TRANSFORMASI UNTUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANTARA STRATEGI REDUKSI DAN ADAPTASI DI BIDANG PELAYANAN PUBLIK
Advertisements

PENGELOLAAN TERPADU SDA DAN OTDA OLEH AHYAR ISMAIL DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN.
Sukamdi Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta2013.
Sukamdi Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta2013.
Peran RZWP3K dalam Perencanaan Pembangunan Bidang Kelautan
Indikator Pembangunan Berkelanjutan (sumber: Hackett, Ch. 13)
AKSESIBILITAS DAN KEAMANAN PANGAN
Yusman Syaukat Department of Resource & Environmental Economics Faculty of Economics & Management Bogor Agricultural University.
Yusman Syaukat Department of Resource & Environmental Economics Faculty of Economics & Management Bogor Agricultural University.
Konsep gender dan aplikasinya
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
Perencanaan Tata Guna Lahan
KEBIJAKAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PENGUATAN DIMENSI SOSIAL- KEMANUSIAAN DALAM ARN Disampaikan dalam Rapat Penyusunan ARN Disampaikan dalam Rapat Penyusunan ARN
Human security in africa catatan kuliah polpem di afrika.
Prakarsa Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan
SUSTAINABLE TOURISM Our society will be defined not only by what we create, but what we refuse to destroy (John C. Sawhill)
Pembangunan Berkelanjutan
MAKROEKONOMI LINGKUNGAN
MAKROEKONOMI LINGKUNGAN
PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP
Deputi Bidang Pengembangan Regional
KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
INDIKATOR PEMBANGUNAN BERWAWASAN KEPENDUDUKAN
Mata Kuliah TPB (Mata Kuliah Wajib)
TUJUAN DAN EKSES PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTEMUAN – 3 M.K. EKONOMI WISATA (ESL 332)
Bambang Wispriyono, PhD. (Head of EHSA Indonesia
KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Rimbawan II Gedung Manggala Wanabakti
KONSEP PENANGANAN KUMUH
MANAJEMEN LINGKUNGAN PERTEMUAN KE-2.
DIVISI ILMU KONSUMEN DAN EKONOMI KELUARGA
ARAHAN SEKRETARIS JENDERAL PADA RAPAT KERJA PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION PAPUA Jakarta, 2 Desember 2015 BIRO PERENCANAAN.
Public Governance dalam Sistem Administrasi Negara
ADAPTASI.
Kebijakan Pelaksanaan REDD
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Etiket Multikultural (Internasional)
POLICY FOCUS AREAS.
Kota yang berkelanjutan
SISTEM SOSIAL EKONOMI BARU UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
EKONOMI PERTANIAN ESL211 Ujang Sehabudin
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Perencanaan Lingkungan Hidup
PENDEKATAN PEMBANGUNAN PERIKANAN GREEN ECONOMY DAN BLUE ECONOMY
PROJECT PREPARATION REPORTS
PEREKONOMIAN INDONESIA
STRATEGI PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
TANTANGAN DAN ARAH PEMBANGUNAN PERTANIAN DALAM ERA “SDGs”
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Public Governance dalam Sistem Administrasi Negara
Dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/TPB (SDGs)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BLUE ECONOMY Bambang Semedi.
Pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan Prinsip Ekoefisien
Agenda Riset Nasional & Laporan Pelaksanaan Fokus Tugas DRN
Extension in the context of rural development
Siti Azizah, S.Pt,M. Sos, M. Comm..  Gender bukan hanya sekedar perbedaan jenis kelamin  Gender adalah pemahaman dan nilai-nilai sosial yang diberikan.
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
FITRI HAYATI SAg MM..  Gender bukan hanya sekedar perbedaan jenis kelamin  Gender adalah pemahaman dan nilai-nilai sosial yang diberikan kepada laki-laki.
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2020
Sustainable Development Goals (SDGs)
Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga
INDONESIA MENUJU POROS MARITIM DUNIA Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi untuk menjadi Poros Maritim Dunia.
BANK’S POLICY ASSESSMENT
Transcript presentasi:

TRANSFORMASI UNTUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Endah Murniningtyas Co-Chair of Independent Global Scientist/Expert for Global Sustainable Development Report 2019* Ketua PERHEPI dan Ketua Komda PERHEPI DKI Jakarta Disampaikan dalam Kuliah Umum Paska Sarjana Universitas Jember 25 September 2017

OUTLINE KITA SUDAH HARUS MELAKUKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KITA HARUS BERUBAH: SISTEM EKONOMI BARU SDGs – TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN TRANSFORMASI UTK SGDs dan PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PELAKSANAAN SDGs di INDONESIA

1. KITA SUDAH HARUS MELAKUKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pertambahan penduduk: pangan, ruang utk produksi, hunian dan transportasi terus bertambah SEMENTARA: Ruang dan sumberdaya alam terbatas jumlahnya (tanah, air dan udara bersih), biodiversity Tingkat keuntungan usahatani menurun sementara biaya meningkat Polusi dan praktek tidak ramah lingkungan (di pertanian, industri dan aktivitas lain pada umumnya) terus terjadi  sudah membebani kita: dampak terhadap kualitas lahan, air dan udara – contoh dampak kebakaran hutan. Mati dan punahnya biodiversity yang sangat berharga utk ekosistem dan rantai kehidupan dan tidak terbarukan/puhak. Internalisasi dampak lingkungan sudah harus dilakukan.

APAKAH KITA BELUM MULAI DAN CUKUP BERTINDAK? NAMUN SUDAH MULAI: Langkah sporadis, tidak berlanjut dan tidak ada konsistensi Kita masih melihat berbagai kelakuan yang tidak ramah lingkungan: (i) individu dan rumah tangga; (ii) lembaga; (iii) pelaku usaha. Kita masih melihat berbagai pelanggaran lingkungan Masih ada gap yang lebar antara ide dalam pembangunan, regulasi dan praktek di lapangan  hasil tidak signifikan dan dampak masih belum ada perubahan. Tingkat MAKRO: pembangunan ramah lingkungan dan berkelanjutan sudah di arustamakan (mainstreaming) ke dalam RPJMN 2015-2019: (i) di sasaran nasional; (ii) sektor2. Tingkat MEDIUM: (i) UU No. 32/2009 tentang Pengelolaan LH; (ii) kita sudah punya regulasi untuk ISPO, good agriculture practices (GAP), eco-label/SVLK untuk kayu kita TINGKAT MIKRO: praktek pertanian organik, proses produksi hijau sudah ada di tingkat produksi

Sustainable well-being (ecological economics) 2. KITA HARUS BERUBAH Mainstream economic model (neo-classical economics) Green growth (environmental economics) Sustainable well-being (ecological economics) GDP tinggi dan terus tumbuh – akan menyelesaikan semua masalah Pasar akan menyelesaikan alokasi sumberdaya: sumberdaya alam dpaat disubstitusi dan pasar akan menyelesaikan batas volume sumberdaya (alokassi yang efisien); kemiskinan akan diselesaikan melalui mekanisme pasar (melalui Tax)] Sehingga: peran Pemerintah minimal TAPI: ternyata pertumbuhan terjadi namun kemiskinan meningkat juga; sumberdaya alam habis dan masalah lingkungan tidak terselesaikan. Kita tetap tumbuh namun dengan masalah lingkungan yang rendah/terkendali Karena pasar idak menyelesaikan semua perlu instrumen lain beyond market Pemerintah perlu campur tangan menyelesaikan eksternalitas (internalisasikan maslaah lingkungan dan natural capital) Kemiskinan harus diatasi secara “pro poor” Pertumbuhan diiringi dengan pengendalian masalah lingkungan dan sosial Mengutamakan prinsip bahwa alam memiliki batas Pemerintah berperan sentral dalam mengelola “common assets”

SDGs disepakati oleh negara-negara di PBB pada bulan September 2015. 3. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DICERMINKAN DALAM TARGET DAN INDIKATOR TERUKUR: SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS/SDGs (TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN) SDGs disepakati oleh negara-negara di PBB pada bulan September 2015. SDGs: 17 GOALs, 169 TARGETs dan >200 indikator Prinsip: Transformasi; Inklusif –semua negara, semua pelaku (Pem, LSM, Swasta/pelaku usaha, Parlemen, akademia) No one left behind (tidak ada individu yang ditinggalkan).

