TKW 435 PENGANTAR GEOLOGI PERTEMUAN 14

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KEBIJAKAN IZIN TATA RUANG PADA KAWASAN PERUMAHAN
Advertisements

Verifikasi Dan Validasi Data (Cakupan, Batas dan Ibukota) Pemekaran Daerah Oleh: DIREKTUR JENDERAL PEMERINTAHAN UMUM JAKARTA, 2 Juli 2012.
ASPEK PENGEMBANGAN POTENSI DI KAWASAN RAWAN BENCANA MERAPI
KEBIJAKAN PENYEDIAAN PRASARANA OLAH RAGA DI DAERAH PERMUKIMAN
MANUSIA, TANAH, DAN LAHAN
SUMBER: Pokok-Pokok Substansi PERATURAN PEMERINTAH NO 24 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN INDUSTRI SUMBER:
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
BABII POLA DAN BENTUK MUKA BUMI
Dasar hukum amdal (UUPLH) TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP:
ANALISIS DATA DAN INFORMASI
DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Lingkungan Hidup Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan.
Klasifikasi tata guna lahan
Kesesuaian lahan dan penentuan lokasi kawasan budidaya
PENGELOLAAN SAMPAH (KEBERSIHAN) DAN RTH
Evaluasi lahan Komponen evaluasi lahan Evaluasi lahan Lahan
Dampak Pariwisata dan Lingkungan Binaan
Potensi Sumber Daya Air
PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN AMDAL
Masalah Pembangunan dan Lingkungan
DIREKTORAT BINA PENATAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
TANAH LONGSOR.
KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
LATAR BELAKANG PP TENTANG KAWASAN INDUSTRI
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
PENATAAN RUANG VISI: Tercapainya pengaturan pemanfa-tan ruang yg berkualitas untuk mewujudkan keterpaduan penggunaan sumberdaya dlm kerangka Pemb Nasional.
Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian
PERMUKIMAN.
BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL
KONSERVASI LANSKAP : BENTANG ALAM EKOSISTEM PESISIR DAN PULAU KECIL
FUNGSI HUTAN.
Parameter Standar, Kriteria dan Permasalahan Kesling
Pemahaman dan Analisis Iklim Mikro
PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN
TKW 435 PENGANTAR GEOLOGI PERTEMUAN 10
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN DRAINASE LINGKUNGAN
TKW 435 PENGANTAR GEOLOGI PERTEMUAN 13
Minimum Environmental Standards Environmental Quality Standards
PELINGKUPAN OLEH: MUCHSIN RIVIWANTO,SKM,M.Si
Pemanfaatan Sumber Daya ALAM
KEBIJAKAN PENYEDIAAN PRASARANA OLAH RAGA DI DAERAH PERMUKIMAN
KERUSAKAN LINGKUNGAN Depok, 2012.
AMDAL Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Identifikasi dan Analisis Potensi Daerah Aspek Geografi dan Demografi
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
SUMBER-SUMBER AIR BERSIH/BAKU PERTEMUAN III Nayla Kamilia Fithri
Posisi Pedoman Umum Pembangunan Kota Baru dengan Rencana Tata Ruang
RONA LINGKUNGAN.
Oleh: Rahilla Apria Fatma, S.Kom., MT.
Geologi Dan Penataan Lingkungan/ Ruang
AMDAL.
MATERI 3: Regulasi Turunan UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
AMDAL. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN UULH = Undang-Undang Lingkungan Hidup no 23 Tahun 1997, yang paling baru adalah UU no 3 tahun 2009 tentang Pengelolaan.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan By Iis S. Rahmi, S.Pd.
STIEPAR YAPARI AKTRIPA BANDUNG
KULIAH HUTAN LINDUNG (4) PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG
Pengelolaan drainase.
Kajian Teori Perumahan dan Pemukiman. Pengertian Rumah Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.
PERMUKIMAN KUMUH MEKANISME IDENTIFIKASI LOKASI
Evaluasi lahan Komponen evaluasi lahan Evaluasi lahan Lahan
Pengertian (1) Struktur Ruang Tata Ruang Pola Ruang
POLA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SALURAN DRAINASE Studi kasus : Perumahan Pondok Ungu Permai, Kelurahan Kaliabang Tengah,
PENATAAN RUANG 14/01/ :10.
PENYUSUNAN Rencana Detail Tata Ruang PUSAT IBUKOTA KARANG BARU DAN KOTA KUALA SIMPANG Tahun 2018 – 2038.
Diskusi Draft Permen Pengganti Kepmen 1211k/1995
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
KERANGKA ACUAN KERJA BENDUNGAN CIAWI. KERANGKA ACUAN KERJA dokumen perencanaan kegiatan yang berisi penjelasan/keterangan mengenai apa, mengapa, siapa,
RDTR Tata ruang untuk investasi. Analisis pengembangan kawasan  Analisis ekternal yang mempengaruhi pengembangan kawasan 1.Arahan pengembangan kawasan.
Transcript presentasi:

TKW 435 PENGANTAR GEOLOGI PERTEMUAN 14 Informasi Geologi Untuk Penentuan Lokasi TPA

UU No.18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah Melaksanakan pengelolaan sampah dan memfasilitasi penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah (pasal 6 huruf d). Menetapkan lokasi tempat penampungan sementara, tempat pengolahan sampah terpadu, dan/atau tempat pemrosesan akhir sampah (pasal 9 ayat 1 huruf d). Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala setiap 6 (enam) bulan selama 20 (dua puluh) tahun terhadap tempat pemrosesan akhir sampah dengan sistem pembuangan terbuka yang telah ditutup (pasal 9 ayat 1 huruf e). Penetapan lokasi tempat pengolahan sampah terpadu dan tempat pemrosesan akhir sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d merupakan bagian dari rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota sesuai dengan peraturan perundang-undangan (pasal 9 ayat 2).

Perpres No.54 Tahun 2008 Tentang Penataan Ruang kawasan Jabodetabekpunjur STRUKTUR RUANG terdiri atas : Sistem Pusat Permukiman hierarki pusat permukiman sesuai dengan RTRWN. Sistem Jaringan Prasarana meliputi ; a.  sistem transportasi darat; b.  sistem transportasi laut; c.  sistem transportasi udara; d.  sistem penyediaan air baku; e.  sistem drainase dan pengendalian banjir; f.   sistem pengelolaan air limbah; g.  sistem pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun; h.  sistem pengelolaan persampahan; i.   sistem jaringan tenaga listrik; dan j.   sistem jaringan telekomunikasi. Dilaksanakan secara terpadu antar daerah dengan melibatkan partisipasi masyarakat, serta memperhatikan fungsi dan arah pengembangan pusat-pusat permukiman

Tujuan Menentukan Zona Kelayakan TPA Sampah Regional berdasarkan aspek geologi lingkungan untuk melengkapi struktur ruang Wilayah Jabodetabekpunjur. Mengusulkan beberapa lokasi tapak sebagai lokasi Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Sampah.

Geologi Lingkungan Geologi lingkungan adalah upaya untuk memanfaatkan lingkungan geologi secara rasional dan perlindungan manusia, harta benda dan lingkungannya dari bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh lingkungan geologi tersebut, baik karena sifat alamiahnya maupun karena interaksinya dengan kegiatan manusia. Sedangkan lingkungan geologi yang dimaksud adalah segenap bagian dari kulit bumi yang mempengaruhi secara langsung terhadap kondisi dan keberadaan masyarakat. Batuan (termasuk tanah), bentang alam, dan air, merupakan faktor geologi yang mendukung keberlanjutan manusia untuk mempertahankan hidup. Faktor pembatas/kendala seperti gempabumi, letusan gunungapi, gerakan tanah dan sebagainya merupakan faktor geologi yang menimbulkan kerentanan bagi keberlangsungan hidup manusia.

