Indrawani S/M-Penelitian/2008

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Membaca Referensi Dalam kegiatan membaca dibutuhkan bahan bacaan yang tentunya berupa tulisan. Menurut Tarigan (1984:22) bahan bacaan (tulisan) pada dasarnya.
Advertisements

PERTEMUAN: 1 I. PENULISAN KARYA ILMIAH
Tahap penelitian Persiapan Pelaksanaan Pelaporan.
PENERAPAN IT/ICT DALAM PEMBELAJARAN METODOLOGI PENELITIAN
MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN
BAB MENETAPKAN JUDUL DAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
Sumber: Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi
RUMUSAN MASALAH & LANDASAN TEORI
METODE ILMIAH Iqbal Al Khazim S. Ikom.
URAIAN MATERI SOSIOLOGI KELAS XII KEAGAMAAN MAN 1 SURAKARTA 2008/2009 By : Rusdi Mustapa, S.Pd.
FORMAT PROPOSAL PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Perumusan Masalah
METODOLOGI PENELITIAN dan PENERAPANNYA
3. MEMILIH MASALAH DAN STUDI PENDAHULUAN
RAGAM DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Bahasa Indonesia.
METODOLOGI PENELITIAN KEPUSTAKAAN
Proposal Penyusunan perencanaan penelitian hukum perlu dijelaskan mengenai metode analisa yang akan diterapkan. Misalnya metode kualitatif atau metode.
Teknik Penyusunan Laporan / Metodologi Penelitian
MATA KULIAH SEMINAR TUJUAN MATA KULIAH SEMINAR , 2 SKS DIMAKSUDKAN UNTUK MEMBEKALI MAHASISWA AGAR TERBIASA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN MENYELESAIKAN MASALAH.
Proses Riset Bisnis Sri Hermawati.
4 BAB II: KAJIAN PUSTAKA.
3. MEMILIH MASALAH DAN STUDI PENDAHULUAN
REVIEW METODOLOGI PENELITIAN PROPOSAL & LAPORAN PENELITIAN
PENELITIAN SOSIOLOGI.
MASALAH PENELITIAN Pertemuan 3 & 4.
METODE PENELITIAN.
MASALAH PENELITIAN SURVEI
Mempersiapkan Proposal Riset
3. MEMILIH MASALAH DAN STUDI PENDAHULUAN
PENELITIAN KUANTITATIF
Karangan Ilmiah, Ilmiah Populer, dan Nonilmiah
PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN PENELITIAN
Latar Belakang Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat
Pengembangan Bagian Makalah
Skripsi? siapa takut!!.
METODE ILMIAH Rini Astuti S. Ikom.
3. MEMILIH MASALAH DAN STUDI PENDAHULUAN
METODOLOGI PENELITIAN HUKUM (KULIAH IV)
METODE ILMIAH.
IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH
Pengembangan Bagian Makalah
METODE ILMIAH Yanti Trianita S. I.Kom.
BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN IV – 1a SILABUS INDEX
MENETAPKAN JUDUL DAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
SIKAP ILMIAH RASA INGIN TAHU JUJUR TELITI OBJEKTIF TEKUN TERBUKA.
Memilih Masalah & Melakukan Study Pendahuluan
Penelitian dan Penulisan II
MENETAPKAN JUDUL DAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN IV – 1a SILABUS INDEX
PENELITIAN (Pemilihan Tema dan Topik)
Sumarni Faculty of Medicine & Public Health Tadulako University
PENELITIAN KUANTITATIF Oleh, Fitria Hidayati Universitas WR Supratman
PROSES OPERASIONAL PENELITIAN LAPANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN
LANGKAH-LANGKAH AWAL MENULIS KTI
LOGO METODE PENULISAN ILMIAH RR.. cara orang mencari jawaban pemecahan masalah Pengalaman Keahlian Penalaran deduktif Penalaran Induktif.
Hj. Noneng Masitoh, Ir. M.M Agi Rosyadi, S.E. M.M
PROPOSAL & LAPORAN PENELITIAN
I. PENULISAN KARYA ILMIAH
Sumarni Faculty of Medicine & Public Health Tadulako University
STUDI PENDAHULUAN B a b V
PENELITIAN (Pemilihan Tema dan Topik)
BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN IV – 1a SILABUS INDEX
PROPOSAL & LAPORAN PENELITIAN
PERUMUSAN MASALAH DALAM PENELITIAN KUALITATIF
KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN KERANGKA PEMIKIRAN
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN (Kesimpulan)
BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN IV – 1a SILABUS INDEX
Modul 3 – Landasan Teori, Kerangka Berpikir dan Pengajuan Hipotesis
METODE ILMIAH Siti Zulzilah.
MATA KULIAH : METODE PENELITIAN
Transcript presentasi:

Indrawani S/M-Penelitian/2008 M A S A L A H Pengertian Masalah merupakan penyimpangan dari apa yg seharus nya dengan apa yg terjadi, penyimpangan antara teori dengan praktek, penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan, dan penyimpangan antara pengalaman masa lampau dengan yang terjadi sekarang. Menemukan dan Memilih Masalah Setiap penelitian harus dimulai dengan adanya masalah, karena banyaknya masalah yg dihadapi oleh sesorang Indrawani S/M-Penelitian/2008

Indrawani S/M-Penelitian/2008 yg tentunya semua ingin memperoleh pemecahan, ttp karena terbatasnya kemampuan manusia, ia tidak mungkin dapat memecahkan masalah itu bersama-sama Orang cenderung memilih perioritas yang paling penting dan paling menarik. Sumber-sumber masalah : 1. Literatur, terutama literatur yg berisi laporan hasil penelitian. 2. Seminar, diskusi dan lain-lain pertemuan ilmiah, karena dalam pertemuan ilmiah semacam itu para peserta dapat menghayati berbagai masalah sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing. Indrawani S/M-Penelitian/2008

Indrawani S/M-Penelitian/2008 3. Pernyataan pemegang otoritas, baik pemimpin peme- rintah atau swasta, maupun pemimpin bidang ilmu tertentu dapat menjadi sumber penelitian. 4. Pengamatan sepintas dalam suatu perjalanan atau peninjauan tertentu orang dapat menemukan masa- lah-masalah yg patut diteliti tetapi tidak direncanakan dari rumah waktu berangkat. 5. Pengalaman peribadi. Dalam ilmu-ilmu sosial penga- laman peribadi telah sering mengandung masalah- masalah yg berkaitan erat sejarah perkembangan kehidupan. 6. Perasaan intuitif. Suatu ketika, di saat-saat tertentu orang menemukan masalah-masalah baru yg tidak pernah terfikirkan sebelumnya. Indrawani S/M-Penelitian/2008

Indrawani S/M-Penelitian/2008 Pertimbangan bagi seorang (peneliti) di dalam memilih masalah yg patut diteliti atau tidak : 1. Pertimbangan dari arah masalah, yaitu : mempertim- bangkan segi objektifnya, apakah suatu masalah patut diteliti atau tidak. Pertimbangan ini akan dapat memberikan sumbangan untuk : 1.1. Pengembangan teori dalam bidang yg bersang- kutan dengan dasar teoritis penelitiannya. 1.2. Pemecahan masalah-masalah praktis. 2. Pertimbangan dari arah calon peneliti yg bersangkut- an, yaitu mempertimbangkan segi subjektif dari ke- pentingan peneliti : Indrawani S/M-Penelitian/2008

Indrawani S/M-Penelitian/2008 2.1. Kesanggupan untuk meneliti 2.2. Bekal kemampuan teoritis 2.3. Penguasaan metode penelitian yg dibutuhkan 2.4. Tersedianya alat-alat perlengkapan 2.5. Tersedianya waktu 2.6. Tersedianya biaya. Setiap penelitian baik penelitian kuantitatif maupun kuali- tatif selalu berangkat dari masalah. Namun terdapat perbedaan yg mendasar antara masalah dalam peneliti- an kuantitatif dan masalah kualitatif. Kalau dalam pene- litian kuantitatif masalah yg akan dipecahkan melalui pe- nelitian harus : jelas, spesifik, dan dianggap tidak ber- ubah, tetapi dalam penelitian kualitatif masalah yang Indrawani S/M-Penelitian/2008

Indrawani S/M-Penelitian/2008 dibawa oleh penelitian masih remang-remang, bahkan gelap, kompleks, dan dinamis serta masih bersifat se- mentara, dan akan berkembang atau berganti setelah penelitian berada di lapangan. Suatu penelitian yg baik seharusnya memenuhi kriteria- kriteria sbb : 1. Menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. 2. Spesifik dan jelas. 3. Dapat diuji secara empiris. 4. Tidak menyangkut masalah moral atau etika. 5. Berorientasi pada suatu teori tertentu. Indrawani S/M-Penelitian/2008

