ANALISA AKAR MASALAH (ROOT CAUSE ANALYSIS).

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
eksternal). Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi selama
Advertisements

PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU
MODUL 1 Analisis & Informasi Proses Bisnis (CSA221)
1. Pengantar Analisis Bisnis
Evaluasi Tempat Kerjamenggunakan Pendekatan Six Sigma
Analisis Kebutuhan Chika yunindra |
Pelembagaan Pembangunan
ONLINE 5 Evaluasi dan Perancangan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dalam Rangka Perbaikan Safety Behaviour.
Audit Internal Mutu Akademik(AIMA) Universitas Pendidikan Indonesia
1. Pengantar Analisis Bisnis
Tita Rayung Palupi Pengendalian dan Penjaminan Mutu
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FUNGSI PERENCANAAN (PLANNING).
SIM & PEMBUATAN KEPUTUSAN
OLEH Rian. Saryanto, S.Kom, M.Hum
1. Pengantar Analisis Bisnis
4. Model Proses Analisis Bisnis
KELUHAN PENGELOLAAN JARINGAN. PENDEKATAN ANALISIS KAUSAL UNTUK SISTEM PELAPORAN for further detail, please visit
Kelompok 3 Irfan Helmy P2CC10020 Yusuf Hary Cahyono P2CC10040 Rizki Aji P2CC10010 Donny Eriawan P2CC10036 Bambang Yuniarto P2CC10024.
Manajemen Risiko Proyek
Klausul 8, SMM ISO 9001:2008 PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENINGKATAN
Kuliah 7 – Manajemen Proyek
ANALISIS DATA DAN INFORMASI
Sistem informasi manajemen (SIM)
PENDEKATAN SISTEM Chapter 7.
System Development Part 1
Model Proses Analisis Bisnis
Metodologi Pengembangan Sistem Informasi
Sony Maulana S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia
Pemecahan Masalah (Problem Solving) & Pengambilan Keputusan (decesion making) Pertemuan ke 4.
ANALISA KINERJA SISTEM
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
Skripsi, tesis & disertasi
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
ANALISIS INFORMASI RCA4..
ALAT ALAT ANALISIS DALAM MANAJEMEN
OLEH Ahmat Adil, S.Kom,M.Sc
Integrating Safety, Environmental and Quality Risks for Project Management Using a FMEA Method (Mengintegrasikan Keselamatan, dan Kualitas Lingkungan untuk.
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengendalian Kualitas Modul 11
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
Perencanaan Pertemuan Keempat.
PENILAIAN MUTU PELAYANAN I
PELAPORAN EVALUASI DIRI
Deny Ismanto Fakultas Ekonomi Universitas Ahmad Dahlan
Dr Luwiharsih, Msc. 2 Merupakan metodologi yang dipergunakan KARS untuk melakukan survei on-site dng standar akreditasi versi 2012 Melalui telusur diharapkan.
FUNGSI PERENCANAAN FATHOR. A S., SE., MM FE UTM.
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
TPM Tools – Focused to WWA
Decision Making Process
OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs. FAKULTAS DESAIN dan INDUSTRI KREATIF
Penggunaan Dimensi Belajar
Pemecahan Masalah (Problem Solving) & Pengambilan Keputusan (decesion making) Pertemuan ke 4.
Ramdhan Pragustian Denny Karnelus Sinaga
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
Metodologi Pengembangan Sistem Informasi
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
Pemecahan Masalah Menurut Anderson:
Knowledge Management Assessment of an Organization
AHMAD MURENDA FIKA ANANDA FUADHILLA FADHILA TALCHA RIZKA DESY ASTARI
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
MATERI V DIAGRAM SEBAB AKIBAT
ACTVITY BASE MANAGEMEN (ABM) Seri: Akuntansi Manajemen Kontemporer UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA FAKULTAS EKONOMI Dr. Sailendra, M.Ak.
Transcript presentasi:

ANALISA AKAR MASALAH (ROOT CAUSE ANALYSIS)

Why Why Analysis (analisa kenapa kenapa) adalah suatu metode yang digunakan dalam root cause analysis dalam rangka untuk problem solving yaitu mencari akar suatu masalah atau penyebab dari defect supaya sampai ke akar penyebab masalah

Istilah lain dari why why analysis adalah 5 whys analysis. Metoda root cause analysis ini dikembangkan oleh pendiri Toyota Motor Corporation yaitu Sakichi Toyoda yang menginginkan setiap individu dalam organisasi mulai level top management sampai shopfloor memiliki skill problem solving dan mampu menjadi problem solver di area masing-masing

Root Cause Analysis (RCA) Analisis Akar Masalah RCA adalah teknik analisis yang bertahap dan terfokus pada penemuan akar penyebab suatu masalah, dan bukan hanya melihat gejala-gejala dari suatu masalah. Tujuan RCA adalah untuk menemukan: Apa yang sebenarnya telah terjadi ? Mengapa masalah tersebut bisa terjadi ? Mengapa dan Megapa ? Apa yang bisa dilakukan untuk menghindari masalah tersebut supaya tidak terjadi lagi di masa depan?

