Nama Kelompok 2A : Anggi Dwi Prasetyo Ahmad Fahrozi Ester Veny Junita Muhammad Tarmizi Novita Amelia Nela Dita Sari Reza Nita Pertiwi Rana Nurfariski Randi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Arimbi,Sp.P Ilumu Penyakit dalam FK UWK- Surabaya.
Advertisements

1. FRANKY MARTION(17) 2. MIM JAZULI(25) 3. OKI RISKI KARLISNA(31) 4. RONALD GUNTORO(35) 5. UMMUL AMANIA SARI(38) 6. YOGA ARFYAN(41) INDERA PENCIUMAN.
GENERAL PREPARATION & HOW TO LEARN IT EFFECTIVELY
SISTIM PERNAFASAN. SISTIM PERNAFASAN Tujuan pembelajaran: Menjelaskan struktur dan fungsi kavitas nasalis dan faring Menjelaskan struktur laring dan.
Kesehatan Masyarakat disekitar Sungai Siak
KELOMPOK 33 : SYANTO REZKY DUWILA
Kelompok 2A Ahmad fahrozi Anggi dwi prasetyo
CROHN DISEASE KELOMPOK 3A Ahmad Bukhari Linda Rahayu Ningsih
ASKEP OTITIS MEDIA SEROSA
Perhatikan Sakit Kepala Anda
Hidung dan Sinus paranasal
MIMISAN Kelompok FCP 1B:
PBL Pemicu 2: Sumbatan Hidung
TERAPI FARMAKOLOGI GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN
PILEK PENGERTIAN: Pilek, biasa juga dikenal sebagai nasofaringitis, rinofaringitis, koriza akut, atau selesma, merupakan penyakit menular pada sistem pernapasan,
STUDI KASUS PENGKAJIAN FISIK
Annisetya Robetha M. Bate ( ) Melisa Ripasindo Yulanda ( ) Oktaviana sari Nainggolan ( )
BRONKITIS AKUT Ivan Julius Mesak Fidelis Apri Angkat
Crohn’s Disease. Definisi Merupakan inflamasi pada saluran cerna mulai dari mulut hingga anus di sepanjang traktus GI.
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
PENGENALAN PENYAKIT GLOMERULONEPHRITIS DAN SYSTITIS
PERDARAHAN DILUAR HAID
ASMA BRONKHIALE Suharno, S.Kep.,Ners.,M.Kes.
SUCI FITRIA III B.
Kel: 1A ANDINI HIDAYANI DALIMUNTE AYIE RIZKYNA EDDYA
FARINGITIS Oleh: dr. Irma Susanti.
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK (OMSK)
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
Jenis, Penyebab, Patofisiologi dan gambaran klinis pada ibu MASTITIS
Polip Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa sakit.
RINITIS : Batasan Patologi : Keradangan mukosa rongga hidung
INFEKSI ODONTOGEN Theodora, drg., Sp. Ort..
MASTITIS.
PNEUMONIA dr. Purwanto.
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
Perdarahan di luar haid
Mastitis Mastitis adalah peradangan payudara,yang dapat disertai atau tidak disertai.Penyakit ini biasanya menyertai laktasi sehingga disebut “Mastitis.
Polip Hidung Adalah : massa lunak bertangkai. putih atau keabuan, bening licin dlm rongga hidung. Asal : Pembengkakan mukosa hidung atau sinus yg berisi.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI (MASTITIS)
Infeksi Tulang dan Sendi
ASUHAN KEBIDANAN IV TENTANG MASTITIS
Nama kelompok : 1. Berliana Nugraheni 2. Beatrico Lyo 3
Rhinosinusitis Kronik
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
BARTOLINITIS DAN KISTA BARTOLIN
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
Hidung & Sinus Para Nasal
TUGAS PATOLOGI DIFTERI.
EKTIMA GIOVANNI W PUTRA
HORDEOLUM Disusun Oleh : Nama : Yoga Suripto NIM :
RINITIS VASOMOTOR Etiologi: Belum diketahui dgn pasti
RINITIS Dr. Khairiyadi, Sp.A, M.Kes.
RINITIS MEDIKAMENTOSA = RINITIS HIPEREMIKA
Indera Penciuman Kelompok Disusun oleh Dwi Riska Putri
BRONKITIS OLEH : NINIS INDRIANI.
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Kanker Nasofaringeal
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
PHARINGITIS Annisetya Robetha M. Bate ( )
Polip Hidung Adalah : massa lunak bertangkai. putih atau keabuan, bening licin dlm rongga hidung. Adalah : massa lunak bertangkai. putih atau keabuan,
LEBIH BAIK MENCEGAH DARIPADA MENGOBATI dr. Puspa Rosfadilla, M.Ked (Paru), Sp.P.
Cor pulmonale NOVITA HARDIANTY. Apa itu Cor Pulmonale? O Kor pulmonale didefenisikan sebagai suatu disfungsi dari ventrikel kanan yang dihubungkan dengan.
Eka Maharani Neilis Sa’adah Muhammad keprianto Okkie fernando Khairul Nasri Devitasari Fitri Yani INDERA PENCIUMAN.
Terjadi dalam 3 bentuk: 1.Penanahan akut dalam kelenjar limf retrofarings sesudah infeksi saluran nafas atas. Biasanya terjadi pada anak-anak. 2. Benda.
TUGAS MATA KULIAH DASAR BIOMEDIK 2 DOSEN PENGAMPU : DR.HANDY EKA BAYU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KAMPUS SINTANG FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT DISUSUN OLEH:
Askep gangguan sistem pernafasan.
NASAL POLYPS NASAL POLYPS.
Anggota : 1. Muhammad Ikzan 2. L. M. Riswandi 3. Hasrianti 4. Reski Rahayu 5. Reski Wahyuni.
Noviani. Identitas Pasien  Nama: An RAZ  Umur: 5 tahun  Jenis Kelamin: Perempuan  Alamat: Gampong Asan  Agama: Islam  Nomor RM: 248xxx  Tanggal.
Tonsilofaringitis Akut Rustam Siregar Divisi Infeksi dan Penyakit tropis Departemen Ilmu kesehatan anak FK UNS/RS.Dr Moewardi.
Hipertensi Geriatrik. Definisi Hipertensi didefinsikan sebagai kenaikan tekanan darah arterial. Pasien dengan nilai diastolic blood presure (DBP) 140.
Transcript presentasi:

