Tertib Itu Indah Memang benar apa yang dikatakan kawan saya itu sebab jadwal kerja Ayah luar biasa rapinya. Bayangkan saja, setiap hari, persisi pada jam.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
3.
Advertisements

Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke  dunia.
Dahulu kala di negeri Cina,
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
Saya tinggal di Boronia Heights. Ini rumah saya. Ini terbuat dari batu bata. Atapnya terbuat dari genteng dan dindingnya terbuat dari plester. Rumah saya.
Ke Tanah Merah Tiga atau empat hari kemudian kami diberangkatkan dengan menumpang kapal yang lebih kecil lagi. Kapal ini milik Pemerintah yang disebut.
Seperti biasa Rudi, kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkenal terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya,
Dr. Arun Ghandi adalah cucu Mahatma Gandhi dan pendiri Lembaga M. K. Gandhi untuk Gerakan Tanpa kekerasan. Pada tanggal 9 juni ia memberikan ceramah di.
Hargailah Apa Yang Kaumiliki!
Asking Why? Lesson 41.
SAHABATKU Setelah melihat tayangan ini maka engkau akan menemukan betapa berbahagianya kita, pikirkan apalagi yang perlu dikuatirkan ? RENUNGKAN ITU.
By:Wiwin Widiyaningsih
Perpustakaan Ada satu hal lagi yang perlu saya kemukakan. Entah bagaimana saya berani mengusulkan sepintas lalu kepada Bung Hatta, agar perpustakaan pribadi.
KALIMAT LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG
Menggunakan Pendekatan METACOGNITION Joseph Frank Landsberger
KALIMAT LANGSUNG dan KALIMAT TIDAK LANGSUNG
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
Sepucuk Surat untuk Anakku
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
PELAJARAN 10.
TAAT DAN PATUH KEPADA ORANG TUA
Etika menerima Tamu dan Bertelepon
BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS IV SEMESTER 2
Percakapan melalui telepon
ORIENTASI TEKNIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Uji-Ngaji Sewaktu kami bertiga: Kak Meutia, saya sendiri, dan Halida, masih kecil, Ibu menyarankan agar saya masuk sekolah Katolik. Waktu itu Ayah marah.
Bersyukur dan Bahagia Alkisah, ada seorang pedagang kaya yang merasa dirinya tidak bahagia. Dari pagi-pagi buta, dia telah bangun dan mulai bekerja. Siang.
Mukmin Sejati Sesudah pertemuan itu saya sering bertanya pada diri sendiri, di mana sumber sifat-sifat Bung Hatta? Itulah yang sering menjadi renungan.
Tawaran dari Bapak Koperasi
Tak Setuju dengan Dwifungsi ABRI
Sri Juwita Hanum Cukup lama kami menikah, namun belum dikaruniai anak. Dalam soal anak, orang Minangkabau tidak kalah usil mulut seperti orang Jawa. Mereka.
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
Kue Terakhir Ketika Athar  ulang tahun, tanggal 26 Desember 1979, Oom Hatta juga datang. Oom agak sakit dan tetap duduk di kursi panjang, tetapi Oom bertepuk.
Cemilan Sehat Setelah Pulang Sekolah
Dialog dalam “Seikere”
Petunjuk Pelaksanaan UK
KESEHATAN PRIBADI.
Examples : Ibu mulai memasak pukul dan selesai pukul Berapa menit ibu memasak? Jawaban : 70 menit Dari pukul sampai pukul lamanya.
Acara Pembukaan Renungan Singkat Perkenalan Briefing Penutup.
Interpreting Pertemuan VI
KALIMAT MAJEMUK.
Menjadi Tamu Undangan Murase
Kalau Nilai di Sekolah Buruk
Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke  dunia.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Filosofi Wibawa Setelah pengakuan kedaulatan pada akhir tahun 1949, saya telah kembali dari gerilya ke Jakarta melanjutkan pekerjaan mengkonsolidir kedudukan.
Walau Sakit Tetap Memakmurkan Masjid
Gambaran Kasus Sheyna, 13 tahun, memiliki orangtua yang overprotective dan sangat menuntut supaya Sheyna mengikuti apa saja perintah yang diberikan kepadanya.
Kurangi Stres di Pagi Hari dengan 10 Langkah Sederhana
Kamar No. 5, Paviliun Cendrawasih
Prolog Sang Sekretaris
Mari, Membuat PERUBAHAN.
Tiga Kisah Menggugah.
PENERIMAAN TAMU Novi Trisnawati.
Oleh : Lutfianah
Disusun oleh: 1. nurofik 2. riko andriyansah
KELUARGAKU AYO CERITAKAN AYO BELAJAR AYO LAKUKAN AYO BERLATIH
Bertelepon.
Membangunkan Keyakinan Juara dalam Diri.
SATUAN PENGUKURAN Mengenal satuan waktu
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
Selamat Datang, Siswa! Nama Guru.
Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke  dunia.
Selamat Datang, Siswa! Nama Guru.
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke  dunia.
Surat Balasan Suatu kunjungan ke rumah Bung Hatta yang amat mengesankan ialah waktu saya datang untuk mengambil copy riwayat hidup Sjahrir yang saya minta.
Boleh Mandi di Sini Walaupun tugas rutin saya sejak Bapak menjabat sebagai wakil presiden adalah mengurus administrasi di Sekretariat dan mengurus perpustakaan,
Zoel Creative AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID Disarikan dari buku: MISTERI SHALAT SUBUH Karya Dr. Raghib As-Sirjani.
Transcript presentasi:

Tertib Itu Indah Memang benar apa yang dikatakan kawan saya itu sebab jadwal kerja Ayah luar biasa rapinya. Bayangkan saja, setiap hari, persisi pada jam 4.30 pagi, Ayah bangun. Setelah itu beliau sembahyang, kemudian berolahraga ringan selama satu jam, sesudah itu mandi selama 15 menit dan berpakaian. Kemudian dari pukul 6.30 hingga jam 7.00 Ayah senantiasa mendengarkan siaran RRI sambil sarapan pagi, kemudian memberikan Jonkheer dan kawannya makanan kecil. Tepat pada pukul 7.30 biasanya Ayah mulai ke kamar kerja muka dan membaca koran selama setengah jam hingga jam 8 tepat, di saat Pak Wangsa Widjaja masuk ke ruang kerja Ayah. Acara pagi hari dimulai dengan mendengarkan agenda acara hari itu, tamu-tamu siapa saja yang akan menjumpai Ayah. Saya memang senantiasa merasa heran sebab jarang sekali rumah di Jalan Diponegoro itu bebas dari tamu barang sehari pun, padahal Ayah bukanlah seorang pejabat lagi. Kehidupan Ayah tidak ubahnya seperti kehidupan orang yang bukan pensiunan. Umumnya tamu-tamu yang datang dari golongan kecil (petani) hingga duta besar, bahkan sering juga beberapa menteri negara. Ada kalanya yang datang adalah tamu dari negara asing yang kebetulan berkunjung ke Indonesia dan sengaja ingin menemui Ayah, misalnya almarhum Perdana Menteri Ali Bhutto. Acara kesibukan Ayah haruslah berakhir pada jam 12.30 siang tepat. Setelah itu, Ayah akan ambil air sembahyang dulu menunggu datangnya waktu makan siang yaitu jam 13.00 siang tepat. Biasanya kami makan sambil bercakap-cakap hingga jam 13.25 siang kemudian pindah tempat duduk untuk mulai makan buah di ruang keluarga hingga jam 13.45. Setelah itu Ayah langsung tidur siang hingga jam 15.00 siang. Tepat pukul 15.00 weker Ayah berbunyi, lalu beliau langsung berolahraga, mandi dan bersembahyang hingga 15.55. Mulai dari jam 16.00 hingga jam 19.30 Ayah berada di ruang atas. Selain membaca buletin Antara, Ayah juga belajar ataupun menulis buku di perpustakaan. Umumnya Ayah melakukan sembahyang magrib tepat pada waktunya. Dari jam 19.30 hingga pukul 20.00, Ayah duduk di ruang keluarga sambil membaca koran sore Sinar Harapan atau bercakap-cakap dengan anggota keluarga yang sedang duduk di ruang itu. Tepat pukul 20.00 malam, kami makan bersama. Jonkheer dan kawan-kawannya mendapat porsi malam sebelum

kami pindah untuk makan buah di ruang keluarga kami pindah untuk makan buah di ruang keluarga. Kami bercakap-cakap di tempat ini sambil menyaksikan warta berita TVRI. Tepat jam 22.00 malam biasanya Ayah mengatakan ingin tidur, dan Ayah yang manis itu senantiasa mengatakan pada Ibu: “Yuke, Kak Hatta tidur dulu.” Kami mempunyai kebiasaan untuk mencium orangtua kami sebelum kami pergi ke sekolah dan juga bilamana kami hendak pamit untuk tidur malam. Biasanya anak-anak tidur antara jam 21.00 hingga jam 22.00 malam. Tetapi bilamana ada mata acara TVRI yang menarik, kami diperbolehkan tidur hingga selesainya acara, meskipun semuanya dengan peringatan agar pekerjaan rumah kami telah selesai dikerjakan. Ayah sering menanyakan apakah besok kami ada ulangan di sekolah. Bilamana ada, Ayah hanya mengatakan kami menghafal secara baik, tetapi yang penting menurut Ayah adalah mengerti akan masalahnya. Sering orang hanya menghafal secara mati tetapi tidak mengerti apa yang dimaksudkan. Menurut Ayah, ini adalah pekerjaan yang salah. Melihat begitu rapinya jadwal kerja Ayah setiap harinya, maka saya sering bertanya kepada satu-satunya kakak kandung Ayah, “Bagaimana caranya Mak Gaek dulu mendidik Ayah sehingga mempunyai kedisiplinan sekeras itu terhadap dirinya sendiri?” Mak Tuo R. Lembaq Tuah hanya mengatakan, “Semuanya berpangkal pada kemauan Ayah sendiri untuk hidup secara tertib.” Memang betul bahwa rasa disiplin yang terbaik itu datangnya bukanlah secara dipaksa dari luar tetapi dari dalam hati. Seluruh kehidupan Ayah telah membuktikan suatu kedisiplinan hidup yang luar biasa. Beliau tidak pernah terus-menerus menekankan kepada kami untuk hidup berdisiplin. Tetapi dari cara hidup Ayah yang penuh contoh kedisiplinan pribadi, kami secara tidak langsung dipengaruhi beliau. Di sinilah kehebatan Ayah. Bagi beliau, meneladani adalah jauh lebih bermanfaat daripada mengindoktrinasikan. Gemala Rabi’ah Chalil Hatta, Pribadi Manusia Hatta, Seri 2, Yayasan Hatta, Juli 2002