Publik dan Opini Publik dalam kegiatan Humas

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
Advertisements

Kegiatan PR FACT FINDING PLANNING COMMUNICATING EVALUATING.
PROSES TERJADINYA OPINI DAN OPINI PUBLIK
OPINI PUBLIK TM-2 STIKOM PROSIA By: Yang Gusti Feriyanti,M.IKOM.
OPINI Publik Dari TINJAUAN ilmu Sosial
Lingkungan.
Komunikasi Kepemimpinan
Minggu 3, Jumat 3 September 2010
“Humas Eksternal Organisasi”
Hakekat PR Dr. Fal. Harmonis, M.Si.. 1.Signifikansi PR 2.Pengertian PR 3.Karakteristik PR 4.Prinisp-Prinsip PR 5.Tujuan PR Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Komunikasi Efektif Agus Triyono.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
HUMAS.
Peranan CPR dan MPR Euis Nurul B, M.Si.
Bagian Humas by Anggita sari.
KONSEP DASAR PR II.
Bab 1 Pengertian Dasar: Manajemen dan Koperasi
Interkasi sosial Siti Rohmah B.
HUBUNGAN PUBLIC RELATIONS DAN MARKETING
DEPARTEMEN PUBLIC RELATIONS
RUANG LINGKUP OPINI PUBLIK Pertemuan 2
Prinsip, Strategi, Tata Cara dan Media Advokasi
K O M U N I K A S I Komunikasi verbal Definisi:
OPINI PUBLIK.
Opini Publik.
PROSES KOMUNIKASI PERTEMUAN 11.
DISTORSI PESAN dalam KOMUNIKASI ORGANISASI Pertemuan 12
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
Lingkungan Pemasaran.
Nama: Aulia Puspitarini NPM: Kelas: 4EA09
Merancang penelitian public relations
Manajemen Opini Publik Versus Opini Publik
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
PENGERTIAN, KOMPONEN DAN PROSES KOMUNIKASI
CITRA dan identitas PERUSAHAAN
Kecakapan Antarpribadi
PERAN HUMAS / PR di ERA MODERN
PUBLIK-PUBLIK DALAM PUBLIC RELATIONS
Manajemen Konflik Negosiasi.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
PUBLIC SPEAKING.
PENILAIAN POTENSI DIRI WIRAUSAHA
K II: PENTINGNYA MEDIA MASSA BAGI PR Universitas esa unggul, Jakarta, 11 Maret 2016 Sopian, S. Sos., M.I.Kom.
OPINI PUBLIK.
OPINI PUBLIK.
Model Komunikasi Pembangunan
KONSEP DASAR PR II.
MEDIA HUMAS DEFINISI, TUJUAN, TUGAS, FUNGSI PR, CITRA DAN OPINI PUBLIK
BIMBINGAN KONSELING.
KONSEP PERIKLANAN.
Fungsi dan kegiatan PR berpusat pada komunikasi
Budaya & Lingkungan Organisasi
Etika, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Luar Organisasi
PUBLIC SPEAKING.
KOMUNIKASI EFEKTIF Oleh: M. Noor Alamsyah Rain Suyati.
KOMUNIKASI EFEKTIF.
OPINI PUBLIK Melly Maulin P., S. Sos., M. Si..
Pengantar Public Relations III. Proses Komunikasi dalam PR
KOMUNIKASI POLITIK DAN OPINI PUBLIK
PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI
MANAJEMEN PR Dosen: Ade Suryani, M.Soc.Sc FIKOM-UNIVERSITAS ESA UNGGUL
STRATEGI PEMASARAN NADYA KHAIRUNNISA. R C1 A
KOMPONEN KOMUNIKASI Kelompok 2 : Muhammad zulfikar Nurul qomariyah
PEMASARAN Suatu proses perencanaan dan pelaksanaan kosepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi dari gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran.
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
DASAR-DASAR PERIKLANAN
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
OPINI PUBLIK.
Transcript presentasi:

Publik dan Opini Publik dalam kegiatan Humas By: Reni Fitriani

Pengertian publik Publik adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu orgaanisasi, baik secara internal maupun eksternal (Jefkins, 2003: 80)

