Proses Pengkodean, Konvensi Tanda Baca dan“Dual Classification”

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUKU BESAR & BUKU PEMBANTU
Advertisements

EVALUASI KEPERAWATAN Meilina RD FIKES UMM.
STANDARISASI dan INTEGRASI DATA
Sistem Pelayaan Kesehatan
SESI 5 CHAPTER SPECIFIC NOTES ICD-10 VOLUME 2 CHAPTER XV
SISTIM AKUNTANSI UTANG
SESI 13 DISEASE INDEX & MORBIDITY
KODE REKENING.
INDEK DAN REGISTER.
Fungsi Icon Pada Tab Reference
VEIT & GOULD, 2004:8, Benefit of Doing Research Mempelajari suatu keahlian dasar (learning an essential skill). Secara pribadi/langsung mendapatkan.
SESI 6 SISTEM JARINGAN TERPADU PELAYANAN RAWAT JALAN ASUHAN KESEHATAN
Diagnosis, Informasi Klinis, Dr Mayang Anggraini Naga
PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN dr Mayang Anggraini Naga
SESI 7 LATIHAN: GENERAL CODING MENCARI dan MENENTUKAN KODE
SESI 11 DISEASES OF THE RESPIRATORY SYSTEM
“Dual Classification” dr Mayang Anggraini Naga
PERTEMUAN MINGGU 22 PENYAKIT SISTEM OTOT-SKELET dan JARINGAN IKAT
Pendahuluan Pembahasan meliputi peraturan ICD-10 terkait konvensi tanda baca yang menyertai suatu nomor kode dan pengaruhnya terhadap kode yang bersangkutan.
Pengenalan Kekhususan Bab X ICD-10 Disease of Respiratory System
CURRICULUM VITAE Nama Lengkap : Lily Kresnowati, dr, M.Kes (Epid)
KKPMT I 9 KLASIFIKASI PENYAKIT & STRUKTUR ICD-10, WHO
Pendahuluan Sistem sirkulasi ini meliputi,organ jantung, arteri, vena, dan kelenjar limfa. Klasifikasi pada bab ini berdasarkan gangguan pada jantung,
DISEASE INDEX & MORBIDITY (INDEKS PENYAKIT & MORBIDITAS)
Pendahuluan “Lead-term”, kata panduan yang harus digunakan, sebagai kata petunjuk lokasi istilah diagnoses di buku indeks alfabetik ICD-10 Volume 3 Mahasiswa.
PENDAHULUAN ICD- 10 PERTEMUAN 8
PUSKESMAS Materi 3 MK MIK RMIK.
PERTEMUAN MINGGU 14 STRUKTUR ISI BUKU ICD-10 VOLUME 1, 2, DAN 3
Pendahuluan Sistem sirkulasi ini meliputi,organ jantung, arteri, vena, dan kelenjar limfa. Klasifikasi pada bab ini berdasarkan gangguan pada jantung,
SESI 7 DISEASE INDEX & MORBIDITY
Pendahuluan Bab yang berkaitan dengan penyakit pada system pernafasan di mulai dari kode J00 – J99. Terdapat catatan di bawah bab yang menyatakan bilamana.
Pengenalan Pengkodean Prosedur (ICD 9-CM 2005)
KKPMT III 5 ICD-10 CHAPTER VII DISEASES OF THE EYE and ADNEXA
ORAL DIAGNOSA OLEH: Drg. EMMA. K, MDSc..
Struktur ICD-10 Volume 3 PERTEMUAN 9
Pendahuluan Memahami tata cara penentuan kode diagnosis sistem kardiovaskuler, respirasi, dan muskuloskeletal berdasarkan sistem pengkodean yang berlaku.
ICD 10 CHAPTER VII (TELINGA) PRODI MIK, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
(Teknik Penulisan Karya Ilmiah) A
KKPMT VI 6 CHAPTER XXII Codes for special purposes
Pengembangan Bagian Makalah
PERTEMUAN MINGGU 14 STRUKTUR ISI BUKU ICD-10 VOLUME 1, 2, DAN 3
PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN dr Mayang Anggraini Naga
PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN Dr Mayang Anggraini Naga
PENDAHULUAN Desain terinci ini merupakan kelanjutan dari desaian sistem secara umum yang telah disetujui manajemen. Langkah-langkah utama yang dilakukan.
PERTEMUAN MINGGU 14 STRUKTUR ISI BUKU ICD-10 VOLUME 1, 2, DAN 3
Dr. Erkadius, M.Sc. FK Unand / APIKES Iris, Padang
KKPMT II SESI 1 dan 2 KLASIFIKASI PENYAKIT & STRUKTUR ICD-10, WHO
Pendahuluan Memahami tata cara penentuan kode diagnosis sistem kardiovaskuler, respirasi, dan muskuloskeletal berdasarkan sistem pengkodean yang berlaku.
ICD 10 CHAPTER VI (SISTEM SYARAF) PERTEMUAN 1 DR MAYANG ANGGRAINI
Inventarisasi BRILLIAN ROSY S.PD., M.PD.
PRODI MIK, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
SESI 7 LATIHAN: GENERAL CODING MENCARI dan MENENTUKAN KODE
BUKU REFERENSI DAN MONOGRAF RUSTONO UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
MELAKUKAN PENELITIAN VEIT & GOULD, 2004:8,
TATA CARA KODING ICD-10 Lily Kresnowati.
OPERATOR DEKLARASI TIPE DATA
PENYAKIT INFEKSI – KODE A DAN B
ICD 10 CHAPTER VI (SISTEM SYARAF) dr. MAYANG ANGGRAINI
SESI 10 Soal Pengkodean Morbiditas
DIAGNOSTIC AND PROCEDURAL CODING MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
KODING KLINIS DAN REIMBURSEMENT PERTEMUAN 3 YATI MARYATI, SKM
MORBIDITAS CODING TOTOK SUNDORO, SKM, MMR..
PENCATATAN DAN PELAPORAN POSYANDU LANSIA Dwi Putri Elmiyana, S.Kep Ristia Anggarini, S.Kep Nur Laila Safitri, S.Kep.
MENGOBATI DARAH TINGGI DENGAN BAWANG PUTIH 1.02
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Deasy Rosmala Dewi, M.Kes Prodi RMIK, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan
Sistem Rujukan Pasien JKN
Vancouver style.
Cara menyusun SOP.
PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA
Transcript presentasi:

