Dasar Penalaran & Logika Berpikir MAIZA FIKRI, ST, M.M Fak. Psikologi Universitas Bina Darma Palembang
Istilah Logika juga merupakan suatu aktivitas pikiran yang pada awalnya dapat dimulai melalui pengalaman indera atau observasi empiris sehingga terjadi pembentukan pengertian tepat tidaknya pengertian itu tergantung dari tepat tidaknya cara melakukan observasi empirik, masalah indera bukan masalah pikiran Pengertian sebagai istilah berarti suatu metode / teknik yang diciptakanuntuk meneliti ketepatan penilaian.
Term ialah kata ( bagian dari suatu kalimat yang berfungsi sebagai subyek dan predikat ) Proposisi adl perangkaian dari term-term (Tidak pernah ada term yang berdiri sendiri didalam pikiran)/ kalimat/ pernyataan Proses pembentukan proposisi terjadi begitu rupa, sehingga ada pengertian yang menerangkan tentang pengertian lain Ex: Anak kecil itu menangis. “ Menangis “ menerangkan anak kecil, pengertian yang menerangkan disebut predikat, sedang yang diterangkan disebut subyek
Penalaran Proses pengambilan keputusan berdasarkan proposisi-proposisi yang mendahuluinya Gerak pemikiran dari proposisi Proses berpikir Terdiri dari premis dan kesimpulan Premis: proposisi yang dipakai sebagai dasar penarikan kesimpulan (premis mayor & premis minor) Kesimpulan: proposisi akhir
Sebuah silogisme harus terdiri dari 3 proposisi: premis mayor, premis minor dan konklusi P.mayor Semua petani desa itu adalah orang-orang jujur P.minor Halim adalah seorang petani desa itu Konklusi Jadi, Halim adalah seorang jujur
Harus terdapat 3 term: Term mayor Term predikat pada konklusi Orang jujur Term minor Term subyek pada konklusi Halim Term tengah Term yang menghubungkan premis mayor dan minor petani
Setiap term yang terdapat dalam kesimpulan harus tersebar atau sudah disebut dalam premis-premisnya P.mayor Semua petani desa itu adalah orang-orang jujur P.minor Halim adalah seorang petani desa itu Konklusi Jadi, Halim adalah seorang jujur logis Jadi, Andi adalah seorang jujur tidak logis
Bila salah satu presmisnya universal, dan lainnya partikular, maka konklusi harus bersifat partikular P.mayor Semua mahasiswa adalah orang-orang yang rajin P.minor Tommy adalah seorang mahasiswa Konklusi Jadi, semua anak bimbingan saya adalah orang-orang yang rajin tidak logis
Dari dua premis universal, konklusinya harus bersifat universal P.mayor Semua buruh adalah orang yang suka bekerja P.minor Semua tukang batu adalah buruh Konklusi Jadi, semua tukang batu adalah orang yang suka bekerja
Jika sebuah silogisme mengandung premis yang positif dan negatif, maka konklusinya harus negatif P.mayor Semua calon mahasiswa yang berusia di atas 30 tahun tidak mengikuti perploncoan P.minor Nina adalah calon mahasisea yang berusia di atas 30 tahun Konklusi Jadi, nina tidak mengikuti perploncoan
Dari dua premis yang negatif tidak dapat ditarik kesimpulan P.mayor Semua anggota PKI bukan warga negara yang baik P.minor Ia bukan seorang warga negara yang baik Konklusi seorang anggota PKI tidak logis
Dari dua premis yang bersifat partikular, tidak dapat ditarik konklusi yang sahih P.mayor Muhammad Ali adalah seorang petinju P.minor Muhammad Ali adalah warga negara AS Konklusi Jadi, petinju adalah warga negara AS tidak logis
ENTIMEN: penalaran deduktif secara langsung Ia seorang warga negara yang baik, sebab setiap ada aksi-aksi sosial untuk kepentingan bangsa ia selalu ikut P.mayor Semua orang yang selalu ikut setiap ada aksi-aksi sosial (A) adalah warga negara yang baik (B) P.minor Ia (C) selalu ikut setiap ada aksi-aksi sosial (A) Konklusi Ia( C) adalah warga Negara yang baik (B)
P.mayor Semua warga negara yang baik (A) selalu ikut setiap ada aksi-aksi sosial (B) P.minor Ia (C )adalah warga negara yang baik (A) Konklusi Ia (C )selalu ikut setiap ada aksi-aksi sosial (B)
Ia pasti seorang ahli dalam bidang matematika, karena ia mengajar matematika di fakultas tersebut P.mayor Semua orang yang mengajar matematika di fakultas tersebut (A) adalah ahli dalam bidang matematika. (B) P.minor Ia (C) mengajar matematika di fakultas tersebut(A) Konklusi Ia (C) pasti seorang ahli dalam bidang matematika (B)
Kita harus membantu usaha peri kemanusiaan yang telah dicetuskan oleh presiden, karena usaha itu merupakan jalan yang paling baik untuk memajukan putra-putri Papua P.mayor Jalan yang paling baik untuk memajukan putra-putri Papua (A) adalah dengan membantu usaha peri kemanusiaan yang telah dicetuskan oleh presiden (B) P.minor Kita (C ) ingin jalan yang paling baik untuk memajukan putra-putri Papua (A) Konklusi Kita (C ) membantu usaha peri kemanusiaan yang telah dicetuskan oleh presiden (B)
Mereka menerima syarat kerja itu, karena mengandung pasal-pasal yang memberikan harapan untuk perbaikan nasibnya P.mayor Semua syarat-syarat kerja yang dapat mereka terima (A) adalah yang mengandung pasal-pasal yang memberikan harapan untuk perbaikan nasib (B) P.minor Syarat-syarat kerja itu (C) adalah syarat-syarat kerja yang dapat mereka terima (A). Konklusi Syarat-syarat kerja itu (C) mengandung pasal-pasal yang memberikan harapan untuk perbaikan nasib dapat (B)
Ia pasti berhasil dalam dunia usaha internasional, karena ia menguasai lima bahasa dunia P.mayor Semua orang yang menguasai bahasa dunia (A) adalah orang yang pasti berhasil dalam dunia usaha internasional (B) P.minor Ia (C) adalah orang yang menguasai bahasa dunia (A) Konklusi Ia (C ) pasti berhasil dalam dunia usaha internasional (B)
Ia harus memasuki perguruan tinggi, karena ia berbakat P.mayor Setiap orang yang berbakat (A) harus memasuki perguruan tinggi (B) P.minor Ia (C ) adalah orang yang berbakat (A) Konklusi Ia (C ) harus memasuki perguruan tinggi (B)