Pengertian publik Publik adalah sejumlah orang yang dengan suatu cara mempunyai pandangan yang sama mengenai suatu masalah, setidaknya mempunyai kepentingan yang sama tetang suatu hal. Sejumlah orang tersebut yang satu dengan yang lainnya tidak saling mengenal, tetapi sebenarnya mempunyai perhatian dan minat yang sama terhadap suatu masalah (Ardianto, 2014: 124)

Kategori publik Dalam PR, publik dapat diklasifikasi ke dalam beberapa kategori Publik Internal dan eksternal Publik primer, publik sekunder , publik marjinal Publik tradisional dan publik potensial Publik pendukung, penentang dan tidak peduli

Kategori publik Publik internal adalah yang terdapat di dalam organisasi atau perusahaan, seperti supervisor (pengawas), clerks (pegawai), managers (manajer), steckholders (pemegang saham), dan board of directors(direktur pengelola). Publik eksternal adalah publik yang tidak secara langsung terkait dengan organisasi atau perusahaan, seperti perss (pers atau media massa), government (pemerintah), educators (pendidik), customers (pelanggan), community (komunitas), suppliers (pemasok)

Kategori publik Publik primer adalah publik yang paling dapat banyak membantu atau menghalangi usaha organisasi atau perusahaan. Publik sekunder adalah publik yang kurang memiliki kepentingan dengan organisasi atau perusahaan. Publik marjinal adalah publik yang sedikit sekali memiliki kepentingan dengan organisasi atau perusahaan.

Contoh: para pejabat tinggi pemerintahan yang terkait dengan masalah peraturan perbankan termasuk publik primer bagi sebuah bank swasta, sedangkan para pejabat legislatif dan pejabat publik yang selalu memantau perubahan peraturan perbankan menjadi publik sekunder.

Kategori publik Publik tradisional dan publik masa datang adalah karyawan dan para pelanggan sekarang serta para pelanggan potensial pada mendatang. Organisasi tidak bisa selamanya memberikan kepuasan dalam bertransaksi dengan adanya perubahan pada publik mereka. Kini bermunculan publik-publik baru perusahaan, mulai dari gerakan wanita untuk minoritas, untuk para warga senior, untuk para homoseksual, Publik – publik ini menjadi penting bagi keberhasilan organisasi atau perusahaan pada masa mendatang

Kategori publik Publik pendukung, penentang, dan tidak peduli. Sebuah lembaga harus bertransaksi secara berbeda dengan publik yang mendukung dan yang menentang organisasi atau perusahaan. Bertransaksi dengan para pendukung menggunakan komunikasi yang memperkuat kepercayaan dalam menyampaikan dukungannya. Tetapi perubahan opini bagi orang yang ragu dapat diyakinkan dengan komunikasi persuasif. Seringkali terutama politik, publik yang tidak peduli atau apatis adalah penting. Banyak kampanye diputuskan karena arus suara yang telah dimenangkan oleh para calon.

Segmentasi publik Segementasi publik berdasarkan atas nilai-nilai dan gaya hidup, seperti hal nya konsumen terdiri dari depalan kategori (Seitel, 2001: 14-15): 1. Actualizer (publik-publik yang sebenarnya) yang berlatar belakang kekayaan dan kekuasaan 2. Fulfilleds (publik-publik yang matang) yang memiliki sumber daya tinggi, memiliki prinsip yang beroerientasi profesional atau para pensiunan

Segmentasi publik 3. Believer (publik-publik yang dapat dipercaya) adalah fullfilleds tanpa sumber daya 4. Achievers (publik-publik yang sukses atau berprestasi) yang memiliki sumber daya dan berorientasi status 5. Strivers (publik-publik yang berkerja keras ) kurang memiliki sumber daya, tetapi sama dengan achievers yang berorientasi status

6. Experiencers (publik-publik yang berpengalaman)yang memiliki sumber daya tinggi dan berorientasi tindakan serta cenderung berani mengambil resiko 7. Makers (publik-publik pembina yang berorientasi tindakan, tetapi kurang memiliki sumber daya 8. Strugglers (publik-publik pejuang) yang memiliki sedikit sumber daya

Publik kunci dalam organisasi Dalam suatu organisasi, perusahaan terdapat dua puluh publik kunci Board of director (direktur pengelola) Clerical employees (karyawan tatausaha atau publik administrasi) Employee families (keluarga karyawan) Manager / Supervisor (manajer / para pengawas) Press (pers / media massa)

