Komunikasi massa
Altobeli Lobodally, S.Sos, M.Ikom S1 IISIP Jakarta (Jurnalistik) S2 Mercu Buana (Media Bisnis)
Reporter Lativi (sekarang TV 1) RedBid Kartini Reporter & Creative RCTI Korlip Jak TV Produser Kompas TV Dosen Tetap Kalbis Institute
Rules: Toleransi terlambat 8:30 WIB Menonaktifkan alat komunikasi atau dialihkan ke nada getar Tidak bengong di kelas Tidak membangun diskusi2 kecil di dalam ruang kelas Mengumpulkan tugas dalam bentuk soft copy ke dallyabel@yahoo.com Berkoordinasi langung soal absen ke ketua kelas
Definisi Komunikasi Massa Nurudin (2007): Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak atau elektronik) Sebab awalnya, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa) Media massa (atau saluran) yang dimaksud disini adalah media yang dihasilkan oleh teknologi modern Hal ini sebagai pembeda dengan media tradisional seperti kentongan, angklung, gamelan dll
Massa Dalam Komunikasi Massa Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa Dengan kata lain, massa yang dalam sikap dan prilakunya berkaitan dengan peran media massa Massa disini menunjuk kepada khalayk, audience, penonton, pemirsa, atau pembaca Artinya bukan massa yang seringkali digunakan oleh reporter untuk menggambarkan ratusan orang demonstran
Media Massa Dalam Komunikasi Massa Memang ada beragam versi untuk menggambarkan tentang bentuk ini Namun dari sekian banyak definisi bisa dikatakan media massa bentuknya antara lain: 1. Media Elektronik (televisi dan radio) 2. Media Cetak (surat kabar, majalah, tabloid) 3. Buku 4. Film
Media Massa Dalam Komunikasi Massa Dalam perkembangan, komunikasi massa yang sudah sangat modern dewasa ini, ada satu perkembangan tentang media massa, yakni ditemukannya internet Belum ada, untuk tidak mengatakan tidak ada, bentuk media dari definisi komunikasi massa yang memasukkan internet dalam media massa Padahal jika ditunjau dari ciri, fungsi, elemennya, internet jelas masuk dalam bentuk komunikasi massa
Michael W Gamble & Teri Kwal Gamble (1986) Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula antara lain surat kabar, majalah, televisi, film atau gabungan di antara media tersebut
Michael W Gamble & Teri Kwal Gamble (1986) 2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain Anonimitas audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan jenis komunikasi yang lain
Michael W Gamble & Teri Kwal Gamble (1986) 2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain Anonimitas audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan jenis komunikasi yang lain
Michael W Gamble & Teri Kwal Gamble (1986) 3. Pesan adalah milik publik Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan oleh banyak orang, karena itu dikatakan milik publik Ada yang menyebutnya pesan komunikasi massa bersifat umum, bukan bersifat khusus/ pribadi Artinya hanya pesan yang dapat digunakan oleh banyak orang saja yang termasuk dalam pesan komunikasi massa
Michael W Gamble & Teri Kwal Gamble (1986) 4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari seseorang, tetapi lembaga Lembaga ini pun biasanya berorientasi pada keuntungan, bukan organisasi suka rela atau nirlaba
Michael W Gamble & Teri Kwal Gamble (1986) 5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi) Artinya, pesan2 yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa Ini berbeda dengan komunikasi antarpribadi, kelompok, atau publik (atau bahkan di sosial media) dimana yang mengontrol bukan sejumlah individu
Michael W Gamble & Teri Kwal Gamble (1986) 6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung Berbeda dengan komunikasi antarpersona yang umpan baliknya dapat dilakukan secara langsung Tetap komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar, umpan baliknya tertunda (delayed)
Komunikasi Massa Sehingga dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri komunikasi massa: Komunikatornya melembaga (lembaga penyiaran dan percetakan) Pesannya bersifat umum & serempak Komunikanya anonim & heterogen Komunikasi Massa Mengandalkan peralatan teknis Komunikasi Massa dikontrol oleh Gatekeeper Umumnya berlangsung satu arah
Mass Communication & Mass Communications Jay Back & Frederick C Whitney (1988) dalam bukunya Introduction to Mass Communication membedakan kedua istilah tersebut Mass Communications lebih menunjuk pada media mekanis yang digunakan dalam komunikasi massa yakni media massa Mass Communication lebih menunjuk pada teori atau proses teoretik Keduanya salaing mendukung dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain
Arti penting Media Massa McQuail menyodorkan beberapa asumsi pokok berikut: Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait Media massa merupakan sumber kekuatan – alat kontrol, manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuasaan atau sumber daya lainnya
Arti penting Media Massa McQuail menyodorkan beberapa asumsi pokok berikut: 3. Media merupakan lokasi (atau norma) yang semakin berperan, untuk menampilkan peristiwa2 kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun internasional 4. Media seringkali berperan sebagai wahan pengembangan kebudayaan, mulai dari seni dan simbol, mode, gaya hidup hingga norma2
Arti penting Media Massa McQuail menyodorkan beberapa asumsi pokok berikut: 5. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif