Pengamatan dan analisis astrometri benda antariksa buatan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Cuaca Ekstrem di Depan Mata
Advertisements

Badai Matahari.
Perhitungan dan Penentuan Arah Kiblat
Alam Semesta (1) Alam semesta ini terdiri dari semua materi termasuk tenaga dan radiasi serta hal yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya bahwa.
BUMI MELAKIKAN 2 GERAKAN
TATA SURYA Susunan Matahari dan anggota tata surya yang mengitarinya.
Proses Pengolahan Data (Fotometri) Astronomi
Planet dan benda benda antariksa
Sampah Antariksa Tim Riset Orbit Satelit & Lingkungan Antariksa Pusat Sains Antariksa – Pussainsa LAPAN.
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
ALAT-ALAT OPTIK MATA KAMERA LUP MIKROSKOP TEROPONG PERISKOP
Magnitudo Bintang Kala malam yang cerah datang, coba Anda keluar rumah ke halaman terbuka,dan perhatikan kerlap-kerlip bintang nun jauh di langit gelap.
Cara Mencari Arah Kiblat
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
PLANET DAN BENDA-BENDA ANTARIKSA
FOTOMETRI OBJEK LANGIT
TEROPONG Teropong atau teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh agar tampak lebih dekat dan lebih jelas. Ada.
PARA MITTA PURBOSARI,M.Pd
“Mendeteksi Kebakaran Hutan Di Indonesia dari Format Data Raster”
Menguak Rahasia Angkasa TATA SURYA
Astronomi Dasar Pelatihan Guru-guru SMUN Jakarta, 20 Desember 2006
Hubble Meniadakan Teori Alternatif Energi Gelap
Bahwa Alam Semesta Sudah Tua
BUMI, BULAN, DAN MATAHARI
Mari Mengenal Paralaks Bintang
Gravitasi:Hukum KEPLER I, II dan III
KONSEP PEMOTRETAN.
Sistem Informasi Geografis
Pengertian Rotasi Rotasi adalah perputaran benda pada suatu sumbu yang tetap, misalnya perputaran gasing dan perputaran bumi pada poros/sumbunya. Untuk.
Sejarah Penemuan Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka.
BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK.
Memantau Hutan Indonesia dari Udara
WORKSHOP PENGEMBANGAN STANDAR ISI MAPEL IPA MI Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah 2010 Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.
Oleh : Andari Suryaningsih, S.Pd, M.M.
Eksplorasi Matahari Pesawat ulang-alik yang pertama kali berhasil masuk ke orbit matahari adalah Pioneer 4. Pioneer 4, yang diluncurkan tanggal 3 Maret.
Potensi Gempa dan Fenomena Bulan
Gerhana Bulan Dan Matahari
FISIKA Teropong Prisma
Sonnensystem alias Sistem tata surya
Bagaimana Lubang Hitam Terbentuk?
SAINS BUMI dan ANTARIKSA
BUMI DAN TATA SURYA KELOMPOK 1 Anggi Juliansa ( )
Bintang Ganda.
TATA SURYA Susunan Matahari dan anggota tata surya yang mengitarinya. Anggota Tata Surya: 1.Planet 2.Asteroid 3.Satelit 4.Meteorid 5.Komet.
TATA SURYA Susunan Matahari dan anggota tata surya yang mengitarinya. Anggota Tata Surya: 1.Planet 2.Asteroid 3.Satelit 4.Meteorid 5.Komet.
PLANET MERKURIUS KELOMPOK 5 : Hutrimas Arimbi P.A (L )
MEKANIKA BENDA LANGIT.
Konsep Dasar Pengolahan Citra
Penentuan Waktu Shalat dan Shaum
METEOR, METEOROIT, METEORIT dan HUJAN METEOR
Keteraturan Gerak Planet dalam Tata Surya
ANGGOTA TATA SURYA Oleh Afwini Annisa Fauziah Rahmawaty Lia Veranika Devi Lestari Syaiful Amin
MACAM-MACAM ALAT OPTIK
Ahlan Saprul Hutabarat
PERUBAHAN PENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT
Jam/Kompas/Tanda Jejak
Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018
NAMA KELOMPOK: DAFI RAFIF WAHYU AFNAN
BLACK HOLE (LUBANG HITAM)
Teknologi Energi Angin & Air
TATA SURYA Susunan Matahari dan anggota tata surya yang mengitarinya.
TATA SURYA Susunan Matahari dan anggota tata surya yang mengitarinya. Anggota Tata Surya: 1.Planet 2.Asteroid 3.Satelit 4.Meteorid 5.Komet.
Apa itu gravitasi ??? GRAVITASI = gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta Pada sejarahnya, Newton menemukan.
KOMPETENSI DASAR 3.8.Menganalisis keteraturan gerak planet dan satelit dalam tatasurya berdasarkan hukum-hukum Newton 4.8.Menyajikan karya mengenai gerak.
Tabrakan Bintang Ganda Masif
Herschel Mengungkap Bayi Bintang di Bima Sakti ( Dan Bukan Bayi Matahari di Tata Surya) Beberapa hari terakhir ini, langitselatan mendapat beberapa pertanyaan.
Vernal Equinox Bumi kita bergerak mengelilingi matahari, sehingga menimbulkan kesan semu bahwa matahari–dari sudut pandang kita di Bumi–bergerak mengelilingi.
A S T R O N O M I DALAM PENENTUAN BULAN HIJRIAH
PENGINDERAAN JAUH. Pengertian Pengindraan jauh (kadang dieja penginderaan jauh atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah.
PENYELIDIKAN IPA. PENYELIDIKAN IPA MELIBATKAN? PENGAMATAN Menggunakan pancaindra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat ukur yang sesuai. Pengamatan.
Transcript presentasi:

