Analisis keputusan invetasi modal
Pendahuluan Investasi --- jk panjang--- sesuai dg strategi keseluruhan pilihan investasi harus menerminkan arah yang diinginkan perusahaan
Pertimbangan investasi Pilihan investasi harus mencerminkan arah yang diinginkan perusahaan, dengan pertimbangan (Helfert,1996) Kondisi ekonomi yang diperkirakan Prospek segmen perusahaan atau industri dari perusahaan Posisi persaingan perusahaan
Penganggaran modal (Helfert,1996) Berbagai langkah yang terlibat dalam identifikasi, analisis, dan pemilihan peluang investasi modal secara kolektif Merupakan sederetan peluang investasi usaha menurut pengembalian ekonomi yang diharapkan, dan memilih suatu kombinasi yang dapat memenuhi pengembalian portofolio yang diinginkan dalam kendala risiko dan dana yang tersedia
Kerangka kerja keputusan investasi (Helfert,1996) Dibawah ini serangkaian aturan dasar dalam menjalankan investasi : Definisikan masalah pernyataan eksplisit apa yang akan dicapai dari suatu investasi. definisi atas masalah yang akan dipecahkan (atau peluang yang ada) oleh investasi dan identifikasi atas setiap kemungkinan alternatif usul investasi Hakikat investasi investasi - portofolio (byk alternatif dikombinasikan) investasi - mutually exclusive (saling meniadakan)
Kerangka kerja keputusan investasi (Helfert,1996) Estimasi biaya dan manfaat masa depan hitung apakah pendapatan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan ? Arus kas incremental Adalah dampak kas atas pergerakan dana positif atau negatif yang disebabkan investasi berapa dana tambahan yang diperlukan untuk melaksanakan alternatif yang dipilih pendapatan tambahan apa yang akan dihasilkan dari dana di atas investasi yang sudah ada
Kerangka kerja keputusan investasi (Helfert,1996) Data akuntansi yang relevan data akuntansi -- analisis -- keputusan investasi Biaya tertanam (Sunk cost) Nilai waktu dari uang arus kas -- waktu ke depan - nilai berubah
Pertimbangan menilai daya tarik investasi Untuk menilai daya tarik setiap investasi, kita harus mempertimbangkan (Helfert,1996) : Jumlah dana yang dikeluarkan (investasi bersih) Potensi keuntungan (arus kas masuk operasi bersih) Periode waktu investasi untuk menghasilkan keuntungan (umur ekonomi investasi) Pemulihan modal pada saat berakhirnya investasi (nilai akhir)
Penilaian investasi Setelah arus kas investasi/proyek dapat diperkirakan, langkah berikutnya adalah mengevaluasi untuk menentukan apakah investasi/proyek tersebut dapat diterima atau ditolak. Beberapa metode yang dapat dipergunakan adalah : Pay back period Net present value Internal rate of return Profitabilitas indeks
Pay back period Periode waktu diperlukan untuk mengembalikan investasi pada proyek Untuk membuat kesimpulan apakah investasi diterima dan ditolak sangat tergantung pada pemilik modal, umumnya yang diterima adalah payback period yang lebih pendek. Metode ini memiliki keuntungan adalah mudah dalam penghitungannya dan mudah dimengerti. Metode ini memiliki kelemahan yaitu mengabaikan arus kas setelah payback period dan mengabaikan nilai waktu uang
contoh Tahun Perkiraan cash inflow proyek A Perkiraan cash inflow proyek B 1 2.000.000 1.000.000 2 3 Jika arus keluar kas (cash outflow) investasi tersebut baik investasi A maupun B adalah Rp.2.000.000, - maka : Payback period proyek A = 1 tahun Payback period proyek B = 1,5 tahun Menurut metode Payback period maka proyek A adalah lebih baik
Net present value (NPV) Menggunakan teknik discounted cash flow untuk memperhitungkan nilai waktu uang dari semua arus kas proyek NPV = CF/(1+r)^n Cf : cash flow r : biaya modal proyek n : waktu NPV = cash inflow-cash outflows Jika nilai NPV =0, menunjukan bahwa arus kas investasi cukup untuk membayar kembali modal yang diinvestasikan Jika NPV = +, menunjukan bahwa arus kas investasi menghasilkan sisa keuntungan yang akan dapat dinikmati oleh para pemegang saham.
