Penjabaran Diversifikasi Pangan Prof. DR. Ir. H. Simon B. W., M.App.Sc. FAK. TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA SEMINAR & FESTIVAL PANGAN “INDEPENDENT FOOD” SAMANTHA KRIDA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 11 JUNI 2008
PENGERTIAN PANGAN ADALAH SEGALA SESUATU YANG BERASAL DARI SUMBER HAYATI DAN AIR, BAIK YANG DIOLAH MAUPUN TIDAK DIOLAH YANG DIPERUNTUKAN SEBAGAI MAKANAN ATAU MINUMAN BAGI KONSUMSI MANUSIA, TERMASUK BAHAN TAMBAHAN PANGAN, BAHAN BAKU PANGAN, DAN BAHAN LAIN YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES PENYIAPAN, PENGOLAHAN, DAN ATAU PEMBUATAN MAKANAN ATAU MINUMAN.
DIVERSIFIKASI ATAU PENGANEKARAGAMAN PANGAN NON BERAS ADALAH UPAYA PENINGKATAN KONSUMSI ANEKA RAGAM PANGAN NON BERAS DENGAN PRINSIP GIZI SEIMBANG GIZI SEIMBANG ADALAH: GIZI MENGANDUNG CUKUP SUMBER KARBOHIDRAT, PROTEIN, LEMAK DAN MENCUKUPI KEBUTUHAN KALORI SESUAI STANDAR KEBUTUHAN HIDUP SEHAT SEBESAR 2200 KKAL/KAP/HARI.
MASALAH PANGAN ADALAH KEADAAN KELEBIHAN, KEKURANGAN, DAN ATAU KETIDAKMAMPUAN RUMAH TANGGA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PANGAN.
PERMASALAHAN PANGAN DI INDONESIA konsumsi beras di Indonesia masih di atas 100 kg per kapita per tahun (Hermanto, 2008) Idealnya, 60 kg per kapita per tahun, (Jepang) Ketergantungan Masyarakat Indonesia akan beras sangat tinggi. Harga beras > Rp. 4.800, masyarakat kelompok miskin, beli beras aking/karak. Masy. Kelompok kurang mampu makan nasi aking, seperti tahun-tahun 60 – 70 an AKAR MASALAH: KEMISKINAN
Saran Klasik Pejabat/Scientist Mengembangkan pertumbuhan industri makanan berbasis SDA lokal di luar beras, seperti mengolah umbi-umbian menjadi tepung sebagai substitusi beras dan terigu memperbaiki konsumsi protein hewan buah-buahan dan sayuran Sasaran/Target: Mencegah Gizi Buruk Pada masyarakat. Berhasil Kah? Non-sense untuk Kelompok masy. miskin: Busung lapar dsb Tetap Terjadi.
TANTANGAN DIVERSIFIKASI PANGAN Kebijakan pengembangan pangan yang terfokus pada beras Upaya penggalian dan pemanfaatan sumber sumber pangan karbohidrat lokal masih kurang Pola konsumsi pangan masyarakat masih belum beragam Kemampuan memproduksi pangan lokal masih rendah, terutama musim paceklik Penerapan teknologi produksi dan teknologi pengolahan pangan lokal di masyarakat tidak mampu mengimbangi pangan olahan asal impor yang membanjiri pasar.
ANALISIS SWOT PELAKSANAAN DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK/NON BERAS Kekuatan Kelemahan Potensi biodiversitas yang sangat kaya Kekayaan budaya dan food habit Keragaman geografi dan agroklimat Peneliti yang cukup andal dengan sarana yang cukup Pangan lokal dianggap inferior Program yang tidak sinkron dengan anggaran rendah Mental pedagang para industriawan Efisiensi usaha tani rendah Peluang Strategi SO Strategi WO Globalisasi perdagangan Jumlah penduduk yang besar Situasi politik ke arah kemandirian bangsa Pengembangan Diversifikasi pangan pokok berbasiskan kepada kondisi setempat Pengembangan bisnis pangan untuk mendukung diversifikasi berbasiskan indigenous resources Ancaman Strategi ST Strategi WT Banjir pangan import Perubahan iklim yang makin tidak teratur Kurang menghargai indigenous knowledge/resources Paten bahan biologis Peningkatan efisiensi usaha pertanian melalui penelitian efektif yang dipublikasikan Peningkatan apresiasi terhadap indigenous knowledge/resources Pengembangan kemandirian bangsa di bidang pangan berlandaskan indigenous resources/knowledge
ASPEK DIVERSIFIKASI PANGAN NON BERAS HULU: JENIS KOMODITI PANGAN NON BERAS PENYIAPAN BENIH SOP BUDI DAYA: PUPUK, OBAT DSB SOP PASCA PANEN : ASPEK TEKNOLOGI YANG RELEVAN: TEK. PENGOLAHAN SETENGAH JADI (TEPUNG) FORMULASI, PROSES SCALE UP, PABRIKASI, INDUSTRI PANGAN
ASPEK DIVERSIFIKASI PANGAN NON BERAS ASPEK KEBUTUHAN PASAR : BAHAN SEGAR BAHAN SIAP MASAK BAHAN SIAP SANTAP ASPEK PRODUK YANG SESUAI : PANGAN NON BERAS TEPUNG ANEKA PRODUK TURUNAN
ASPEK DIVERSIFIKASI PANGAN NON BERAS HILIR: REKAYASA PROSES PENGOLAHAN PRODUK REKAYASA SOSIAL: SOSIALISASI PROGRAM IMPLEMENTASI PERUBAHAN POLA MAKAN (changing eating habit) TV MAHAL ASPEK-ASPEK DIVERSIFIKASI PANGAN NON BERAS DAPAT DI LIHAT PADA SLIDE no. 14