Pengamatan dan analisis astrometri benda antariksa buatan Abdul Rachman Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional abdul.rachman@lapan.go.id Diseminasi Pengetahuan Sampah dan Benda Jatuh Antariksa, 4 Juni 2015, Pussainsa, Bandung

Outline Apa perlunya mengamati benda antariksa buatan? Bagaimana prinsip pengamatannya? Apa itu analisis astrometri? Apa yang telah dilakukan di LAPAN? Penutup

Urgensi mengamati benda antariksa buatan

Potensi kerusakan akibat sampah antariksa Menabrak satelit aktif Jatuh ke Bumi Cerise, 1996 Iridium 33 vs Cosmos 2251, 2009 Cosmos 954 (mengandung nuklir), 1978 FSW 3-3 reentry capsule, 2004 Info benda jatuh: http://www.eclipsetours.com/paul-maley/space-debris-2/

Peningkatan populasi sampah antariksa Ada peningkatan jumlah peluncuran sejak 2006 Sumber: NASA Pemantauan sampah antariksa adalah salah satu program dalam Space Situational Awareness

Keunikan wilayah Indonesia Wilayah Indonesia yang membentang luas di khatulistiwa menjadikannya selalu berisiko terhadap jatuhnya benda antariksa berapa pun inklinasinya. Tiga sampah antariksa telah ditemukan jatuh di Indonesia

Penelitian karakteristik atmosfer Peluruhan orbit Bumi Dengan menganalisis perubahan gerak satelit yang mengitari Bumi, dapat diperkirakan nilai kerapatan atmosfer di sekitar orbit satelit tersebut. Model CIRA

Prinsip pengamatan benda antariksa buatan

Karakteristik gerak dan fisik Bergerak cepat mengitari Bumi Umumnya tidak memancarkan cahaya sendiri (hanya memantulan cahaya matahari) Kecerlangan (magnitudo) bisa melebihi bintang Sirius tapi bisa juga sangat redup sehingga tidak terlihat oleh mata Ariane 42L R/B sedang berada di perigee orbitnya yang lonjong ketika melintas di atas Pulau Jawa. Akibatnya lajunya saat itu lebih dari 1,5°/dtk. Proyeksi lintasan satelit di Bumi mengalami pergeseran di setiap periodenya

Pengamatan dengan radar vs optik Pengamatan benda antariksa buatan bisa dilakukan dengan radar maupun instrumen optik. Kelebihan radar: Pengamatan bisa dilakukan 24 jam sehari karena tidak bergantung pada cuaca cerah dan iluminasi benda target karena cahaya matahari. Sinyal yang dikirimkan dapat diketahui karakteristiknya dengan sangat baik sehingga dari analisis perbedaannya dengan sinyal yang diterima dapat disimpulkan properti fisik maupun orbit benda target. Kekurangan radar: Daya sinyal yang diterima berbanding terbalik dengan pangkat empat jarak benda target. Biaya pembangunan dan pengoperasian lebih besar. Selain kelebihan dan kekurangan di atas, ada benda yang lebih tepat diamati secara optik daripada radar (begitu juga sebaliknya). Oleh karena itu, kedua teknik ini pada dasarnya saling melengkapi.

Syarat pengamatan optik Agar tampak dari Bumi, benda harus tersinari oleh Matahari dengan latar belakang langit yang gelap. Waktu pengamatan adalah selama 2 jam pertama setelah matahari terbenam dan 2 jam terakhir sebelum matahari terbit Website: http://www.saao.ac.za/~wgssa/as3/roberts.html

Space Surveillance Network (SSN) Beroperasi pada 2016? Space Surveillance Network (SSN) Hanya milik Amerika Serikat dan Rusia yang telah beroperasi saat ini. Dari sekitar 3800 payload yang mengorbit saat ini, 7% di antaranya tidak tersedia elemen orbitnya (dalam format TLE) secara resmi sehingga analisis orbit tidak bisa dilakukan. Walau tidak sempurna, US SSN adalah jaringan pemantau benda antariksa buatan terbaik saat ini. Sebagian hasilnya dipublikasikan di www.space-track.org.