Geologi Lingkungan dalam Penataan Ruang Berperan dalam menginformasikan keseimbangan dan kenyamanan dalam pemanfaatan ruang. Memiliki faktor kerentanan dan faktor ketahanan yang dapat memberikan keleluasaan atau ketidakleluasaan bagi manusia dalam melakukan pengorganisasian ruang dan pemilihan jenis penggunaan lahan. Perhatian terhadap kondisi geologi lingkungan, maka setiap kegiatan pemanfaatan ruang dapat terencana sesuai DAYA DUKUNG dan DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN.

ARAHAN GEOLOGI LINGKUNGAN DALAM PENYUSUNAN RTR KAWASAN JABODETABEKPUNJUR DATA DASAR Citra Lnadsat Foto Udara Topografi Peta Lereng Peta Garis Pantai Peta Geologi Permukaan Peta Geologi bawah Permukaan Sifat keteknikan tanah/batuan Tektonik Perubahan isotik & Eustatik Sedimentasi TEMATIK GEOLOGI LINGKUNGAN Konservasi Air Tanah Zona Resapan Air Alami dan Aktual Kelayakan Pemukiman Kelayakan Kawasan Industri Kelayakan Regional TPA Sampah Kelayakan Pertambangan Kawasan Lindung Geologi dll ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN ASPEK GEOLOGI LINGKUNGAN DATA SUMBER DAYA (SD) Air Tanah (Hidrogeologi) Air Permukaan SD Lahan (bentang alam) Bahan Tambang dan Bangunan INFORMASI NON GEOLOGI Iklim Kependudukan Flora dan Fauna Politik Ekonomi Sosial, Budaya Transportasi DATA BENCANA ALAM Kegunung apian Kegempaan Gerakan Tanah Erosi Banjir DATA LAIN Sifat tahan terhadap penggunaan Sistem Septik, Penyalur air limbah, Buangan sampah Perubahan Garis Pantai Dsb PRODUK RENCANA TATA RUANG JABODETABEKPUNJUR

ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN ASPEK GEOLOGI LINGKUNGAN JABODETABEKPUNJUR PETA ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN ASPEK GEOLOGI LINGKUNGAN BADAN GEOLOGI

Tahap Penyelidikan Regional Penyusunan Peta Zona Kelayakan Regional Skala 1 : 50.000 Hasil : - daerah layak daerah tidak layak Kriteria : komponen yang dinilai komponen penyisih Tahap Pemilihan Tapak Skala 1 : 2 5.000 s/d 1: 1 .000 Hasil : - lokasi tapak terbaik rangking beberapa tapak Kriteria : Kriteria (kondisi tapak) Tahap Lokasi Aktual Skala 1 : 5.000 s/d 1 : 1.000 Hasil : - tapak terpilih Kriteria : Kriteria non teknis

Analisis Kelayakan Regional Mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor lingkungan fisik berdasarkan aspek geologi lingkungan yang mengontrol kelayakan dan keamanan lokasi pembuangan sampah baik sebagai penghambat ataupun pendukung. Mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor non-fisik sebagai pembatas yang dinyatakan daerah tidak layak

PARAMETER ANALISIS Kriteria Penilaian : Kriteria Penyisih : Batuan SNI 03-3241-1994,Tata cara pemilihan lokasi TPA Sampah - SOP Geologi Lingkungan untuk penentuan zona kelayakan TPA Sampah Kriteria Penilaian : Kriteria Penyisih : Batuan Muka air tanah Kemiringan lereng Curah hujan Daerah rawan longsor Jarak terhadap sesar/patahan Daerah bahaya letusan gunung api Daerah bahaya banjir berkala Jarak terhadap aliran sungai Jarak terhadap pemukiman Daerah lindung Jarak terhadap jalan raya / K.A. Jarak terhadap lapangan terbang

Komponen yang DI NILAI Analisis Pembobotan

Komponen PENYISIH

Komponen yang di Nilai Komponen penyisih

Tahap Pemilihan Lokasi Tapak TPA Sampah KRITERIA : Memilih sebaran lokasi kelayakan tinggi dengan luas lahan lebih dari 100 ha. Keberadaan Infrastruktur yang optimum, terutama sekali kedekatan lokasi dengan akses jalan yang telah ada. Lahan yang tidak produktif dan kurang subur, seperti lahan tegalan. Daerah yang tidak akan dikembangkan untuk kegiatan-kegiatan perkotaan yang bersifat produktif. ANALISIS : Pembobotan

