PERILAKU ORGANISASI dalam DINAMIKA KELOMPOK
TEORI PEMBENTUKAN KELOMPOK PROPINQUITY THEORY : Kedekatan ruang /geografis INTERACTION THEORY : Kebersamaan dalam aktivitas. BALANCE THEORY : Kesamaan sikap & Nilai. EXCHANGE THEORY : Adanya reward
ALASAN PRAKTIS PEMBENTUKAN KELOMPOK COMPANIONSHIP IDENTIFICATION UNDERSTANDING FROM FRIENDS HELPING IN SOLVING PROBLEM PROTECTION
KETERPADUAN KELOMPOK UKURAN KELOMPOK HOMOGENITAS KELOMPOK KOMUNIKASI ISOLASI DARI KELOMPOK LAIN TEKANAN DARI LUAR KEPEMIMPINAN
PERILAKU MANUSIA DALAM KELOMPOK HELPING & COOPERATION 1. Model 2. Mood 3. Kejelasan Tanggung Jawab 4. Penilaian Masyarakat COMPETITION CONFLICT
PERBEDAAN INDIVIDU DALAM KELOMPOK COOPERATOR COMPETITOR INDIVIDUALIST
CIRI COOPERATOR Menolak segala bentuk persaingan Menyadari adanya perbedaan individu Berhasrat untuk meningkatkan diri dan rekan kerja. Lebih memilih untuk bekerjasama
CIRI COMPETITOR Memandang semua orang sebagai kompetitor Memandang setiap interaksi sebagai suatu kancah untuk mengalahkan “saingannya”. Berhasrat hanya memaksimumkan keuntungan diri pribadi. Lebih menyukai kompetisi meskipun sebenarnya kerjasama lebih menguntungkan
CIRI INDIVIDUALIST Mengutamakan pencapaian hasil diri pribadi. Sedikit sekali perhatian terhadap hasil yang diperoleh orang lain. Bersifat fleksibel (bisa kooperatif /kompetitif) tergantung mana yang akan lebih menguntungkan.
KECENDERUNGAN MUNCULNYA KOOPERASI / KOMPETISI Type Individu Reciprocity Motivasi / Intensi orang lain (attribusi) Baik / Buruknya Komunikasi Keterpaduan Kelompok
MASALAH PERILAKU DALAM KELOMPOK FRUSTRASI STRESS KONFLIK
SUMBER STRESS DIRI SENDIRI KELUARGA & LINGKUNGAN TEMPAT KERJA - Beban Kerja - Peran dalam Perusahaan - Hubungan di tempat kerja - Karir - Perubahan Organisasi
SUMBER STRESS DARI DIRI SENDIRI Berawal dari keinginan kita untuk : 1. Dianggap berguna 2. Dianggap mampu 3. Dianggap berhasil 4. Dianggap penting 5. Dianggap terpandang/ dihargai. Keinginan-keinginan tersebut adalah suatu konsekwensi kebutuhan hidup manusia (Maslow, McClelland)
SUMBER STRESS DARI KELUARGA & LINGKUNGAN Hubungan Suami & Istri Hubungan Orangtua & Anak Masalah Kesehatan / Kematian Ekonomi Rumah Tangga Pembinaan & Pendidikan anak Kondisi perumahan & Lingkungan sekitar
INTENSITAS STRESS KEPRIBADIAN UMUR JENIS KELAMIN PENGETAHUAN KEYAKINAN KEAGAMAAN KEHIDUPAN SEKSUAL RAS
MENGELOLA STRESS LEWAT SIKAP (ATTITUDES) Bersikap Realistis: -Cita-cita -Harapan-harapan -Tujuan-tujuan Bersikap Positif / Orientasi kedepan Mengelola waktu dengan baik.
MENGELOLA STRESS LEWAT KEBIASAAN (HABIT) Melakukan Pelemasan Ketegangan Menyenangkan diri sendiri Istirahat yang cukup Melakukan olah raga secukupnya Makan dengan sehat Berkomunikasi dengan efffektif
LEVEL KONFLIK INTRAPERSONAL INTERPERSONAL INTRAGROUP INTERGROUP INTRAORGANIZATIONAL INTERORGANIZATIONAL
JENIS KONFLIK INTRAPERSONAL KONFLIK TUJUAN (Goal Conflict) KONFLIK PERAN (Role Conflict) 1. Intrasender Conflict 2. Intersender Conflict 3. Interrole Conflict 4. Person-Role Conflict
JENIS KONFLIK ORGANISASI Hierarchical Conflict Functional Conflict Line-Staff Conflict Formal Group –Informal Group Conflict
TAHAPAN KONFLIK DALAM ORGANISASI LATENT CONFLICT PERCEIVED CONFLICT FELT CONFLICT MANIFEST CONFLICT CONFLICT AFTERMATH
SUMBER KONFLIK DALAM ORGANISASI Rewards & Status Orientations Differences Power Differences Job Relations
HUBUNGAN KERJA & POTENSI KONFLIK POOLED : Low SEQUENTIAL : Moderate RECIPROCAL : High TEAM : High
PENANGANAN KONFLIK : LOSE-LOSE STRATEGY AVOIDANCE SMOOTHING COMPROMISE Akibatnya : Tidak ada pihak yang menang Sumber masalah tidak terpecahkan Konflik potensial untuk muncul kembali
PENANGANAN KONFLIK : WIN-LOSE STRATEGY Satu Pihak dimenangkan melalui : - Kekerasan - Superioritas atau Kekuasaan Akibatnya : Akar konflik tidak ditemukan Cenderung menekan yang kalah Konflik potensial untuk muncul kembali
PENANGANAN KONFLIK : WIN-WIN STRATEGY Tidak ada yang merasa kalah, every body happy. Caranya : “Expanding the pie” Trading Issues / “Logrolling” Nonspecific Compensation Akan muncul “Kedamaian yang kekal”