Nama Kelompok 2A : Anggi Dwi Prasetyo Ahmad Fahrozi Ester Veny Junita Muhammad Tarmizi Novita Amelia Nela Dita Sari Reza Nita Pertiwi Rana Nurfariski Randi Darmawan Cairul Solihin SINUSITIS
Definisi Sinusitis didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal.
Klasifikasi C. Berdasarkan patogen penyebab : A. Berdasarkan waktu : Sinusitis Bakteri Sinusitis Virus Sinusitis Jamur A. Berdasarkan waktu : Sinusitis Akut Sinusitis Kronik B. Berdasarkan sinus paranasal yang terlibat : Sinusitis Maksilaris Sinusitis Etmoidalis Sinusitis Frontalis Sinusitis Sfenoidalis
sinusitis rhinitis headache Inflamasi mucosa sinus paranasal Gejala : Akut : nyeri sekitar pipi dan gigi, referred pain di vertex atau occipital, postnasal discharge,fever, hidung tersumbat, facial pain, hyposmia. Kronis : hidung tersumbat, nasal discharge, postnasal drip, chronic unproductive cough, hyposmia, nafas bau, malaise, anorexia,visual disturbances, sneezing, stuffy ears, dll Infeksi virus dimukosa hidung Gejala : demam, sakit kepala, nyeri sendi, malaise, gatal ditenggorokan, hipersekresi mukosa hidung, sekresi airmata, cenderung bersin, penyumbatan hidung, sekret yang dihasilkan serosa encer Distensi atau dilatasi arteri intra atau ekstracranial Kompresi atau inflamasi saraf cranial atau spinal Spasme, inflamasi /trauma cranial/ cervical muscles Iritasi meningeal dan peningkatan Tik
Etiologi Bakteri Virus Jamur
Faktor resiko/ predisposisi ISPA Rhinitis alergi Polip hidung Kelainan anatomi (defiasi septum atau hipertropi konka) Sumbatan kompleks ostio-meatal (COM) Infeksi tonsil (tonsilitis) Infeksi gigi
PATOFISIOLOGI PATOFISIOLOGI
Struktur Yang Terlibat Sinus paranasal sinus maksilaris sinus frontalis sinus etmoidalis sinus spenoidalis Ostium Pembuluh darah hidung Tulang tengkorak
Kriteria diagnosis Gejala minor Gejala mayor Sakit kepala Wajah terasa nyeri/ tertekan Wajah terasa penuh Post nasal drip Hiposmia /anosmia Gejala minor Sakit kepala Demam Halitosis Keletihan Nyeri gigi Batuk Nyeri telinga/terasa penuh, tertekan Berdasarkan kriteria international on sinus disease tahun 1993 2 gejala mayor atau 1 gejala mayor + 2 gejala minor
Pemeriksaan Sinus Paranasal Inspeksi Diperhatikan adanya pembengkakan pada muka kemungkinan sinusitis akut : Pembengkakan dipipi sampai kelopak mata bawah yang berwarna kemerah-merahan . Kemungkinan sinusitis frontal akut : Pembengkakan dikelopak mata atas. Sinusitis etmoid : jarang menyebabkan pembengkakan di luar kecuali bila telah terbentuk abses.
Palpasi Sinusitis maksila : Nyeri tekan pada pipi dan nyeri ketuk gigi Sinusitis frontal : nyeri tekan di dasar sinus frointal, yaitu pada bagian medial atap orbita. Sinusitis etmoid: Nyeri tekan di daerah kantus medius
Transluminasi
Pemeriksaan Radiologi Indikasi : bila dicurigai kelainan di sinus paranasal.
CT scan Potongan CT scan yang sering dipakai Koronal Aksial
SINOSKOPI Dilihat kedalam sinus, apakah terdapat sekret, polip, jaringan granulasi, masa tumor atau kista dan juga dapat melihat bagaimana keadaan mukosa dan apakah ostiumnya terbuka
Penatalaksanaan Sinusitis Antibiotik Terapi awal: Amoxicillin 875mg per oral 2 kali sehari selama 10 hari Tmp-smx 160mg-800mg per oral 2 kali sehari selama 10 hari
Pasien dengan paparan antibiotic lebih dari 30 hari terakhir Amoxicillin 1000mg per oral 2 kali sehari selama 10 hari Amoxicillin/Clavulanate 875mg per oral 2 kali sehari selama 10 hari, atau Levifloxacin 500mg per oral sekali sehari selama 7 hari
Pasien dengan gagal pengobatan Amoxicillin 1500mg dengan klavulanat 125 mg per oral 2 kali sehari selama 10 hari Amoxicillin 1500mg per oral 2 kali sehari dengan Clindamycin 300 mg per oral 4 kali sehari selama 10 hari Levofloxacin 500 mg per oral sekali sehari selama 7 hari
Terapi simtomatik Humidifikasi / vaporizer Kompres hangat Hidrasi yang memadai Berhenti merokok Gizi seimbang Analgesia Nonnarcotic oxymetazoline dapat digunakan untuk mengurangi edema mukosa Topikal ipratropium bromida 0,06% dapat digunakan untuk mengurangi rhinorrhea
Non- Farmakologi Endoskopi Indikasi untuk sinusitis infeksiosa dan inflamatori: Sinusitis kronik yang tidak merespon terapi medis Sinusitis rekuren
Irigasi dan Drainase Vaporizer Menggunakan nasotracheal dan nasogastric tube. Vaporizer Fungsinya untuk meningkatkan kelembaban udara disekitar pasien agar drainase mucus berjalan lebih lancar
Referensi Soepardi et al. 2011. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Dan Leher ed. 6. badan penerbit FK UI. Boies et al.1989. Boies Buku Ajar Penyakit THT ed.6. EGC. Emedicine Medscape
THANK YOU