ANAMNESA dan PEMERIKSAAN FISIK NEUROLOGI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Space Occupying Lession
Advertisements

Pemeriksaan Fisik Sistem Neurologi
Yuliarni Syafrita Bagian Neurologi FK Unand/RS DR M Djamil Padang
1. DATA DASAR 2. PENGKAJIAN DAN RENCANA
STROKE.
Posterior Interosseous Neuropathy: Electrodiagnostic Evaluation
Laki-Laki 30 tahun dengan Left Ophtalmoplegi Total ec susp
Wanita 38 tahun Dengan Susp Greater Occipital Neuralgia
GANGGUAN BICARA DAN BAHASA
Kasus SBI.
Pemeriksaan fisik muskuloskeletal
SARAF KRANIALIS.
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU, BAYI DAN ANAK BALITA
PENGKAJIAN NEUROLOGI Yani Sofiani.
PENGKAJIAN OFTALMIK.
Saraf Kranial.
LAKI-LAKI 36 TAHUN DENGAN SUSPEK DUCHENNE MUSCULAR DYSTROPHY
CARA PEMERIKSAAN NEUROLOGI
Sistem Persyarafan (Neurologi)
OSCE Mulai di parasit , jangan terlambat jangan terlalu cepat
SISTEM SARAF.
STROKE (CEREBRO VASCULAR ACCIDENT
Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Tepi
TUMOR AKUSTIC NEUROMA (SCHWANOMA)
Pemeriksaan Fisik Sistem Saraf
Pengkajian Sistem Persarafan
Radiologi Abdomen.
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN DIMENSIA
HINTS to Diagnose Stroke in the Acute Vestibular Syndrome:Three-Step Bedside Oculomotor Examination More Sensitive Than Early MRI Diffusion-Weighted Imaging.
Biopsikologi: Anatomi sistem saraf (Bagian 2)
Praktek profesi GERONTIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND
PRESENTASI KASUS Vertigo
PBL gangguan pendengaran
KEJANG DEMAM Rahma Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNTAD
Association of Benign Recurrent Vertigo and Migraine in 208 Patients
PRESENTASI KASUS CIDERA KEPALA berat
Cerebral Palsy : A Lifelong Challenge Asks for Early Intervention
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM 12 NERVUS CRANIAL
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN TRAUMA MEDULA SPINALIS
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR
Diagnosis fisik anak.
Presentasi Kasus Bangsal Ensefalopati Diabetik
SISTEM KOORDINASI MANUSIA
ALZHEIMER Aloysia Martha Dessy Nadia Ermelinda Soares Grace Ludji Leo
ASKEP PARKINSON.
LAPORAN KASUS: STROKE INFARK RECURRENT
Myelitis Inas Amalia Mahasin
RESPONSI Pembimbing : Dr. Muliawan, Sp. S Dr. Diah Ernawati, Sp. S
TRAUMA KEPALA.
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN PENYAKIT SARAF
HNP Cervicalis by Grace Fidia Pembimbing : dr
PASIEN DG GANGGUAN SISTEM PENDENGARAN
PENILAIAN PENDERITA.
Baiq Reski Setiagarini
Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Perifer Bagian Aferen Organ RESEPTOR
Dr. Yusmardiati Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya.
FUNGSI BAGIAN2 OTAK ?.
dr. Nurtakdir Setiawan, Sp.S
LAPORAN KASUS STROKE INFARK
LAPORAN KASUS STROKE INFARK
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
Migrain Without Aura; A New Definition
MODUL 2 Sistem Saraf Perifer dan Otonom Skenario 2 : Kaki Kananku Dokter sedang memeriksa seorang laki-laki yang dibawa kerumah sakit karena terjatuh dari.
Pemeriksaan tonus-kekuatan otot Sumber:Buku Pemeriksaan Klinis Neurologi Praktis Umum halaman
LAPORAN KASUS Nn. CWW / 23th. Kronologis Tanggal 5 April 2019, Pukul WIB ■Datang pasien wanita ke IGD Rumah Sakit dr. H Soemarno Kapuas,diantar.
 KELOMPOK 3 ABDUL HARIS I MARSAOLY ( PO ) HASRIANI MANJE ( PO MELISA AMALIA (PO NURHAYATI USMAN (PO ) NURSYAWATI.
Transcript presentasi:

ANAMNESA dan PEMERIKSAAN FISIK NEUROLOGI Dr. Syarif Indra, SpS Bagian Ilmu Penyakit Saraf / RS. DR. M. Djamil Padang

Mencakup anamnesa dan pemeriksaan fisik Pemeriksaan Neurologi (Susunan Saraf) Mencakup anamnesa dan pemeriksaan fisik Menentukan diagnosis yang tepat

Anamnesa Keluhan utama Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) Bahasa pasien Keterangan singkat Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) Menerangkan rincian keluhan utama Bagian yang penting dlm proses D/ Rangkaian anamnesa yang logis Tdk mesti menerima istilah pasien Merupakan keterampilan (skill) dgn latar belakang pengetahuan penyakit

Keluhan Sistem Saraf Nyeri kepala Mual dan muntah Pingsan / tidak sadar Pusing Nyeri Ggn sensasi (parastesi, disestesi atau anastesi) Ggn motorik (berjalan, atropi, ataksia, gerakan involunter, bradikinesia)