Indrawani S/M-Penelitian/2008 Latar belakang masalah : Dalam latar belakang masalah kita harus menceritakan mengapa kita memilih masalah penelitian yg demikian sesuai dengan apa yg sudah diketahui tentang serta si- tuasi yg melandasi atau melatar belakanginya. Contohnya : “ Adakah hubungan antara pengawasan melekat dengan peningkatan disiplin kerja “ Latar belakangnya harus memulainya dgn mengemuka- kan pentingnya pengawasan melekat sebagai pelaksa- naan dari fungsi manajemen lainnya disamping peren- canaan dan pelaksanaan. Indrawani S/M-Penelitian/2008

Indrawani S/M-Penelitian/2008 Dan jika ingin meninjaunya dari latar belakang kebijak- sanaan pemerintah, maka dapat menggunakan kebijak- sanaan pemerintah yg sedang berlaku dan berkaitan dengan pengawasan melekat. Misalnya : Pidato Presi- den dalam ………. Tanggal ……….. Tahun ……… Pedoman Pelaksanaan Pengawasan; UU No.8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian; PP No. 10 tahun 1979 tentang Pelaksanaan Pekerjaan PNS. PP No. 30 tahun 1980 tentang disiplin PNS. INPRES No. 1 tahun 1989 dan seterusnya. Indrawani S/M-Penelitian/2008

Indrawani S/M-Penelitian/2008 STUDI PENDAHULUAN Studi pendahuluan bertujuan apakah penelitian yang dilakukan ini sudah dilakukan oleh orang lain, sehingga penelitian ini tidak ada gunanya lagi untuk dilteliti. Studi pendahuluan ini bertujuan juga untuk memperkuat atau mempertajam landasan teori yang dikemukan oleh si peneliti. Manfaat dari Studi Pendahuluan : Memperjelas masalah Menjajagi kemungkinan dilanjutkannya penelitian tsb. Mengetahui apa yang sudah dihasilkan orang lain bagi Indrawani S/M-Penelitian/2008

Indrawani S/M-Penelitian/2008 bagi penelitian serupa dan bagian mana dari permasalahan yang belum dipecahkan. Menurut Winarno, tujuan dari studi pendahuluan adalah : 1. Mengetahui dengan pasti apa yg akan diteliti 2. Tahu dimana/kepada siapa informasi dapat diperoleh. 3. Tahu bagaimana cara memperoleh data atau informasi. 4. Dapat menentukan cara yg tepat untuk meng- analisis. Indrawani S/M-Penelitian/2008

Indrawani S/M-Penelitian/2008 5. Tahu bagaimana harus mengambil kesimpul- an serta memanfaatkan hasil. Manfaat dari studi pendahuluan : peneliti men-jadi yakin bahwa penelitiannya perlu dan dapat dilaksanakan. Indrawani S/M-Penelitian/2008

Indrawani S/M-Penelitian/2008 Cara mengadakan Studi Pendahuluan (3 P) : Paper : dengan membaca literatur, baik teori maupun penemuan (hasil penelitian orang lain). Person : mendatangi ahli-ahli atau manusia sumber utk berkonsultasi dan memperoleh informasi. Place : mengadakan peninjauan ke tempat atau lokasi penelitian (penjajakan). Indrawani S/M-Penelitian/2008

Indrawani S/M-Penelitian/2008 KERANGKA TEORITIS Kerangka teoritis (Theoritical Framewaork) pada hakikat- nya meliputi dua hal, yaitu : deskripsi teoritis dan pemba- hasan penelitian terdahuluan yang relevan; dan kerang- ka berfikir. Deskripsi Teoritis dan Pembahasan Pembahasan Penelitian Sebelumnya. Kerangka teoritis pada bagian ini adalah mengemukan deskripsi dan kajian teori-teori yg relevan. Disamping itu juga dibahas kelemahan dan keunggulan teori yg diguna kan dibandingkan dengan teori lainnya. Indrawani S/M-Penelitian/2008