Nama Kelompok 2A : Anggi Dwi Prasetyo Ahmad Fahrozi Ester Veny Junita Muhammad Tarmizi Novita Amelia Nela Dita Sari Reza Nita Pertiwi Rana Nurfariski Randi Darmawan Cairul Solihin SINUSITIS

Definisi Sinusitis didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal.

Klasifikasi C. Berdasarkan patogen penyebab : A. Berdasarkan waktu : Sinusitis Bakteri Sinusitis Virus Sinusitis Jamur A. Berdasarkan waktu : Sinusitis Akut Sinusitis Kronik B. Berdasarkan sinus paranasal yang terlibat : Sinusitis Maksilaris Sinusitis Etmoidalis Sinusitis Frontalis Sinusitis Sfenoidalis

sinusitis rhinitis headache Inflamasi mucosa sinus paranasal Gejala : Akut : nyeri sekitar pipi dan gigi, referred pain di vertex atau occipital, postnasal discharge,fever, hidung tersumbat, facial pain, hyposmia. Kronis : hidung tersumbat, nasal discharge, postnasal drip, chronic unproductive cough, hyposmia, nafas bau, malaise, anorexia,visual disturbances, sneezing, stuffy ears, dll Infeksi virus dimukosa hidung Gejala : demam, sakit kepala, nyeri sendi, malaise, gatal ditenggorokan, hipersekresi mukosa hidung, sekresi airmata, cenderung bersin, penyumbatan hidung, sekret yang dihasilkan serosa encer Distensi atau dilatasi arteri intra atau ekstracranial Kompresi atau inflamasi saraf cranial atau spinal Spasme, inflamasi /trauma cranial/ cervical muscles Iritasi meningeal dan peningkatan Tik

