Studi dan Analisis Pemasaran Pertanian Kompleksitas sistem pemasaran pertanian dan masalah-masalah yang dihadapi dalam kegiatan pemasaran pertanian menuntut adanya suatu kerangka analisis yang dapat menuntun dalam menelaah dimensi-dimensi yang ada dalam sistem pemasaran. Kerangka analisis dalam pemasaran pertanian diawali dengan menentukan pendekatan apa yang akan digunakan dalam studi dan analisa pemasaran. Pendekatan-pendekatan yang diambil harus dapat dan mampu menyediakan informasi yang rasional dan logis sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Pendekatan yang yang biasanya digunakan adalah pendekatan fungsional, pendekatan kelembagaan, pendekatan produk/ komoditas, pendekatan manajerial, dan pendekatan sistem.
Pendekatan Fungsional Digunakan untuk menelaah dan menganalisis kegiatan-kegiatan fungsional yang akan dilakukan oleh setiap pelaku dalam proses pemasaran suatu komoditas. Analisis fungsional membantu untuk memperkirakan biaya pemasaran dan nilai produk pada setiap tahapan fungsi yang akan dilewati produk tersebut dan untuk menentukan biaya pemasaran secara keseluruhan serta nilai produk yang harus dibayar oleh konsumen. Analisis fungsional membantu dalam menentukan jumlah fungsi-fungsi yang akan dilakukan dalam mengalirkan suatu produk dari tangan produsen ke tangan konsumen akhir. Membantu dalam menyusun rencana pelaksanaan fungsi pemasaran agar dalam setiap pelaksanaannya mencapai tingkat efektifitas yang tinggi.
Pendekatan Kelembagaan Menjawab mengenai siapa yang akan melakukan fungsi- fungsi pemasaran dalam proses pemasaran suatu produk secara efektif dan efisien Menekankan pada pemahaman mengenai karakteristik setiap lembaga yang akan terlibat atau yang terkait dengan setiap fungsi dalam sistem pemasaran suatu komoditas. Kohls dan Uhl (1990) mengklasifikasikan lembaga perantara pemasaran pertanian sebagai berikut: Lembaga perantara perdagangan; pedagang pengecer dan pedagang besar Agen; broker dan lembaga perantara yang mencari komisi Perantara spekuan Prosesor dan manufaktur Lembaga fasilitator
Pendekatan Sistem Sistem pemasaran dapat disusun dari bagian- bagian yang lebih kecil yang membentuk suatu sistem secara keseluruhan, sehingga memudahkan untuk menelaah kinerja sistem secara keseluruhan untuk merumuskan kesimpulan umum dari premis-premis setiap bagian sebagai kerangka penyusunan tindakan atau kebijakan Pendekatan Produk Memfokuskan kepada bagaimana produk tersebut dapat menjadi mudah dan murah untuk diterima dan digunakan oleh konsumen dan atau pemakai.
Pendekatan Manajerial Memfokuskan pada kerangka analisis berdasarkan pada fungsi-fungsi manajemen yakni perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, pengawasan dan evaluasi Tujuan dari pendekatan manajerial adalah untuk membuat seluruh kegiatan pemasaran baik parsial maupun secara keseluruhan menjadi produktif, efektif, dan efisien.
Fungsi Pemasaran Fungsi pemasaran adalah kegiatan fungsional yang bertujuan untuk memperlancar proses penyaluran barang dan atau jasa secara efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Fungsi pemasaran dapat dilakukan oleh lembaga- lembaga pemasaran yang terkait atau terlibat dalam proses pemasaran suatu komoditas yang membentuk rantai pemasaran yang dinamakan dengan sistem pemasaran. Fungsi pemasaran dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran bak aktifitas fisik maupun jasa yang ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan atau penambahan kegunaan bentuk, waktu, dan tempat, dan kepemilikan terhadap suatu produk
Klasifikasi Fungsi Pemasaran Agribisnis Fungsi pertukaran; fungsi usaha pembelian, fungsi usaha penjualan Fungsi fisik pemasaran; fungsi usaha penyimpanan, usaha pengangkutan, dan usaha pengolahan. Fungsi fasilitas pemasaran; fungsi standarisasi dan penggolongan produk, fungsi usaha pembiayaan, penanggungan resiko, dan penyediaan informasi pasar.
Fungsi Pertukaran: meliputi semua kegiatan yang berhubungan dengan pemindahan hak milik suatu barang dan atau jasa melalui proses pertukaran. Proses pertukaran dapat terjadi apabila antara penjual dan pembeli menemui kesepakatan dan menyetujui suatu nilai atau tingkat harga tertentu terhadap suatu jumlah unit tertentu dari suatu barang atau jasa yang diperjualbelikan. Tipe aktif-aktif: penjual dan pembeli secara langsung melakukan negosiasi untuk menetapkan harga suatu barang dan atau jasa yang akan dipertukarkan Tipe aktif-pasif; penjual aktif menawarkan barang atau jasa yang akan dipertukarkan kepada pembeli dengan tingkat harga yang sudah ditetapkan kepada pembeli untuk suatu periode waktu tertentu Tipe Pasif aktif; penjual menetapkan harga jualnya dan pembeli berdatangan untuk membeli barang dan atau jasa yang dibutuhkannny
Fungsi Fisik; semua aktivitas untuk menangani, menggerakkan, dan mengubah roduk-produk secara fisik sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen Penyimpanan; mengatur dan mengontrol persediaan untuk kebutuhan selama periode tertentu Pengangkutan; memperlancar perpindahan produk dari lokasi produksi sampai ke lokasi konsumen akhir Pengolahan; menambah dan melengkapi kegunaan bentuk kepada produk-produk pertanian yang dihasilkan
Fungsi Fasilitas; mencakup semua kegiatan yang dapat membantu kelancaran proses pemasaran. Standarisasi dan penggolongan mutu; suatu ukuran tingkat mutu tertentu sustu produk dengan menggunakan standar warna, ukuran, volume. Pembiayaan; berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengevaluasian, dan pengendalian pembiayaan.