AGRIBISNIS BERBASIS PETERNAKAN AYAM RAS DI INDONESIA
Pokok bahasan Karakteristik dasar bisnis ayam ras Bisnis ayam ras sebagai suatu sistem agribisnis Bisnis ayam ras menghadapi globalisasi Inovasi untuk mengembangkan daya saing Potensi agribisnis ayam ras Strategi pengembangan agribisnis ayam ras
Karakteristik Dasar Bisnis Ayam Ras Karakteristik dasar ini mempengaruhi struktur, perilaku, kinerja industri ayam ras secara keseluruhan. Ayam ras memiliki produktivitas sangat tinggi. - Ayam broiler memiliki pertumbuhan sangat cepat (kurve pertumbuhan sigmoid) - Ayam petelur memiliki produksi telur sangat tinggi. Sehingga ketepatan pengelolaan fase pertumbuhan/produksi sangat penting. Produktifitas ayam ras sangat tergantung pada pakan (teknis dan ekonomis) - Teknis: produksi tinggi akan dicapai bila pemberian pakan tepat (kuantitas, kualitas, waktu) - Ekonomis: akan dicapai bila penggunaan pakan efisien dan efektif.
Karakteristik Dasar Bisnis Ayam Ras 3) Produk akhir merupakan produk dari tahapan-tahapan produksi mulai dari hulu ke hilir, dimana produk antara merupakan mahluk biologis bernilai tinggi: Pure Line GGPS GPS PS FS Implikasi dari karakterisik dasar tersebut : - Keberhasilan bisnis ayam ras akan ditentukan oleh sinkronisasi skala dan skedul produksi dari hulu ke hilir. Ketidaksinkronan skala produksi pada setiap tahapan produksi akan menimbulkan resiko ekonomi sangat besar. Industri ayam ras cenderung melakukan integrasi bisnis mulai dari hulu –hilir (mulai dari breeding – pakan – budidaya).
Bisnis ayam ras sebagai suatu Sistem Agribisnis Subsistem Pengadaan & distribusi sarana dan prasarana (upstream off farm) Subsistem Produksi Pertanian (on farm) Subsistem Pengolahan hasil pertanian (downstream off farm) Subsistem Pemasaran (downstream off farm) Subsistem Penunjang (Supporting institutions)
Sistem Agribisnis Ayam Ras Perkembangan terakhir : Sudah ada perubahan paradigma, yang memandang hanya sebatas on farm menjadi suatu Sistem Agribisnis Sistem Agribisnis : 1. Subsistem Agribisnis hulu (upstream off farm) Sarana/prasarana : industri doc, pakan, obat/vaksin, alat 2. Subsistem Budidaya (on farm) Kegiatan budidaya ayam potong/petelur 3. Subsistem Pengolahan (downstream offf farm) Subsistem Agribisnis hilir, berupa kegiatan pengolahan (RPA, pengolahan, pembekuan, pengalengan, dll)
Sistem Agribisnis Ayam Ras 4. Subsistem Pemasaran Subsistem agribisnis hilir, berupa kegiatan pemasaran mulai dari sarana, prasarana, hasil budidaya dan hasil pengolahan 5. Subsistem jasa penunjang (supporting institutions) Lembaga penunjang : Kebijakan pemerintah, Perbankan, asuransi, lembaga pendidikan formal/informal, lembaga penyuluhan, dll.
Agribisnis ayam ras menghadapi globalisasi Globalisasi perekonomian dunia akan menghilangkan perbedaan antara pasar domestik dengan pasar internasional (pasar ekspor/impor), yang ada hanyalah satu “pasar” yang dapat dimasuki oleh negara manapun. Perubahan ini berimplikasi pada iklim bisnis ayam ras juga. Aktor utama dalam perdagangan internasional akan bergeser dari pemerintah ke swasta Makin kuatnya globalisasi produksi dengan penghapusan hambatan2 perdagangan akan meningkatkan persaingan di seluruh pasar internasional. Bisnis ayam ras akan lebih berkembang dengan membentuk aliansi strategis antar negara.