Ggn visual (diplopia, pandangan kabur, skotoma) Ggn pendengaran (hilang pendengaran, tinitus) Ggn menelan (disfagia) Ggn bicara dan bahasa (disartria, afasia, disfonia) Keadaan mental (ggn memori, disorientasi, terbelakang mental, ggn tingkah laku, ggn atensi & konsentrasi, letargi, ansietas, ) Disfungsi otonom

Riwayat Penyakit Sekarang Onset keluhan Lokasi Kronologis Severitas Kualitas Faktor yang berhubungan Faktor yang memberatkan dan meringankan

Riwayat Penyakit Dahulu Hipertensi Penyakit jantung Stroke Diabetes Gangguan neurologis lain Karsinoma Trauma Intoksikasi Riwayat pengobatan sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga Hipertensi Penyakit jantung Stroke Diabetes

Riwayat Pribadi dan Sosial Riwayat pendidikan dan pekerjaan Narkoba & kebiasaan lain (merokok )

Pemeriksaan Fisik Neurologis Fungsi sistem saraf Dipandu oleh data dari anamnesa Didapatkan kesan fokal, multifokal dan diagnosa yang logis Dimungkinkan diferensial diagnosa

Rangkaian Pemeriksaan Tingkat kesadaran Kwalitatif Kwantitatif (GCS) 2. Pemeriksaan saraf kranial 3. Pemeriksaan rangsang meningeal 4. Pemeriksaan motorik 5. Pemeriksaan sensorik 6. Pemeriksaan otonom 7. Pemeriksaan koordinasi 8. Pemeriksaan refleks

Kwalitatif : Kwantitatif : I. Tingkat kesadaran Komposmentis, apatis, somnolen, sopour, koma Kwantitatif : GCS : 3 - 15

II. Pemeriksaan saraf kranial Nervus I (Olfaktorius) Fungsi utama : Penghidu – anosmia Test : tutup mata dan tutup satu hidung pembaunan bau spesifik

N.I

Nervus II (Optikus) Fungsi utama : penglihatan Test 1. Ketajaman penglihatan 2. Lapangan pandang 3. Funduskopi 4. Refleks cahaya

N. II

Nervus II (Optikus)

N. III, IV, VI N. III, IV and VI N. III, IV and VI

Nervi III, IV dan VI = Nervi Okulares

N. V N. V

Nervus V (Trigeminus)

N.VII

Nervus VII (Fasialis)

Central 7th palsy Peripheral 7th palsy

N. VIII

Nervus VIII (Oktavus)

N.IX

N.X

Nervus IX, X

N.XI

Nervus XI (Asesorius)

N. XII

Nervus XII (Hipoglosus)

III. Rangsangan Meningeal Pasien berbaring telentang Kaku kuduk Fleksikan leher secara pasif Adanya nyeri dan tahanan  tanda lesi iritatif Ketika leher fleksi  tanda Brudzinski Tanda kernig

IV. Pemeriksaan Sistim Motorik a.Lakukan pemeriksaan menyeluruh dengan menyuruh pasien berjalan, amati langkahnya b.Dapat dikenal apakah ada tanda : Hemiparese, Paraparese Gangguan ekstrapiramidal Gangguan posture atau gerakan involunter

c.Perhatikan sistem neuromuskulernya. Apakah ada: Atrofi Hipertrofi Fasikulasi

Pemeriksaan Kekuatan Otot Banyak cara untuk mengenal kekuatan motorik pasien, secara kuantitatif digunakan sistim skor 5 = normal 4 = mampu melakukan gerakan normal, tapi tidak bisa melawan tahanan maksimal pemeriksa 3 = mampu melakukan gerakan mengangkat ekstermitas / badan, tapi tidak bisa melawan tahanan sedang 2 = mampu melakukan gerakan dua sendi atau lebih, tidak bisa melawan tahanan minimal 1 = hanya bisa menggerakan ujung jari 0 = tidak bisa menggerakan sama sekali

Pemeriksaan Tonus Otot

V.Pemeriksaan Sistem Sensorik Pasien harus kooperatif dan patuh Harus dipahami dermatom Mata dalam keadaan tertutup Bandingkan sensasi dermatom kiri dan kanan

Defisit sensorik unilateral Defisit sensorik distal ekstermitas Informasi untuk evaluasi : Defisit sensorik unilateral Defisit sensorik distal ekstermitas Defisit sensorik spesifik dermatom pada radiks Defisit perifer spesifik pada lesi perifer

Ada 3 bentuk pemeriksaan sensorik Sensasi tusukan melalui jalur spinotalamikus Sensasi getaran malalui jalur sensasi lemniskal (kolumna posterior) Sensasi lokalisasi (stereognosis dan graphesthesi)

VI. SISTIM KOORDINASI Koordinasi yang baik (keutuhan sistem piramidalis, serebelum, ggl basal dan sistem proprioseptive) Test koordinasi dengan : Finger to finger test Supinasi pronasi test

VII. Pemeriksaan otonom Gangguan neurogen : miksi defekasi

VIII. Pemeriksaan Refleks Reflek fisiologis : Bisep Trisep APR KPR dll Reflek patologis : Babinsky group

Terima Kasih