SIFAT FISIK DAN KIMIA KULIT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pengaruh Penambahan Carrageenan dan Guar Gum Pada Pemasakan dan Perbaikan Tekstur dari Bakso Rendah Lemak Oleh Winny Kusumah
Advertisements

FUNCTION ; MAINTENANCE AND REPAIR AT THE OPERATIONAL LEVEL
PENGUJIAN SIFAT MEKANIK LOGAM
TUGAS STRUKTUR KAYU I Prodi : D3 Teknik Sipil Di Susun Oleh :
Anggota Kelompok : Bintang / Melvin / Amanda /
PENGAWETAN KULIT.
USAHA DAN ENERGI.
SIFAT DASAR BAHAN KEMASAN
Nama : Parwadi nugroho NPM : Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing I : Prof. Dr. Syahbuddin Pembimbing II : Ir. Sunyoto, MT.
Nikmah MAN Model Palangka Raya
Andari Suryaningsih, S.Pd., MM.
Fungsi Bantalan Mengikat rel sehingga lebar sepur tetap terjaga.
Sambungan Baut dan Mur Baut dan mur adalah salah satu sambungan yang tidak tetap, artinya sambungan tersebut dapat dipasang dan dilepas tanpa merusak konstruksi.
Pertemuan 7 Tegangan Normal
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
PROSES PENGECORAN.
Oleh Nama : Arif Tri Hangga NRP :
SIFAT KIMIA KULIT Pengetahuan tentang sifat kimiawi pada kulit sangat penting dalam proses penyamakan kulit, karena sebagian besar proses tersebut melibatkan.
Perancangan Ulang Mesin Bending Test UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
PENGERINGAN BENIH Tujuan : Untuk pengeluaran cairan benih
Struktur Kayu 02 Klasifikasi dan Tegangan Ijin Kayu (memahami konsep desain balok Lentur) FTPD Teknik Sipil PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL.
TUGAS AKHIR Oleh : Ruli Syahrul Furqon
TEKNIK PENYIMPANAN UMBI-UMBIAN
SIFAT-SIFAT FISIK DAN PARAMETER SPESIFIK KUALITAS DAGING
ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING
ILMU BAHAN Material Science
SIFAT MATERIAL dan PENGUJIAN MEKANIK MATERIAL
HUBUNGAN ANTARA GLIKOGEN -ASAM LAKTAT - pH DAGING
PENGEMASAN PRODUK OLAHAN
KULIT KULIT : Sapi : 6 – 8 % Domba : 12 – 15 % Kambing : 8 – 12 %
SIFAT-SIFAT MATERIAL TKI-112 PENGETAHUAN BAHAN Pertemuan 2 Oleh :
Sifat Mekanis Kekuatan Kayu
Aturan Dasar Untuk Memberi Ukuran
INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
Teknologi Pengawetan Kulit Mentah .
KULIT KULIT : Sapi : 6 – 8 % Domba : 12 – 15 % Kambing : 8 – 12 %
KERUSAKAN FISIOLOGIS PADA BUAH
VOLUME, DENSITAS, BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
Pertemuan 2 Kekuatan kayu & pemakaian
3. Pengawetan dengan cara garam basah
PENYAMAKAN KULIT MENTAH (LANJUTAN)
KOMPOSISI KIMIAWI KULIT
VOLUME, DENSITAS BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
Made Nuryadi Gaya dan Gerak Benda Kelas V Semester Genap
INTEGUMEN / CUTIS / CUTAN
SIFAT FISIKA TANAH Muhammad Rozadi
By : Citra Satrya U.D., S.Pi., M.Si
MENGHITUNG KEBUTUHAN BAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI KAYU
Matakuliah Peta Konsep Gaya Evaluasi Profil Rangkuman Quit.
KARAKTERISITIK BATUAN
BATU BATA MERAH Bata merah merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk dinding di Indonesia.
KARAKTERISTIK BAHAN BANGUNAN
MERENCANAKAN PEKERJAAN KONSTRUKSI KAYU
MEKANIKA TANAH 1 “Pemadatan Tanah” COMPACTION OF SOIL
Sambungan Baut dan Mur Baut dan mur adalah salah satu sambungan yang tidak tetap, artinya sambungan tersebut dapat dipasang dan dilepas tanpa merusak konstruksi.
TEKNIK DASAR OTOMOTIF TEGANGAN.
UJI TARIK HENDRI HESTIAWAN.
KARAKTERISITIK BATUAN
BAB 1 MORTAR Sep-18.
UJI LENGKUNG Bending Test 1.
Tugas Mekanika Batuan Tawakkal Mursyid
INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
UJIAN AKHIR DISERTASI PENGARUH PENGGUNAAN SERAT IJUK PADA CAMPURAN BETON ASPAL DENGAN METODE KEPADATAN MUTLAK TERHADAP PENINGKATAN TEGANGAN TARIK ANDI.
PENGUJIAN LOGAM FAJAR RIYADDI. APA ITU PENGUJIAN LOGAM ? – Pengujian logam adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui atau mengukur sifat dari logam.
Sifat Mekanik Material ( Mechanical Properties )
KOMPOSISI KIMIAWI KULIT
Gaya, Usaha, Energi dan Daya. Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dikerahkan sebuah benda terhadap benda lain. Satuan gaya dalam MKS adalah Newton.
PENGAWETAN KULIT.
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005) Batu-batuan yang sangat banyak dipakai dalam pembangunan gedung, irigasi, dan lain-lian mempunyai sifat & karakteristik.
Kerusakan/Penanganan Landasan Jembatan
Transcript presentasi:

SIFAT FISIK DAN KIMIA KULIT

SIFAT FISIK KULIT Sifat fisik dapat diartikan dalam dua versi, yakni : (1) Kekuatan fisik dan Struktur jaringan, …………..dimana kedua sifat ini mempunyai hubungan (korelasi) yang sangat erat. Secara umum sifat fisik didefinisikan : sebagai ketahanan kulit terhadap pengaruh-pengaruh luar, antara lain pengaruh mekanik, kelembaban dan suhu luar. Kekuatan fisik pada kulit ditentukan oleh struktur jaringan dan komposisi kimia yang menyusun kulit tersebut

Penentu kekuatan fisik dan struktur jaringan pada kulit : Diameter fibril, diameter serabut, tebal dan tipisnya berkas serabut, sudut jalinan, tebal atau tipisnya kulit (mentah, awetan maupun tersamak).

Komposisi kimia pada kulit yang berpengaruh terhadap kekuatan fisik : kandungan hidroksiprotein (kadar protein kolagen) banyak sedikitnya kadar protein globular. Kadar protein globular berpengaruh terhadap sifat kekakuan, baik pada kulit kering maupun kulit tersamak. kadar air dan Kadar lemak. (Kadar air dan lemak mempengaruhi tingkat kelemasan kulit yang telah disamak).

Pengujian sifat fisik kulit untuk mengevaluasi produk hasil kulit tersamak a. Kuat tarik (tensile strength). Hasil uji ini diukur dalam satuan kg/cm2 luas penampang melintang kulit, dimana pengujiannya dilakukan dengan menarik sampel kulit dari dua arah. Hasil pengujian ini biasanya dimanfaatkan salahsatunya untuk mengevaluasi produk kulit yang biasanya sering mendapatkan tarikan secara fisik, misalnya : ikat pinggang ataupun tali mesin jahit.

b. Kemuluran (elongated at break) b. Kemuluran (elongated at break). Hasil uji ini ditentukan dalam satuan persentase (%) yang proses pembacaanya dilakukan bersamaan dengan uji kuat tarik. Nilai kemuluran produk tersamak adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar terjadinya pertambahan panjang suatu produk kulit dari panjang awal saat mulai ditarik hingga akhirnya kulit yang ditarik tersebut terputus. Hasil pengujian ini bertujuan untuk mengevaluasi pertambahan panjangnya maksimum dari kulit tersamak hingga terputus apabila kulit mendapat tarikan. Hasil pengujian ini biasanya dimanfaatkan untuk mengevaluasi produk-produk kulit yang memerlukan sifat mulur diantaranya : sarung tangan, sepatu, tas dan tali.

c. Kuat Letup. Hasil uji ditentukan dalam satuan kg/cm2 luas permukaan kulit. Pengujian ini biasanya diperuntukkan untuk menguji kulit yang akan digunakan sebagai bahan katup (seal), misalnya penggunaanya pada pompa air atau pompa tekan serta tempat duduk. Pengujian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kekuatan kulit samak dalam menahan beban atau tekanan yang berasal dari segala arah

d. Daya tekuk. Hasil uji ditentukan dalam satuan jumlah, yaitu suatu ukuran untuk menentukan berapakali sampel kulit yang diuji mampu tahan terhadap tekukan sebesar 180o, sampai tempat tekukan tersebut mengalami retak atau cacat. Pengujian daya tekuk biasanya digunakan untuk menguji kulit yang akan digunakan untuk bahan sepatu, tas lipat maupun dompet

e. Kuat aus. Hasil uji ditentukan dalam satuan jumlah gosokan perwaktu, yaitu ditentukan dengan menggosok sampel uji menggunakan alat yang sudah distandardisasi, dengan perhitungan berapa banyak jumlah atau tebal kulit yang aus/kali gosokan/waktu. Evaluasi ini digunakan untuk menguji kulit kualitas tersamak yang penggunaannya sering bersentuhan dengan benda lain seperti lantai atau tanah. Jenis sampel kulit yang diuji misalnya : kulit sol sepatu.