Prof. Dr. Umi Narimawati, M.Si.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MANAJEMEN KONFLIK.
Advertisements

Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja
Perilaku organisasi sebagai variabel dependen
DINAMIKA PERILAKU DALAM ORGANISASI
Bab 3 Kecerdasan emosi.
Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individual
Materi Pengenalan Peserta Didik
Psikologi Dunia Kerja Frustasi & Pengaruhnya Dalam Pekerjaan
Stefanus T A. Ivan Lucky G
PERILAKU ORGANISASI POSITIP
PENGERTIAN EMOSI Perasaan (feeling) atau afek yang meliputi antara perubahan fisiologis dengan tingkah laku nyata (overt behavior) Klasifikasi emosi :
PERTEMUAN KE 4 Oleh Ir. Muslim, SE., M.Si EMOSI & SUASANA HATI.
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
Home Home Kelompok 3 Fitri Suci Maharsih Nurkhasanah Yoana Natalia E
Pertemuan Kedua Belajar dan Pembelajaran
Pertemuan 2 Subyek diminta untuk menceritakan setiap gambar pada tester, yang meliputi kejadian yang tampak pada gambar, apa yang menyebabkannya terjadi,
PRILAKU INDIVIDU Pertemuan 3 Megawati.
ASSALAMUALAIKUM Wr. Wb..
MENERAPKAN INDIVIDU PERILAKU DALAM ORGANISASI DI SUSUN OLEH :
KEPRIBADIAN.
STRESS KERJA PERTEMUAN KE 8.
DRA. YASNIMAR ILYAS, M.Si SELASA, 22 SEPTEMBER 2015
KB 1. FAKTOR MANUSIA DALAM PERUBAHAN ORGANISASI
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
Pertemuan 11 Wawancara Kerja.
Ertemuan 11 Wawancara Kerja.
PENGELOLAAN SDM : MANAJEMEN STRES KERJA
ADAPTATION SKILLS.
POKOK BAHASAN Pertemuan 04 MANAJEMEN DIRI
PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI: MANAJEMEN STRES KERJA
KONSEP DIRI & TEORI JOHARI WINDOWS
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
sikap & kepuasan kerja Kelompok 1 Dian Purnama Yuliantini
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERILAKU ORGANISASI Dr. Hj Syarifah Hudayah, S.E., M.Si.
Menyampaikan Berita Duka
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Persepsi tentang orang dan atribusi
Kecakapan Antarpribadi
EMOSI DAN SUASANA HATI bab IV.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
SIKAP DAN TINGKAH LAKU. TINGKAH LAKU MANUSIA DAN LINGKUNGAN SOSIAL (HUMAN BEHAVIOR AND SOCIAL ENVIRONMENT)
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
PERILAKU ORGANISASI Bab i.
MEMBANGUN HUBUNGAN PRIBADI DENGAN MUTARABBI
PSIKOLOGI KESEHATAN.
PERILAKU ORGANISASI Entis Sutisna, SE, MM.
BIMBINGAN & KAUNSELING KANAK-KANAK
PERILAKU ORGANISASI Entis Sutisna, SE, MM.
Mengapa Manajer perlu memahami PO ?
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
EMOSI DAN MOOD Ahmad Nizar Yogatama, S.E., M.M.
PEMBERDAYAAN.
Motivasi dan Emosi.
PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
PERILAKU DALAM ORGANISASI
Psikologi Perkembangan
KEPRIBADIAN.
Emotional and Perception
Persepsi dan Sikap Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan
Oleh : Faik Agiwahyuanto
Manajemen Konflik dan Negoisasi
EMOSI dan STRES ADAPTASI
Konseling gizi. Gema didalam/gaung/pantulan bunyi ◦ Gema adalah pikiran yang mungkin kita miliki ketika kita mendengarkan orang lain. ◦ Meskipun kita.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KEPRIBADIAN.
Konflik dan keterampilan dalam bernegosiasi
Transcript presentasi:

Prof. Dr. Umi Narimawati, M.Si. EMOSI DAN SUASANA HATI Prof. Dr. Umi Narimawati, M.Si.