Publik kunci dalam organisasi 6. Steckholders (pemegang saham) 7. Investment community (komunitas penanam modal 8. Competitors (pesaing) 9. Suppliers (pemasok) 10. Special interest groups (kelompok-kelompok kepentingan tertentu) 11. Community (komunitas )

Publik kunci dalam organisasi 12. International community (komunitas internasional 13. Bank, insurers (bank-bank, pinjaman asuransi) 14. Trade associations (asosiasi perdagangan) 15. Dealers/distributors 16. Costumer (palanggan) 17 Federal state, local legislator (pejabat pusat negara, anggota legislatif daerah atau lokal)

18. Regulatory authorities (pihak-pihak yang berwenang membuat undang-undang atau peraturan) 19. Academic community (komunitas akademik atau perguruan tinggi) 20. Labor unions (organisasi-organisasi serikat buruh (Seitel, 2001: 13)

Apa itu opini publik? Para pakar komunikasi di Indonesia ada yang menerjemahkan public opinion menjadi pendapat umum (Seperti Astrid S. Sunanto, Guru besar komunikasi UI) dan ada juga yang menyebutkan opini publik (seperti Onong Ucjana Effedy, Guru besar komunikasi Unpad)

Apa itu opini publik? Menurut Leonard W. Doob dalam Sunarjo,1984 pengertian opini publik adalah sikap orang-orang mengenai sesuatu soal, dimana mereka merupakan anggota dari sebuah masyarakat yang sama. Opini publik adalah kumpulan pendapat individu terhadap masalah tertentu yang mempengaruhi suatu kelompok orang-orang (masyarakat)

Sikap dalam membentuk opini Opini publik terdiri dari dua komponen kata yaitu publik dan opini. Batasan sederhana dari publik adalah suatu kelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama dalam masalah tertentu. Pendapat adalah ekspresi suatu sikap terhadap topik tertentu (yang ramai dibicarakan). Sikap yang semakin kuat, akan muncul ke permukaan dalam bentuk opini. Sewaktu opini semakin kuat akan lebih terungkap atau terbentuk tindakan perangai tertentu(Seitel, 1992: 82)

Sikap dalam membentuk opini Pendapat lain menyebutkan bahwa opini publik mewakili suatu kesepakatan, dan kesepakatan dimulai dengan sikap orang-orang terhadap issue yang masih tanda tanya. Mencoba untuk mempengaruhi suatu sikap yang dimiliki individu dan bagaimana tanggapan dia terhadap suatu pokok masalah yang dihadapannya – adalah suatu fokus utama dari kegiatan public relations

Lebih jauh, Seitel menyebutkan bahwa sikap didasarkan pada sejumlah karakteristik: personal, secara fisik, unsur emosional suatu individu termasuk kondisi, usia dan status sosial Cultural, lingkungan dan gaya hidup dalam area geografis tertentu Pendidikan, tingkat dan kualitas pendidikan seseorang Familial (people’s root) semacam akar rumput orang-orang

5. Religi, suatu sistem kepercayaan tentang Tuhan atau super natural 6 5. Religi, suatu sistem kepercayaan tentang Tuhan atau super natural 6. Tingkatan sosial, posisi dalam masyarakat. Perubahan status yang dimiliki orang-orang 7. Ras, asal etnik atau suku

Karakteristik- karakteristik tersebut mempengaruhi terhadap bentuk sikap, juga faktor-faktor lainnya seperti pengalaman, tingkat ekonomi, sikap politik dan anggota suatu organisasi. Berdasarkan penelitian, bahwa sikap yang sama mencapai suatu pendapat yang sama, maka suatu konsensus atau kesepakatan atau opini publik itu akan muncul

Opini menurut Cutlip dan Center, sebagai pengekspresian suatu sikap mengenai persoalan yang mengandung pertentangan. Jadi, opini mengandung pertentangan dan perselisihan, lain dengan fakta yang diterima secara umum. Sikap hanyalah merupakan kecenderungan atau presdiposisi untuk menanggapi suatu persoalan atau situasi. Jadi, sika tertahan didalam (inwardly held) yang bila menghadapi suatu rangsangan bisa di ekspresikan ke luar dalam bentuk opini atau suatu pernyataan verbal

Dengan demikian, sikap yang merupakan paduan dari pikiran (kognisi)dan perasaan (afeksi)itu, pada suatu ketika diekspresikan dalam bentuk tindakan atau perilaku secara fisik atau dalam bentuk opini secara verbal.

