MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL MODUL MATA KULIAH : MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL Mata Kuliah Dosen Semester/ TA Materi Kuliah Pertemuan : Manajemen Investasi dan Pasar Modal : Yuhasril, SE, ME : Ganjil / T.A 2012/2013 : Obligasi dan Penilaiannya : 6 ( enam ) Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis / S I Manajemen Program studi Ilmu Manajemen PKK Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Jakarta. Tahun 2012 ‘12 Manajemen Investasi dan Pasar Modal Yuhasril, SE, ME. 1 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Semakin tinggi default risk dari issuer, maka semakin tinggi kupon rate pada bond. Hal ini untuk memberi kompensasi return yang tinggi kepada bondholder. 4. Cost of Money Besarnya cost of money atau suku bunga pasar ditentukan mengacu dari berapa suku bunga SBI atau akan terlihat suku bunga bank. Pada awal terbit cupon rate suatu bond menyesuaikan dengan suku bunga pasar. Dalam pelaksanaannya suku bunga pasar ini akan berfluktuaso sedangkan cupon rate tetap sampai jatuh tempo. C. General feature of bond issue 1. Convertible bond Yaitu : jenis sekuritas bond yang pada saat jatuh tempo dapat berubah sebagai common stock, sehingga akan berpengaruh terhadap struktur modal. 2. Call Price Yaitu : harga penariman bond, apabila bond akan dilunasi sebelum jatuh tempo. Hal ini dikarenakan terjadi penurunan suku bunga pasar sehingga untuk menghemat pembayaran bunga pihak issuer akan melunasi bond sebelum jatuh tempo berakhir. 3. Warrant Yaitu : sejenis sekuritas yang diteribitkan bersamaan dengan bond atau saham preferent dengan tujuan untuk menarik perhatian investor agar mau membeli bond. Warrant ini apabila jatuh tempo dapat digunakan untuk membeli common stock. D. Pengertian nilai (value) dari sekuritas Nilai dari sebuah sekuritas adalah harga wajar (nilai intrinsik) dari sekuritas. Nilai intrinsik adalah estimated value (harga perkiraan_ dari sebuah sekuritas. Bilai intrinsik merupakan present value dari seluruh expected cash flow dari sebuah asset. E. Konsep dasar dari valuation Sebuah sekuritas yang dibeli diperkirakan akan menghasilkan satu atau lebih cash flow pada waktu yang akan datang. Cash flow tersebut dapat secara periodik (seperti bunga atau dividen) atau berupa harga terminal (harga tebus) ataupun kombinasi dari keduanya. Oleh karena cash flow ini akan diterima pada masa yang akan datang, ‘12 Manajemen Investasi dan Pasar Modal Yuhasril, SE, ME. 3 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
memperhitungkan perbedaan antara harga pembelian obligasi dan harga Yaitu menggambarkan tingkat bunga yang harus ditawarkan kepada individu untuk meyakinkan mereka untuk memilih menabung daripada untuk dikonsumsi. Suku bunga ini biasanya disebut dengan real risk-free rate of interest ®, karena tidak dipengaruhi oleh perubahan harga atau faktor resiko lainnya. Dapat dirumuskan sebagai berikut (Fisher Hypotesis) oleh Irving Fisher RF = RR + EI Dimana : RF RR EI = short term Treasuty bill rate = real risk-free rate of interest = perkiraan tingkat inflasi. 2. Faktor waktu Fakor waktu menyebabkan perbedaan jatuh tempo. Sehingga meskipun obligasi treasury jagka panjang bebas dari resiko kegagalan seperti halnya dengan Treasury bills, namun tingkat pengembalian obligasi treasury lebih besar daripada treasury bills. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan waktu jatuh tempo antara obligasi treasury jangka panjang dengan treasury bills. 3. Risk premium Tingkat bunga yan diperlukan untuk mengkompensasi resiko. Risk premium disesuaikan dengan situasi dari penerbit atau dengan faktor pasar. Mengukur Bond Yields Ada beberapa cara pengukuran yield yang digunakan oleh investor obligasi harus mengetahui cara pengukuran yield yang digunakan dan mengetahui asumsi-asumsi yang digunakan dalam pengukuran tersebut. 1. Current Yield Current yield didefinisikan sebagai rasio dari kupon terhadap market price. Current yield lebih unggul untuk memudahkan penyebutan terhadap coupon rate pada suatu obligasi karena menggunakan harga pasar sekarang sebagai perbandingan terhadap nilai nominal obligasi. Meskipun demikian current yield bukan merupakan pengukuran yang benar terhadap pengembalian obligasi karena tidak memperhitungkan perbedaan antara harga pembelian obligasi dan harga penebusan pada nilai nominal. 2. Yield to Maturity ‘12 Manajemen Investasi dan Pasar Modal Yuhasril, SE, ME. 5 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id