Pengukuran Aliran Sungai
Pengukuran Aliran dengan Alat Ukur Arus Peralatan Pengukuran dengan Alat Ukur Arus Current Meter (alat ukur arus) Alat Duga Kedalaman Alat Pengukur Lebar
Cara Mengukur Kecepatan Aliran
Pelaksanaan Pengukuran
Pelaksanaan Pengukuran dapat dilakukan dengan : Pengukuran Dengan Merawas Pengukuran Dengan Perahu Pengukuran Dengan Kabel Gantung Melintang Pengukuran Dari Jembatan
Luas Penampang basah dapat diukur dengan melakukan pengukuran lebar dan kedalaman aliran. Kecepatan aliran dapat diukur dengan beberapa alat diantaranya : alat ukur arus dan pelampung.
Kecepatan aliran yang diukur dengan alat ukur arus dapat dilaksanakan diantaranya dengan cara : merawas kereta gantung melintang perahu Pelampung jembatan
PERALATAN PENGUKURAN ALIRAN SATU SET CURENT METER TERDIRI DARI : Kabel ukur (meet cable) Tongkat Duga (stang) Counter Kabel Kontak Propeler (baling-baling) Stop Watch Pemberat (bandul) Jaket Pelampung Kartu Pengukuran Sounding Riil
Propeler (baling-baling) Current Meter Tongkat Duga (Stang) Kabel Kontak Propeler (baling-baling) Body Current Meter Ekor Current Meter
Siapkan Kartu Pengukuran Persiapan Pengukuran Cek Kinerja Alat Gunakan Jaket Pelampung Siap Ngukur Boss Bentangkan kabel ukur Siapkan Kartu Pengukuran Kabe ukur
Penampang melintang sungai peiskal
Tahap-tahap Pengukuran Catat tanggal, nama sungai, tempat pengukuran, rumus kecepatan, tinggi muka air hasil pembacaan peilskal pada kartu pengukuran Ukur lebar penampang basah; Tentukan jumlah vertikal kedalaman dan jarak antara dua vertikal disesuaikan dengan keadaan; Periksa dan rakit alat ukur; Hitung lama putaran propeler sebelum pengukuran pada tempat yang bebas pengaruh angin; Siapkan kartu pengukuran; Ukur kedalaman jalur vertikal yang akan diukur kecepatan alirannya, kemudian tentukan titik kedalaman pengukuran; Catat pada kartu pengukuran jumlah putaran propeler pada setiap titik pengukuran; Hitung kecepatan aliran pada titik-titik pengukuran dalam satu jalur vertikal dengan rumus current meter dan ratakan; Hitung luas bagian penampang melintang untuk setiap jalur vertikal kedalaman; Hitung debit bagian untuk setiap jalur vertikal; Ulangi butir 8) sampai dengan butir 12) untuk setiap jalur vertikal pada seluruh penampang melintang; Catat tinggi muka air tiap 10 menit apabila fluktuasi muka air selama pengukuran cukup menyolok; Jumlahkan debit bagian dari seluruh jalur vertikal;
merawas Kereta gantung
PERAHU JEMBATAN
Pelaksanaan Pengukuran dapat dilaksanakan dengan cara : Satu titik Dua titik Tiga titik
Pengukuran kecepatan aliran dilakukan pada titik 0,6 kedalaman dari permukaan air. Kecepatan aliran pada 0,6 kedalaman tersebut merupakan kecepatan rata-rata vertikal kedalaman. Metode ini digunakan apabila kedalaman air < 6 x propeler + 2 x jarak antara sumbu alat ukur arus dan dasar pemberat (pengukuran menggunakan kabel penduga dan pemberat). Metode ini juga digunakan apabila metode lain tidak mungkin dilakukan. Cara satu titik 0,6 V = kecepatan rata-rata pada vertikal kedalaman (m/detik) V0,6 = kecepatan pada 0,6 kedalaman (m/detik)
Cara 2 titik Pengukuran kecepatan aliran dilakukan pada titik 0,2 dan 0,8 kedalaman dari permukaan air. Metode ini digunakan apabila kedalaman air > 6 x propeler (pengukuran menggunakan tongkat) atau > 6 x propeler + 2 x jarak antara sumbu alat ukur arus dan dasar pemberat (pengukuran menggunakan kabel penduga dan pemberat). 0,8 0,2 V = kecepatan rata-rata pada vertikal kedalaman (m/detik) V0,2 = kecepatan pada 0,2 kedalaman (m/detik) V0,8 = kecepatan pada 0,8 kedalaman (m/detik)
Kecepatan rata-rata dihitung dengan rumus : Metode tiga titik Pengukuran kecepatan aliran dilakukan pada titik 0,2; 0,6 dan 0,8 kedalaman dari permukaan air. Metode ini digunakan apabila kedalaman air > 6 x propeler (pengukuran menggunakan tongkat) atau > 6 x propeler + 2 x jarak antara sumbu alat ukur arus dan dasar pemberat (pengukuran menggunakan kabel penduga dan pemberat). Metode ini digunakan apabila distribusi kecepatan ke arah vertikal tidak normal. 0,8 0,2 0,6 Kecepatan rata-rata dihitung dengan rumus : = kecepatan rata-rata pada vertikal kedalaman (m/detik) V0,2 = kecepatan pada 0,2 kedalaman (m/detik) V0,6 = kecepatan pada 0,6 kedalaman (m/detik) V0,8 = kecepatan pada 0,8 kedalaman (m/detik)
Debit dapat dihitung dengan rumus Q = Σ ( a * v ) Q = debit (m3/detik) a = luas bagian penampang basah (m2) v = kecepatan aliran rata‑rata pada luas bagian penampang basah (m/detik)
Perhitungan Kecepatan Kecepatan dihitung berdasarkan persamaan V= An + B Contoh rumus propeler : V = 0,2491 N + 0,0171 m/detik untuk N < 0,93 V = 0,2583 N + 0,0086 m/detik untuk N > 0,93 n = jumlah putaran A,B = konstanta alat (dari pabrik) V = kecepatan aliran (m/detik) N = n/waktu
Perhitungan Debit Pengkukuran Metode penampang tengah (Mid Section Method)
Metode penampang rata-rata (Mean Section Method)
Perhitungan Debit Aliran TUJUAN : UNTUK MENDAPATKAN KORELASI / HUBUNGAN ANTARA TINGGI MUKA AIR DENGAN DEBIT ALIRAN