Nina Widyaningsih, S.Pd., M.Hum

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Logika Bahasa Ilmiah - 6 -
Advertisements

PENALARAN DEDUKTIF silogisme
Menyusun Argumen.
Metode Berpikir Ilmiah
Pertemuan VIII – SILOGISME KATEGORIS
Tugas Bahasa Indonesia
FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN
Sugeng rawuh ! Fb : sholihin aminarta.
STRUKTUR PENGETAHUAN ILMIAH
MEMPEROLEH PENGETAHUAN (Lanjutan Metoda Ilmiah)
PENALARAN DAN DEFINISI Disusun oleh : YUNI DESITA ( )
Setelah diberikan penilaian dari seluruh karangan siswa kelas XI IPA 2 dengan jumlah 42 siswa, ternyata 30 siswa mendapat nilai 8, 10 siswa mendapat nilai.
PENALARAN deduktif – Silogisme kategoris
Deduksi Ati Harmoni
Bahasa Indonesia/Sepitri
Induksi Ati Harmoni
MANFAAT BUAH JERUK.
FILSAFAT DAN LOGIKA Topik 8 DEDUKSI.
PENALARAN Pengertian Penalaran merupakan suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan dat atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
Universitas Multimedia Nusantara Robert Bala, MA, Dipl
Topik XIII: PENALARAN TIDAK LANGSUNG BERSIFAT DEDUKTIF (SILOGISME)
Pola Penalaran Deduktif- Induktif
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (1) Irawan Afrianto Referensi : Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer.
SALAH NALAR RINI ASTUTI S.I.Kom., MM.
PENALARAN INDUKTIF (Generalisasi, Analogi dan Kausal)
BAHAN 10 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
SYARAT DAN TUJUAN PENELITIAN Dwiyati Pujimulyani 2015
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGAANYA
PENALARAN INDUKTIF.
Penalaran Deduktif (Bella: Slide )
Puasa dapat mencegah berkembangnya sel kanker, berdasarkan penelitian yang dilakuna terhadap dua ekor tikus putih di Amerika Serikat pada kedua tikus tersebut.
Kasus kebahasaan KULIAH KITA KALI INI TIDAK BERANGKAT DARI NOL KARENA SEMUA MATERI SUDAH PERNAH SAYA SAMPAIKAN PADA SEMESTER GASAL YANG LALU.
PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF
SILOGISME DAN ENTIMEN.
KONSEP PEMIKIRAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF
SILOGISME DAN ENTIMEN Yanti Trianita, S.I.Kom 5/19/2018.
Materi 12 Penalaran induktif.
SALAH NALAR.
Hj. Noneng Masitoh, Ir., M.M Agi Rosyadi, S.E., M.M
PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (1) Irawan Afrianto Referensi : Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer.
Hubungan Etika dan Ilmu
LOGIKA.
KESANTUNAN PARAGRAF Mahasiswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan tentang kesantunan membuat paragraf yang berprinsip pada kesatuan, kepaduan, dan.
MENGAPA PENELITIAN ITU PERLU ???
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
MODUL X SILOGISME.
Alda putra eka prasetia ( )
Penalaran Tujuan bab ini adalah agar para maha-siswa dapat bernalar dengan baik dalam penyusunan karya ilmiah yang ditulis. Penalaran yaitu proses berpikir.
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
Variabel Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai atau yang menjadi pembeda. Variabel penelitian  segala sesuatu yang.
GENERALISASI TEKNIK INDUKTIF: GENERALISASI ANALOGI HUBUNGAN KAUSALITAS
SALAH NALAR RINI ASTUTI S.I.Kom.
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
MEMPEROLEH PENGETAHUAN (Lanjutan Metoda Ilmiah)
Oleh : Dra. Sri Handayani Retnowati
MAKANAN PERISTIWA KHUSUS
Hubungan dalam induksi
PENALARAN 9/15/2018 BI.
Penalaran Proposisi ( reasoning ): suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta/ evidensi yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan. Proposisi.
Pardjono, Ph.D Filsafat Ilmu Program Pascasarjana UNY
PENYIMPULAN Kegiatan manusia yang bertitik tolak dari pengetahuan yang telah dimiliki bergerak ke pengetahuan baru. Pengetahuan yang telah dimiliki = titik.
Karina Jayanti,S.I.Kom.,M.Si
PENALARAN INDUKTIF (Generalisasi, Analogi dan Kausal)
SALAH NALAR Karina Jayanti.
Karina Jayanti, S.I.Kom.,M.Si
ASPEK PENALARAN DALAM KARANGAN
BAHAN 10 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
Universitas Multimedia Nusantara Robert Bala, MA, Dipl
Transcript presentasi:

Nina Widyaningsih, S.Pd., M.Hum PENALARAN Nina Widyaningsih, S.Pd., M.Hum

Penalaran Induktif (Khusus _Umum) 1. GENERALISASI Merupakan proses penalaran yang bertolak dari sejumlah gejala/peristiwa yang serupa untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala/peristiwa itu. Contoh: “Para peneliti dari USA melakukan kajian untuk mencari formula yang dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung. Mereka meneliti 30.000 wanita pascamenopause. Sebagian dari mereka diminta untuk mengkonsumsi banyak kacang-kacangan. Dari studi itu ditemukan orang yang memakan makanan banyak mengandung vitamin E, memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung yang lebih rendah 50% dibandingkan dengan orang yang sedikit mengkonsumsi makanan seperti itu.”

