SISTEM GERAK DAN OTOT TEAM TEACHING: Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
JULIZAR BAGIAN FISIKA KEDOKTERAN FAK. KEDOKTERAN UNAND
Advertisements

Bentuk-bentuk Energi dan Perubahannya
Mekanisme Kerja Otot.
SEL EKSITABLE DAN MEKANISME BIOFISIKANYA
SISTEM OTOT (MUSCULAR)
Integrasi metabolisme
TEKNOLOGI DAGING NYOMAN S. ANTARA, PH.D.
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
JARINGAN OTOT dr. SOENANTO ROEWIJOKO, MS, SpA.
Kelas VIII Oleh: Agustaman Sistem pernafasan APERSEPSI INDIKATOR
FISIOLOGI SISTEM OTOT (MUSCULAR)
Manusia Reproduksi Sel, Jaringan, Pencernaan,& organ Metabolisme
Assalamualaikum wb.
TRANSFER ENERGI pd aktivitas
ENERGI.
BAHAN AJAR PENJASORKES
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glikolisis Akar kata dari bahasa Yunani glykys (manis) dan lysis (penguraian) Urutan reaksi (10 tahap) penguraian satu molekul glukosa menghasilkan dua.
ADA APA DENGAN FERMENTASI ???
Terdiri dari : Anabolisme dan Katabolisme
BIOENERGI.
Oleh: Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd. Tutik Fitri Wijayanti, M.Pd.
SIFAT SIFAT DAGING.
TEAM TEACHING Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd. Tutik Fitri Wijayanti, M.Pd.
STRES DAN KUALITAS DAGING
TEKNOLOGI DAGING.
Manusia Reproduksi Sel, Jaringan, Pencernaan,& organ Metabolisme
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
Menurut TEORI SLIDING FILAMEN T. HUXLEY
JARINGAN OTOT.
FISIOLOGI KERJA Modul 13.
OTOT.
BIO AKUSTIK WLCOME TO BIO AKUSTIK KULIAH PEMBUKAAN POINT OF LEARNING: DESKRIPTION SOUND SENDING PROCESS ANATOMIC IN PROCES OF SENDING SOUND EFFECT.
dr. Huriatul Masdar, M.Sc 14 December 2011
MITOKONDRIA KULIAH BIOLOGI SEL.
RIGOR MORTIS.
Alat Pernapasan Penyerapan Gas Mekanisme Bernapas Gangguan Pernapasan
SEL EKSITABLE DAN MEKANISME BIOFISIKANYA
SISTEM SARAF TEAM TEACHING: Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd.
ENERGI.
Tutik Fitri Wijayanti, M.Pd.
SISTEM GERAK DAN OTOT TEAM TEACHING: Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd.
SISTEM EKSKRESI PADA Hewan Avertebrata
POTENSIAL MEMBRAN SEL.
2. SISTEM KONTROL DALAM PERILAKU IKAN
MUSCULLAR SYSTEM UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
Kompetensi Dasar Ke 9 SISTEM SYARAF.
METABOLISME KARBOHIDRAT DAN LEMAK
Ciliata / Infusoria / Ciliophota
OLEH Dr. Moh. Natsir Abdul
METABOLISME KARBOHIDRAT
PENGERTIAN METABOLISME
SARAF & HORMON.
Sistem Gerak Manusia Biologi KelasXI Semester 1 SMA KTSP videO.
Neuron merupakan unit dasar dari sistem syaraf , terdiri atas :
PENCERNAAN DAN NUTRISI
OTOT.
PENCERNAAN DAN NUTRISI
KERJA OTOT LURIK Otot rangka adalah masa otot yang bertaut pada tulang yang berperan dalam menggerakkan tulang-tulang tubuh.
RESPIRASI PADA TANAMAN
POTENSIAL AKSI DAN POTENSIAL MEMBRAN
Otot lurik (rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot involunter) Fungsi : menggerakkan rangka tubuh manusia atau hewan, sehingga kita bergerak.
Kompetensi Dasar Ke 9 SISTEM SYARAF.
Glikolisis dan glukoneogensis
NEURON DAN IMPULS SARAF
Tujuan Menjelaskan peran organ yang terlibat dalam sistem respirasi. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi sistem respirasi. Menerapkan cara sederhana.
BIOLISTRIK TUBUH Menik Dwi kurniatie, S.Si., M.Biotech Program Studi Teknik Biomedis Universitas Dian Nuswantoro 2019.
Human Respiratory System
SISTEM GERAK P e n g e r t i a n G e r a k Interaksi dari seluruh Komponen pendukung gerak yang akan Menghasilkan gerak tertentu.
SISTEM SARAF DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK OLEH: DINA TRISNAWATI,Skep.
Transcript presentasi:

SISTEM GERAK DAN OTOT TEAM TEACHING: Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd. Nita Nuraini, M.Pd. Tutik Fitri Wijayanti, M.Pd.

Gerak vertebrata: melibatkan otot dan tulang Gerak invertebrata: gerak amoeboid, gerak silia, dan gerak flagela.

Gerak amoeboid Gerak amoeboid merupakan gerak yang dilakukan oleh spesies Amoeba. Gerak yang dilakukan menggunakan kaki semu (pseudopodium). Fungsi lain pseudopodia adalah untuk mengelilingi dan menangkap mangsa, suatu proses yang disebut fagositosis. Teori gerak amoeboid “perubahan kekentalan sitoplasma”. Terbagi atas ektoplasma (bagian tepi) dan endoplasma (bagian tengah): plasmagel dan plasmasol.