Proses Pengkodean, Konvensi Tanda Baca dan“Dual Classification”

Runtunan proses pengkodean diagnosis Review of Medical Record Selection of Diagnoses and Procedures to Code Assignment of Code Numbers Sequencing Codes (inpatients) Entry of Coded Data Into Database (abstracting) Generation of INDEXES Entry of Codes on Patient’s Bill

Runtunan proses coding Bila ada catatan DX dari dokter, lihat pada index di buku volume 3 , setelah dipastikan istilah dx yg tepat beserta nomor sandi yg dipilih, kmd nomor dan istilah yg akan dicatat dikontrol dg yg ada di daftar tabulasi vol. 1 Bila pernyataan adl penyakit/cedera/ kondisi lain trdptBab I – XIX- Vol.1, lihat section I pd index-vol.3 Bila pernyataan adl penyebab luar dr cedera/ kejadian lainBab XX-vol.1, lihat section II pada index-vol.3

Baca seksama dan ikuti petunjuk catatan yang muncul dibawah lead term Lanjutan runtunan proses coding.... Lihat Lead Term Untuk penyakit dan cedera: biasanya mrp kata benda untuk kondisi patologis, walaupun begitu, beberapa kondisi diekspresikan sbg kata sifat (adjectives) atau eponym (mggunakan nama penemu) yg terdapat dalam Index sbg lead term Baca seksama dan ikuti petunjuk catatan yang muncul dibawah lead term

Lanjutan runtunan proses coding.... Baca istilah yg terdapat dalam tanda kurung “( )” sesudah lead term (kata dalam tanda kurung tdk mempengaruhi nomer kode). Istilah lainnya yg di bawah lead term (dg tanda minus = idem = indent) dpt mpgrhi nomer kode, shg semua kata-kata dx diperhitungkan. Ikuti scr hati-hati setiap tunjuk silang (cross-references) dan lihat “see” dan “see also” yg tdp dlm index.

Cantumkan kode yg anda pilih. Lanjutan runtunan proses coding.... Lihat tabulasi list (vol.1) utk melihat nomer kode yg paling tepat. Lihat kode 3 karakter di index dg tanda minus pd posisi ke-4 yg berarti bahwa isian utk kode ke-4 itu adl dlm vol.1 dan mrp posisi karakter tambahan yg tdk ada dalam index (vol.3) Ikuti pedoman “inclusion” atau exclusion” pd kode yg dipilih/ bagian bawah suatu bab (chapter), blok atau judul kategori. Cantumkan kode yg anda pilih.

