Pertemuan 10 Tegangan dan Regangan Geser

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OTOMOTIF IKIP VETERAN SEMARANG 2012.
Advertisements

Rangka Batang Statis Tertentu
BAB IV BATANG LENGKUNG   Batang-batang lengkung banyak dijumpai sebagai bagian suatu konstruksi, dengan beban lentur atau bengkok seperti ditunjukkan pada.
Konsep-konsep Dasar Analisa Struktur
Rangka Batang Statis Tertentu
OLEH : MUHARIKH AL HANIF
KEGIATAN PEMBELAJARAN
ELASTISITAS.
Tegangan – Regangan dan Kekuatan Struktur
KONSEP DASAR ANALISIS STRUKTUR
PENULANGAN GESER TEKNIK SIPIL UNSOED 2010 Pertemuan X 1.
Pertemuan Cahaya Pembiasan dan Dasar-Dasar Optik Geometri
Pertemuan 4 Momen Inersia
Pertemuan 10 Elastisitas
Matakuliah : S0094/Teori dan Pelaksanaan Struktur Baja
Perencanaan Batang Tarik
Bab IV Balok dan Portal.
Pertemuan 23 Metode Unit Load
Pertemuan 24 Diagram Tegangan dan Dimensi Balok
Matakuliah : S0512 / Perancangan Struktur Baja Lanjut
Pertemuan 05 dan 06 Keseimbangan
Sambungan Matakuliah : S0094/Teori dan Pelaksanaan Struktur Baja
Pertemuan 10 Gaya – gaya dalam
Pertemuan 07 Keseimbangan pada Konstruksi Rangka Kuda-Kuda
1 Pertemuan 9 Gaya Horisontal Matakuliah: S0512 / Perancangan Struktur Baja Lanjut Tahun: 2006 Versi: 1.
Pertemuan 21 Tegangan Geser, Lentur dan Normal
1 Pertemuan 25 Mathrix laboratory Matakuliah: S0114 / Rekayasa Struktur Tahun: 2006 Versi: 1.
Pertemuan 1 Pengantar Mekanika Bahan
Pertemuan 13 Hukum Castigliano I
Pertemuan 7 Tegangan Normal
DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
GAYA PADA BATANG DAN KABEL
TORSI (PUNTIR)  .
Kuliah VI Konstruksi Rangka Batang
Masing-masing potongan batang dalam keadaan setimbang, maka potongan
Hubungan Tegangan dan Regangan (Stress-Strain Relationship) Untuk merancang struktur yang dapat berfungsi dengan baik, maka kita memerlukan pemahaman.
ANALISA GAYA, TEGANGAN DAN REGANGAN
ANALISIS STRUKTUR Gaya Internal
Pertemuan 3 MEKANIKA GAYA
Pertemuan 24 Metode Unit Load
Beban Puntiran.
Pertemuan 4 MOMEN DAN KOPEL
Pertemuan 01 Dasar-Dasar Mekanika Teknik
ELASTISITAS Pertemuan 16
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
METODE ENERGI REGANGAN (STRAIN ENERGY METHOD)
Pertemuan 4 BESARAN DALAM ELEMEN MESIN
Pertemuan 5 GAYA-MOMEN DAN KOPEL
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Pertemuan 17 Tegangan Lentur dengan Gaya Normal yang bekerja Sentris
Pertemuan 6 Jari-jari girasi
Kuliah IV Aplikasi Konsep Keseimbangan
Matakuliah : S0024/Mekanika Bahan Tahun : September 2005 Versi : 1/1
LENTURAN (DEFLECTION)
Pertemuan 09 Pemakaian dari Hukum Hooke
Pertemuan 18 Besaran dan Sifat Batang (secara analitis)
Pertemuan 16 Tegangan pada Balok (Tegangan Lentur Murni)
Perencanaan Batang Tarik Pertemuan 3-6
Pertemuan 20 Tegangan Geser
Matakuliah : S0024/Mekanika Bahan Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Pertemuan 17 Konstruksi Rangka Batang
Pertemuan 12 Energi Regangan
Pertemuan 19 Tegangan Lentur dengan Gaya Normal yang bekerja Eksentris
Pertemuan 11 Torsi dan Tekuk pada Batang
SIFAT ELASTISITAS BAHAN
Momen Gaya(Torsi) Oleh STEVANNIE. Torsi Torsi didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan lengan panjang lengan gaya(lengan torsi) Lengan torsi adalah.
Kuliah V Sistem Pembebanan Portal
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
Pertemuan 8 Tegangan danRegangan Normal
BEAM Oleh: SARJIYANA.
Transcript presentasi:

Pertemuan 10 Tegangan dan Regangan Geser Matakuliah : S0024/Mekanika Bahan Tahun : September 2005 Versi : 1/1 Pertemuan 10 Tegangan dan Regangan Geser

Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menjelaskan definisi tegangan dan regangan geser

Outline Materi Tegangan dan regangan geser pada elemen suatu benda Arah positif dan negatif

Tegangan dan Regangan Geser Pada batang lurus yang mengalami beban aksial tegangan yang bekerja dalam arah tegak lurus permukaan bahan disebut tegangan normal, sekarang kita tinjau jenis lain dari tegangan yang disebut tegangan geser yang bekerja dalam arah tangensial terhadap permukaan bahan. Contoh : lihat gambar sambungan baut baja.

Sambungan terdiri dari batang datar dijepit dengan pengapit dan baut menembus lubang di batang dan pengapit, akibat aksi beban tarik P batang dan pengapit akan menekan baut dengan cara tumpu (bearing) dan tegangan disebut tegangan tumpu (bearing stress). Selain itu batang dan pengapit cenderung menggeser baut yang ditahan oleh tegangan geser pada baut.

Kesamaan Tegangan Geser pada Bidang-Bidang yang Tegak Lurus Untuk mendapat gambaran lengkap tentang aksi tegangan geser kita tinjau elemen kecil dari suatu bahan persegi panjang p = a, l = b, t = c arah sumbu x, y dan z.

Asumsikan  terbagi rata diatas ac. Agar elemen berada dalam keseimbangan dalam arah x maka gaya geser ac diimbangi gaya geser sama besar berlawanan arah di bagian bawah. Gaya ac bekerja di atas dan bawah membentuk kopel dengan momen terhadap sumbu z keseimbangan elemen mengharuskan momen diimbangi oleh momen yang sama berlawanan arah yang berasal dari tegangan geser di samping kiri dan kanan.

Ini untuk elemen yang hanya mengalami tegangan geser yang disebut geser murni (tanpa tegangan normal).

Tegangan geser pada suatu elemen dari suatu benda haruslah terjadi dalam bentuk dua pasang yang bekerja pada bidang-bidang yang saling tegak lurus. Bila hanya tegangan geser yang terjadi maka elemen tersebut dikatakan berada dalam geseran murni.

Perubahan bentuk seperti itu hanya berlaku untuk benda isotropik homogen sempurna yang memiliki sifat-sifat yang sama pada segala arah. Bila sifat elemen yang ditinjau hanya terbatas dalam daerah kenyal maka kita dapatkan hubungan linier antara tegangan geser dan sudut , karena itu  didefinisikan sebagai regangan geser (shearing strain) dan dapat dinyatakan secara matematis dengan rumus:

G = modulus elastisitas geser atau rigiditas  = rasio Poison antara 0 dan 0,5