat kontrasepsi oral
Farmakoterapi Obat Dosis Indikasi Kontraindikasi Fluoxetine - Olanzapine - Topiramate - Berat badan stabil -efek pd bulimia hipertensi paru dan gagal ginjal Ssri - Pd bulimia
BULIMIA NERVOSA Bulimia adalah makan berlebihan atau dapat juga dikatakan sebagai makan lebih banyak makanan dibandingkan sebagian besar orang dalam situasi dan waktu yang sama dan disertai prasaan yang kuat bahwa dia kehilangan kendali.
Epidemiologi Dalam populasi 100.000 orang ada 14 orang yang menderita bulimia Umumnya diderita wanita dewasa muda dan gadis remaja (1-4 % usia 18-30th) Diantara pasien bulimia 1/3 diantaranya memiliki riwayat anoreksia dan 1/3 diantaranya memiliki riwayat obesitas
ETIOLOGI ETIOLOGI Sosial Biologis Psikologis
GAMBARAN KLINIS Episode berulang makan berlebihan Rasa tidak adanya kendali saat sedang makan berlebihan Muntah yang di cetuskan sendiri Berkuasa Penyalahgunaan laksatif atau diuretik Olahraga berlebihan Evaluasi diri yang dipengaruhi bentuk dan berat badan Sebagian besar BB normal,tetapi ada juga yang bb kurang atau berlebih Khawatir akan bentuk tubuh dan penampilan Khawatir mengenai pandangan orang terhadap dirinya Khawatir terhadap daya tarik seksual
Diferensial diagnosis Sindrom kluver-bucy Sindroma kleine-levin Definisi Gangguan berbagai kelainan psikopatologik yang diakibatkan oleh adanya gangguan atau kerusakan pada bagian-bagian di lobus temporal Penyakit saraf yang langka dimana penderita penderita tidak bisa mengontrol rasa kantuknya dengan omset selama remaja yang lebih sering pada laki-laki Gambaran klinis Menjilat dan menggigit yang kompusif, memeriksa objek dengan mulut, agnosia visual , hiperseksualitas, perubahan kebiasaan makan. Hipersomnia periodik yang berlangsung 2-3 minggu atau hiperfagia, gangguan kepribadian kadang pesta makan.
KRITERIA DIAGNOSIS Episide makan berlebihan berulang. Episode ini ditandai dengan hal berikut ini: Makan ,dalam periode waktu terpisah (ex:dalam periode waktu 2 jam),jumlah makanan yang jelas lebih besar dari pada yang dapat dimakan oleh sebagian besar orang selama periode waktu yang sama dan dalam keadaan yang sama. Rasa tidak adanya kendali terhadap makan selama periode ini. B. Perilaku kompensatorik berulang yang tidak tepat untuk mencegah kenaikan BB ,seperti muntah yang diinduksi sendiri; penyalahgunaan lasatif,diuretik,enema, atau obat lain ; berpuasa; atau olah raga berlebihan. C. Makan berlebihan dan perilaku kompensatorik yang tidak tepat ini keduanya ada,rata-rata setidaknya 2 kali seminggu selama 3 bulan. D. Evaluasi diri terlalu dipengaruhi bentuk dan berat badan. Gangguan ini tidak hanya terjadi selama episode anoreksia nervosa. Tipe mengeluarkan kembali makan : Selama episode bulimia nervosa saat ini, orang tersebut secara teratur terlibat didalam muntah yang diinduksi diri sendiri atau penyalahgunaan laksatif ,diuretik atau enema. Tipe tidak mengeluarkan kembali makanan : Selama episode bulimia nervosa saat inii,orang tersebut menggunakan prilaku kompulsatorik yang tidak tepat lainnya,seperti berpuasa,atau olah raga berlebihan,tetapi tidak secara teratur,muntah yang diinduksi oleh diri sendiri atau penyalahgunaan lasaktif,diuretik atau enema.
PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan rongent Pemeriksaan endoskopi Pemeriksaan elektrokardiogram Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan elektrolit
PRINSIP TATALAKSANA psikoterapi individual dengan pendekatan kognitif perilaku dengan menggunakan CBT (cognitive behavioral therapy) farmakoterapi : GOLONGAN MEKANISME KERJA SEDIAAN SSRI : - Setraline Fluoxetine Menghambat pengambilan kembali senyawa serotonin - 100 mg/hari - 60 mg /hari Trisiklik : - desipramine - imipramine 300 mg/hari
Definisi Obesitas didefinisikan sebagai kelebihan lemak tubuh. Pengeluaran energi dengan asupan makanan yang tidak seimbang akan menyebabkan terjadi penimbunan lemak dijaringan lemak tubuh.
Epidemiologi Menurut data riset kesehatan dasar (Riskesdas) pada tahun 2007, prevalensi obesitas pada penduduk Indonesia berdasarkan IMT : 5 tahun laki-laki 13,9% Perempuan 23,8% 6-14 tahun Laki-laki 9,5% Perempuan 6,4%
Etiologi Faktor genetik Faktor lingkungan Aktivitas fisik Gaya hidup Sosial ekonomi Nutrisi Faktor emosional
Penatalaksanaan DIET Olahraga Terapi psikologis
Pemeriksaan Pemeriksaan IMT IMT= klasifikasi BMI (kg/ Kurang gizi <18,50 Normal 18,50-24,99 Kegemukan >25,00 Pra-obesitas 25,00-29,99 Obesitas >30,00 Obes klas 1 30,00-34,99 Obes klas II 35,00-39,99 Obes klas III >40,00
Efek obat-obat kelainan kejiwaan yang berpengaruh pada obesitas Obat antipsikotik : clozapine memiliki efek meningkatkan berat badan terbesar. Antidepressan tricyclics : amitriptyline Selective serotonin reuptake inhibitors : paroxetine
Referensi Medscape.com PPDGJ Kaplan & sadock