Tantangan Agribisnis ayam ras menghadapi globalisasi Kebijakan ekonomi makro kurang menunjang Struktur agribisnis yang tersekat-sekat - Dikuasai pelaku yang berbeda-beda dan tidak berimbang (hilir dan hulu dikuasai pengusaha besar, budidaya dimiliki peternak rakyat kecil) - Antar subsistem tidak ada hubungan sejajar dan fungsional - Asosiasi pengusaha bersifat horisontal dan cenderung ke arah kartel 3. Peraturan internasional kurang menguntungkan (AFTA, WTO) - Cenderung merugikan negara miskin dan berkembang - Cenderung memanfaatkan negara miskin dan berkembang sebagai pasar produk negara maju (AS, Eropa)
Inovasi yang untuk meningkatkan daya saing : Inovasi di bidang rekayasa genetik Teknologi pembibitan unggas masih bersumber dari impor, ketergantungan teknologi pembibitan masih sangat kuat. Maka kegiatan inovasi rekayasa genetik perlu segera dipacu. 2) Inovasi di bidang bioteknologi nutrisi dan makanan ternak. Bisnis ayam ras sangat bergantung pada pakan (50-70%), perlu penyediaan pakan yang bermutu. Maka kegiatan inovasi bioteknologi nutrisi dan makanan ternak perlu dipacu.
Inovasi yang untuk meningkatkan daya saing : Inovasi di bidang teknologi budidaya (peralatan, perkandangan, manajemen) Perbaikan teknologi budidaya akan meningkatkan produktifitas, hal ini secara integral menyangkut peralatan, sistem perkandangan dan manajemen pemeliharaan. Inovasi di bidang teknologi pengolahan daging, susu dan telur Daya serap pasar dimasa mendatang akan ditentukan oleh keragaman olahan daging, telur dan susu. Perilaku konsumen akan menuntut suatu produk yang menarik, praktis dan padat gizi. Inovasi di bidang bisnis dan manajemen Inovasi di bidang bisnis manajerial akan menentukan keunggulan daya saing termasuk pemasaran, pengembangan produk baru, dll yang sesuai dengan keinginan pasar domestik dan internasional
Potensi Pasar Agribisnis Ayam Ras Ayam Broiler : Pasar domestik : antara supply dan demand sangat fluktuatif Pasar ekspor : dilakukan perusahaan-perusahaan besar, masih terhambat aturan-aturan internasional (Food security, ISO, HACCP, AFTA, WTO) Ayam Petelur : Pasar domestik : masih terbuka peluang investasi budidaya, supply masih kurang secara rata-rata per tahunnya Pasar ekspor : Belum dilakukan, masih mencukupi pasar domestik
Strategi pengembangan Agribisnis Ayam Ras Integrasi Vertikal dengan Pola Koperasi Koperasi dikelola orang-orang profesional untuk mengembangkan usaha pada agribisnis hulu (Mis. Industri pakan) dan agribisnis hilir (Mis. Perdagangan), sedangkan anggota tetap pada usaha budidaya. 2. Integrasi Vertikal dengan Pola Patungan Antara pengusaha agribisnis hulu – budidaya – hilir yang selama ini terpisah berintegrasi membentuk usaha patungan. Misal. Pengusaha bibit, pakan, obat, kelompok peternak, pemotongan ayam, industri pengolahan membentuk usaha patungan
Strategi pengembangan Agribisnis Ayam Ras 3. Integrasi Vertikal dengan Pola Pemilikan tunggal Agribisnis hulu – hilir dikuasai perusahaan publik (malalui saham). Bentuk ini yang sekarang banyak operasional dalam agribisnis ayam ras di Indonesia. Misal. Charoen Pokphand, Japfa Comfeed, Anwar Sierad, dll.