Jaringan astronomi amatir internasional http://satobs.org/ http://www.heavens-above.com/ Mengembangkan: ObsReduce (untuk astrometri) SATFIT (untuk membuat TLE) TLEs ini tidak dipublikasikan di Space-Track

Analisis astrometri

Pengertian Astrometri adalah cabang ilmu astronomi yang berkaitan dengan pengukuran secara akurat posisi dan gerak benda-benda langit. Dengan astrometri, koordinat benda yang sebenarnya (yakni ,) dapat ditentukan dari posisi yang tampak di citra pada suatu waktu (yakni x,y) dengan memanfaatkan koordinat bintang-bintang latar belakang yang telah diketahui pada waktu tersebut. B C A D E (x,y)  (,)

Informasi yang bisa diambil Dari analisis astrometri bisa diperoleh elemen orbit benda (a,e,i,,,) pada suatu waktu (epoch). Dengan diketahuinya elemen orbit maka posisi benda setiap saat bisa dihitung.

Riset di LAPAN

Pemantauan real-time Informasi dan analisis benda jatuh buatan Website http://orbit.sains.lapan.go.id Aplikasi Android Hingga saat ini seluruh data masukan diperoleh dari pihak luar khususnya Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

Alat yang digunakan Perangkat lunak: TheSky6 (berbayar) Tracking mount + kamera DSLR + lensa tele Binokuler (+ stopwatch) Tripod (yang ditambahkan skala azimuth dan altitude) Kamera saku Kamera DSLR Perangkat lunak: TheSky6 (berbayar) MaxImDL 5.0 (berbayar) ObsReduce 1.3 dan SATFIT.31 (keduanya free) Dani et al., 2015*

Menentukan objek yang akan diamati

Contoh pengamatan ISS melintas di bawah rasi Orion Jika objek dan tekniknya tepat, pengamatan tidak harus ditempat terbuka dengan cuaca yang cerah  Abdul Rachman

Contoh identifikasi objek dan bintang Jejak ISS pada subuh 10 Okt 2013 dari Bandung Citra diperoleh memakai kamera saku WB250F dan tripod dengan ISO 800, f/4.2, waktu paparan 16 detik

Astrometri dan Pembuatan TLE ISS (Zarya) 1 25544U 0000000 13282.88543982 0.00000073 00000-0 50000-4 0 05 2 25544 51.2796 259.9139 0010281 320.7157 227.9064 15.50786162 08 TLE (two-line elements) Astrometri dan Pembuatan TLE TheSky SATFIT ObsReduce A B C Data dalam format IOD (Interactive Orbit Determination) Rachman and Dani, 2015*

Memilih bintang referensi Perlu kecermatan dalam memilih bintang-bintang referensi dalam ObsReduce agar proses selanjutnya berhasil dan akurat. Memakai 2 bintang referensi (A,B) Memakai 3 bintang referensi (A,B,C) Contoh

daftar benda Seluruh proses analisis menghasilkan 50 baris data IOD. Analisis astrometri dilakukan untuk 26 citra (hasil pengamatan dengan kamera saku dan DSLR) yang mengandung jejak benda buatan dari 11 benda buatan yang berbeda. Pengamatan dilakukan sejak JuniSeptember 2014. Seluruh proses analisis menghasilkan 50 baris data IOD. Enam benda dengan jumlah jejak lebih dari satu: H-2A R/B (5 jejak) HST (3 jejak) ISS (3 jejak) TITAN 4B R/B (6 jejak) TRMM (2 jejak) COSMOS 1140 ROCKET (2 jejak)

Hasil analisis Pengolahan data IOD dengan SATFIT menghasilkan 16 buah TLE yang 13 di antaranya berhasil memberikan lintasan yang lebih sesuai dengan lintasan pada citra hasil pengamatan. Adanya kegagalan memperoleh TLE yang lebih akurat selain dikarenakan kelemahan dari aspek pengamatan (diantaranya tidak tersedianya citra-citra untuk koreksi standar) juga diduga karena pemilihan bintang-bintang referensi yang kurang tepat.

Perbandingan jejak: H-2A R/B Jejak hasil analisis lebih baik daripada jejak dari TLE referensi

Perbandingan jejak: ARIANE 5 R/B Benda ini teramati dari Bandung sehari sebelum jatuh di Samudera Pasifik pada 16 Agustus 2014 Jejak hasil analisis lebih baik daripada jejak dari TLE referensi

Perbandingan jejak: TITAN 4B R/B Jejak hasil analisis lebih baik daripada jejak dari TLE referensi

Perbandingan jejak: SL-16 R/B Jejak hasil analisis lebih buruk daripada jejak dari TLE referensi

Penutup Berbekal peralatan yang cukup sederhana (seperti binokuler dan kamera saku), pengamatan dan analisis astrometri benda antariksa buatan telah dapat dilakukan. Pengamatan optik benda antariksa buatan di Indonesia lebih efektif jika memanfaatkan wilayah Indonesia yang lebar membentang di ekuator. Bisa dibentuk jaringan pengamatan satelit di Indonesia dengan memanfaatkan perkumpulan-perkumpulan astronomi amatir yang semakin berkembang di Indonesia. Pengamatan dengan radar dibutuhkan untuk melengkapi pengamatan berbasis optik. Perlu kerjasama antar berbagai pihak untuk membangun sistem pengamat benda antariksa yang andal.

Pertanyaan?