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN - SDGs PEOPLE PLANET PROSPERITY PEACE PARTNERSHIP ERADICATING POVERTY IN ALL ITS FORMS AND DIMENSIONS COMBATING INEQUALITY WITHIN AND AMONG COUNTRIES PRESERVING PLANET CREATING SUSTAINED, INCLUSIVE AND SUSTAINABLE ECONOMIC GROWTH FOSTERING SOCIAL INCLUSION PEOPLE: determined to end poverty and hunger, in all their form and their dimensions and to ensure that all human being can fulfill their potential in dignity and equality and in a healthy environment PLANET determined to protect the planet from degradation, including through SCP, sustainably managing its natural resources and taking urgent action on climate change, so that it can support the needs of the present and future generations PROSPERITY: determined that all human beings can enjoy prosperous and fulfilling lives and economic, social and technological progress occurs in harmony with nature PEACE: determined to foster peaceful, just and inclusive societies which are free from fear and violence. There can be no sustainable development without peace and no peace without sustainable development PARTNERSHIP: determine to mobilize the means required to implement this Agenda, through a revitalized Global Partnership for SD, based on a spirit of strengthened global solidarity, focused in particular on the needs of the poorest and most vulnerable and with the participation of all countries, all stakeholder and all people The inter linkages and integrated nature of SDG are of crucial importance in ensuring that the purpose of the new Agenda is realized. If we realize our ambitions across the full extent of the Agenda, the lives of all will be profoundly improved and our world will be transformed for the better. ALL COUNTRIES NO ONE LEFT BEHIND TRANSFORMATION

SDGs: 17 GOALs, 169 TARGETs: 5 di GOAL 2 – ZERO HUNGER By 2030, end hunger and ensure access by all people, By 2030, end all forms of malnutrition: stunting and wasting in children under 5y of age, and address the nutritional needs of adolescent girls, pregnant and lactating women and other persons By 2030 double the agricultural productivity and incomes .. secure and equal access to land, other productive resources and inputs, knowledge, financial services, markets and opportunities for value addition and non-farm employment. By 2030, ensure ensure sustainable food production systems Maintain the genetic diversity of seeds, …. and promote access to and fair and equitable sharing of benefits Plus 3 MOI: Increase investment (rural infrastructure; Ag R&D and extension services; technology development and plant-livestock gene banks to enhance productivity. Correct and prevent trade restrictions and distortions Adopt measures to ensure proper functioning of food commodity markets (incl derivatives) and facilitate timely access to market information, including on food reserves in order to help limit extreme food volatility.

SDGs: antar Goal terkait 17 GOALS dalam 3 pilar: sosial, ekonomi dan lingkungan  saling terkait Ada trade-offs tidak bisa dihilangkan tapi dapat dihindari dan diminimakan Banyak CO-BENEFIT - optimalkan

INTERACTIONS - interdepencies SDG-1 POVERTY SDG-3 HEALTH SDG-5 GENDER SDG-6 WATER &SANITATION SDG-7 ENERGY SDG-9 INFRST-INDUSTRY SDG-12 SCP SDG-13 CLIMATE SDG-14 OCEAN Sdg-15 TERESTERIAL GOAL 2: HUNGER, FOOD SECURITY AND NUTRION, SUSTAINABLE AGRICULTURE There are 75 target level interactions: 50 positive, 1 neutral and 24 negative Source: A Guide to SDGs Interaction: from science to Implementation, International Council for Science (ICSU), 2017

