MODUL 8 ASPEK KEUANGAN (ASPEK KEUANGAN : ALIRAN KAS) A. Aspek Keuangan : Aliran Kas 8. ASPEK KEUANGAN Dimulai dari penentuan ide usaha, kemudian dilakukan analisis dari berbagai asspek seperti aspek pemasaran, aspek teknik, aspek manajemen, aspek keuangan dan diakhiri dengan studi mengenai aspek ekonomi dan sosial dan aspek hukum. Hasil studi mengenai aspek pemasaran apabila dinyatakan layak maka dilanjutkan dengan melakukan studi mengenai aspek teknis yang melihat kelayakan bisnis dari segi teknik dan operasional, apabila dari laporan aspek teknik tersebut dinyatakan layak maka bisa diketahui mesin-mesin apa yang akan digunakan, layout pabrik maupun layout kantor, rencana gedung yang akan dibangun oleh perusahaan, rencana taman dan parkir dan sebagainya. Dari rencana tersebut dapat disusun aspek manajemen proyek mengenai jadwal penyelesaian proyek secara keseluruhan. Aspek manajemen proyek ini dimulai dari rencana penyelesaian pembangunan proyek secara keseluruhan sampai proyek siap melakukan produksi percobaan. Aspek keuangan merupakan studi lanjutan dari sebuah proyek. Aliran Kas Membicarakan mengenai aliran kas sama artinya dengan berbicara tentang siklus hidup perusahaan. Mengapa aliran kas yang digunakan dan kenapa tidak menggunakan konsep laba? 1. 2. Laba dalam pengertian akuntansi tidak sama dengan kas masuk bersih. Yang relevan bagi investor adalah aliran kas dan bukan laba, karena dengan mengetahui aliran kas maka seorang dapat mempertimbangkan untuk melakukan investasi atau tidak. ‘12 Studi Kelayakan Bisnis Hirdinis Mansyur, SE, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 1
Proceed = Laba setelah pajak + Depresiasi Rp….. Proceed = Laba setelah pajak + Depresiasi Dan bila ada pajak maka : Proceed = Laba setelah pajak + Depresiasi + Bunga (1-%Pajak) 3. Perusahaan tutup (Terminal Cash Flow). Pada saat perusahaan tutup maka semua aktiva-aktiva tetap perusahaan dijual setelah masa investasi habis dan menghasilkan apa yang namanya nilai sisa (nilai residu). Misalkan umur suatu mesin adalah 5 tahun, adalah merupakan pekerjaan yang sulit menentukan harga jual mesin setelah dipakai selama 5 tahun. Disamping berasal dari nilai residu, terminal cash flow juga bisa berasal dari pengembalian modal kerja. Oleh karena itu bisa dirumuskan : Terminal cash Flow = Nilai Sisa + Pengembalian Modal Kerja. Atas dasar aliran kas tersebut perusahaan bisa memberikan penilaian investasi tersebut apakah layak atau tidak. Ada beberapa metode penilaian investasi yaitu : a. Average rate of return (ARR) : Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh oleh suatu investasi. b. Payback periods : menggambarkan berapa lama investasi tersebut akan kembali. c. Net Present Value (NPV) : menggambarkan selisih kas masuk bersih hasil operasi dengan nilai sekarang investasi (kas keluar). d. Internal rate of return (IRR) : menggambarkan tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dan nilai sekarang penerimaan- penerimaan kas bersih di masa-masa yang akan datang. e. Profitibility Index (PI) Profitibility index menggambarkan perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang investasi. Kasus : Suatu proyek memerlukan investasi aktiva tetap sebesar Rp. 800 juta dan modal kerja sebesar Rp. 200 juta. Aktiva tetap tersebut ditaksir mempunyai umur ‘12 Studi Kelayakan Bisnis Hirdinis Mansyur, SE, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 3
= Rp. 200 juta + Rp. 400 juta = Rp. 600 juta Terminal Cash Flow : Nilai sisa aktiva tetap Rp. 0 Pengembalian modal kerja Rp. 200 juta -------------------------------------------- Jumlah Rp.200 juta. Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 Kas masuk bersih (Rp. 1000 juta) Rp. 360 juta Rp 360 juta + Rp. 200 juta = 560 juta b. Average rate of return : Average Rate of return = Laba setelah pajak / Total investasi. = 260 juta / Rp. 1000 juta = 26 % Average investment = Laba setelah pajak / Rata-rata investasi = 260 juta / Rp. 600 juta = 43,33 % Rata-rata investasi aktiva tetap =1/9 x (800+700+600+500+400+300+200+100+0) = Rp. 400 juta Rata-rata investasi = Modal kerja + rata-rata aktiva tetap = Rp. 200 juta + Rp. 400 juta = Rp. 600 juta Beberapa ahli menyarankan menggunakan average investment daripada average rate of return. c. Pay back periods = Total investasi / Proceed = 1000 juta / 360 juta = 2,76 tahun Jadi investasi tersebut bisa kembali selama 2,76 tahun. Rumus diatas bisa digunakan bila proceed setiap tahun sama. 360 jt 360 jt 360 jt + 200jt d. NPV = -1000 juta + ------- + -------- + -------- + ------------------- (1,25) (1,25) (1,25) = -1000 juta + 1.232,04 juta = Rp. 232,04 juta. ‘12 Studi Kelayakan Bisnis Hirdinis Mansyur, SE, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 5