LATAR BELAKANG Dengan peran jelas yang dimainkan emosi dalam kehidupan kita sehari-hari, mungkin mengejutkan bagi kita karena tahu bahwa, sampai saat ini, topik tentang emosi mendapatkan sedikit atau sama sekali tidak mendapat perhatian dalam bidang Perilaku Organisasi. Bagaimana ini bisa terjadi? Ada mitos tentang rasionalitas. Sejak abad ke 19 dan berkembangnya manajemen ilmiah, system dalam dunia kerja berupaya meredam emosi. Organasasi yang dijalankan dengan baik adalah yang tidak mengizinkan karyawan-karyawannya untuk mengekspresikan frustasi, rasa takut, kemarahan, cinta, benci, kegembiraan, kesedihan dan perasaan-perasaan sejenis. Pemikiran yang berlaku adalah bahwa emosi-emosi seperti itu bukanlah merupakah hal yang rasional. Dengan demikian meskipun para peneliti dan manajer mengetahui bahwa emosi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, mereka mencoba untuk menciptakan organisasi-organisasi yang bebas emosi. Hal tersebut, tentu saja tidak mungkin.

LATAR BELAKANG Adanya keyakinan bahwa segala jenis emosi bersifat mengganggu. Ketika para peneliti mempertimbangkan emosi, mereka beranggapan bahwa emosi negative yang kuat khususnya kemarahan, dapat mengganggu kemampuan karyawan untuk bekerja secara efektif. Mereka jarang memandang emosi dapat bersifat konstruktif, atau mampu meningkatkan kinerja. Tentu saja beberapa emosi, khususnya ketika diekspresikan pada waktu yang salah dapat mengurangi kinerja karyawan. Tetapi ini tidak mengubah fakta bahwa karyawan membawa sisa-sisa emosional ke tempat kerja setiap hari dan tidak ada penelitian Perilaku Organisasi yang komprehensif tanpa mempertimbangkan peran emosi dalam perilaku di tempat kerja.

TUJUAN 1. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang perbedaan, aspek-aspek, sumber-sumber dari emosi dan suasana hati. 2. Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang pembatasan eksternal pada emosi dan dampak tenaga kerja emosional bagi karyawan. 3. Untuk mengetahui kasus melawan kecerdasan emosional dan penerapan konsep emosi dan suasana hati.

PENGERTIAN EMOSI DAN SUASANA HATI Menurut Stephen Robbins: Afek (affect) adalah sebuah istilah umum yang mencakup beragam perasaan yang dialami orang. Afek adalah sebuah konsep yang meliputi baik emosi maupun suasana hati. Emosi (emotion) adalah perasaan-perasaan intens yang ditujukan kepada sesorang atau sesuatu. Suasana hati (mood) adalah perasaan-perasaan yang cenderung kurang intens dibandingkan emosi dan seringkali (meskipun tidak selalu) tanpa ransangan konstektual.

PENGERTIAN EMOSI DAN SUASANA HATI Menurut Fred Luthans (2005): Emosi merupakan reaksi terhadap sebuah objek, bukan suatu trait. Emosi ditujukan pada objek khusus, Anda menunjukkan emosi saat senang terhadap sesuatu, marah pada seseorang, takut pada sesuatu. Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Sebagai contoh bila seseorang bersikap kasar terhadap Anda, Anda akan merasa marah. Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat, bahkan mungkin dalam hitungan detik. Tetapi ketika dalam suasana hati yang buruk, Anda dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam. Sebaliknya suasana hati tidak diarahkan pada objek. Emosi dapat berubah menjadi suasana hati, saat kehilangan fokus pada objek konstektual.

Gambar 1. Afek, Emosi dan Suasana Hati Didefinisikan sebagai beragam perasaan yang dialami orang. Afek dapat dialami dalam bentuk emosi dan suasana hati. EMOSI 1. Disebabkan oleh kejadian spesifik 2.Sangat cepat dalam durasi (detik atau menit). 3.Bersifat spesifik dan banyak (banyak emosi-emosi spesifik seperti kemarahan, rasa takit, kesedihan, kebahagian rasa jijik, rasa terkejut) 4.Biasanya disertai oleh ekspresi wajah yang jelas. 5.Bersifat berorientasi tindakan. SUASANA HATI 1.Penyebabnya seringkali umum dan tidak jelas. 2.Berakhir lebih lama dari emosi (jam atau hari) 3.Lebih umum (dua dimensi utama afek positif dan afek negatif yang terdiri dari berbagai emosi spesifik) 4.Biasanya tidak diindikasikan oleh ekspresi yang jelas. 5.Bersifat kognitif.

