METODE PENELITIAN MANAJEMEN Oleh: Prof. Dr. Djumilah Zain, SE
BAB 1 PENGANTAR PENELITIAN ILMIAH DALAM ILMU MANAJEMEN
Definisi Penelitian MASALAH JAWABAN- SOLUSI INVESTIGASI ILMIAH (Scientific Inquiry) Terorganisir Sistematik MASALAH (SPESIFIC PROBLEM) Berbasis Data Kritikal Obyektif JAWABAN- SOLUSI
Definisi Penelitian Penelitian adalah sebuah proses investigasi terhadap sebuah masalah yang dilakukan secara terorganisir, sistematik, berdasarkan pada data yang terpercaya, bersifat kritikal dan objektif yang mempunyai tujuan untuk menemukan jawaban atau pemecahan atas satu atau beberapa masalah yang diteliti.
Sumber Masalah Penelitian Ilmiah FENOMENA BISNIS MANAJEMEN MASALAH KESENJANGAN PENELITIAN (Research Gap) KESENJANGAN TEORI (Theory Gap)
Rujukan Sumber Masalah STRATA 1 FENOMENA MANAJEMEN DATA LAPANGAN FENOMENA MANAJEMEN DATA LAPANGAN STRATA 2 RESEARCH GAP (KESENJANGAN PENELITIAN) RESEARCH GAP (KESENJANGAN PENELITIAN) STRATA 3 FENOMENA MANAJEMEN DATA LAPANGAN THEORY GAP (KESENJANGAN PENELITIAN)
Jenis Penelitian EKSPLORASI ILMU EKSPLANASI ILMU METODE EKSPLANASI BASIC RESEARCH APPLIED CAUSAL NON CAUSAL- COMPARATIVE HYPOTHESIS GENERATING TESTING EKSPLORASI ILMU JENIS PENELITIAN EKSPLANASI ILMU METODE EKSPLANASI ILMU
Jenis Penelitian Penelitian Kausalitas :Penelitian dengan mencari penjelasan dalam bentuk hubungan sebab akibat (cause-effect) antar beberapa konsep atau variabel atau strategi Penelitian Komparatif :Penelitian dengan melakukan perbandingan antara beberapa situasi sehungga didapatkan dugaan penyebab perbedaan situasi
Model Kontingensi dari Bharadwaj dkk Model Kontingensi dari Bharadwaj dkk. mengenai Keunggulan Bersaing Berkelanjutan dalam Industri Jasa Karakteristik Jasa dan Industri Jasa Keunggulan Posisional Bersaing Sustainabilitas dari Keunggulan Posisional Bersaing Kinerja Jangka Panjang Sumber Potensial bagi Keunggulan Bersaing (Resources and Skills) Karakteristik Perusahaan Jasa Reinvestasi atas Resources & Skills Hambatan Peniruan atas Resources & Skills (High---Low)
Jenis Penelitian Pengujian Hipotesis HYPOTHESIS BARU HYPOTHESIS TESTING RESEARCH PENELITIAN REPLIKASI THESA SAYA PENELITIAN REPLIKASI EKSTENSI
Tingkat Kebaruan Hipotesis HIPOTESIS YANG BENAR-BENAR BARU HIPOTESIS SAYA MODEL BARU HIPOTESIS LAMA DENGAN CARA PANDANG DIMENSI BARU
Pilihan Penelitian BASIC RESEARCH CAUSAL RESEARCH HYPOTHESIS GENERATING RESEARCH BASIC RESEARCH COMPARATIVE RESEARCH HYPOTHESIS GENERATING RESEARCH BASIC RESEARCH CAUSAL RESEARCH HYPOTHESIS GENERATING RESEARCH HYPOTHESIS TESTING RESEARCH BASIC RESEARCH COMPARATIVE RESEARCH HYPOTHESIS GENERATING RESEARCH HYPOTHESIS TESTING RESEARCH APPLIED RESEARCH CAUSAL RESEARCH HYPOTHESIS GENERATING RESEARCH HYPOTHESIS TESTING RESEARCH APPLIED RESEARCH COMPARATIVE RESEARCH HYPOTHESIS GENERATING RESEARCH HYPOTHESIS TESTING RESEARCH
The Hallmarks of Scientific Research PURPOSIVENESS RIGOR TESTABILITY THE HALLMARKS OF SCIENTIFIC RESEARCH REPLICABILITY PRECISION AND CONFIDENCE OBJECTIVITY GENERALISABILITY PARSIMONY
Aspek Purposiveness PURPOSIVENESS FOKUS TUJUAN RELEVAN DENGAN MASALAH JUSTIFIKASI PENTING
Aspek Rigor RIGOR HATI-HATI AKURASI DERAJAD PASTI CAREFULLNESS SCRUPULOUNESS DERAJAD PASTI DEGREE OF EXACTIDUTE
Aspek Testability TESTABILITY UJI KESESUAIAN INSTRUMEN UJI AKSEPTANSI MODEL UJI AKSEPTANSI HIPOTESIS
Aspek Replicability KESIMPULAN YANG SAMA PADA SITUASI REPLICABILITY PENERIMAAN HIPOTESIS BUKAN KARENA KEBETULAN TETAPI KARENA “THE TRUE STATE OF AFFAIR” REPLICABILITY KESIMPULAN YANG SAMA DENGAN METODE
Research Gap INTENSITAS PROMOSI KINERJA PENJUALAN (a) INTENSITAS Signifikan (a) INTENSITAS PROMOSI KINERJA PENJUALAN H1 Tidak Signifikan (b)
Pengembangan Research Gap INTENSITAS PROMOSI KINERJA PENJUALAN H1 DAYA BELI MASYARAKAT
Aspek Precision & Confidence HASILNYA MENDEKATI REALITAS (Confidence Interval) PRECISION & CONFIDENCE TINGGI KEMUNGKINAN BENAR & RENDAH KEMUNGKINAN SALAH (Confidence Level)
Aspek Objectivity OBJECTIVITY MENGGUNAKAN DATA YANG AKTUAL PENARIKAN KESIMPULAN DIDASARKAN PADA DATA-DATA YANG DIGUNAKAN
Aspek Generalizability APLIKABEL PADA ORGANISASI ATAU SITUASI A GENERALIZ- ABILITY APLIKABEL PADA ORGANISASI ATAU SITUASI B APLIKABEL PADA ORGANISASI ATAU SITUASI C ORGANISASI ATAU SITUASI D,E,..DST
Aspek Parsimony PARSIMONY BANYAK MENJELASKAN SEDIKIT BANYAK Lebih disukai
PROSES PENELITIAN Membidik masalah (problem) Merumuskan masalah penelitian (researsh problem) Mengembangkan research framework Mengunpulkan data empirik Pengelolaah dan analisis data empirik Pengujian pertanyaan penelitian atau hipotesis penelitian Kesimpulan dan temuan penelitian
Road Map Proses Penelitian Manajemen FENOMENA BISNIS LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH RUMUSAN MASALAH PENELITIAN RESEARCH GAP JUDUL TESIS (TITLE WORDING) THEORY GAP (Untuk S3) GRAND THEORICAL MODEL PROPOSISI RINGKASAN TEMUAN PENELITIAN UJI EMPIRIS MODEL PENELITIAN EMPIRIS TELAAH PUSTAKA RINGKASAN TEMUAN PENELITIAN DATA HIPOTESIS DAN ATAU PERTANYAAN PENELITIAN LAPORAN
Derivasi Masalah dalam Penelitian Ilmiah FENOMENA BISNIS DATA LAPANGAN (FB) RESEARCH GAP (RG) THEORY GAP (TG) PROBLEM STATEMENT & RESEARCH PROBLEM STATEMENT The What Apa Masalahnya Rumusan masalah diturunkan dari FB/RG/TG. The Way/The How Bagaimana caranya masalah penelitian dipecahkan RESEARCH PROPOSITION & GRAND THEORETICAL MODEL Untuk Mahasiswa S3 Adalah kurang benar kalau rumusan masalah penelitian dikembangkan dari hipotesis, dengan cara menulis inti hipotesis dalam satu kalimat masalah penelitian. Periksa contoh-contoh dalam jurnal Ilmiah internasional Research Hypothesis and or Research Question Research Hypothesis and or Research Question EMPIRICAL RESEARCH MODEL
Temuan Penelitian TEMUAN PENELITIAN Temuan Deskriptif; Ringkasan Statistik deskriptif dari data Yang dianalisis Temuan Inferensial; Ringkasan statistik inferensial dari hipotesis dan model yang diuji; Kesimpulan menerima atau menolak hipotesis serta kesimpulan atas diterima atau ditolaknya hipotesis TEMUAN PENELITIAN Temuan Inferensialterhadap masalah Penelitian yang menjadi fokus perhatian Sebuah penelitian Implikasi Teoritis dan Implikasi Manajerial Yang dihasilkan Keterbatasan Penelitian dan Berbagai Agenda Penelitian Lanjutan
Struktur Skripsi–Tesis–Disertasi Bab 1: Pendahuluan Bab 2: Model dan Hipotesis Bab 3: Metodologi Pengumpulan Data Bab 5: Kontribusi terhadap ilmu dan praktek Bab 4: Analisis data The body of knowledge Proses Penelitian Sumber: Perry, 1998
Gambaran Skripsi , Tesis dan Disertasi dalam Ban 2-5: BAB 2: Masalah penelitian dan pertanyaan penelitian atau hipotesis yang dimunculkan dari ‘body of knowledge’ lewat penelitian yang menghasilkan model penelitian empirik yang merupakan ‘sebuah pemikiran baru’
Gambaran Skripsi , Tesis dan Disertasi dalam Ban 2-5: BAB 3: Metode yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data yang relevan dengan hipotesis yang diajukan. BAB 4: Hasil analisis akan tergambar melalui aplikasi dari metode yang tergambar dalam Bab 3
Gambaran Skripsi , Tesis dan Disertasi dalam Ban 2-5: BAB 5: Kesimpulan dan implikasi akan digambarkan dalam Bab 5 yang merupakan konfirmasi atas kontribusi terhadap ‘body of knowledge’ dalam teori dan praktek manajemen. Bab ini berisi kesempulan mengenai hipotesis, masalah penelitian dan implikasi-implikasinya
Struktur Dasar Bab 1 Bidang yang luas Misalnya deskripsi mengenai Globalisasi Pemasaran Makin lama makin menyempit pada ‘research problem’ Misalnya: Daya tahan instrumen kebijakan produk dalam persaingan global Pada bab 2 saudara kembangkan lagi menjadi research questions atau hypotheses
Struktur Dasar Bab 1 Telaah pustaka, termasuk parent discipline Daerah “research problem (disajikan pada bab 1.2 dan dijustifikasi pada bab 1.3) Batas “research problem, misalnya hanya di Jawa Tengah, atau khusus pada Industri perbankan (dijustified di bab 1.6) Bagian bagian “research problem” yang telah dikembangkan pada penelitian-penelitian terdahulu (dibahas di Bab 2) Research questions atau hypotheses yang belum terjawab pada penelitian terdahulu (dijustified pada bab.2) Sumber: Perry, 1998
RANGKUMAN
Observasi Fenomena Isu-isu Penelitian &Pengumpulan Data Awal Preliminary Mulailah sebuah penelitian dengan membuat observasi awal. Sebuah observasi awal akan mengidentifikasi daerah problem (problem area) yang membutuhkan investigasi lebih lanjut. Disini belum diperlukan untuk menggali isue-isue spesifik. Sebuah applied research dapat digunakan untuk memecahkan masalah khusus yang dihadapi sedangkan sebuah basic research akan dilakukan pada tingkat yang paling fundamental dan memberi kontribusi pada “the body of knowledge” dari sebuah pokok bahasan tertentu. Kumpulkan latar belakang informasi yang akan membantu peneliti dalam menggambarkan masalah penelitian secara spesifik. Mulailah pengembangan masalah dengan membaca pustaka-pustaka yang relevan. Untuk penelitian Magister dan Doktor, masalah dapat muncul dari hasil menelaah pustaka yang sesuai dengan minat yang didalaminya.
