Gejala dan Diagnosis Penyakit Parkinson Esdras Ardi Pramudita RS Panti Rapih Yogyakarta 2016
Konten Gejala Motor Gejala Non Motor Diagnosis Diagnosis Banding
Gejala Motor
Gejala Motor T (tremor) - Resting Tremor R (rigiditas) - Kekakuan Gejala klasik Penyakit Parkinson dikenal dengan TRAP T (tremor) - Resting Tremor R (rigiditas) - Kekakuan A (akinesia/bradikinesia) – Gerakan yang lambat/berhenti P (postural instability) – Gangguan keseimbangan postural
Tremor Gejala utama (75%) Tremor bersifat resting dan menghilang saat melakukan gerak aktif bertujuan Frekuensi 4-7 Hz Tangan, kaki, rahang atau kepala. Tremor pada tangan sering kali berbentuk “pill-rolling” Awal penyakit dimulai dari 1 sisi/unilateral.
Rigiditas Kekakuan terjadi pada sebagian besar persendian termasuk leher. Terjadi karena tonus otot yang meningkat yang berpengaruh pada gerakan FLEKSI dan EKSTENSI Rigiditas yang terjadi dikenal dengan Lead-pipe rigidity (sustained) Apabila leadpipe rigidity + tremor = cogwheel rigidity (intermitent) Rigiditas ini sering menimbulkan nyeri pada otot.
Spastisitas Rigiditas Lesi Upper Motor Neuron Lesi Ganglia basalis Peningkatan tonus pada fleksi lengan dan ekstensi tungkai Peningkatan tonus equal pada fleksi dan ekstensi Peningkatan tonus muncul pada saat gerakan (clasp knife) Peningkatan tonus terjadi merata pada semua ROM Refleks fisiologis meningkat Refleks fisiologis normal
Akinesia/bradikinesia Gerakan yang melambat terjadi secara menyeluruh Wajah yang kurang/tidak berekspresi (hypomimia). Jarang berkedip. Sulit untuk memulai bergerak dari posisi berhenti/duduk. Langkah jalan yang kecil-kecil/perubahan Gait (march a petit pas). Pada tahap lanjut kadang pasien sering hampir terjatuh kedepan. Perubahan tulisan tangan menjadi kecil/jelek (micrografia). Penurunan fungsi ADL secara umum.
Postural Instability Terjadi ditahap lanjut Kehilangan keseimbangan dan refleks postural Mudah jatuh/roboh, dizziness (tidak seimbang)
Gejala Non Motor
Gejala non motor Disebabkan oleh degenerasi dari neuron neuron dopaminergik Gangguan bicara; volume suara yang kecil, suara tidak jelas Gangguan menelan, liur menetes (drooling), sialorhea Gangguan keseimbangan/dizziness Nyeri karena dystonia terus menerus, kram otot Gangguan otonom: konstipasi, inkontinesia, nokturia, urgensi, impotensi. Gangguan neuropsikiatri; Depresi, cemas, demensia, psikosis Hiposmia Gangguan tidur, rasa lelah berlebihan
Gejala non motor tidak hanya berhubungan dengan perjalanan penyakitnya tetapi bisa merupakan efek samping dari pengobatan atau reaksi psikologis pasien karena penyakitnya.
Diagnosis
Diagnosis Anamnesis Gejala motor dan non motor Pemeriksaan fisik micrografia, glabela tap test (Myerson test) Labortaorium tiroid, kadar tembaga, pengunaan psikotik Radiologi MRI
Kriteria diagnosis UK Parkinson Disease Society Brain Bank Criteria Step 1; Diagnosis sindrom parkinsonism Step 2; Kriteria eksklusi dari penyakit parkinson Step 3; Kriteria pendukung penyakit parkinson
Step 1; Diagnosis sindrom parkinsonism Bradikinesia (lambat saat memulai gerakan dengan pengurangan kecepatan gerak yang progresif serta amplitudo pada gerakan repetitif) Dan diikuti 1 dari gejala ini: Rigiditas otot Tremor istirahat 4-6Hz Postural instability bukan karena gangguan visual, vestibular, cerebelar ataupun gangguan propioseptif
Step 2; Kriteria eksklusi dari penyakit parkinson Riw Stroke berulang dengan perburukan klinis stroke Riw cedera kepala berulang Riw ensefalitis yang definit Krisis okulogiric Terapi neuroleptic saat gejala dimulai Lebih dari 1 sisi yang terkena Remisi yang bertahan Terbatas pada 1 sisi setelah > 3 tahun Adanya supranuclear gaze palsy 10. Tanda cerebelar 11. Gejala dementia dengan gangguan memori, bahasa, praksis. 12. Keterlibatan otonomik yang dini dan berat 13. Babinski + 14. Tumor serebri atau hidrosefalus komunikan pada gambaran CTScan 15. Tidak ada respon terhadap leodopa dosis besar (tidak ada malabsorbsi) 16. MPTP (1 methyl 4 Phenyl-1,2,3,6- Tetrahydropiridine) induced
Step 3; Kriteria pendukung penyakit parkinson Onset unilateral Adanya tremor istirahat Perjalanan penyakit progresif Asimetri persisten Berespon baik dengan levodopa (70-100%) Chorea yang berat karena levodopa Levodopa berespon baik >5th Perjalanan penyakit >10th
Staging PP (Hoehn-Yahr) Stage Diskripsi 1 Gejala dan tanda pada 1 sisi, gejala ringan, tidak menimbulkan disabilitas, trmor 1 anggota gerak, keluarga dekat mengenali adanya perubahan postur dan ekspresi wajah. 2 Gejala bilateral, disabilitas ringan, terdapat gangguan langkah dan postur 3 Gejala gerak melambat secara signifikan, gangguan keseimbangan 4 Gejala berat, jalan sangat terbatas, rigiditas dan bradikinesia, tidak dapat tinggal sendiri, tremor mungkin berkurang. 5 Stadium kakeksia, tidak dapat berjalan, memerlukan perawatan dengan bantuan penuh.
UPDRS Nonmotor aspect of expiriences of daily living Motor experiences of dailiy living Motor examination Motor complication http://www.movementdisorders.org/MDS/Education/Rating- Scales.htm
Diagnosis Banding Sindrom Parkinson`s Plus Sindrom Parkinsonism lainnya
Sindrom Parkinson`s Plus Progresive Supranuclear Palsy (Steele-Richardson-Olszewski Syndrome) Mirip dengan stadium awal dari parkinson Rigiditas, dementia, vertical gaze palsy, kadang disertai dengan disfagi Tidak berespon dengan levodopa Median survival < 6th Multisistem Atrofi (MSA) 3 varian Striatonigral Degeneration: mirip parkinson tetapi tanpa tremor. Shy-drager syndrome: parkinson+disfungsi otonom, membaik dengan levodopa tapi menimbulkan hipotensi postural. Olivopontocerebelar atrophy (OPCA): parkinson+gangguan serebelar
Sindrom Parkinsonism lainnya Drug induced Dopamin antagonis bradikinesia, rigiditas, jarang tremor Neuroleptik ex: Fenothiazine, Reserpin, Butrophenon, Metoklopramid. Cerebrovascular disease Wilson disease - Autosomal resesif – deposit copper pada otak (ganglia basal) juga pada kornea dan liver Normopressure Hidrocephalus - Trias: Dementia, inkontinensia, ataxia Dementia Lewy body - Demensia, Halusinasi visual, parkinsonism
Terima Kasih