Amoeba bergerak: plasmasol bagian tengah pseudopodium sampai ujung sebagian berbelok ke kiri,kanan dan sisanya ke depan (seperti air mancur) sampai menjadi plasmagel. sisa plasmasol tetap mengalir sampai ujung pseudopodium membentuk tudung hialin. Gerak plasmasol terus berlangsung karena bagian posterior sel akan terus mengalami perubahan dari plasmagel menjadi plasmasol (zona pengumpulan).

SILIA & FLAGEL

Gambar Melintang Silia & Flagel

Gerak silia Tidak simetris (gerak awal cepat dan kuat dan kaku. Gerak balik lambat, lemah dan lentur sampai ke posisi semula) Gerak silia ini akan menyebabkan air terdorong sejajar dengan permukaan yang bersilia tersebut.

4 macam gerakan silia Gerakan pendulum: gerakan silia pada saat menangkap mangsa atau bergerak yang antaranya garis lengkung. Gerak undulasi: gerak silia pada saat menangkap mangsa atau bergerak yang seperti gelombang (naik-turun mirip gerakan ular). Geraka fleksural: gerakan silia pada saat menangkap mangsa (bergerak dengan lentur). Gerakan corong: gerakan silia pada saat menangkap mangsa dimana silianya membentuk corong).

Gerak Flagela Flagela bergerak simetris dengan undulasi mirip gerakan ular, sehingga air akan didorong sejajar dengan sumbu flagela.

Video Gerak Corong

GERAK OTOT

Komponen Miofibril

Sifat dan fungsi otot Otot: organ efektor yang mampu merespon berbagai stimulus (tekanan, panas, cahaya) dan menghasilkan pergerakan tubuh secara keseluruhan Pada vertebrata, otot terbagi atas: otot fasis dan otot tonik

Sifat-sifat otot, antara lain: Kontraksibilitas Elastisitas Iritabilitas/eksitabilitas Otomatisitas/ritmisitas Konduktivitas Periode refaktor lama

Rangsang & Kontraksi Otot Rangsang Mekanik Rangsang Kimia Rangsang Elektrik

Berdasarkan intensitas, rangsang dibagi menjadi 5 yaitu: Rangsang subminimal  tidak ada kontraksi Rangsang minimal  mampu menimbulkan kontraksi Rangsang submaksimal  kontraksi minimal sampai maksimal Rangsang maksimal  kontraksi maksimal Rangsang supramaksimal  kontraksi tetap maksimal

All or None Contraction jika SATU SERABUT OTOT dirangsang tidak berkontraksi sama sekali atau berkontraksi maksimal

Grading Contraction OTOT (BERKAS OTOT) yang dirangsang akan mempunyai kuat kontraksi yang dipengaruhi oleh: Intensitas Frekuensi Lamanya pemberian rangsang *Otot (berkas otot) = ratusan sampai ribuan serabut otot

Faktor-faktor yang berpengaruh pada kontraksi otot antara lain: Treppe (Staircase Effect) Summasi Tetani (tetanus) Fatigue Rigor dan Rigor Mortis

Hukum Starling “Kuat kontraksi otot berbanding lurus dengan panjang awal otot tersebut.” Artinya, apabila otot mendapat gaya atau tarikan maka otot tersebut akan memanjang.

Perubahan yang terjadi saat otot berkontraksi Perubahan Bentuk, bentuk dan ukuran mengalami perubahan (otot tampak lebih gemuk dan pendek) Perubahan Kimia, kandungan fosfat anorganik dan asam laktat bertambah, CO2 dan air terbentuk, glikogen dan fosfat organik berkurang. Perubahan Panas/thermis, panas yang dihasilkan akan bertambah melebihi panas istirahat, panasnya disebut initial heat

Initial Heat: Heat of activation and maintenance Heat of shortening Heat of relaxation Heat of recovery

Perubahan Arus Listrik Otot berkontraksi  terjadi perubahan listrik. timbul dari proses depolarisasi yang merambat sepanjang serabut otot akibat potensial membran yang melebihi harga ambang (arus aksi)

Hutang Oksigen Otot mampu beraktivitas dalam keadaan anaerob menggunakan energi glikolisis, hasilnya asam laktat akan meningkat dalam otot. Apabila aktivitas telah selesai maka sebagian kecil (1/5) asam laktat akan dioksidasi dan sebagian besar (4/5) akan dikonversi kembali menjadi karbohidrat (biasanya glikogen), sehingga dapat dikatakan bahwa dalam keadaan darurat (kurang oksigen) otot akan “menghutang” oksigen dan apabila keadaan darurat ini telah terlampaui maka hutang oksigen akan segera “dibayar” (Soewolo, 2000).

Sistem Produksi Energi Energi yang digunakan pada otot, antara lain: ATP Fosfokreatin Glikogen (0,5-1% dari berat otot) *sebagian kecil glikogen didapat dari hasil Glikolisis* Kaya Energi

Pemanfaatan energi dalam proses kontraksi otot: ATP  ADP + Pi (asam fosfat) + Energi digunakan untuk kontraksi Fosfokreatin  Kreatin + Pi + Energi digunakan saat resintesis ATP Glikogen  Asam Laktat + Energi digunakan saat resistensis fosfokreatin 1/5 Asam Laktat + O2  H2O + O2 + Energi digunakan saat resistensis glikogen

NEUROMUSCULAR JUNCTION

MEKANISME KONTRAKSI DAN RELAKSASI OTOT

TERIMA KASIH