Mendefinisi Masalah (Define Problem) Research problem adalah the what of research. Sebuah problem adalah suatu situasi dimana terjadi gap antara apa yang ada saat ini dan apa yang sesungguhnya diharapkan. Problem harus dirumuskan secara jelas dengan mengarah pada “the root problem” dan bukan pada “the symptoms”. Atas dasar gap (baik gap yang diperoleh dari data lapangan, gap penelitian maupun gap teori) dirumuskanlah sebuah masalah penelitian. Kalimat masalah penelitian adalah kalimat yang diturunkan dari research gap yang ditemui. Bukanlah gabungan dari kalimat-kalimat hipotesis. Bagaimana memecahkan masalah yang ditemui (yaitu yang dinyatakan dalam masalah penelitian) akan dilakukan dengan mengembangkan hipotesis, model dan teori yang relevan, yang dihasilkan melalui sebuah telaah pustaka yang intens.
Mendefinisi Masalah (Define Problem) Kalimat masalah penelitian adalah kalimat yang diturunkan dari research gap yang ditemui. Bukanlah gabungan dari kalimat-kalimat hipotesis. Bagaimana memecahkan masalah yang ditemui (yaitu yang dinyatakan dalam masalah penelitian) akan dilakukan dengan mengembangkan hipotesis, model dan teori yang relevan, yang dihasilkan melalui sebuah telaah pustaka yang intens.
Telaah Pustaka Telaah pustaka adalah sebuah proses ilmiah yang dilakukan dengan menggunakan teori-teori yang ada untuk memecahkan masalah penelitian yang dihadapi. Sebuah telaah pustaka ditujukan untuk membantu peneliti menemukan jalan atau cara bagaimana memecahkan masalah yang dihadapinya (the way to solve the research problem). Peneliti akan bergumul dengan teori, proposisi, konsep dan hipotesis yang akan dipadukan menjadi sebuah model atau kerangka kerja teoritis (theoretical framework) yang dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapinya.
Telaah Pustaka Sebuah kerangka kerja teoritis adalah sebuah model konseptual mengenai hubungan berbagai variabel (faktor) penting yang digunakan untuk menjelaskan atau memecahkan masalah penelitian yang dimunculkan. Dalam pengembangan model, variabel dapat disajikan sebagai variabel dependen, variabel independen, variabel moderating serta variabel intervening.
Proposi, Hipotesis & Model Hipotesis adalah “a testable statement” yang didasarkan pada hubungan dua atau lebih variabel dari sebuah kerangka kerja teoritis yang dikembangkan. Dinyatakan sebagai sebuah pernyataan yang dapat diuji karena hubungan-hubungan yang disajikan dalam pernyataan itu dapat diuji untuk melihat apakah “benar” yaitu bila terjadi perubahan pada satu variabel akan menghasilkan respons pada variabel lainnya. Terdapat bermacam-macam hipotesis tergantung pada apa yang diteliti dan bagaimana masalah penelitian itu akan dipecahkan.
Rancangan Penelitian (Scientific Research Design) Rancangan penelitian adalah sebuah rencana untuk melaksanakan sebuah proyek penelitian. Umumnya dipandang sebagai sebuah proses 6 W yaitu: who, what, when, where, why and way dari sebuah penelitian.
Manajemen Data (Data Collection, Screening, Analysis & Interpretation) Disini dilakukan pengumpulan data, editing, coding dan verifikasi data untuk kemudahan disajikan dalam sebuah bentuk tampilan data yang mudah untuk dianalisis. Analisis statistik umumnya digunakan dengan tujuan antara lain untuk menentukan hubungan, pengaruh antara berbagai variabel yang diamati.
RINGKASAN (Summary of findings) Setelah data diolah dan disajikan, data harus diformulasikan menjadi beberapa penggal informasi yang komunikatif. Untuk itu temuan penelitian perlu disajikan dalam bentuk ringkasan atau summary of findings.
KESIMPULAN TEMUAN PENELITIAN (Conclusion of the research) Bagian ini adalah bagian yang terpenting dari sebuah penelitian, karena bagian inilah yang paling banyak dibaca dan direferensi oleh para pengambil keputusan atau para peneliti berikutnya. Kesalahan yang dapat dilakukan oleh seorang peneliti adalah bila ia melihat bahwa ringkasan (summary) dari pengujian hipotesisnyalah yang disebut sebagai kesimpulan. Kesimpulan lebih dari itu. Pada waktu memulai penelitian, seorang peneliti berangkat dari fenomena manajemen yang ada, kemudian menuju pada rumusan masalah, serta berujung pada perumusan model dan hipotesis, maka pada waktu menyiapkan kesimpulan, sesungguhnya ia menapaki jalan yang sama tetapi terbalik, yaitu ia mulai dari menyajikan kesimpulan atas setiap hipotesis dalam modelnya, untuk diagregasi menjadi kesimpulan pada masalah penelitiannya dan berakhir pada sebuah generalisasi pada fenomena sosial dimana penelitian ini terkait. Bagian ini adalah bagian penting dan menjadi milik seorang peneliti.
REPORTING (Penyusunan Laporan) Sebuah laporan tertulis biasanya secara formal diminta untuk disiapkan guna menyajikan temuan-temuan penelitian serta agenda-agenda penelitian masa mendatang. Laporan ini akan menambah kontribusi pada “the body of knowledge” dari suatu bidang tertentu yang telah diteliti untuk pengembangan lebih lanjut. Isi laporan penelitian ilmiah umumnya mencakup: ringkasan, pendahuluan, telaah pustaka, metode penelitian, hasil penelitian, pembahasan dan interpretasi hasil penelitian, kesimpulan dan implikasi teori serta implikasi praktis serta daftar referensi yang digunakan.
BAB 2 PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN MANAJEMEN
Perumusan Masalah Penelitian Manajemen Bagaimana menggali masalah Rumusan masalah Rumusan masalah penelitian Merancang pemecahan masalah penelitian Mengembangkan model penelitian Bagaimana menyiapkan bab 1
Route Map Masalah Penelitian FENOMENA BISNIS/ DATA LAPANGAN S1 RUMUSAN MASALAH LATAR BELAKANG MASALAH RUMUSAN MASALAH PENELITIAN RESEARCH GAP: S2-S3 THEORY GAP: S2-S3
Research Gap RESEARCH GAP MASALAH MASALAH MASALAH MASALAH TATANAN KONSEPTUAL YANG BAIK, TETAPI BELUM ADA PEMBUKTIAN EMPIRIK MASALAH MASALAH PENELITIAN YANG BELUM BERHASIL DIJAWAB ATAU HIPOTESIS DIBUKTIKAN MASALAH RESEARCH GAP TEMUAN PENELITIAN YANG KONTROVERSIAL TERHADAP PENELITIAN SEJENIS LAINNYA MASALAH HASIL PENELITIAN YANG MENYISAKAN KELEMAHAN MASALAH
LAPORAN PENELITIAN YANG PROCEEDINGS TEMU ILMIAH NASKAH REFERAL JOURNAL Literatur LITERATURE - PUSTAKA LEVEL 1 BUKU PELAJARAN TEXT-BOOK LEVEL 2 LAPORAN PENELITIAN YANG TIDAK DIPUBLIKASIKAN LITERATUR LEVEL 3 PROCEEDINGS TEMU ILMIAH LEVEL 4 SCIENTIFIC READINGS LEVEL 5 TESIS/DISERTASI LEVEL 6 NASKAH REFERAL JOURNAL ILMIAH BIDANG ILMU
Proses Derivasi Masalah Fenomena Bisnis…1 MASALAH 2 Research Gap…….1 Theory Gap…1 MASALAH PENELITIAN 3 PERTANYAAN PENELITIAN 4 HIPOTESIS PENELITIAN 4
Batasan Masalah Penelitian APA SIAPA MASALAH (Pertanyaan Deviasi) MASALAH PENELITIAN DIMANA BILAMANA MENGAPA BAGAIMANA
Route Map Rancangan Pemecahan Masalah Penelitian LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH RUMUSAN MASALAH PENELITIAN JUDUL TESIS (TITLE WORDING) (Untuk S3) GRAND THEORETICAL MODEL PROPOSISI RANCANGAN PEMECAHAN MASALAH PENELITIAN MODEL PENELITIAN EMPIRIS TELAAH PUSTAKA UJI EMPIRIS HIPOTESIS DAN ATAU PERTANYAAN PENELITIAN DATA SCALING & MEASUREMENT INSTRUMENT DATA
Model Kinerja Selling In OUTLET COVERAGE FREKUENSI KUNJUNGAN KINERJA SELLING-IN DEAL COMPETENCE
Bagaimana Menyiapkan Bab 1 1 Introduction- Pendahuluan 1.1 Background to the research: Latar Belakang Penelitian 1.2 Research problem and hypotheses: Perumusan masalah, masalah penelitian, proposisi dan hipotesis 1.3 Justification for the research: Justifikasi terhadap penelitian ini berupa tujuan, kegunaan, orisinalitas penelitian 1.4 Methodology: Metode penelitian dan analisis data yang digunakan 1.5 Outline of the report: Outline dari skripsi, tesis, disertasi 1.6 Definitions: Definisi-definisi utama yang digunakan untuk konstruk-konstruk utama dalam model penelitian 1.7 Deliminations of scope and key assumptions: Pembatasan masalah (bukan keterbatasan) dan asumsi-asumsi dasar yang digunakan 1.8 Conclusion: Kesimpulan atas bab ini
BAB 3 TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL
Konsep-Porposisi-Teori Konsep adalah abstraksi dari realitas Level Abstrak Teori Proposisi Tingkat Abstraksi Konsep Level Empirik Observasi Obyek atau Peristiwa (Realitas) Sumber: Zikmund, 2003, Hal 43