Konvensi Tanda Baca yang Berlaku di Indeks ICD-10 Volume 3 1. PARANTHESES ( ) = tanda kurung Untuk mengurung “Suplementary words” yang mengikuti salah satu istilah diagnostik, tanpa mempengaruhi nomor sandi contoh : I10  Essensial (primary) hypertension High blood pressure Hypertension (arterial) (benign) (essensial) (malignant) (primary) (systemic)

Untuk suatu istilah yang dikelompokan ke EXSCLUSION (tidak termasuk atau diluar kelompok ini) contoh: H01.1 Blepharitis Excludes : Blepharoconjunctivitis Untuk mengurung sandi 3 karakter Certain infections and parasitic diseases (A00-B99)

2. SQUARE BRACKETS [ ] Mengurung sinonim ex: A30 Leprosy [Hansen’s diseases] Mengurung kalimat keterangan bahwa ada “NOTES” yang wajib dibaca dan rujukan. ex: [see note 5]

3. COLON : Bila mengikuti kata (sebutan) dari suatu rubrik, mempunyai makna bahwa penulisan sebutan istilah terkait belum lengkap : Ex : K36 Other Appendicitis Appendicitis : - Chornic - Recurrent

4. BRACE { } Digunakan untuk mengelompokan secara urut (listing) istilah-istilah : 5. NOS (Not Otherwise Specified) Menunjukkan kategori tersebut mungkin tidak diklasifikasi lagi dibagian lain. 6. NEC ( NOT ELSEWHERE CLASSIFIED) Menunjukan ada variasi kondisi yang ada mungkin terdapat pada klasifikasi di tempat lain

7. POINT Dash .- Menunjukan bahwa ada karater ke-4 yang harus dicari 8. Dagger & Asterisk “”  dagger(sangkur), digunakan untuk kode utama sebab sakit “*”  Asterisk, digunakan untuk manifestasinya

9. Perhatikan pemanfaatan kata “and” , “or” dalam judul. Contoh: A16.1 Tuberculosis of lung, bacteriological and histological examination not done. A16.2 Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation A18.0 ! Tuberculosis of bones and joints

Dual Classification Ini berlaku bagi beberapa diagnose tertentu. Ada code diagnose yang berjumlah 2 code yang pertama dengan code disertai tanda ! (dagger) yang kedua dengan tanda * asterisk. Kode ber-dagger ! adalah penyakit penyebabnya. Kode ber-asterisk * adalah kode yang menjelaskan manifestasi pada organ tubuh dari penyakit penyebabnya. Kode model ini banyak digunakan pada penyakit infeksi menular dan juga pada penyakit-2 sistem organ tubuh tertentu.

Kode berasterisk tidak boleh digunakan sebagai kode kondisi utama pasien, maka tidak digunakan untuk mengisi format pelaporan morbiditas, untuk laporan morbiditas yang digunakan adalah kode berdagger. Jumlah kode berasterisk adalah tetap (Baca Volume 2, halaman 26: Asterisk categories). Jumlah kode berasterisk di setiap Bab dapat ditemukan pada bagian bawah lembar pembuka Bab. Apabila pengkode menemukan sebuah kode berasterisk maka harus mencari pasangannya yang bertanda dagger di Volume 1 atau melalui volume 3.

ASTERISK (*) DIGUNAKAN UNTUK 3 (tiga) KEPENTINGAN apabila manifestasi atau komplikasi sudah menjadi satu kesatuan masalah asuhan kesehatan kesehatan spe- sialis lain dari yang mengobati penyakit penyebabnya. Contoh: Tuberculosis meningitis A17.0 ! G01.x* apabila informasi terkait manifestasi dan penyakit penyebabnya menyatu dalam satu frasa. Contoh: Diabetic cataract E14.3 ! H28.0* apabila kategori terkait manifestasinya terbagi menjadi subdivisi sesuai penyebabnya. Contoh: Arthropathies in other diseases classified elsewhere. M14*.-

Contoh Diagnosis pasien berdagger dan asterisk digolongkan ke kode yang berdagger, bukan ke kelompok kode yang berasterisk (dalam infromasi diagnosis). Contoh: 1. TB meningitis No: A17.0! G01* 2. NIDDM cataract No: E10.3! H28.0* 3. Anemia pada kanker hati No: C22.0! D63.0*

Latihan Diagnose (Halaman Vol. 3) Jawaban: 1. Acne vulgaris (27) No: … Gangguan pembekuan darah (133) No: … Defect, defective … 3. Afibrinogenemia (35) No: … 4. Nervous breakdown (76) No: … 5. TB paru (Lung TB) (545) No: … (Pulomary tuberculosis) (547) 6. Essential hypertension (276) No: … 7. Hipertensi esensial bumil (277) No: … Tekanan darah tinggi (266) No: … 9. Tachycardia (529) No: … 10.Obervasi panas (222) No: … Fever atau (225) No: …

Daftar Pustaka ICD-10 general & morbidity coding online training package, http://apps.who.int/classifications/apps/icd/ICD10Training/ICD-10%20training/Start/index.html World Health Organization. 2004.ICD-10 2nd ed. Vol 1, 2, 3. Geneva