Marian D. Irish dan James W Marian D. Irish dan James W. Prothro dalam Effendy, menyebutkan bahwa opini publik adalah ekspresi sikap mengenai persoalan masyarakat. Terdapat 3 aspek: Ekspresi. Sikap yang tidak diekspresikan bukanlah opini publik, sebab sikap adalah presdisposisi internal yang tidak bisa diobservasi secara langsung. Persoalan (issue) yang dimaksud dengan persoalan atau issue disini ialah yang mengandung pro dan kontra, setuju atau tidak setuju. Kemasyarakatan, opini pubik lebih banyak bersangkutan dengan kemasyarakatan. Opini publik menunjukkan opini perseorangan yang terpadu.

Sebagai ahli komunikasi Berelson melihat opini publik dari proses komunikasi lengkap dengan semua komponennya: komunikator, pesan, komunikan, dan efek yang terjadi dalam masyarakat. Dirumuskan oleh Effendy, opini publik adalah efek komunikasi dalam bentuk pernyataan yang bersifat kontroversial dari sejumlah orang sebagai pengekspresian sikap terhadap masalah sosial yang menyangkut kepentingan umum.

Menurut Effendy, jenis-jenis opini berkaitan dengan opini publik Opini individu, pendapat seseorang secara perorangan mengenai sesuatu yang terjadi dimasyarakat Opini pribadi, pendapat asli seseorang mengenai suatu masalah sosial. Opini kelompok, pendapat kelompok mengenai masalah sosial yang menyangkut kepentingan banyak orang. Opini mayoritas, pendapat orang-orang terbanyak dari mereka yang berkaitan denga suatu masalah yang pro, mungkin yang kontra atau penilaian lain

5. Opini minoritas, kebalikan dari opini mayoritas 6 5. Opini minoritas, kebalikan dari opini mayoritas 6. Opini massa, merupakan tahap kelanjutan dari opini publik. Opini yang bersifat massa bisa beralih bentuk menjadi tindakan fisik, sering tindakan yang bersifat destruktif 7. Opini umum, pendapat yang sama dari semua orang dalam suatu masyarakat mengenai masalah yang menyangkut kepentingan umum. Terdapat persamaan dengan opini massa, yaitu keduanya mempunyai pendapat yang sama. Perbedaannya ialah, jika pada opini massa pendapat yang sama merupakan hasil perkembangan dari opini publik yaitu pendapat yang kontroversial. Pada opini umum tidak, suatu masalah yang meyangkut kepentingan umum semua orang pro atau semua orang kontra

Berikut ini beberapa alasan pokok mengapa suatu organisasi atau perusahaan menetapkan unsur suatu masyarakat luas menjadi publiknya (Jefkins. 2003: 86) 1. Untuk mengindentifikasikan segmen publik atau kelompok yang paling tepat untuk dijadikan sasaran suatau program PR 2. Untuk menciptakan skala prioritas, berkaitan dengan adanya keterbatasan anggaran dan sumber-sumber daya lainnya

3. Untuk memilih media dan teknik PR 4 3. Untuk memilih media dan teknik PR 4. Untuk mempersiapkan pesan-pesan sedemikian rupa agar efektik dan mudah

Jika suatu organisasi atau perusahaan tidak menetapkan publik bagi suatu program PR-nya, akan menimbulkan akibat yakni 1. Segenap usaha dan dana akan terpecah-pecah akibat terlalu luasnya publik yang dituju 2. Pesan yang dikirimkan tidak ditangkap atau dimengerti sebagaimana mestinya karena pesan itu tidak sesuai dengan karakteristik publik yang menerimanya 3. Total kegiatan tidak akan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sehingga penggunaan jam kerja, materi, serta peralatan menjadi tidak ekonomis

4. Tujuan yang hendak dicapai tidak akan tercapai walaupun sudah ditargetkan 5. Pihak manajemen atau perusahaan klien merasa tidak puas dengan hasil yang ada.