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: Holistik, Integratif dan Transformatif Aspek Sosial Pemerataan Kesehatan Pendidikan Keamanan Perumahan Kependudukan Aspek Ekonomi Struktur Ekonomi Pola Konsumsi dan Produksi Aspek Lingkungan Atmosfir Tanah Pesisir dan Laut Air Bersih Keanekaragaman Hayati Aspek Tata Kelola Kerangka Kelembagaan (lembaga, keterhubungan dan rules) Kapasitas: lembaga dan SDM Ekonomi Hijau Human Development/MDG Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati Tata Kelola Dikembangkan dari Framework for Construction of Sustainable Development Indicators, September, 2001 MENYANGKUT SELURUH ASPEK KEHIDUPAN INTERLINKAGES: internalisasi keberlanjutan dalam semua aspek kehidupan BUMI SEBAGAI PEMBATAS KEBERLANJUTAN KEHIDUPAN (SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN) Sebagian goal dan indikator Pembangunan Berkelanjutan ada dlm SDGs

4. SEMUA PIHAK PERLU MELAKUKAN TRANSFORMASI (1) 9 indikator PLANETARY BOUNDARIES PLANETARY BOUNDARY - GLOBAL CARRYING CAPACITY – WILAYAH, NEGARA Human induced climate change – i.e. rising level of GHGs in the atmosphere; Ocean acidification; Ozone depletion; Pollution caused by excessive flows of nitrogen and phosphorous, especially as the result of heavy use of chemical fertilizers; Overuse of freshwater resources; Land use; Biodiversity; Aerosol loading as the results of coal burning, biomass, diesel fuels and others; Chemical pollution, especially from petrochemicals, steels and mining industries. Kita perlu memperlakukan bahwa “BUMI DAN SDA ADALAH BATAS” untuk seluruh kegiatan sosial, ekonomi dan lingkungan kita – bukan MEMILIKI BATAS Ruang dan kualitas ruang: tempat produksi, tempat hunian, tempat mengelola limbah – atau kita mau menghirup udara kotor, minum air kotor dan tinggal dan menanam di lahan yang beracun??? DAYA DUKUNG ALAM (carrying capacity) harus diukur di setiap “bentang ruang/alam”

4. SEMUA PIHAK PERLU MELAKUKAN TRANSFORMASI (2) PADAHAL ADA FAKTA: Transformasi # 2 Penelitian: masyarakat sekitar hutan terpenuhi 70% kebutuhan konsumsi RT dari hutan: GDP tidak mencatat ini karena tidak melalui pasar/transaksi Kalau hutan rusak – RT sekitar hutan akan 70% lebih miskin. SDA yang dilindungi tetap bisa mendatangkan pendapatan-peluang: ECO-TOURISM Biodiversity: flora, fauna banyak yang dijadikan bahan pangan, obat2an, material  ini belum dikembangkan secara optimal. CONSERVATION WITH EQUITY Konservasi yang mensejahterakan KONSERVASI selama ini dikalahkan oleh pertumbuhan ekonomi: Under-supply – wilayah konservasi selalu “dirusak” Konservasi dinilai tidak ada “nilai ekonominya” – priceless (SANGAT BERHARGA/TIDAK TERUKUR NILAINYA) dalam bahasa ekonomi menjadi tidak ada harganya  PERLU ADA VALUASI DAN MANFAAT “TANGIBLE” dari konservasi (nilai amenity, jasa lingkungan, nilai ekonomi biodiversity). GOALS: 1, 10, 13, 14 DAN 15 PRO POOR  NO ONE LEFT BEHIND

