BIAYA PRODUKSI PERTANIAN Perusahaan Agribisnis melalui aktivitas produksi menciptakan suplai produk pertanian. The Law of Supply: Perusahan akan memproduksi dan menjual lebih banyak produksinya apabila harga produk meningkat. Dengan demikian kurva suplai mem- punyai slope yang positip.
Tujuan Perusahaan Agribisnis MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN Maximum Profits
Total Revenue dan Total Cost Perusahaan Agribisnis Total penerimaan yang diterima perusahaan agribisnis dari hasil penjualan produknya. Total Cost Seluruh dana yang dikeluarkan perusahaan agribisnis untuk membayar input yang dipakai dalam pmenghasilkan produknya.
KEUNTUNGAN PERUSAHAAN AGRIBISNIS Keuntungan () selisih antara Total Revenue (TR) dan Total Cost (TC). = TR - TC
Opportunity Costs Opp. Cost = Kesempatan terbaik yang hilang karena memilih aktivitas ekonomi tertentu Dari sudut pandang ekonomi, Biaya produksi mencakup pula opportunity cost.
Explicit dan Implicit Costs Biaya Produksi Usaha Agribisnis mencakup explicit costs (private cost) dan implicit costs. Implicit costs apa yang akan diperoleh perusahaan seandainya uang dan waktu miliknya dipakai pada alternatif usaha lain yang paling menguntungkan. Explicit costs meliputi pengeluaran untuk membayar semua input.
Economic Profit versus Accounting Profit Economic profit lebih kecil dibandingkan dengan accounting profit.
Economic Profit versus Accounting Profit Revenue Total opportunity costs Sudut pandang Ecoonomist Explicit Economic profit Implicit Explicit costs Accounting profit Sudut pandang Accountant Revenue
Produksi dan Biaya Hubungan antara jumlah produk yang dapat dihasilkan perusahan agribisnis dan jumlah biayanya akan menjadi landasan penentuan harga produk
KLASIFIKASI BIAYA TC = TFC + TVC Total Fixed Costs (TFC) Total Variable Costs (TVC) Total Costs (TC) TC = TFC + TVC
Fixed dan Variable Costs Fixed costs adalah biaya yang tidak berubah besarnya dengan berubahnya jumlah produksi yang dihasilkan. Variable costs adalah biaya yang besarnya berubah sejalan dengan perubahan jumlah produksi yang dihasilkan.
Ilustrasi Total Costs Perusahan Jl. Produksi Total Cost Fixed Cost Variable Cost Rp 3.00 Rp 3.00 Rp 0.00 1 3.30 3.00 0.30 2 3.80 3.00 0.80 3 4.50 3.00 1.50 4 5.40 3.00 2.40 5 6.50 3.00 3.50 6 7.80 3.00 4.80 7 9.30 3.00 6.30 8 11.00 3.00 8.00 9 12.90 3.00 9.90 10 15.00 3.00 12.00
Average Cost (Biaya Rata-rata) Average costs diperoleh dari membagi Biaya dengan jumlah produksi yang dihasilkan. Jadi Average cost adalah biaya per satuan unit produk yang dihasilkan.
Klasifikasi Average Costs Average Fixed Costs (AFC) Average Variable Costs (AVC) Average Total Costs (ATC) ATC = AFC + AVC
Average Costs
Ilustrasi Average Costs Jl. Produksi AFC AVC ATC — — — Rp 3.00 Rp 0.30 Rp 3.30 1 2 1.50 0.40 1.90 3 1.00 0.50 1.50 4 0.75 0.60 1.35 5 0.60 0.70 1.30 6 0.50 0.80 1.30 7 0.43 0.90 1.33 8 0.38 1.00 1.38 9 0.33 1.10 1.43 10 0.30 1.20 1.50
Marginal Cost (Biaya Marjinal) Marginal Cost (MC) mengukur jumlah kenaikan (tambahan) Total Cost apabila perusahaan agribisnis tsb. menaikan satu unit produksinya.
Marginal Cost
Ilustrasi Marginal Cost
Kurva TFC, TVC dan TC
Kurva AFC
Kurva-kurva Biaya MC ATC AVC AFC 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 2 4 6 8 10 12 Biaya (Cost) 1.5 AVC 1 0.5 2 4 6 8 10 12 14 16 Jumlah Output