contoh tahun Perkiraan arus kas proyek C (900.000) 1 500.000 2 400.000 (900.000) 1 500.000 2 400.000 3 300.000 Diketahui biaya modal proyek adalah 10%, maka penghitungan NPV sbb: NPV = -900.000 + 500.000 + (1+0,1)^0 (1+0,1)^1 400.000 + 300.000 (1+0,1)^2 (1+0,1)^3 NPV = -900.000 +454.545 + 330.578 +225.394 NPV = 110.517 NPV positif, sehingga proyek dapat diterima
Internal rate of return (IRR) Internal rate of return adalah (lukas setia atmaja, 2011) : Suatu tingkat diskonto yang menyamakan present value cash inflows dengan present value cash outflows atau suatu tingkat diskonto yang membuat NPV =0 Internal rate of return juga merupakan tingkat keuntungan yang diperkirakan akan dihasilkan oleh suatu proyek/investasi (lukas setia atmaja, 2011) Rumusnya IRR = p1 –c1 (P2-p1/ c2-c1) p1 : tk bunga ke 1 p2 : tk bunga ke 2 c1 : NPV k e 1 c2 : NPV ke 2 Secara matematk rumus Internal rate of return juga dapat dituliskan sbb: NPV = ∑ (CF/(1+r)^t)= 0 r= IRR, atau tingkat discount yang menyebabkan NPV =0
Contoh Tahun Perkiraan arus kas Discount faktor (18%) Present value 1 60000 0.847458 50.847,46 2 50000 0.718184 35.909,22 3 40000 0.608631 24.345,23 PV dari Perkiraan arus kas masuk 111.101,91 PV dari arus kas keluar 110.000 NPV +1.101,91 Tabel atas menggambarkan suatu investasi/proyek dengan jumlah investasi Rp. 110.000,00,. IRR dicari dengan metode coba-coba (trial &error). jika r =18% maka NPV = 1.101,91, selanjutnya pada tabel pada slide berikut digambarkan jika r = 19%
Contoh Tahun Perkiraan arus kas masuk Discount faktor (19%) Present value 1 60000 0.840336 50,420.17 2 50000 0.706165 35,308.24 3 40000 0.593416 23,736.63 PV dari Perkiraan arus kas masuk 109,465.04 PV dari arus kas keluar 110.000 NPV (534,96) Misal jika r =19% maka NPV = - 534,96. Artinya r atau IRR yang membuat NPV =0 ada diantara 18% sampai dengan 19%. Untuk menemukan IRR, kita gunakan teknik interpolasi
contoh Selanjutnya kita dapat mengadakan interpolasi dengan rumus sbb : IRR = p1 –c1 (P2-p1/ c2-c1) IRR = 18 – 1101,91 (19-18/ -534,96 – 1101,91) IRR = 18 -1101,91/-1636,87 IRR = 18 + 0,67 IRR =18,67% Jadi besarnya taksiran Internal rate of return-nya adalah 18,67%
Profitabilitas indeks (PI) Profitabilitas indeks adalah Rasio antara present value cash inflows dengan present value cash outflows. Metode ini juga disebut Benefit cost ratio (lukas setia atmaja, 2011) PI = present value cash inflows / present value cash outflows Suatu investasi diterima jika PI investasi adalah sama atau lebih besar dari 1
Contoh Tahun Perkiraan arus kas Discount faktor (18%) Present value 1 60000 0.847458 50.847,46 2 50000 0.718184 35.909,22 3 40000 0.608631 24.345,23 PV dari Perkiraan arus kas masuk 111.101,91 PV dari arus kas keluar 110.000 NPV +1.101,91 Profitabilitas indeks (PI) = 111.101,91 /110.000 = 1,01 Jadi investasi diterima karena PI investasi lebih besar dari 1
Tugas kelompok PT maju sedang menganalisis 2 rencana investasi yang memerlukan biaya sebesar 200 juta dan biaya modal untuk kedua proyek adalah 10%. Arus kas bersih yang diharapkan pada ke dua proyek disajikan pada slide selanjutnya. Berdasar data diatas dan data Arus kas bersih pada slide selanjutnya, saudara diminta menentukan investasi tsb sebaiknya diterima atau tidak dengan menggunakan metode : Pay back period Net present value Internal rate of return Profitabilitas indeks PETUNJUK : Tugas dikerjakan secara berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2-3 mhs. Jawaban dari tugas ini dikumpulkan pada pertemuan kuliah berikutnya
Ekspected net cash flow Tahun Proyek A (juta rupiah) Proyek B (juta rupiah) (200) 1 60 90 2 3 30 4 10
SUMBER BACAAN Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, , Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada Erich A. Helfert , Teknik analisis keuangan , Prastowo, Dwi dkk, Analisis Laporan Keuangan, UPP AMP YKPN Mamduh Hanafi & abdul Halim, Analisis laporan Keuangan, UPP AMP YKPN Lukas Setia Atmaja, Manajemen Keuangan, Andi Offset Yogyakarta