BAB II ENERGITIKA KIMIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Termokimia SMA NEGERI ARJASA JEMBER Kelas XI semester 1
Advertisements

Termokimia adalah : cabang Ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi kimia dengan energi panas/kalor yang menyertainya.
TERMOKIMIA Oleh Jasmine Prasepti Mesyari ( ) - Najmia Rahma
TERMOKIMIA TERMOKIMIA I.PENGERTIAN 1. SISTEM : Sesuatu yang menjadi pusat perhatian kita dalam hal ini adalah seluruh proses kimia yang terjadi. 2. LINGKUNGAN.
Persamaan Termokimia dan Perubahan Entalpi
TERMOKIMIA KOMPETENSI MATERI REFERENSI UJI KOMPETENSI BAHAN AJAR KIMIA
HARI / TANGGAL : MATA PELAJARAN : KIMIA KELAS / SEMESTER : X / 2
Dan PENGANTAR TERMODINAMIKA
TERMOKIMIA.
ENERGI PADA IKATAN KOVALEN Energi Ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memecah atau membentuk suatu ikatan kovalen Struktur Lewis tidak menggambarkan.
ENERGITIKA Problem Solving.
= perubahan entalpi (∆H). 2 H 2 (g) + O2 (g)  2 H 2O(l) + 136,6 kkal
PRINSIP – PRINSIP KESETIMBANGAN KIMIA
TERMOKIMIA PENGERTIAN
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 1 Energi, Entropi & Spontanitas Reaksi Kimia Dasar II – Prodi Kimia Liana Aisyah # 4 (Kamis, 24 Maret 2011)
Penentuan ΔH reaksi melalui:
TERMODINAMIKA Drs. I Gusti Agung Gede Bawa, M.Si JURUSAN KIMIA
Faktor – faktor yang Mempengaruhinya
HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA
PERSAMAAN REAKSI Menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisiennya masing-masing PENTING!!! Reaksi.
V. PERISTIWA PANAS.
KIMIA DAN PENGATAHUAN LINGKUNGAN INDUSTRI
Faktor – faktor yang Mempengaruhinya
KELAS XI SEMESTER 2 SMKN 7 BANDUNG
Proses Termodinamika dan Termokimia
ALIRAN ENERGI DAN PERUBAHAN KIMIA
KONSEP KESETIMBANGAN KIMIA HUKUM KEKEKALAN ENERGI
Penentuan perubahan entalpi Entalpi pembentukan standar
TERMOKIMIA.
Kalor, Entalpi, Sistem dan Lingkungan
BAB 5 EFEK PANAS.
Mencari Kc Dalam bejana 1 L dimasukkan 5 mol HI yang terurai menurut reaksi : 2HI (g) H2 (g) + I2 (g) Jika dalam kesetimbangan masih ada 1 mol HI, maka.
HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA
HUKUM DASAR KIMIA.
Termokimia XI IPA.
DEDE TRIE KURNIAWAN S.Si
TERMOKIMIA KOMPETENSI MATERI REFERENSI UJI KOMPETENSI BAHAN AJAR KIMIA
KELAS XI SEMESTER 2 SMK MUHAMMADIYAH 3 METRO
TERMODINAMIKA.
TERMO KIMIA Materi Kimia Kelas XI Judul SK - KD Termokimia Entalpi
TERMODINAMIKA Termodinamika dalam arti luas adalah pengkajian hubungan kuantitatif antara kalor dan bentuk lain energi, seperti energi yang dikaitkan.
Universitas Wahidm Hasyim Semarang
( Ar, Mr, massa, volume, bil avogadro, pereaksi pembatas)
TERMOKIMIA SMA MAARIF NU PANDAAN TERAKREDITASI “B” 2008
TERMOKIMIA.
STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
BAB I STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. HUKUM-HUKUM.
Siti Daniar Sobriawati
HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA
Penentuan Kalor reaksi (Kalorimetri) SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN
The Applicacation of Mole Consept in Defining Chemical Calculation
PERUBAHAN ENTALPI STANDAR
Perubahaan Entalpi Dan APlikasi
( Ar, Mr, massa, volume, bil avogadro, pereaksi pembatas)
TERMOKIMIA.
REAKSI-REAKSI KIMIA Disusun oleh: 1. ENING PRAMUDHITA
Hukum Gay Lussac dan Hipotesis Avogadro Presented by :
KETERGANTUNGAN ENTALPI TERHADAP TEMPERATUR
Termodinamika : hukum hess
TERMOKIMIA.
TERMOKIMIA.
Penentuan ΔH reaksi melalui: Menggunakan konsep Hess
Bab 15 Kesetimbangan Kimia.
By: Najiyatul Falichah ( )
STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
Bab 6 Energi dan Perubahan Kimia
TERMOKIMIA MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1. Pendahuluan Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari panas atau kalor.
TERMOKIMIA. PENGERTIAN Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi dengan panas. HAL-HAL YANG DIPELAJARI Perubahan.
DIANA ANDRIANI MM., MT1 KIMIA DASAR III. TERMOKIMIA.
Reaksi Eksoterm dan Endoterm serta Penentuan Entalpi Reaksi Berdasarkan Data Entalpi Pembentukan Yeni Yulia Sari TERMOKIMIA.
Transcript presentasi:

BAB II ENERGITIKA KIMIA PENENTUAN KALOR REAKSI oleh : Arif Wicaksana (4101410053) Muhammad Adian Syah (4101410058) Sakti Aditya (4101410087)

1. Penentuan Reaksi dengan Eksperimen Penentuan kalor reaksi secara eksperimen dilakukan dengan menggunakan kalorimeter, yang didasarkan pada kenaikan atau penurunan temperatur air atau larutan yang ada di dalam suatu kalorimeter.

Azaz Black (q lepas= q terima) Q = m c t = C T Q kalorimetri Azaz Black (q lepas= q terima) Q = m c t = C T Suhu naik : Eksoterm H(-) Suhu turun: Endoterm H (+)

Contoh : Suatu cuplikan n-heptana sebanyak 0,5 g dibakar dengan oksigen berlebih di dalam kalorimeter bom (V tetap) secara sempurna menjadi CO2(g) dan H2O (l). Temperatur air yang mengelilingi wadah pembakaran naik sebesar 3,934 0C. Jika kapasitor kalor kalorimeter beserta perlengkapan dalam 8175 JK-1 dan temperatur rata-rata kalorimeter 250C. Hitung ∆ U dan ∆H per mol n-heptana pada proses ini.

Reaksi eksoterm, ∆H harus negatif ∆U = Cv ∆T Jawab : Reaksi eksoterm, ∆H harus negatif ∆U = Cv ∆T = 8175 . 3934 . 10-3 kJ (untuk 0,5 g C7H16) Jadi untuk 1 mol n-heptana (Mr = 100) = (100/0,5) . 8175 . 3,934 . 10-3 kJmol-1 = 6432 kJmol-1 = - 6432 kJmol-1 (reaksi eksotem) Untuk reaksi C7H16 (g) + 11 O2(g) → 7 CO2 (g) +8 H2O(l), ∆n= -5 Jadi ∆H= (-6432)+[(- 5) . 8,31 . 298 . 10-3 kJmol-1] = - 6444,38 kJmol-1

2. Penentuan Kalor Reaksi dengan Hukum Hess Hukum Hess mengatakan: “Kalor reaksi hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi, dan tidak tergantung pada jalan yang ditempuh

C(s) + O2(g) → CO2 (g) ∆H = -393,5 kJ Contoh : ∆H reaksi C(s) + ½ O2(g) → CO (g) hanya dapat ditentukan secara tidak langsung melalui pembakaran C (s) dan CO (g). Cara I : C(s) + O2(g) → CO2 (g) ∆H = -393,5 kJ CO(g) + ½ O2 (g) → CO2 (g) ∆H = - 283 kJ diubah menjadi : C(s) + O2(g) → CO2 (g) ∆H = -393,5 kJ CO2 (g) → CO(g) + ½ O2 (g) ∆H =283 kJ _________________________________________________+ C(s) + ½ O2(g) → CO (g) = - 110,5 kJ

3. Penentuan Kalor Reaksi dengan Entalpi Pembentukan Standar Entapi pembentukan standar (∆Hf) adalah perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi pembentukan 1 mol senyawa dalam keadaan standar dari unsur-unsurnya (lihat tabel ∆Hf halaman 24)

dengan : a, b, c, d adalah koefisien reaksi P, Q adalah pereaksi Untuk reaksi : aP + bQ → cR + dS dengan : a, b, c, d adalah koefisien reaksi P, Q adalah pereaksi R, S adalah hasi reaksi maka : ∆H0 = c ∆H0f (R) + d ∆H0f (S) - a ∆H0f (P) - b ∆H0f (Q)

4. Penentuan Entalpi Reaksi dengan Energi Ikatan Penentuan Entalpi Reaksi dengan Energi Ikatannya dapat digunakan untuk reaksi gas yang menyangkut zat – zat dengan ikatan kovalen yang didasarkan atas anggapan bahwa : Semua ikatan dari suatu ikatan jenis tertentu identik. Misal semua ikatan C – H dalam CH4 adalah identik

