jangan puas hanya menjadi buruh batik ..jangan puas hanya menjadi buruh batik.. Pengembangan Jejaring Social Entrepreuner , dalam rangka Ekspansi Pangsa Pasar Internasional Solichul HA. BAKRI Koperasi Batik BATARI, Surakarta Yayasan Pendidikan Batik (YPB) Surakarta Yayasan Perguruan Tinggi Islam Batik (Yapertib), Surakarta
Latar Belakang Dalam beberapa kali krisis ekonomi, UMKM menjadi sumber ketahanan yang terbukti dapat menjadi bantal peredam perekonomian Indonesia. UMKM juga mampu menciptakan pemerataan ekonomi. Sangat layak kita mengharapkan UMKM dapat terus memainkan peran menopang pertumbuhan ekonomi nasional dan menciptakan kemakmuran bangsa. Jumlah UMKM lebih dari 99 persen dari keseluruhan perusahaan di Indonesia. Total tenaga kerja yang diserap 97 persen. Sementara itu, sumbangan UMKM terhadap terciptanya produk domestik bruto, berkisar 57 persen. (Solichul & Edi Waluyo Sugeng: 2015)
"Carilah suami tukang ngecap batik, karena lebih banyak duitnya ketimbang pegawai negeri yang bergaji terlalu sedikit." Begitulah nasihat orang tua terhadap putrinya pada periode pasca-kemerdekaan hingga awal 1970-an. (Heri Priyatmoko, anggota Tim Pusaka Kota Surakarta, 2014). Secuil fakta historis, buruh batik pada suatu masa pernah menjadi idaman kaum perempuan lantaran penghasilannya terbilang besar. Bahkan, jenis pekerjaan ini juga diimpikan para lelaki yang tak bisa bersekolah tinggi.
Pola pertumbuhan kerajinan batik dalam lingkup Gabungan Koperasi batik Indonesia-GKBI. (20 Tahun GKBI: 1968) Medio Juni 1934, berdiri PPBBP di Jogja. Tahun 1935 berdiri PPBBS-Persatuan Perusahaan Batik Bumiputra Surakarta di Solo. Gabungan Koperasi batik Indonesia (GKBI) dibentuk: 18 September 1948
Pola perkembangan industri batik dan peran Gabungan Koperasi batik Indonesia (GKBI) Proposal Disertasi Solichul HA. Bakri
Peran Penyuluhan Pembangungan (Community Development) Proposal Disertasi Solichul HA. Bakri Peran Koperasi Batik BATARI, UNIBA, YPB dan Yapertib. Sebagai Social Entrepreunership
Sekian dan Terimakasih