KUMPULAN DASAR EMOSIONAL Emosi mencakup rasa marah, jijik, antusias, iri, takut, frustasi, kecewa, malu, bahagia, benci, berharap, cemburu, gembira, cinta, bangga, terkejut dan sedih. Dalam penelitiam kontemporer, psikolog telah mencoba mengidentifikasi emosi-emosi dasar dengan mempelajari berbagai ekspresi wajah. Salah satu masalah dari pendekatan ini adalah beberapa emosi terlalu kompleks untuk secara mudah diekspresikan melalui wajah. Contohnya adalah cinta. Banyak orang menganggap cinta sebagai hal paling universal dari semua emosi, tetapi tidaklah mudah untuk mengekspresikan emosi cinta hanya melalui wajah.

KUMPULAN DASAR EMOSIONAL Selain itu, setiap kultur memiliki norma yang mengatur ekspresi emosi, sehingga bagaimana kita mengalami sebuah emosi tidak akan selalu sama dengan bagaimana kita menunjukkannya. Saat ini banyak perusahaan yang menawarkan program manajemen kemarahan untuk melatih orang manahan atau bahkan menyembunyikan perasaan-perasaan tersebunyi mereka.

Ekspresi wajah yang menunjukkan Emosi dan Suasan Hati

BEBERAPA ASPEK EMOSI Biologi Emosi Orang-orang cederung merasa paling bahagia (melaporkan lebih banyak emosi positif dibandingkan emosi negatif) ketika sistem limbik mereka secara relatif tidak aktif. Ketika sistem limbik memanas, emosi negatif seperti rasa marah dan bersalah mendominasi emosi-emosi yang positif seperti kegembiraan dan dan kebahagian. Sistem limbik setiap orang tidaklah sama. Intensitas Frekuensi dan Durasi, Apakah Emosi Membuat Kita Irasional? Fungsi Emosi

SUASANA HATI SEBAGAI AFEK POSITIF DAN NEGATIF Afek positif (positive affect) sebagai sebuah dimensi suasana hati yang terdiri atas emosi-emosi positif seperti kesenangan, ketenangan diri dan kegembiraan pada ujung tinggi, dan kebosanan, kemalasan dan kelelahan pada ujung rendah. Afek negatif (negative affect) adalah sebuah dimensi suasana hati yang terdiri atas kegugupan, stres dan kegelisahan pada ujung tinggi, serta relaksasi, ketenangan dan keseimbangan pada ujung rendah. Afek positif dan negatif adalah suasana hati.

Gambar 2. Struktur Suasana Tegang Gugup Tertekan Marah Sedih Depresi Bosan Capai Tenang Rileks Tentram Puas Bahagia Awas Senang Gembira Afek Negatif Tinggi Afek Positif Tinggi Afek Positif Rendah

SUMBER-SUMBER EMOSI DAN SUASANA HATI Kepribadian Hari dalam seminggu dan waktu dalam seharí Cuaca Stres Aktivitas Sosial Tidur Olahraga Usia Gender

Gambar 3. Suasana Hati Dipengaruhi oleh hari dalam Seminggu Suasana hati negatif adalah tertinggi pada hari Minggu dan Senin dan menurun sepanjang minggu. Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Suasana positif adalah tertinggi pada akhir Minggu Hari dalam seminggu Afek Negatif Afek Positif S U A N H T i Tinggi Rata2 Rendah

Gambar 4. Suasana Hati Dipengaruhi oleh waktu dalam sehari Siang Hari 15.00 18.00 21.00 Tengah malam Suasana hati positif memuncak selama Bagian pertengahan dalam sehari. Susana hati negative menunjukkan sangat sedikit rivariasi di sepanjang hari Tinggi S U A N H T I Rata2 Rendah Afek Positif Afek negatif

Batasan-batasan Eksternal pada Emosi Pengaruh-pengaruh Organisasional Pengaruh-pengaruh Kultural Apakah tingkat seberapa besar orang mengalami emosi bervariasi setiap kultur? Apakah interpretasi orang atas emosi bervariasi dalam setiap kultur? Apakah norma untuk ekspresi emosi berbeda-beda dalam setiap kultur?