Derajad Abstraksi VEGETASI BUAH PISANG REALITAS TANGGA ABSTRAKSI KONSEP VEGETASI BUAH MAKIN KEATAS MAKIN ABSTRAK PISANG REALITAS Sumber: Zikmund, 2003, Hal 42
Observasi Obyek atau Peristiwa Konsep KONSEP ADALAH ABSTRAKSI DARI REALITAS KONSEP Level Abstrak Level Empirik Observasi Obyek atau Peristiwa (Realitas) Sumber: Zikmund, 2003, Hal 42
Porposisi dan Hipotesis HIPOTESIS SEBAGAI PADANAN DARI PROPOSISI Proposisi KONSEP A (Reinforcement) KONSEP B (Habits) Level Abstrak Hipotesis Jumlah Bonus Jumlah Kunjungan Level Empirik Sumber: Zikmund, 2003, Hal 42
Teori, Proposisi dan Hipotesis (Teori Motivasi Kerja) Level Abstrak Proposisi KONSEP A (Reinforcement) KONSEP B (Habits) Hipotesis Jumlah Bonus Jumlah Kunjungan Level Empirik Sumber: Zikmund, 2003, Hal 42
Tujuan Telaah Pustaka LITERATURE REVIEW Untuk menemukan apa yang selayaknya diteliti. Telaah pustaka yang intens akan membantu peneliti menemukan masalah dari: Research Gap: Kesenjangan temuan penelitian Theory Gap: Kesenjangan teori LITERATURE REVIEW Untuk mengembangkan teori berbasis pada teori dan temuan penelitian yang ada. Telaah pustaka menuntun peneliti melihat status perkembangan sebuah konsep (state of the art of the research concern), mengembangkan proposisi baru, menyusun model teoretikal dasar-kerangka pemikiran teoritis baru untuk memecahkan masalah penelitiannya, serta menghasilkan hipotesis dan model penelitian empiriknya.
Bagaimana Membuat Telaah Pustaka Cari jenis literatur yang sesuai Cari naskah dari publikasi yang sesuai Cari naskah dengan variabel yang sesuai Buatlah ringkasan dari pemikiran ilmuwan atau peneliti yang dirujuk Bahas substansi Carilah pro-kons Kembangkan proposisi dan grand theoretical model Kembangkan hipotesis dan empirical research model
Proposed Grand Theoretical Model maupun Empirical Research Model yang dikembangkan tidak lain merupakan sebuah model yang merupakan simplifikasi dari fenomena manajemen sehari-hari.
Konten Telaah Pustaka KONTEN TELAAH PUSTAKA Ringkasan dan deskripsi pemikiran ilmuwanlain mengenai Substansi dari sebuah Konsep berikut elemen-elemennya Deskripsikan berbagai pro dan kontra mengenai konsep yang sedang ditelaah, akan lebih baik bila disajikan “state of the art” nya KONTEN TELAAH PUSTAKA Hubungkan hasil telaah dua atau beberapa Konsepsi untuk memunculkan proposisi dan hipotesis Gabungan dari berbagai proposisi yang menjelaskan satu hal yang menyeluruh dikembangkan menjadi sebuah Proposed Grand Theoretical Model Gabungan dari berbagai hipotesis yang dikembangkan untuk menjawab sebuah masalah penelitian disebut Empirical Research Model atau Kerangka Pemikiran Teoretis yang akan dibuktikan melalui penelitian empiris
Dasar Pengembangan Model A model is a representation of the most important elements of a perceived real world system”, sehingga dapat difahami bahwa melalui sebuah model kita berharap bahwa fenomena-fenomena nyata dalam masyarakat, khususnya dalam dunia bisnis, dapat dinyatakan dalam sebuah rumusan yang terstruktur dan oleh karena itu menjadi “mudah” untuk difahami dan dianalisis. Model dapat dipandang sebagai sebuah gambaran realistis yang disederhanakan.
Dalam memahami model, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut: Dalam sebuah model terlihat sebuah sistem, bahkan komponen sistem yang lebih detail. Sebagai gambaran sebuah sistem, model akan mendeskripsikan sebuah “dunia kecil tetapi utuh” dari masalah yang dianalisis yang terdiri dari berbagai elemen yang relevan untuk menjelaskan sebuah situasi masalah tertentu. Dalam model marketing misalnya, sebuah model akan menggambarkan komponen-komponen lingkungan pemasaran baik yang internal maupun yang eksternal yang dihadapi dan dikelola sehari-hari. Model mengandung elemen-elemen penting dan utama dari sebuah fenomena manajemen. Hal ini membawa pengaruh bahwa boleh jadi model yang dikembangkan akan menjadi demikian kompleks akibat dari kompleksitasnya masalah yang dihadapi sehari-hari. Namun demikian perlu difahami bahwa model yang rumit dapat membuat analisisnya menjadi sangat rumit dan demikian pula interpretasinya. Oleh karena itu model dapat juga disarankan untuk dikembangkan secara lebih sederhana dan bertahap. Karena model dipandang sebagai pengejawantahan dari kenyataan yang ada, maka sebuah model yang baik dapat menampakkan pola hubungan yang terjadi dalam sebuah lingkungan organisasi maupun dalam lingkungan manajemen yang lebih luas. Hubungan ini akan dinyatakan dengan menghadirkan variabel-variabel dependen dan independen dalam sebuah model.
