FUNGSI –FUNGSI KOMUNIKASI Fungsi I : Komunikasi Sosial Penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, memupuk hubungan dengan orang lain, bekerja sama dengan anggota masyarakat untuk mencapai tujuan bersama. Pelajari dan terapkan strategi2 adaptif untuk mengatasi situasi-situasi problematik. Implisit di sini adalah komunikasi kultural (nilai2, kepercayaan, tradisi, dll).
1.1 Pembentukan Konsep Diri Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan oleh orang lain kepada kita. Konsep diri kita yang paling dini umumnya dipengaruhi oleh keluarga dan orang2 dekat lainnya di sekitar kita, termasuk kerabat (significant others). Aspek2 konsep diri spt jenis kelamin, agama, kesukuan, pendidikan, pengalaman, rupa fisik, dsb diinternalisasikan lewat pernyataan (umpan balik) orang lain yang menegaskan aspek2 tsb kpd kita yang pd gilirannya menuntut kita berperilaku sbgmn orang lain memandang kita. Identitas etnik mrpkn unsur penting konsep diri. Manusia kembangkan konsep diri melalui interaksi dng orang lain dalam masyarakat, dan itu, dilakukan lewat komunkasi. Proses konseptualisasi diri ini berlangsung sepanjang hayat, tdk pernah terisolasi melainkan bergantung pada reaksi dan respon orang lain (dalam proses berkomunikasi)
1.2 Pernyataan Eksistensi Diri Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis (ada). Inilah yang disebut dng pernyataan eksistensi diri atau aktualisasi diri. Rene Descartes : Cogito Ergo Sum = Saya berpikir, maka saya ada – Saya berbicara, maka saya ada. Fungsi ini terlihat jelas misalnya uraian para penanya dalam suatu seminar atau rapat. 1.3 Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan , dan memperoleh kebahagiaan Manusia sebagai mahluk sosialtdk dpt mempertahankan kehidupannya tanpa bantuan orang lain. Melalui dan meningkatkan komunikasi kita dapat memenuhi kebutuhan emosional kesehatan mental kita.
FUNGSI II : KOMUNIKASI EKSPRESIF Instrumen untuk mengungkapkan atau menyampaikan perasaan (emosi). Dikomunikasikan secara verbal atau nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, haru, marah, benci dapat diungkapkan melalui kata-kata, gambar, bentuk2 simbolik, dan sikap atau perilaku/tindakan simbolik tertentu. Puisi, novel, musik, lagu-lagu, tarian, lukisan, patung, teater, atau karya seni lainnya adalah wujud dari komunikasi ekspresif.
Fungsi III : Komunikasi Ritual Erat kaitannya dng komunikasi ekspresif adalah komunikasi ritual. Suatu komunitas sering melakukan upacara2 berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup sebagai rites of passage mulai dari upc kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, hingga upc kematian. Ritual keagamaan juga melibatkan fungsi komunikasi ritual. Umumnya sering dilakukan secara ekspresif.
FUNGSI IV : KOMUNIKASI INSTRUMENTAL Bertujuan menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah, atau mempengaruhi sikap dan keyakinan , dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga untuk menghibur. Bersifat membujuk (persuasif) untuk memberitahukan atau menerangkan (to inform). Kandung muatan pesan persuasif dalam arti pembicara inginkan pendengarnya percayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikan akurat dan layak untuk diketahui. Penting dalam managemen. Sebagai sarana atau alat untuk mencapai suatu tujuan.