Pengantar Antropologi Dental

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Morfologi Gigi Sulung Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak
Advertisements

BAB I BIOLOGI SEBAGAI ILMU.
PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA
PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA
EVOLUSI Biologi Task By: Kelompok 7 Susan Cicilia Cindy Sambuaga
MARGARETA ANDRIANI, M.PD.
PENDAHULUAN TIM DOSEN STRUKTUR HEWAN
KONSEPTUAL TEORI KOMUNIKASI
Pengantar Antropologi Ragawi
Sistem Pencernaan Makanan & Gangguan Pada Sistem Pencernaan
Evolusi dan HeREDITAS Fidya, drg, MSi.
? 1. Konsep Statistika STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data
PEMBAGIAN ZAMAN PRA AKSARA
Kesepian pada Pria Dewasa Muda yang Baru Bercerai
Bukti-bukti Evolusi Log In.
OLEH: SUHENDAR  Perilaku adalah suatu aktivitas yang merupakan reaksi satu sel atau lebih, lebih dari satu organ, bahkan.
Seno Pradopo, drg, SU, PhD, Sp.KGA
RUANG LINGKUP BIOLOGI Nur Moh Ahadi, S.Si.
ANATOMI.
NELLY FARIDA RODIANA N NIM :
APPLONIA LEU OBI,SKM, MDSc
Pertumbuhan Gigi Fidya,drg., M.Si.
Biologi 1 / Semester 1 PENYUSUN : Aklani SMAN 3 Palembang
ANTROPOLOGI KESEHATAN DAN EKOLOGI
PENGANTAR BIOLOGI MOLEKULER
(DENTINOGENESIS) Fidya, drg, MSi
INDEKS KEBERSIHAN GIGI
FAKTOR2 PENYEBAB KERUSAKAN JARINGAN KERAS GIGI & JARINGAN PULPA
MEMILIH METODE PENELITIAN
Ekspresi Dental Traits
ANTROPOLOGI KESEHATAN DAN EKOLOGI
EVOLUSI.
Minggu ke I Lia Aulia Fachrial, S. Psi., M. Si
Ruang Lingkup Biologi.
Ruang lingkup antropologi
Pertemuan ke -2 Ruang lingkup antropologi
Kelompok 3 Nama Anggota Kelompok : Cut Nyak Tri Wahyuni Dahan Perkasa
JENIS PENELITIAN, STRATEGI DAN METODENYA
Manusia Purba Pithecanthropus
RADANG ODONTOGENIK OLEH: Drg. EMMA. K, MDSc.
SEJARAH INDONESIA MANUSIA PURBA DI INDONESIA.
PENJALARAN KARIES OLEH: Drg. EMMA. K, MDSc.
Makan Ikan Perpanjang Umur
ANTROPOLOGI KESEHATAN
SISTEM PENCERNAAN HEWAN RUMINANSIA.
III METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN III - 1 SILABUS
Kesehatan Gigi dan Mulut
AKIL BALIGH, GIZI REMAJA DAN DEWASA
K00 – K03.
SEJARAH PERKEMBANGAN GENETIKA DAN Hukum Mendel
Anggota Kelompok Yosua Bayu Brahmana Maulana Nurhendronoto
Bab 3. MASYARAKAT BERBURU DAN MENGUMPUL
RUANG LINGKUP BIOLOGI.
Pendahuluan Karies gigi adalah kasus infeksi yang paling umum dan salah satu masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia saat ini oleh WHO. langkah prevensi.
Manajemen Proyek Pengantar Perencanaan Proyek Software
Manajemen Proyek Pengantar Perencanaan Proyek Software
JENIS PENELITIAN, STRATEGI DAN METODENYA
Sistem Pencernaan Makanan & Gangguan Pada Sistem Pencernaan
Morfologi Gigi Permanen Rahang Atas
GEN, EVOLUSI & LINGKUNGAN
OBYEK BIOLOGI.
PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT
by: Listia Sri Wulandari
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
KEHILANGAN SEBAGIAN GIGI RAHANG ATAS DAN RAHANG BAWAH
: MULUT Mulut merupakan pintu masuk makanan dan minuman ke dalam tubuh kita. Mulut dibentuk oleh 2 rahang yaitu rahang atas dan rahang bawah. Untuk berbicara.
PEMBAGIAN ZAMAN PRA AKSARA Oleh : Deydra B.A Rifka A.F Inge M.W Miranti A.G.
ANTROPOLOGI.
PEMBIMBING : Zaenal Arifin, S.Kep.Ns, M.Kes
Kingdom Animalia Wildebeest merupakan contoh kingdom animalia yang berasal dari kelompok mamalia.
Transcript presentasi:

Pengantar Antropologi Dental Fidya

Pengertian Sebuah cabang ilmu yang memanfaatkan informasi yang diperoleh dari gigi baik pada skeletal maupun populasi manusia modern untuk menyelesaikan masalah antropologi. Mengingat sifat dan fungsi, gigi digunakan untuk mengatasi beberapa macam pertanyaan. Gigi sebagai variabel yang menunjukkan sifat herediter yang kuat yang berguna dalam menilai hubungan populasi dan dinamika evolusi.

Gigi Memberikan kontribusi melalui proses pengunyahan makanan, patologi gigi, dan pola keausan gigi yang dapat menunjukkan jenis makanan yang dimakan dan aspek lain dari perilaku diet, termasuk teknik penyiapan makanan. Gigi menunjukkan modifikasi yang disengaja, yang mencerminkan pola perilaku budaya.

Para peneliti di beberapa disiplin ilmu, termasuk antropologi fisik, arkeologi, paleontologi, kedokteran gigi, genetika, embriologi, dan ilmu forensik, melakukan penelitian yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan antropologi gigi.

Gigi Manusia Gigi memiliki dua komponen eksternal yang terlihat, mahkota dan akar, dan terdiri dari tiga jaringan yang berbeda kekerasannya, yaitu enamel, dentin, dan sementum. Serta satu jaringan lunak, yaitu pulpa, yang menyuplai darah dan saraf untuk mahkota dan akar. Gigi yang tertanam di alveoli tulang rahang atas dan bawah dengan satu atau lebih akar dan melekat pada jaringan periodontal.

Komparasi Anatomi Sifat gigi reptil adalah homodont (umumnya seragam, cusp tunggal, gigi conus untuk menangkap obyek makanan) dan polyphyodont (beberapa generasi gigi). Sifat gigi mamalia adalah heterodont (terdiri dari empat jenis gigi, masing-masing melakukan fungsi yang berbeda) dan biphyodont (hanya dua generasi gigi, primer dan permanen). Pada gigi permanen manusia terdapat 4 gigi seri, 2 kaninus, 2 premolar, dan 3 molar untuk permanen. Pada gigi primer/sulung manusia terdapat 4 gigi seri, 2 kaninus, dan 2 gigi molar.

Pada gigi manusia, empat jenis gigi ditemukan pada kedua sisi kiri dan kanan rahang atas (maxilla) dan rahang bawah (mandibula). Gigi seri dan gigi taring, disebut sebagai gigi anterior, memiliki satu cusp dan akar tunggal. Premolar memiliki satu cusp bukal dan lingual, dan akar tunggal. Geraham atas yang ditandai dengan empat cusp dan tiga akar, sedangkan gigi geraham bawah menunjukkan lima cusp dan dua akar. Premolar dan molar dengan multi cusp disebut sebagai gigi posterior.

Mengapa mempelajari gigi? I. Tersedia/ Tahan lama Gigi berperan penting dalam arkeologi (karena sebagian sifat kimia dari enamel) dan sering menjadi sampel tulang terbaik. Hal ini terbukti pada fosil Holosen dan Pleistocene Hominid.

2. Mudah diamati. Gigi dapat langsung diamati dan dipelajari di kedua populasi rangka dan hidup (misalnya, melalui pemeriksaan intraoral, model studi, gigi yang diekstraksi). Karena gigi dapat diamati pada kedua kelompok manusia punah maupun yang masih ada, gigi mereupakan alat penelitian yang berharga untuk analisis jangka pendek dan jangka panjang.

3. Bevariasi Dipengaruhi oleh genetik, food processing, faktor lingkungan Bersifat khas, tidak ada yang identik antara satu dengan individu lain. Dengan demikian, berbagai variabel gigi yang tersedia untuk analisis; beberapa memberikan informasi tentang latar belakang genetik dari populasi, sedangkan yang lain mencerminkan faktor lingkungan dan perilaku yang menimpa pada individu dalam suatu populasi tertentu.

Gigi Sebagai Indikator Usia Penentuan akurat dari usia dan jenis kelamin merupakan hal mendasar untuk setiap pertanyaan yang berkaitan dengan sisa-sisa kerangka manusia baik dalam konteks arkeologi dan forensik. Salah satu ciri dari gigi, yang membuat gigi berguna dalam penetuan jenis kelamin pada kerangka individu, yaitu berupa urutan tumbuh kembang gigi, termasuk mahkota dan pembentukan akar, kalsifikasi, dan erupsi.

Sebelum usia 12 tahun, penggunaan gigi adalah metode terbaik dan paling memungkinkan digunakan sebagai penentuan usia. Selama masa, setelah gigi permanen lengkap dengan ditandai erupsi molar ketiga, tingkat keausan mahkota antara molar pertama, kedua, dan ketiga memungkinkan peneliti untuk memperkirakan usia dewasa lebih luas dalam kategori usia (misalnya, muda, menengah, dan dewasa tua).

Karena memakai gigi di masa dewasa memiliki komponen budaya yang kuat, maka perlu diketahui untuk kondisi yang bersifat temporal atau menetap. Sebagai contoh, orang Eropa abad pertengahan menunjukkann derajat dan tingkat keausan mahkota dari jauh lebih besar daripada orang Eropa modern, sehingga standar memakai gigi untuk Eropa modern tidak akan berlaku untuk leluhur abad pertengahan .

TERIMA KASIH