Dalam mengembangkan model, terdapat beberapa langkah dasar yang patut dipertimbangkan: Tentukan tujuan utama sebuah model. Sebuah model dikembangkan atas dasar masalah penelitian yang ingin dipecahkan melalui model itu. hal ini berarti dalam permodelan, seorang peneliti akan berangkat dari masalah penelitian (tentu saja atas dasar adanya masalah yang jelas), yaitu adanya sesuatu hal yang ingin dipecahkan dan proses pemecahan itu ingin digambarkan dalam berbagai hubungan interdependnsi yang tergambar melalui sbuah model. Rumuskan alur-alur lojik (logical-path diagram). Untuk memecahkan masalah penelitian yang menjadi pusat perhatian sebuah model, sebaiknya seorang peneliti mulai dengan menggambarkan berbagai alur-lojik yang akan digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian tersebut. Alur lojik itu dikembangkan berdasarkan teori-teori manajemen yang ada dan yang akan digunakan sebagai pisau analisis. Tentu saja hal ini berarti model dikembangkan atas dasar telaah pustaka yang mendalam dan mantap, yang face valuenya menggambarkan adanya sesuatu yang logis dan dapat diterima akal sehat. Model yang telah dinyatakan dalam sebuah diagram, dirumuskan kembali dalam bentuk model-model matematika, statistika, ekonometrika atau psikometrika sebagai sebuah langkah untuk memudahkan analisis serta pengujian ketepatanberbagai hubungan yang digambarkan dalam model tersebut.
Model Minat Pindah Tempat Belanja (1) KEINGINAN MENCOBA SESUATU YANG BARU MINAT PINDAH TEMPAT BERBELANJA KEINGINAN MENCARI VARIASI
Model Minat Pindah Tempat Belanja (2) KEINGINAN MENCOBA SESUATU YANG BARU MINAT PINDAH TEMPAT BERBELANJA KEINGINAN MENCARI VARIASI
Jenis-jenis Model Jenis model menurut tujuan Model deskriptif Model prediktif Model preskriptif/model normatif Model menurut bidang fungsional Model manajemen keuangan Model manajemen SDMmodel manajemen operasi Model manajemen pemasaran Model manajemen stratejik Model menurut perilaku Model tanpa detail perilaku Model dengan beberapa detail perilaku Model dengan detail perilaku yang substansial Model dengan detail perilaku yang substansial
Model Manajemen Keuangan PROFIT MARGIN RETURN ON INVESTMENT NET OPERATING ASSET
Model Manajemen SDM DERAJAD KOHESI ORGANISASIONAL HARMONI DERAJAD KOHESI SOSIAL HARMONI HUBUNGAN KARYAWAN KINERJA KARYAWAN KESAMAAN PENGALAMAN INFERIOR
Model Manajemen SDM ORIENTASI INTENSITAS PELANGGAN SPC STABILITAS KUALITAS PROSES PRODUKSI KUALITAS MANAJEMEN PASOKAN KINERJA PASOKAN BAHAN
Retaliatory Capability Marketing distribution And service capabilities Model Manajemen SDM Patent Barrier to Entry Brands Retaliatory Capability Industry Attractiveness Monopoly Market Share Vertical Bargaining Power Firm Size Rate of Profit in Excess of the Competitive Level Financial Resources Process Technology Cost Advantage Size of Plants Competitive Advantage Access to low-cost inputs Brands Differentiation Advantage Product Technology Marketing distribution And service capabilities
Elemen Pengembangan Model Spesifikasi model Parameterisasi model Validasi model
Persyaratan Spesifikasi Model Kausalitas INDEPENDEN DEPENDEN AKIBAT KINERJA SEBAB INSTRUMEN
Model yang Kurang Baik KUALITAS RENCANA KUNJUNGAN KINERJA KOMPETENSI SALESMANSHIP KINERJA KUNJUNGAN Call-Perform KOMPETENSI SALESMANSHIP
Parameterisasi Model Analisis regresi Analisis regresi moderasi Analisis path Analisis konfirmatori Analisis struktural Analisis model komparatif
Model Regresi Model regresi adalah model yang digunakan untuk menganalisis pengaruh dari beberapa variabel independen terhadap suatu variabel dependen. Analisis regresi Spesifikasi Model X1 Y X2 X3 X4
Model Regresi Dua Tahap Analisis regresi Spesifikasi Model X1 Y1 Y2 X2 X3 X4
Model Regresi Moderasi Model regresi moderasi adalah sebuah model bersyarat atau “conditional model” yaitu model dimana satu atau beberapa variabel independen mempengaruhi satu variabel dependen, dengan syarat bahwa pengaruhnya akan menjadi lebih kuat atau lebih lemah bila sebuah variabel yang lain tampil sebagai variabel moderasi. Analisis Regresi Moderasi Spesifikasi Model OUTLET COVERAGE KINERJA SELLING-IN FREKUENSI IKLAN TV
Model Analisis Faktor Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori digunakan untuk mengkonfirmasi faktor-faktor yang dibentuk untuk mendefinisikan sebuah konsep atau konstruk penelitian.