Etiologi Bakteri Virus Jamur

Faktor resiko/ predisposisi ISPA Rhinitis alergi Polip hidung Kelainan anatomi (defiasi septum atau hipertropi konka) Sumbatan kompleks ostio-meatal (COM) Infeksi tonsil (tonsilitis) Infeksi gigi

PATOFISIOLOGI PATOFISIOLOGI

Struktur Yang Terlibat Sinus paranasal sinus maksilaris sinus frontalis sinus etmoidalis sinus spenoidalis Ostium Pembuluh darah hidung Tulang tengkorak

Kriteria diagnosis Gejala minor Gejala mayor Sakit kepala Wajah terasa nyeri/ tertekan Wajah terasa penuh Post nasal drip Hiposmia /anosmia Gejala minor Sakit kepala Demam Halitosis Keletihan Nyeri gigi Batuk Nyeri telinga/terasa penuh, tertekan Berdasarkan kriteria international on sinus disease tahun 1993 2 gejala mayor atau 1 gejala mayor + 2 gejala minor

Pemeriksaan Sinus Paranasal Inspeksi Diperhatikan adanya pembengkakan pada muka kemungkinan sinusitis akut : Pembengkakan dipipi sampai kelopak mata bawah yang berwarna kemerah-merahan . Kemungkinan sinusitis frontal akut : Pembengkakan dikelopak mata atas. Sinusitis etmoid : jarang menyebabkan pembengkakan di luar kecuali bila telah terbentuk abses.

Palpasi Sinusitis maksila : Nyeri tekan pada pipi dan nyeri ketuk gigi Sinusitis frontal : nyeri tekan di dasar sinus frointal, yaitu pada bagian medial atap orbita. Sinusitis etmoid: Nyeri tekan di daerah kantus medius

Transluminasi

Pemeriksaan Radiologi Indikasi : bila dicurigai kelainan di sinus paranasal.

CT scan Potongan CT scan yang sering dipakai Koronal Aksial

SINOSKOPI Dilihat kedalam sinus, apakah terdapat sekret, polip, jaringan granulasi, masa tumor atau kista dan juga dapat melihat bagaimana keadaan mukosa dan apakah ostiumnya terbuka

Penatalaksanaan Sinusitis Antibiotik Terapi awal: Amoxicillin 875mg per oral 2 kali sehari selama 10 hari Tmp-smx 160mg-800mg per oral 2 kali sehari selama 10 hari

Pasien dengan paparan antibiotic lebih dari 30 hari terakhir Amoxicillin 1000mg per oral 2 kali sehari selama 10 hari Amoxicillin/Clavulanate 875mg per oral 2 kali sehari selama 10 hari, atau Levifloxacin 500mg per oral sekali sehari selama 7 hari

Pasien dengan gagal pengobatan Amoxicillin 1500mg dengan klavulanat 125 mg per oral 2 kali sehari selama 10 hari Amoxicillin 1500mg per oral 2 kali sehari dengan Clindamycin 300 mg per oral 4 kali sehari selama 10 hari Levofloxacin 500 mg per oral sekali sehari selama 7 hari

Terapi simtomatik Humidifikasi / vaporizer Kompres hangat Hidrasi yang memadai Berhenti merokok Gizi seimbang Analgesia Nonnarcotic oxymetazoline dapat digunakan untuk mengurangi edema mukosa Topikal ipratropium bromida 0,06% dapat digunakan untuk mengurangi rhinorrhea

Non- Farmakologi Endoskopi Indikasi untuk sinusitis infeksiosa dan inflamatori: Sinusitis kronik yang tidak merespon terapi medis Sinusitis rekuren

Irigasi dan Drainase Vaporizer Menggunakan nasotracheal dan nasogastric tube. Vaporizer Fungsinya untuk meningkatkan kelembaban udara disekitar pasien agar drainase mucus berjalan lebih lancar

Referensi Soepardi et al. 2011. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Dan Leher ed. 6. badan penerbit FK UI. Boies et al.1989. Boies Buku Ajar Penyakit THT ed.6. EGC. Emedicine Medscape

THANK YOU