PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT Disusun Oleh : Iphov Kumala Sriwana
Definisi Suatu penentuan kecepatan produksi pabrik yang dinyatakan secara agregat. Agregat: Perencanaan untuk seluruh produk yang menggunakan sumber yang sama, tanpa dirinci kedalam masing-masing produk yang berbeda (end item).
Tujuan Mengatur strategi produksi. Menentukan kebutuhan sumber daya. Membuat rencana lebih detail ke MPS.
KARAKTERISTIK Dinyatakan dalam kelompok produk atau famili (aggregate) Satuan unit tergantung jenis produk (ton, liter, kubik, jam mesin atau jam orang) Satuan unit dikonversikan ke bentuk satuan rupiah Setelah satuan unit ditetapkan maka factor konversi juga harus ditetapkan Horizon perencanaan cukup panjang (5 tahun)
Strategi berproduksi Dalam strategi berproduksi pada dasarnya mengalokasikan demand terhadap kapasitas yang ada dengan mengatur variabel- variabel dibawah ini : inventory, tenaga kerja,overtime, subkontrak,.
Ada dua strategi Strategi Murni (Pure strategy) : Yaitu jika hanya satu variabel yang diubah-ubah untuk memenuhi demand yang berfluktuasi. Strategi campuran (Mix strategy) : Jika yang diubah-ubah lebih dari suatu variabel.
Strategi Murni Ada 2 jenis strategi murni : Level demand Chase Demand
Strategi Murni Ada 2 jenis strategi murni Level demand Memenuhi demand dengan strategi berproduksi rata rata sama setiap bulan. Fluktuasi demand diatasi dengan mengelola inventory.
Level Demand Kekurangan kapasitas diambil dari inventory Demand Jumlah Produksi, Rata rata sama setiap bulan Kelebihan produksi disimpan
Strategi Murni Chase demand Memenuhi demand dengan strategi berproduksi “mengejar demand” atau jumlah produksi sesuai dengan jumlah demand setiap bulan. Fluktuasi demand diatasi dengan mengelola TK (rekrut atau PHK).
STRATEGI MURNI
Chase Demand Demand Jumlah Produksi berfluktuasi mengikuti demand
Biaya-biaya dalam perencanaan agregat Biaya produksi. Biaya overtime dan undertime. Biaya Subkontrak. Biaya persediaan / backlog. Biaya HiringTK (penerimaan TK). Biaya Lay off TK (PHK).
CONTOH KASUS CONTOH KASUS
CONTOH KASUS
PLOT DATA PERMINTAAN PADA HISTOGRAM
KUMULATIF PERMINTAAN AKTUAL DAN KUMULATIF RATA-RATA PERMINTAAN
SOLUSI ALTERNATIF 1 : MENGENDALIKAN JUMLAH TENAGA KERJA Laju produksi = laju permintaan Biaya hiring & firing relatif murah
SOLUSI ALTERNATIF 2 : MENGENDALIKAN JUMLAH PERSEDIAAN Laju produksi stabil Biaya penyimpanan unit relatif murah
SOLUSI ALTERNATIF 3 : STRATEGI SUB-KONTRAK Bila biaya sub-kontrak relatif murah Biaya menambah laju produksi mahal
SOLUSI ALTERNATIF 4 : STRATEGI HIBRID Menggabungkan beberapa strategi murni Contoh, Kebijakan strategi hibrid perusahaan : Laju produksi konstan sebesar 200 unit/ 3 bulan dan dimungkinkan melakukan lembur sebesar 25% Jika dengan lembur belum terpenuhi, penambahan dan pengurangan tenaga kerja akan dilakukan
CONTOH STATEGI HIBRID
STRATEGI HIBRID DENGAN METODA TRANSPORTASI Contoh :
Data data produksi Jml TK saat ini 1250 orang Inventori awal 2000 unit Manhours per unit produk 20 jam Jam kerja reguler 8 jam/hari Maximum output/day reguler 500 unit Maximum output/day overtime 150 unit Maximum output/day subkontrak 400 unit
Biaya produksi reguler/unit $200 Biaya produksi overtime/unit $240 Biaya produksi subkontrak/unit $400 Biaya simpan $ 5 per unit Biaya hiring 1 TK $1200 Biaya Lay Off 1 TK $500 Biaya undertime 1 TK $8
Month Working days Forecast Demand Required safety stock Januari 21 5000 2000 Februari 20 Maret 23 April 7000 Mei 22 Juni Juli 10000 Agustus 3000 September 12000 Oktober 20000 November Desember 258 128000
Solusi dg strategi murni (level demand) Months Number employees Production on Reguler time Forecast Demand Ending Inventory Januari 1250 10500 5000 7500 Februari 10000 12500 Maret 11500 19000 April 7000 22500 Mei 11000 26500 Juni 30500 Juli Agustus 32000 September 12000 31000 Oktober 20000 21000 November Desember 3000 129000 128000 249000
Langkah perhitungan Menentukan jumlah TK yang diperlukan
Jml TK dalam 1 th : Jml produksi 1 th = 128000+1000=129000 1000 (untuk inventory) Manhours produk = 20 jam Hari kerja 1 th =258 hari Jam kerja/hari = 8 jam/hari
Menentukan rencana prod. reguler
Menentukan Ending Inventory Inv.awal +rencana prod reguler – demand Januari = 2000 + 10500-5000=7500 Februari = 7500 + 10000 – 5000= 12500 Maret = 12500 +11500 – 5000 = 19000
Pada contoh soal diatas rencana produksi reguler rata-rata sama tiap bulan ditandai dengan jml TK yang tetap, sedangkan perbedaan nilai unit produksi diakibatkan oleh hari kerja yang berbeda beda tiap bulan.
Total Cost strategi murni Jumlah produksi reguler x Biaya per unit Prod reguler Jumlah ending inventory x biaya simpan per unit
Solusi dg strategi campuran Month Jml TK RT OT SK Hiring TK Layoff Ending inventory Januari 595,2 5000 654,8 2000 Februari 625,0 29,8 Maret 534,5 81,5 April 833,3 7000 289,8 Mei 795,5 37,8 Juni Juli 1250 10000 454,5 Agustus 1195,7 11000 54,3 3000 September 1000 Oktober 10500 3150 6350 November 3300 5700 Desember 100000 10600 18400 828,4 29000
Menentukan jumlah TK per bulan
Pada contoh soal diatas rencana produksi reguler berfluktuasi sesuai demand per bulan ditandai dengan jml TK yang berubah ubah. Untuk bulan September s.d Desember kapasitas reguler sudah tidak mencukupi sehingga harus produksi overtime dan subkontrak
Total Cost strategi campuran Jumlah produksi Reg x Biaya per unit Prod reguler Jumlah produksi OT x Biaya per unit Prod OT Jumlah produksi SK x Biaya per unit Prod SK Jumlah ending inventory x biaya simpan per unit Jumlah TK yang di hiring x biaya hiring /TK Jumlah TK yang di lay off x biaya lay off /TK