Model Analisis Faktor Konfirmatori Kinerja Pemasaran Spesifikasi Model Volume Penjualan e4 KINERJA PEMASARAN Pertumbuhan Pelanggan e5 Pertumbuhan Penjualan e6 Durabilitas e8 KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN Imitabilitas e9 Kemudahan Menyamai e10
BAB 4 PENELITIAN MANAJEMEN: PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian Manajemen sebagai sebuah Penelitian Proses Sosial Peneliti harus dapat mendeterminasi konstruk teoretis yang menjadi rujukan teoretiknya yang disajikan dalam bentuk hipotesis MENDETERMINASI PROSES SOSIAL MANAJEMEN PENELITIAN MANAJEMEN: PROSES SOSIAL Peneliti harus dapat Mendeskripsikan fenomena dan skenario manajerial dibalik konstruk teoretisnya MENDESKRIPSI PROSES SOSIAL- SKENARIO MANAJERIAL
Proses Penelitian Hipotetika-Deskriptif Pendekatan hipotetika-deskriptif adalah pendekatan proses penelitian yang memungkinkan pengembangan dan pengujian hipotesis nol dengan deskripsi fakta empiris yang lengkap untuk memberi warna pada konsepsi teoritis yang menyertainya.
Pendekatan Hipotetika-Deskriptif PENGEMBANGAN & PENGUJIAN HIPOTESIS PENGUJIAN HIPOTESIS NOL HIPOTETIKA DESKRIPTIF DESKRIPSI LOGIKA FAKTA EMPIRIS DESKRIPSI SUBSTANSI KONSEP MELALUI FAKTA EMPIRIS SKENARIO STRATEGI SEBAGAI SALAH SATU KESIMPULAN ATAS MASALAH PENELITIAN
Hal-hal Penting dalam Pendekatan Hipotetika-Deskriptif Pengembangan hipotesis Pengembangan instrumen (alat dan tehnik) pengumpulan data Tehnik pengumpulan data: wawancara terstruktur Tehnik analisis data dan pengujian hipotesis Tehnik menyajikan kesimpulan atas hipotesis/pertanyaan penelitian dan kesimpulan atas masalah penelitian.
Instrumen Data PERTANYAAN TERTUTUP DAFTAR PERTANYAAN PERTANYAAN TERBUKA INSTRUMEN DATA TEHNIK PENGUMPULAN DATA WAWANCARA TERSTRUKTUR
BAB 5 SAMPLING
Beberapa Pengertian Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian. Misalnya perusahaan peneliti ingin memahami perilaku belajar dari para manajer SDM di Jawa Tengah, maka populasi adalah semua mereka yang memiliki jabatan manajer SDM di Jawa Tengah. Elemen Elemen populasi adalah setiap anggota dari populasi yang diamati. Dalam contoh populasi diatas, berarti setiap manajer SDM adalah elemen populasi.
Beberapa Pengertian Bingkai populasi Bingkai populasi adalah sebuah daftar dari semua elemen dalam populasi, darimana sampel akan ditarik. Sampel Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel. Bila dari populasi 1000 orang manajer pemasaran akan diambil 250 yang mewakili, maka 250 manajer pemasaran itu adalah sampel kita. Dengan meneliti sampel, seorang peneliti dapat menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasi untuk seluruh populasinya. Subyek Subyek adalah setiap anggota dari sampel, sama seperti elemen merupakan anggota dari setiap populasi.
Proses Desain Sampling DEFINISIKAN POPULASI SASARAN TENTUKAN BINGKAI SAMPEL TENTUKAN JUMLAH SAMPEL TENTUKAN CARA PENARIKAN ANGGOTA SAMPEL
Jenis-jenis Probability Sampel Simple random sampling Systematic sampling Random route sampling Stratified sampling Multi stage cluster sampling
Jenis-jenis Non Probability Samples Purposive sampling Judgement sampling Quota sampling Convenience sampling Snowball sampling
BAB 6 VARIABEL PENELITIAN DAN PENGUKURANNYA
Road Map MASALAH & MENENTUKAN MASALAH PENELITIAN SCALE & MEASUREMENT HIPOTESIS & MODEL PENELITIAN DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PENGUMPULAN DATA VARIABEL PENELITIAN VARIABEL PENELITIAN
Bentuk Variabel KINERJA PENJUALAN KINERJA PENJUALAN Variabel ini dikembangkan dengan menggunakan indikator tunggal, karena itu digambar saja dengan bentuk kotak persegi. Misalnya kinerja penjualan hanya dijelaskan dengan data volume penjualan KINERJA PENJUALAN VOLUME PENJUALAN KINERJA PENJUALAN PERTUMBUHAN PENJUALAN PERTUMBUHAN PELANGGAN
Model DAYA TARIK PRODUK MINAT PEMBELI KEPUTUSAN MEMBELI INTENSITAS PROMOSI
Pengelolaan Kesesuaian Variabel APAKAH SESUAI UNTUK MENJELASKAN VARIABEL HIPOTESIS KESESUAIAN VARIABEL APAKAH SESUAI UNTUK MENGUJI HIPOTESIS PENGARUH
Variabel Laten dan Variabel Indikator Indikator atau Proksi Variabel Indikator atau Proksi VARIABEL LATEN Variabel Indikator atau Proksi Variabel Indikator atau Proksi Variabel Indikator atau Proksi
Pedoman yang digunakan untuk merumuskan variabel indikator: Variabel indikator harus merupakan indikasi, tanda atau definisi dari variabel laten yang ingin diketahui Variabel indikator harus tidak boleh memiliki hubungan kausalitas dengan variabel laten yang ingin dibentuk. Oleh karena itu bila dapat dibuat kalimat kausalitas antara variabel indikator dan variabel laten, maka variabel indikator tersebut tidak dapat diterima sebagai variabel indikator yang baik.