4. SEMUA PIHAK PERLU MELAKUKAN TRANSFORMASI (3) FAKTA: EFISIENSI SUMBERDAYA Rasio elektrifikasi kita massih rendah, dan sangat tergantung pada sumber energi tidak terbarukan dan polutif Pertanian kita masih sangat banyak menggunakan pupuk/berlebih dan boros air dan lahan Industri masih menggunakan energi tidak bersih dan belum mengelola polusi Transportasi boros bahan bakar dan sistem transportasi masih mengandalkan individu bukan massal. Kota belum memiliki ruang terbuka hijau yang berimbang Sumber air dan lokasi sumber air “dirusak” dan dijadikan tempat “pembuangan” sampah. Recycle belum terjadi. dll Internalisasi teknologi bersih dan peningkatan efisiensi sumberdaya (alam) dalam setiap sektor Pertanian berkelanjutan; efisiensi Energi dan Energi bersih (teknologi atau energi terbarukan); Industri Hijau; Sustainable transportation, Sustainable cities etc). GOALS; 2, 6, 7, 8, 9, 11, 12

5. PELAKSANAAN SDGs di INDONESIA

5.1 INDONESIA TERLIBAT SEJAK AWAL Presiden menjadi Co-Chair HLPEP Post 2015 Development Agenda  masukan kepada Sekjen PBB Men PPN/Kepala Bappenas Menjadi Co-Chair Global Partnership – menetapkan bahwa akan menggunakan Post 2015 sebagai Agenda Pembangunan yang akan diadopsi dalam Global Partnership. Anggota Open Working Group: 30 negara menyusun masukan dari negara-negara untuk Agenda Pembangunan Paska 2015 Memberi masukan kepada ASEAN 1 MEDIUM TERM DEVELOPMENT PLAN 2015-2019 SGDs 2

5.2. AGENDA SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOAL: 17 GOAL, 109 TARGET DAN 63 MOI PILAR PEMBANGUNAN SOSIAL Goal Target MOI Prioritas Nasional 1 End poverty in all its forms everywhere 5 3 Penanggulangan Kemiskinan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat melalui Penghidupan Berkelanjutan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Marjinal 2 End hunger, achieve food security and improved nutrition and promote sustainable agriculture Peningkatan Kedaulatan Pangan Ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages 9 4 Pelaksanaan Program Indonesia Sehat

5.3. PERSIAPAN SOSIALISASI, MENYUSUN RENCANA KERJA DAN MEMPERSIAPKAN RENCANA AKSI SDGs No. KEGIATAN 2015 1 Pemetaan goal, target, dan calon indikator Pembangunan Berkelanjutan untuk 3 pilar (ekonomi, sosial, dan lingkungan) 2. Penyusunan legal aspek SDGs: Penyusunan draft Inpres tentang Pembangunan Berkelanjutan Penyusunan draft Tim Koordinasi Pembangunan Berkelanjutan Nasional Penyusunan draft Pembentukan Sekretariat Pembangunan Berkelanjutan Nasional 3. Rangkaian rapat koordinasi Kemen PPN/Bappenas, BPS, Kemenlu, Parlemen (BKSAP DPR RI) dan KL terkait, serta CSOs untuk: a. Membahas goal, target, dan calon indikator nasional b. Penyusunan bahan sosialisasi: (i) teknokratik; (ii) versi populer/masyarakat dan dunia usaha. c. Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Berkelanjutan Tahun 2016. Pemetaan ketersediaan data dan informasi tentang goal, target, dan calon indikator PB dari berbagai sumber data baik yang berbasis hasil survei (survey based) maupun yang berasal dari sistem pelaporan (report based). Telah dilakukan kajian terhadap goal, target, dan kandidat indikator PB yang dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu (1) Pilar Pembangunan Manusia, (2) Pilar Pembangunan Ekonomi, dan (3) Pilar Pembangunan Lingkungan. Lanjutan: pemetaan program APBN pelaksana untuk mencapai target SDGs dan peran/kontribusi stakeholders