2. Energi ikatan adalah ikatan tertentu yang tidak tergantung pada senyawa tempat ikatan itu ditemukan. Ada 2 macam energi ikatan, yaitu : Energi disosiasi ikatan (D), yaitu perubahan entalpi yang terjadi pada proses pemutusan ikatan dwi atom atau pemutusan ikatan tertentu dalam senyawa yang berwujud gas. Contoh : H2(g) → 2H(g) DH-H = 436 kJ H2O(g) → HO(g) + O(g) DHO-H = 497,9 kJ

b. Energi ikatan rata-rata (E), yaitu energi rata-rata yang digunakan untuk memutuskan ikatan tertentu dalam semua senyawa yang berwujud gas yang mengandung ikatan tersebut. Misal : Dalam CH4(g) , CH3OH(g) energi ikatan C – H adalah sama yaitu 414,2 kJmol -1.

Selanjutnya entalpi reaksi diungkapkan sebagai : ∆H = ∑ energi ikatan pereaksi - ∑ energi ikatan hasil reaksi = ∑ ∆Hf hasil reaksi - ∑ ∆Hf pereaksi (lihat tabel energi ikatan halaman 24)

Contoh : Diketahui C – H = 415 kJ/mol C – C = 348 kJ/mol C = C = 740 kJ/mol H – H = 436 kj/mol Tentukan dari reaksi : C4H8 (g) + H2(g) → C4H10(g) Penyelesaian: H3 C – CH = CH – CH3 (g) + H-H(g) → H3C-H2C-CH2-CH3(g) ∆H = ∑ energi ikatan pereaksi - ∑ energi ikatan hasil reaksi =[8 (C-H) + 2 (C-C) + 1 (C=C)+ 1 (H-H)] – [10 (C-H) + 3 (C-C)] =1 (C=C) + 1(H-H) – 2 (C-H) – 1(C-C) = [740 + 436 – 2 (415) – 348] kJ = - 2 kJ.

5. Ketergantungan ∆H pada temperatur Pada umumnya entalpi reaksi tergantung pada temperatur walaupun dalam banyak reaksi ketergantungan ini sangat kecil sehingga sering diabaikan. ∆H untuk reaksi aA + bB → cC + dD ∆H = c HC +d HD – a HA – b HB

Bila persamaan tadi didefinisikan terhadap temperatur pada tekanan tetap didapatkan : ingat bahwa

Jika diasumsikan bahwa ∆Cp tidak tergantung kepada temperatur (sebenanya Cp tergantung pada temperatur), maka ∆Cp adalah tetap. Integrasi terhadap persamaan di atas menghasilkan : ∆H2 - ∆H1 = ∆Cp(T2 - T1)

SOAL - SOAL ∆H untuk reaksi H2(g) + Cl2(g) → 2HCl (g), bila diketahui energi ikatan H – H = 436 kJ/mol, Cl – Cl = 243 kJ/mol,dan H – Cl = 431 kJ/mol adalah….. Pembakaran 32 g gas metana dalam kalorimetri menyebabkan suhu air kalorimetri naik dari 24,8°C menjadi 88,5°C. Jika kalorimetri berisi 6 L air dan diketahui kalor jenis air = 4,2 J/g°C serta kapasitas kalorimetri = 2740 J/g°C, tentukan kalor pembakaran gas metana!

3.Tuliskan persamaan termokimia untuk masing-masing reaksi berikut: Pembakaran 1 mol gas etena membentuk karbon dioksida dan uap air menghasilkan 142 kJ. Reaksi antara 1 mol Fe2O3 dengan karbon membentuk besi dan karbon monoksida memerlukan 621 kJ. Untuk menguraikan 1 mol kalsium karbonat menjadi kalsium oksida dan karbon dioksida diperlukan 178,5 kJ

3.Tuliskan persamaan termokimia untuk masing-masing reaksi berikut: Pembakaran 1 mol gas etena membentuk karbon dioksida dan uap air menghasilkan 142 kJ. Reaksi antara 1 mol Fe2O3 dengan karbon membentuk besi dan karbon monoksida memerlukan 621 kJ. Untuk menguraikan 1 mol kalsium karbonat menjadi kalsium oksida dan karbon dioksida diperlukan 178,5 kJ

4. Dipunyai : C3H8 (g)  3C (s) + 2H2 (g) ∆H = p kkal CO2 (g)  C (s) +O2 (g) ∆H = q kkal H2 (g) + O2 (g) H2O (l) ∆H = -r kkal Berapa ∆H pembakaran C3H8 (g) ?

Pertanyaan

Kesimpulan PENENTUAN KALOR REAKSI Ekperimen Hukum Hess Entalpi pemebentukan standar