Menentukan masalahnya dan area masalahnya Tahapan umum saat melakukan root cause analysis dengan why why analysis Menentukan masalahnya dan area masalahnya Mengumpulkan team untuk brainstorming sehingga kita bisa memiliki berbagai pandangan, pengetahuan, pengalaman, dan pendekatan yang berbeda terhadap masalah Melakukan gemba (turun ke lapangan) untuk melihat actual tempat, actual object, dan actual data

Mulai bertanya menggunakan why why Setelah sampai pada akar masalah, ujilah setiap jawaban dari yang terbawah apakah jawaban tersebut akan berdampak pada akibat di level atasnya. Contoh: apakah kalau ada jadwal rutin maintenance maka akan mudah buat maintenance untuk melakukan penggantian komponen secara rutin. Apakah hal tersebut paling masuk akal dalam menyebabkan dampak di level atasnya. Apakah ada alternatif kemungkinan penyebab lainnya?

Pada umumnya solusi tidak mengarah pada menyalahkan ke orang tapi bagaimana cara melakukan perbaikan sistem atau prosedur Jika akar penyebab sudah diketahui maka segera implementasikan solusinya Monitor terus performancenya untuk memastikan bahwa masalah tersebut tidak terulang lagi.

masalah: AC DI KELAS TIDAK DINGIN Mengapa? FREON HABIS Mengapa HABIS ? JANGKA WAKTU PENGISIAN FREON MISALNYA 3 BULAN Mengapa tidak digANTI? Tidak ada yang tahu Mengapa tidak ada yang tahu? Tidak ada jadwal rutin maintenance Mengapa tidak ada jadwal rutin? Inilah akar masalahnya

Terkadang untuk sampai pada akar masalah bisa pada pertanyaan kelima atau bahkan bisa lebih atau juga bisa bahkan kurang tergantung dari tipe masalahnya. Metoda root cause analysis ini cukup mudah dan bisa sampai pada akar masalahnya, bukan hanya di permukaan saja. Dan mencegah masalah tersebut terulang lagi.

Contoh Root Cause Analysis (DIKTI, 2003) IPK baik Lama studi panjang Skripsi tepat waktu Gejala Pengulangan Mata Kuliah, tinggi Penyebab Peraturan Akademik : Nilai terbaik yang digunakan dalam perhitungan IPK Akar Permasalahan Beban dosen meningkat Beban praktikum meningkat Kapasitas ruangan kurang memadai, dsb Akibat Ubah peraturan akademik: nilai terakhir yang digunakan dalam perhitungan IPK Solusi

CONTOH ROOT CAUSE ANALYSIS (DIKTI, 2003) IPK baik, lama studi panjang, skripsi tepat waktu Gejala Pengulangan Mata Kuliah, tinggi Penyebab Peraturan Akadedmik: Nilai terbaik yang digunakan dalam perhitungan IPK Akar Permasalahan Akibatnya: Beban dosen meningkat Beban praktikum meningkat Kapasitas ruangan kurang memadai dsb. Solusi: Ubah Peraturan akademik: nilai terakhir yang digunakan dalam perhitungan IPK CONTOH ROOT CAUSE ANALYSIS (DIKTI, 2003)

Root-Cause Analysis --------- Bolos tinggi Tugas lambat Masalah 1 IPK Baik/ Tinggi Keketatan Persaingan Rendah Masa Studi Lama Ruang dosen Hadir Beban Beban Dosen Tinggi NEM Rendah Skripsi Tepat Waktu Kehadiran Dosen Rendah Bhs Inggris Mhs Rendah Ruang Dosen Luas Waktu Tunggu Tinggi Bolos Tugas Bh. Inggris NEM rendah Keke- tatan Skripsi tepat Waktu tunggu Masa studi IPK baik Masalah 1 dan lain-lain Masalah 2 Masalah 3 ---------

Gejala masalah dan akar masalah yang berhasil diidentifikasi dan isu-isu strategis XX XXX X Rangkuman masalah2 yg telah berhasil di identifikasi dan Solusi dari masalah tsb Diisi dengan : XXX = sangat terkait XX = kurang terkait X = tidak terkait Gejala/fenomena/symptoms

BENCHMARK DAN BENCHMARKING (Baku Mutu dan Pembakuan Mutu) Benchmark adalah suatu tingkat mutu kinerja yang diakui sebagai standar kesempurnaan untuk suatu praktek usaha atau program tertentu (termasuk pendidikan tinggi) yang merupakan hasil kerja bermutu tinggi dan diperoleh melalui proses kinerja yang sempurna (“the best practices”) serta menjadi suatu rujukan pengukuran standar untuk perbandingan. Benchmarking adalah suatu proses pembandingan, identifikasi, dan belajar dari praktek yang paling baik di mana pun di seluruh dunia sebagai cara untuk mencapai perbaikan institusi yang berkelanjutan melalui proses pengukuran sistematik dan berkelanjutan pula. Benchmarking digunakan pula untuk memberikan arahan manajemen dalam pemanfaatan sumberdaya manusia, sosial, dan teknis.