MEMBANGUN KOLABORASI “AKSI INDONESIA UNTUK SDGs” NO. KEGIATAN 2016 1. Penyusunan rencana pelaksanaan 2016: matriks program (APBN/D) dan peran stakeholders (NGO, swasta, filantrofi, pakar/akademia, parlemen) 2. PELAKSANAAN SOSIALISASI: Pusat dan Daerah 3. Penajaman program pelaksanaan SDG: Pusat-daerah 4. Penajaman dan pengembangan data dan indikator SDG 5. Penyusunan: Pemantauan dan laporan tahunan Roadmap SDGs Koordinasi pelaksanaan dan komunikasi – termasuk peningkatan kapasitas 6. Penyelesaian Laporan 15 tahun pelaksanaan MDG

2017: Pelaksanaan secara Sistematis RENCANA AKSI PELAKSANAAN SDGs selesai dan diterbitkan (4/6/17) dalam bentuk Sasaran RPJMN 2015-2019 yg selaras dengan SGDs dan telah disusun dalam Rencana Aksi Nassional (Lampiran) adalah RAN TPB Membentuk Tim Koordinasi Nasional dg Ketua Dewan Pengarah adl Presiden. Koordinator Pelaksana: Men PPN/Kepala Bappenas, didukung Tim Pelaksana (dg Seknas di Kemen PPN/Bapp) Akan disusun ROADMAP 2017-2030 2. Indonesia sudah menyampaikan Voluntary National Report (VNR) 2016 ke PBB.

AKSI INDONESIA UNTUK SDGs PEMERINTAH, PEMDA & PARLEMEN AKSI BERSAMA AKSI INDONESIA UNTUK SDGs PEMERINTAH, PEMDA & PARLEMEN UNIVERSITAS PLATFORM KORPORASI (FILANTROPIS PLATFORM, CSR-PLATFORM, SUSTAINABLE PRODUCTIONS) CSO

MULTI PERAN PERGURUAN TINGGI Mainstreaming SD LEADER IN SD: build competences among students and University educators REVOLUSI MENTAL Transformation of HE and Society through TRANSDICIPLINARY Approach EDUCATION & RESEARCH PRACTICES POLICY

1 2 3 4 BAGAIMANA MEMULAI Menciptakan Insiatif Indonesia Universitas mengikuti inisiatif global yang ada  Higher Education Sustainability Initiative (HESI) – knowledge platform 272 universitas dari 47 negara (2013) GREEN CAMPUSES AND SUPPORT LOCAL SUSTAINABILITY EFFORTS ENGAGE AND SHARE INFORMATION WITH INTERNATIONAL NETWORK ENCOURAGE RESEARCH ON SD TEACH SUSTAINABLE DEVELOPMENT 1 2 3 4

TERIMA KASIH endahm@yahoo.com REFERENSI Keynote Speech Seminar Internasional PERHEPI, 25 Agustus, Denpasar Bali Keynote Speech dalam Pertemuan Puncak Pembangunan dan Lingkungan Hidup, ESCAP, Bangkok 5 September 2017 A Guide to SDGs Interactions: From Science to Implementation. International Council for Science, Paris 2017 Ellen MacArthur Foundations, Deutsche Post Foundations and McKinsey Center for Business and Environment, 2015 TERIMA KASIH endahm@yahoo.com

1. AGENDA SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOAL: 17 GOAL, 109 TARGET DAN 63 MOI PILAR PEMBANGUNAN SOSIAL Goal Target MOI Prioritas Nasional 1 End poverty in all its forms everywhere 5 3 Penanggulangan Kemiskinan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat melalui Penghidupan Berkelanjutan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Marjinal 2 End hunger, achieve food security and improved nutrition and promote sustainable agriculture Peningkatan Kedaulatan Pangan Ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages 9 4 Pelaksanaan Program Indonesia Sehat

1. AGENDA SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOAL: 17 GOAL, 109 TARGET DAN 63 MOI PILAR PEMBANGUNAN SOSIAL Goal Target MOI Prioritas Nasional 4 Ensure inclusive and equitable quality education and promote lifelong learning opportunities for all 7 3 Pelaksanaan Program Indonesia Pintar 5 Achieve gender equality and empower all women and girls 6 Melindungi Anak, Perempuan dan Kelompok Marjinal Ensure availability and sustainable management of water and sanitation for all 2 Ketahanan Air 11 Make cities and human settlements inclusive, safe, resilient and sustainable Membangun Perumahan dan Kawasan Permukiman 45 21