Lokasi Tapak (LT) Terpilih LT. Pamoyanan, Desa Ridogalih, Kec. Serang, Kabupaten Bekasi LT. Cihanjuang, Kec. Bojongmangu Kabupaten Bekasi LT. Pabuaran, Kec. Balaraja Kabupaten Tangerang. LT. Nambo, Kec. Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

ANALISIS TAPAK Metode LeGrand (1980) INFORMASI dan PENILAIAN Jarak dari sumber pencemar ke titik pemanfaatan sumber air Kedalaman muka air tanah dari sumber pencemar Gradien muka air tanah dari sumber pencemar Permeabilitas dan sorption batuan dasar Probabilitas pencemaran dan bahaya pencemaran Peringkat situasi

Lokasi Pamoyanan Kec. Serang Kab. Bekasi

Kondisi lingkungan fisik Lokasi Usulan TPA Sampah Pamoyanan Kabupaten Bekasi No. Parameter Hasil kajian 1 Analisis Regional Layak tinggi 2 Kemiringan lereng 0 – 5 % 3 Batuan dasar Batu lempung 4 Jenis tanah pelapukan Lempung 5 Permeabilitas tanah 10-6 cm/detik 6 Kedalaman muka air tanah (MAT) Lebih besar dari 10 meter 7 Daerah resapan air Bukan 8 Daerah genangan air 9 Stabilitas lereng Stabil 10 Jarak terhadap sungai atau irigasi Lebih besar dari 500 meter 11 Jarak terhadap sumur gali atau bor Sangat jauh 12 Jarak terhadap pemukiman 13 Jarak terhadap jalan utama Lebih besar dari 1000 meter 14 Penggunaan lahan saat ini Padang rumput & Kebun campuran 15 Analisis LeGrand Baik sekali Hasil analisis LeGrand (1980) menunjukkan bahwa lokasi tapak TPA sampah terletak pada kelas lahan tergolong peringkat B yang berarti BAIK SEKALI dengan nilai 12. Peringkat situasi tapaknya mempunyai nilai – 17 B yang berarti bahwa kemungkinan terjadinya pencemaran terhadap air tanah HAMPIR TIDAK MUNGKIN, dengan tingkat penerimaan TPA sampah HAMPIR PASTI DITERIMA.

Kec. Bojongwangu Kabupaten Bekasi Lokasi Cihanjuang Kec. Bojongwangu Kabupaten Bekasi

Parameter Hasil kajian Kondisi lingkungan fisik Lokasi Usulan TPA Sampah Cihanjuang Kab. Tangerang No. Parameter Hasil kajian 1 Analisis Regional Layak tinggi 2 Kemiringan lereng 0 – 5 % 3 Batuan dasar Batu lempung 4 Jenis tanah pelapukan Lempung 5 Permeabilitas tanah 10-6 cm/detik 6 Kedalaman muka air tanah (MAT) Lebih besar dari 10 meter 7 Daerah resapan air Bukan 8 Daerah genangan air 9 Stabilitas lereng Stabil 10 Jarak terhadap sungai atau irigasi Lebih besar dari 500 meter 11 Jarak terhadap sumur gali atau bor Sangat jauh 12 Jarak terhadap pemukiman 13 Jarak terhadap jalan utama Lebih besar dari 1000 meter 14 Penggunaan lahan saat ini Kebun campuran dan sawah tadah hujan 15 Analisis LeGrand Baik sekali Hasil analisis LeGrand (1980) menunjukkan bahwa lokasi tapak TPA sampah terletak pada kelas lahan tergolong peringkat B yang berarti BAIK SEKALI dengan nilai 10. Peringkat situasi tapaknya mempunyai nilai – 13 B yang berarti bahwa kemungkinan terjadinya pencemaran terhadap air tanah HAMPIR TIDAK MUNGKIN, dengan tingkat penerimaan TPA sampah HAMPIR PASTI DITERIMA.