3. ANALOGI Merupakan suatu proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa/gejala khusus yang satu sama lain memiliki kesamaan untuk menarik sebuah kesimpulan. Contoh: “Dokter Maria tertarik untuk meneliti pengaruh pil KB terhadap pertumbuhan otak wanita yang mengatur kecerdasan. Dia menginjeksi sejumlah tikus betina dengan sebuah hormon yang isinya serupa pil KB. Hasilnya, tikus-tikus itu memperlihatkan pertumbuhan bagian otak yang sangat rendah dibandingkan dengan tikus-tikus yang tidak diberi hormon. Berdasarkan studi itu seorang profesor anatomi menyimpulkan bahwa pil KB dapat menghambat perkembangan otak penggunannya.”

4. HUBUNGAN KAUSAL (SEBAB-AKIBAT) Merupakan proses penalaran sejalan dengan hukum kausalitas bahwa semua peristiwa yang terjadi di dunia ini terjalin dalam rangka sebab akibat. Tak ada suatu gejala/kejadian pun yang muncul tanpa penyebab. Contoh: “Di Amerika, diabetes yang tak terkontrol menjadi penyebab utama kebutaan dan menduduki peringkat ke-4 penyakit yang menimbulkan kematian. Akhir-akhir ini ada kabar yang baik untuk penyembuhan diabetes. Suntikan insulin tidak lagi diperlukan untuk sebagian besar penderita diabetes.”

Penalaran Deduktif (Umum_Khusus) 1. Silogisme Merupakan proses penalaran yang menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan yang merupakan proposisi ke tiga. Proposisi merupakan pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung didalamnya. Silogisme terdiri dari premis mayor (proposisi yang dianggap benar), premis minor (proposisi yang mengidentifikasi), kesimpulan (proposisi yang berlaku seluruh kelas) Contoh: Premis mayor: Semua cendekiawan adalah pemikir Premis minor : Sasono adalah pemikir Kesimpulan : Jadi, Sasono adalah cendekiawan

2. Entimem Merupakan proses penalaran dengan bentuk silogisme tidak lengkap, demi kepraktisan bagian silogisme yang dianggap telah dipahami dihilangkan. Contoh: Premis mayor: Semua rentenir adalah pengisap darah orang yang sedang kesusahan Premis minor: Pak Jadam adalah rentenir Kesimpulan : Jadi, Pak Jadam adalah pengisap darah orang yang sedang kesusahan

Salah Nalar Merupakan kekeliruan dalam proses berpikir karena keliru menafsirkan atau menarik kesimpulan. Kekeliruan ini dapat terjadi karena faktor emosional, kecerobohan, atau ketidaktahuan. Contoh: “Di SD, bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang terpenting. Tanpa menguasai bahasa Indonesia tidak mungkin seorang siswa dapat memahami mata pelajaran lainnya dengan baik.” Alasan salah “Mata pelajaran yang lain penting, tapi tidak sepenting pelajaran bahasa Indonesia.”

Macam-macam Salah Nalar 1. Generalisasi yang Terlalu Luas: disebabkan kurangnya data yang dijadikan dalam generalisasi. Contoh: “Semua pejabat pemerintah adalah koruptor” 2. Kerancuan Analogi: disebabkan penggunaan analogi yang tidak tepat. Dua hal yang diperbandingkan tidak memiliki esensial (pokok). Contoh: “Negara adalah kapal yang berlayar menuju tanah harapan. Jika nahkoda setiap kali harus meminta pendapat anak buahnya, maka kapal itu tak kunjung sampai. Karena itu demokrasi dalam pemerintahan tidak diperlukan.” Betulkah analogi ini??

3. Kekeliruan Kausalitas (Sebab_Akibat): disebabkan karena seseorang keliru menentukan dengan tepat sebab dari suatu peristiwa atau hasil (akibat) dari suatu kejadian. Salah satu bentuk kesalahan kausalitas ini karena keliru menentukan sebab. Contoh: A: Saya tidak bisa berenang karena tidak ada satupun keluarga saya yang dapat berenang B: Karena menyakiti orang tuanya, matinya pun tertabrak mobil C: Saya tidak dapat mengerjakan ujian dengan baik karena sebelumnya sarapan dulu