Indikator Variabel-variabel Hipotesis Bekerja Berdasarkan Rencana Yang Tersusun BaikV Keteraturan Rencana Kunjungan (Call Plan) Keteraturan Rencana Rayonisasi Wilayah Penjualan Standardisasi Durasi Salestalk Atrikulasi Rencana Dan Evaluasi Kinerja Penjualan (Penyiapan Scorecard yang Baik) Pengembangan Ketrampilan Salestalk ORIENTASI SMART- WORKING Terampil Mengelola Emosi Pembeli Pada Waktu Menjual Merencanakan Target Harian Sesuai Program Kerja harian KUALITAS STRATEGI DIRECT- SELLING KINERJA PENJUALAN Upaya Memehami Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan Kontinuitas Upaya Untuk Mencari Informasi Kebutuhan Dan Keinginan Pelanggan ORIENTASI PELANGGAN KINERJA PORTOFOLIO PELANGGAN Intensitas Analisis Informasi Pelanggan dalam Proses Formulasi Rencana Pemasaran Frekuensi Pemantauan Keluhan Pelanggan Jumlah Pelanggan Referensial yang Dikembangkan Sebagai basis Untuk Pelanggan Suspect Intensitas Kunjung- Jajag (Prospecting) Jumlah Pelanggan Baru Jumlah Pelanggan lama/ Pelanggan Loyal Kecepatan espons Terhadap Keluhan Pelanggan
Indikator Wajah Yang Normal Mampu Mengekspresikan Keanekaragaman Rasa Wajah yang Memiliki Dahi Wajah dengan Dua Telinga Mampu Mengekspresikan Keanekaragaman Harapan WAJAH YANG NORMAL WAJAH YANG NORMAL Wajah dengan Dua Mata Wajah yang Memiliki Mulut Mampu Mengekspresikan Keanekaragaman Respons Wajah yang Memiliki Dagu VARIABEL INDIKATOR REFLEKTIF VARIABEL INDIKATOR FORMATIF
Indikator Kepuasan Konsumen Ekspresi Terpenuhinya Harapan yang Diberikan oleh produk Puas atas Kinerja Produk Inti Puas atas Kinerja Atribut Produk Periferal Perilaku Tidak Komplain Atas Hasil Konsumsi Produk KEPUASAN KONSUMEN KEPUASAN KONSUMEN Puas atas Manfaat Produk Tindakan Memberi Pujian Setelah Mengkonsumsi Produk Ekspresi senang Setelah Mengkonsumsi Produk Puas atas Mutu produk VARIABEL INDIKATOR REFLEKTIF VARIABEL INDIKATOR FORMATIF
Variabel Indikator Kompetensi Managerial Kemampuan Mencari tahu Sebab Kompetensi Dalam Bidang Planning Kompetensi Dalam Bidang Organizing KOMPETENSI MANAJERIAL KOMPETENSI MANAJERIAL Kemampuan Mengarahkan Kompetensi Dalam Bidang Actuating Kemampuan Melakukan Perbaikan Kompetensi Dalam Bidang Controlling VARIABEL INDIKATOR REFLEKTIF VARIABEL INDIKATOR FORMATIF
Road Map Untuk Questionnaire MASALAH PENELITIAN PERTANYAAN PENELITIAN Atau HIPOTESIS PENELITIAN DAFTAR INFORMASI ATAU DATA YANG DIBUTUHKAN Untuk memungkinkan Pertanyaan penelitian Atau hipotesis dijawab SAJIKAN DALAM SEBUAH QUESTIONNAIRE RANCANGAN KALIMAT Untuk mendapatkan Data dan informasi pertanyaan pernyataan
Measurement Validitas Reliabilitas Construct validity Content validity Convergent validity Predictive validity Reliabilitas
BAB 7 ANALISIS DATA
Variabel Laten dan Variabel Indikator STATISTIK DESKRIPTIF ANALISIS DATA STATISTIK INFERENSIAL
Statistik Deskriptif Distribusi frekuensi Statistik rata-rata Angka indeks
Statistik Inferensial Analisis regresi Analisis regresi moderasi dengan SPSSanalisis regresi dua tahap dengan SPSS Analisis kausalitas dengan SEM AMOS Analisis jalur-path analysis
Statistik Inferensial Non Parametrik Uji Mcnemar Uji Tanda –Sign Test Uji Wilcoxon Uji Cochran Uji Friedman Uji Mann-whitney
BAB 8 TEMUAN PENELITIAN: KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Konten Penyajian BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI 5.1. Pendahuluan 5.2. Ringkasan Penelitian 5.3. Kesimpulan Atas Masing-masing Hipotesis 5.4. Kesimpulan Masalah Penelitian 5.5. Implikasi Teoritis 5.6. Implikasi Manajerial 5.7. Keterbatasan Penelitian 5.8. Implikasi Metodologi 5.9. Agenda Penelitian Mendatang
PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN Konten Penyajian BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN 5.1. Pendahuluan 5.2. Ringkasan Penelitian 5.3. Kesimpulan Atas Masing-masing Hipotesis BAB VI PENUTUP 6.1. Ringkasan Penelitian 6.2. Implikasi Teoritis 6.3. Implikasi Manajerial 6.4. Keterbatasan Penelitian 6.5. Implikasi Metodologi 6.6. Agenda Penelitian Mendatang