Lokasi Pabuaran, Kec. Balaraja, Kab. Tangerang

Kondisi Lingkungan Fisik Lokasi Usulan TPA Sampah Pabuaran, Kabupaten Tangerang No. Parameter Hasil kajian 1 Analisis Regional Layak Sedang 2 Kemiringan lereng 0 – 5 % 3 Batuan dasar Lempung lanauan 4 Jenis tanah pelapukan Lempung 5 Permeabilitas tanah 10-6 cm/detik 6 Kedalaman muka air tanah (MAT) Lebih besar dari 4 meter 7 Daerah resapan air Bukan 8 Daerah genangan air Ya 9 Stabilitas lereng Stabil 10 Jarak terhadap sungai atau irigasi Lebih besar dari 500 meter 11 Jarak terhadap sumur gali atau bor < 1000 meter 12 Jarak terhadap pemukiman Lebih besar dari 100 meter 13 Jarak terhadap jalan utama Lebih besar dari 200 meter 14 Penggunaan lahan saat ini Kebun campuran dan sawah tadah hujan 15 Analisis LeGrand Baik sekali Hasil analisis LeGrand (1980) menunjukkan bahwa lokasi tapak usulan TPA sampah terletak pada kelas lahan tergolong peringkat B yang berarti BAIK SEKALI dengan nilai 14. Peringkat situasi tapaknya mempunyai nilai –9 B yang berarti bahwa kemungkinan terjadinya pencemaran terhadap air tanah HAMPIR TIDAK MUNGKIN, dengan tingkat penerimaan TPA sampah HAMPIR PASTI DAPAT DITERIMA.

Lokasi Nambo kab. Bogor

Kondisi Lingkungan Fisik Lokasi Usulan TPA Sampah Nambo, Kabupaten Bogor No. Parameter Hasil kajian 1 Analisis Regional Layak tinggi 2 Kemiringan lereng 0 – 5 % 3 Batuan dasar Batu lempung 4 Jenis tanah pelapukan Lempung 5 Permeabilitas tanah 10-6 cm/detik 6 Kedalaman muka air tanah (MAT) Lebih besar dari 10 meter 7 Daerah resapan air Bukan 8 Daerah genangan air 9 Stabilitas lereng Stabil 10 Jarak terhadap sungai atau irigasi Lebih besar dari 1000 meter 11 Jarak terhadap sumur gali atau bor Sangat jauh 12 Jarak terhadap pemukiman 13 Jarak terhadap jalan utama 14 Penggunaan lahan saat ini Kebun huma 15 Analisis LeGrand Baik sekali Hasil analisis LeGrand (1980) menunjukkan bahwa lokasi tapak TPA sampah terletak pada kelas lahan tergolong peringkat B yang berarti BAIK SEKALI dengan nilai 11. Peringkat situasi tapaknya mempunyai nilai –15 B yang berarti bahwa kemungkinan terjadinya pencemaran terhadap air tanah HAMPIR TIDAK MUNGKIN, dengan tingkat penerimaan TPA sampah HAMPIR PASTI DAPAT DITERIMA.

PETA SEBARAN BAHAN PERMUKAAN WILAYAH NAMBO, KECAMATAN KLAPANUNGGAL, KABUPATEN BOGOR Rencana Pengembangan Industri Sampah

Penutup Lokasi Tapak Usulan TPA sampah Nambo Kabupaten Bogor merupakan LT usulan yang paling siap untuk dimanfaatkan. Informasi geologi lingkungan kelayakan regional TPA sampah menjadi bahan masukan dalam revisi RTRW kabupaten/kota. Hasil analisis tapak memberikan informasi awal yang dibutuhkan dalam penyusunan AMDAL. Sedangkan untuk DED perlu dilakukan penyelidikan tapak rinci geologi lingkungan.

TERIMA KASIH