KERJA EMOSIONAL Adalah situasi dimana seorang karyawan mengekspresikan emosi-emosi yang diinginkan secara organisasional selama transaksi antarpersonal di tempat kerja Konsep kerja emosional muncul dari penelitian-penelitian atas pekerjaan terkait pelayanan. Misalnya, maskapai penerbangan mengharapkan pramugari mereka, misalnya untuk gembira; kita mengharapkan pemimpin upacara pemakaman untuk sedih; dan dokter untuk secara emosi netral

KETIDAKSESUAIAN EMOSIONAL Inkonsistensi antara emosi yang kita rasakan dan emosi yang kita proyeksikan Sebagai contoh manajer mengharapkan karyawan untuk selalu bersikap sopan, tidak bersikap bermusuhan dalam berinteraksi dengan rekan-rekan kerja. Tantangan sebenarnya adalah ketika para karyawan harus menunjukkan satu emosi sementara pada saat yang bersamaan mengalami emosi yang lain.

EMOSI YANG DIRASAKAN VS EMOSI YANG DITAMPILKAN Emosi yang dirasakan (felt emotion) adalah emosi sebenarnya dari seorang individu Sebaliknya, emosi yang ditampilkan (displayed emotion) adalah emosi yang diharuskan organisasi untuk ditampilkan oleh pekerja dan dipandang sesuai dalam pekerjaan tertentu. Emosi ini bukanlah pembawaan, melainkan dipelajari.

BERPURA-PURA DIPERMUKAAN (SURFACE ACTING) Adalah menyembunyikan perasaan terdalam seseorang dan menghilangkan ekspresi-ekspresi emosional sebagai respon terhadap aturan-aturan penampilan. Sebagai contoh, ketika seorang pekerja tersenyum kepada pelanggan meskipun saat ia tidak ingin melakukannya, ia sedang berpura-pura di permukaan

Berpura-pura Secara Mendalam (DEEP ACTING) Adalah berusaha mengubah perasaan mendalam seseorang berdasarkan aturan-aturan penampilan Seorang penyedia layanan kesehatan yang berusaha untuk secara tulus merasakan empati terhadap pasiennya merupakan contoh berpura-pura secara mendalam Penelitian menunjukkan bahwa perpura-pura dipermukaan lebih menimbulkan stress pada karyawan karena mengharuskan seseorang untuk memalsukan perasaan yang sebenarnya

HUBUNGAN BAYARAN TERHADAP TUNTUTAN-TUNTUTAN KOGNITIF DAN EMOSIONAL DARI PEKERJAAN

TEORI PERISTIWA AFEKTIF Bagaimana emosi dan suasana hati memengaruhi kinerja dan kepuasan kerja kita? Sebuah model yang dinamakan teori peristiwa afektif (affective event theory_AET) meningkatkan pemahaman kita atas hubungan tersebut. AET menunjukkan bahwa karyawan bereaksi secara emosional pada hal-hal yang terjadi pada mereka di tempat kerja dan bahwa reaksi ini memengaruhi kinerja dan kepuasan kerja mereka.

TEORI PERISTIWA AFEKTIF Lingkungan Kerja Karekteristik-karakteristik pekerjaan Tuntutan-tuntutan pekerjaan Syarat-syarat untuk kerja emosional Peristiwa-peristiwa Kerja Percekcokan harian Kegembiraan harian Kecenderungan pribadi Kepribadian Suasana hati Reaksi-reaksi Emosional Positif Negatif Kepuasan Kerja Kinerja pada Pekerjaan

TEORI PERISTIWA AFEKTIF Kesimpulannya, AET menawarkan dua pesan penting: Emosi-emosi menyediakan wawasan yang berharga untuk memahami perilaku karyawan. Model tersebut mendemonstrasikan bagaimana percekcokan dan kegembiraan di tempat kerja memengaruhi kinerja dan kepuasan karyawan. Karyawan dan manajer seharusnya tidak mengabaikan emosi dan peristiwa yang menyebabkannya, bahwa ketika hal tersebut tampaknya sepele, karena hal tersebut berakumulasi.

Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mendeteksi serta mengelola petunjuk-petunjuk dan informasi emosional. Kecerdasan Emosional (emotional intelligence - EI), terdiri atas lima dimensi : Kesadaran-diri – sadar atas apa yang dirasakan. Manajemen-diri – kemampuan mengelola emosi dan dorongan-dorongan diri sendiri. Motivasi-diri – kemampuan bertahan dalam menghadapi kemunduran dan kegagalan. Empati - kemampuan merasakan apa yang dirasakan orang lain. Keterampilan sosial – kemampuan menangani emosi-emosi orang lain.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa EI memainkan peran penting dalam kinerja pekerjaan. Riset menyimpulkan bahwa dari para insinyur Lucent Technologies yang dinilai sebagai bintang, lebih baik dalam berhubungan dengan orang lain yaitu EI dan bukan IQ yang mengkarakteristikkan kinerja tinggi.

Kasus Mendukung EI Kecerdasan Emosional mempunyai pendukung dan penentangnya. Argumen-argumen yang mendukung, dan menentang keberadaan EI dalam PO. Daya Tarik Intuitif. Seseorang yang dapat mendeteksi emosi orang lain, mengendalikan emosi mereka, dan menangani interaksi sosial dengan baik akan mempunyai kaki yang kuat untuk berdiri dalam dunia bisnis.

Kasus Mendukung EI EI Meramalkan Kriteria yang Penting. Terdapat banyak bukti bahwa EI tingkat tinggi mempengaruhi kinerja seseorang menjadi lebih baik dalam pekerjaannya. Satu penelitian menemukan bahwa EI dapat meramalkan kinerja karyawan dalam sebuah pabrik rokok di Cina. EI Berbasis Biologis. Satu penelitian menyatakan bahwa EI berbasis secara neurologi yang tidak berhubungan dengan ukuran-ukuran kecerdasan standar, dan orang-orang yang menderita kerusakan neurologi memiliki nilai lebih rendah pada EI dan membuat keputusan yang lebih buruk dibandingkan orang-orang yang lebih sehat.

Kasus Menentang EI EI adalah Sebuah Konsep yang Samar. Konsep EI sekarang telah menjadi sangat luas dan komponen-komponennya sangat beragam sehingga hal tersebut bahkan bukan lagi merupakan sebuah konsep kecerdasan. EI Tidak Dapat Diukur. Ukuran-ukuran EI sangat beragam, dan para peneliti, dan para peneliti belum menjadikan hal ini sebagai subjek penelitian yang teliti seperti dalam mengukur kepribadian dan kecerdasan umum. Validitas EI Masih Dipertanyakan. Beberapa kritik menyatakan karena berhubungan sangat dekat dengan kecerdasan dan kepribadian, EI tidak memiliki sesuatu yang unik untuk ditawarkan.

Bagaimana Para Manajer Memengaruhi Suasana Hati. Para manajer dapat menggunakan humor dan memberi karyawan mereka penghargaan kecil sebagai apresiasi terhadap pekerjaan yang dilaksanakan dengan baik. Riset, mengindikasikan bahwa ketika para pemimpin berada dalam suasana hati yang baik, anggota kelompok menjadi lebih positif, dan sebagai hasilnya para anggota akan lebih bekerja sama.

Ringkasan dan Implikasi untuk Manajer Emosi dan suasana hati adalah mirip karena keduanya bersifat afektif. Tetapi dua hal ini juga berbeda – suasana hati adalah lebih umum dan kurang kontekstual dibandingkan emosi. Emosi dan suasana hati merupakan suatu bagian alami dari diri seorang individu. Emosi dan suasana hati memengaruhi kinerja seseorang, yang mengganggu kinerja khususnya emosi-emosi negatif.

TERIMA KASIH