Indrawani S/M-Penelitian/2008 Penelitian sebelumnya yang relevan ditulis secara sis- tematis dan teori serta hasil penelitian yang diambil se- baiknya merupakan sumber aslinya, baik yg berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Seandainya masalah yang diteliti belum pernah diteliti, maka perlu dikemuka- kan alasan secara rasional. Contoh : “Bagaimana hubungan antara pengawasan melekat dgn disiplin kerja”. Kerangka Teoritis yang perlu dikemukan : 1. Mencoba mengkaji berdasarkan pengetahuan ilmiah ttg karakteristik dari waskat dan disiplin kerja, yang Indrawani S/M-Penelitian/2008

Indrawani S/M-Penelitian/2008 meliputi : apakah yg disebut pengawasan melekat dan disiplin kerja ?, Bagaimana pengawasan melekat dan disiplin kerja dilaksanakan ? Bagaimana pembinaan dan tindak lanjut pengawasan melekat dan disiplin kerja ? 2. Mencoba mengidentifikasi hubungan antara pengawa san melekat dengan disiplin kerja. 3. Mengkaji secara ilmiah hakikat pengawasan melekat dan disiplin kerja. Jadi berdasarkan teori-teori ilmiah yang ada maka dapat lah kita menyimpulkan bentuk pengawasan melekat yg dapat meningkatkan disiplin kerja. Kesimpulan ini nanti dirumuskan dalam “hipotesis”. Indrawani S/M-Penelitian/2008

Indrawani S/M-Penelitian/2008 Sebelum hipotesis dapat dirumuskan dengan baik, maka diperlukan kerangka berfikir (kerangka konseptual). Kerangka Berfikir Kerangka berfikir : penjelasan sementara terhadap geja- la yg menjadi objek permasalahan kita. Kerangka ber- fikir disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yg relevan. Kerangka berfikir merupakan argumentasi kita dalam merumuskan hipotesis. Untuk merumuskan hipotesis, maka argumentasi kerangka berfikir menggunakan logika deduktif (harus analitis, sistematis, dan menggunakan teori yang relevan). Indrawani S/M-Penelitian/2008

Indrawani S/M-Penelitian/2008 Kerangka berfikir yg meyakinkan hendaknya memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut : 1. Teori-teori yg digunakan dalam beragumentasi hendak- nya dikuasi sepenuhnya serta mengikuti perkembangan teori yg mutahir. 2. Analisis filsafat dari teori-teori keilmuan yang diarahkan kepada cara berfikir keilmuan yg mendasari keilmuan tersebut harus disebutkan secara tersurat semua asum- si, postulat atau prinsip yg melandasinya. Penyusunan kerangka berfikir dengan menggunakan argumentasi yg dapat dipertanggung jawabkan ini akhir- nya melahirkan kesimpulan. Indrawani S/M-Penelitian/2008

Indrawani S/M-Penelitian/2008 Kesimpulan inilah yang menjadi rumusan hipotesis sbg jawaban sementara terhadap pemecahan masalah penelitian kita. Contoh : Berdasarkan analisis berfikir di atas, maka dapatlah di- tarik kesimpulan bahwa “jika pengawasan melekat di- tingkatkan, maka disiplin kerja akan meningkat pula” Atau : “Terdapat hubungan yang positif antara peningkatan pe- ngawasan melekat dengan disiplin kerja “ Indrawani S/M-Penelitian/2008

Indrawani S/M-Penelitian/2008 Beberapa kesalahan umum dalam menggunakan landas an teori : 1. Peneliti melakukan pengkajian ulang tergesa-gesa terhadap kepustakaan semenjak dimulainya proses penelitian. Biasanya hasil-hasil yg diperoleh meng- abaikan studi-studi sebelumnya yg telah dikembang- kan penelitiannya. 2. Terlalu mengandalkan sumber-sumber data sekunder 3. Hanya memusatkan perhatian kepada penemuan- penemuan penelitian yg dibaca di dalam jurnal pene- litian atau artikel-artikel penelitian sehingga mengabai kan informasi berharga seperti metode, pengukuran- nya, dsb. Indrawani S/M-Penelitian/2008

Indrawani S/M-Penelitian/2008 4. Mengabaikan hasil-hasil penelitian, atau teori-teori yg terdapat dalam surat kabar, majalah populer. 5. Gagal menetapkan batasan-batasan masalah dalam menerapkan penggunaan kepustakaan. 6. Mencatat data biografi tidak benar dan tidak dapat dipakai sebagai referensi yg sebenarnya dibutuhkan. 7. Terlalu banyak mencatat bahan-bahan bacaan yang sebenarnya tidak relevan dengan masalah yg diteliti. Indrawani S/M-Penelitian/2008