PILAR PEMBANGUNAN EKONOMI Goal Target MOI Prioritas Nasional 7 Ensure access to affordable, reliable, sustainable and modern energy for all 3 2 Kedaulatan Energi 8 Promote sustained, inclusive and sustainable economic growth, full and productive employment and decent work for all 10 Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja Membangun Konektivitas Nasional untuk Mencapai Keseimbangan Pembangunan Membangun Transportasi Umum Massal Perkotaan Penguatan Investasi Akselerasi Industri Manufaktur Peningkatan Kapasitas Inovasi dan Teknoogi 9 Build resilient infrastructure, promote inclusive and sustainable industrialization and foster innovation 5

Target MOI Prioritas Nasional PILAR PEMBANGUNAN EKONOMI Goal Target MOI Prioritas Nasional 10 Reduce inequality within and among countries 7 3 Pengembangan Kwasan Perbatasan Pembangunan Daerah Tertinggal Pemerataan pembangunan Antar Wilayah Menjamin Kepastian Hukum Hak Kepemlikan Tanah 12 Ensure sustainable consumption and production patterns 8 Peningkatan Agroindustri, Hasil Hutan Kayu, Perikanan dan hasil Tambang berkelanjutan Perbaikan kualitas Lingkungan (termasuk perilaku ramah lingkungan) 33 13

Target MOI Prioritas Nasional PILAR PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP Goal Target MOI Prioritas Nasional 13 Take urgent action to combat climate change and its impacts 3 2 Penanganan Perubahan iklim dan Penyediaan informasi Iklim dan Kebencanaan 14 Conserve and sustainably use the oceans, seas and marine resources for sustainable development 7 Pengembangan ekonomi Maritim dan Kelautan: Meningkatkan dan Mempertahankan Kualitas Daya Dukung dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Laut; Meningkatkan Harkat Hidup Nelayan dan Masyarakat Pesisir)

PILAR PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP Goal Target MOI Prioritas Nasional 15 Protect, restore and promote sustainable use of terrestrial ecosystems, sustainably manage forests, combat desertification, and halt and reverse land degradation and halt biodiversity loss 9 3 Pelestarian SDA, Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana: Peningkatan Konservasi dan Tata kelola Hutan Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup Pelestarian dan pemanfaatan Kehati Pemberantasan Tindakan penebangan Liar dan penambangan Liar 19 8

Policy and institutional coherence - 3 PILAR TATA KELOLA/GOVERNANCE DAN MOI No Goal Target MOI 16 Protect peaceful and inclusive societies for sustainable development, provide access to justice for all and build effective, accountable and inclusive institutions at all levels 10 2 17 Strengthen the MOI and revitalize the global partnership fro sustainable development: Finance - 5 Technology - 3 Capacity Building - 1 Trade -3 Policy and institutional coherence - 3 Multi-stakeholder partnership - 2 Data, monitoring and Accountability - 2 - 19 21 Pelaksanaan Agenda memerlukan Kemitraan Global yang direvitalisasi: Global solidarity, untuk masyarakat termiskin dan masyarkaat rentan; Memfasilitasi keterlibatan global yang menyatukan pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, UN system dan aktor lainnya. MOI terjabarkan dalam Goal 17 dan di setiap Goal, merupakan kunci untuk merealisasikan Agenda. Menyadari pentingnya Parlemen lokal melalui peran dalam legislasi dan alokasi anggaran serta ensuring akuntabilitas dari komitmen Pemerintah dan lembaga publik; Kerjasama dengan otoritas lokal dan regional, sub-regional, lembaga internasional, akademis, organisasi philantrophies, voluntir dsb.